www.wikidata.id-id.nina.az
Kesenian tradisional Banyumas adalah kekayaan budaya benda maupun tak benda yang tumbuh dan berkembang di wilayah bekas Keresidenan Banyumas meliputi Kabupaten Cilacap Kabupaten Banyumas Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banjarnegara Sesuai dengan letak geografisnya kesenian kesenian di wilayah itu mendapatkan pengaruh dari pusat kebudayaan keraton Mataram Yogyakarta dan Surakarta Namun seiring perkembangan zaman pengaruh pengaruh dari luar Banyumas itu hanya memperkaya khasanah saja sebab kesenian kesenian Banyumas memiliki karakternya sendiri yaitu sebuah entitas kebudayaan ngapak Kekhasan seni tradisi Banyumas bahkan menyebarkan pengaruh terhadap budaya sekitar antara lain ke wilayah bekas keresidenan Kedu dan Pekalongan 1 2 3 4 Daftar isi 1 Ebeg 2 Laisan 3 Lengger Calung 4 Angguk banyumasan 5 Wayang Kulit Gagrag Banyumasan 6 Gending Banyumasan 7 Begalan 8 Rengkong 9 Kesenian lainnya di Wilayah Banyumasan 10 Lihat pula 11 Pranala luarEbeg suntingEbeg adalah jenis tarian rakyat yang berkembang di wilayah Banyumasan Varian dari jenis kesenian ini di daerah lain dikenal dengan nama kuda lumping dan jaran kepang Ada juga yang menamakannya jathilan 5 Yogyakarta dan reog Jawa Timur Tarian ini menggunakan ebeg yaitu anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda berwarna hitam atau putih dan diberi kerincingan Penarinya mengenakan celana panjang dilapisi kain batik sebatas lutut dan berkacamata hitam mengenakan mahkota dan sumping ditelinganya Pada kedua pergelangan tangan dan kaki dipasangi gelang gelang kerincingan sehingga gerakan tangan dan kaki penari ebeg selalu dibarengi dengan bunyi kerincingan Penari terdiri dari dua orang berperan sebagai penthul tembem penari topeng yang lebih sering melucu menggoda penonton seorang berperan sebagai pemimpin atau dalang 7 orang lagi sebagai penabuh gamelan Jadi satu grup ebeg dapat beranggotakan 16 orang atau lebih Semua penari menggunakan alat bantu ebeg kecuali penthul tembem Ebeg termasuk jenis tari massal pertunjukannya memerlukan tempat yang cukup luas seperti lapangan atau pelataran halaman rumah Waktu pertunjukan umumnya siang hari dengan durasi antara 1 4 jam Peralatan untuk gending pengiring yang dipergunakan antara lain kendang saron kenong gong dan terompet Selain gendhing dan tarian ada juga ubarampe sesaji yang selalu disediakan berupa bunga bungaan pisang raja dan pisang mas kelapa muda jajanan pasar dan lain lain Untuk mengiringi tarian ini selalu digunakan lagu lagu irama Banyumasan seperti ricik ricik gudril blendrong lung gadung eling eling cirebonan Yang unik disaat saat kerasukan mendem para pemainnya biasa memakan pecahan kaca beling atau barang tajam lainnya mengupas kelapa dengan gigi makan padi dari tangkainya bekatul bara api dan lain lain sehingga menunjukkan kekuatannya Satria Demikian pula pemain yang manaiki kuda kepang menggambarkan kegagahan prajurit berkuda dengan segala atraksinya Biasanya dalam pertunjukan ebeg dilengkapi dengan atraksi barongsai a la Banyumas Laisan suntingLaisan adalah jenis kesenian yang melekat pada kesenian ebeg Laisan dilakukan oleh seorang pemain pria yang sedang kesurupan Badannya ditindih dengan lesung terus dimasukkan ke dalam kurungan biasanya kurungan ayam Dalam kurungan itulah Laisan berdandan seperti wanita Setelah terlebih dulu dimantra mantara kurunganpun dibuka dan munculah pria tersebut dengan mengenakan pakaian wanita lengkap Laisan muncul di tengah pertunjukan ebeg Pada pertunjukan ebeg komersial salah seorang pemain biasanya melakukan thole thole yaitu menari berkeliling arena sambil membawa tampah untuk mendapatkan sumbangan Lapisan di wilayah lain bisa disebut sintrenLengger Calung suntingKesenian tradisional lengger calung tumbuh dan berkembang di wilayah ini Sesuai namanya tarian lengger calung terdiri dari lengger penari dan calung gamelan bambu gerakan tariannya sangat dinamis dan lincah mengikuti irama calung Gerakan khas tarian lengger antara lain geyol gedheg danlempar sampur Dahulu penari lengger adalah pria yang berdandan seperti wanita tetapi kini umumnya ditarikan oleh wanita cantik sedangkan penari prianya hanyalah sebagai badut pelengkap yang berfungsi untuk memeriahkan suasana Badut biasanya hadir pada pertengahan pertunjukan Jumlah penari lengger antara 2 sampai 4 orang mereka harus berdandan sedemikian rupa sehingga kelihatan sangat menarik rambut disanggul leher sampai dada bagian atas biasanya terbuka sampur atau selendang biasanya dikalungkan dibahu mengenakan kain jarit dan stagen Lengger menari mengikuti irama khas Banyumasan yang lincah dan dinamis dengan didominasi oleh gerakan pinggul sehingga terlihat sangat menggemaskan Peralatan gamelan calung terdiri dari gambang barung gambang penerus dhendhem kenong dan gong yang semuanya terbuat dari bambu wulung hitam Yang tidak terbuat dari bambu hanyalah gendang seperti gendang pada umumnya Dalam penyajiannya calung diiringi vokalis yang lebih dikenal sebagai sinden Satu grup calung minimal memerlukan 7 orang anggota terdiri dari penabuh gamelan dan penari lengger 6 Angguk banyumasan suntingTarian jenis ini sudah ada sejak abad ke 17 dibawa oleh para penyebar agama Islam yang datang dari wilayah Mataram Bagelen Tarian ini disebut angguk karena penarinya sering memainkan gerakan mengangguk anggukan kepala Kesenian angguk yang bercorak Islam ini mulanya berfungsi sebagai salah satu alat untuk menyiarkan agama Islam Sayangnya jenis kesenian ini sekarang semakin jarang dipentaskan Angguk dimainkan sedikitnya oleh 10 orang penari anak laki laki berusia sekitar 12 tahun Pakaian para penari umumnya berwarna hitam lengan panjang dengan garis garis merah dan kuning di bagian dada punggung sebagai hiasan Celana panjang sampai lutut dengan hiasan garis merah tanpa alas kaki mengenakan kaos kaki panjang sebatas lutut serta memakai topi pet berwarna hitam Perangkat musiknya terdiri dari kendang bedug tambur kencreng 2 rebana terbang rebana besar dan angklung Syair lagu lagu Tari Angguk diambil dari kitab Barzanji berbahasa bahasa Arab Tetapi akhir akhir ini gerak tari dan syairnya mulai dimodifikasi dengan menyisipkan gerak tari serta bahasa khas Banyumasan tanpa mengubah corak aslinya Bentuk lain dari kesenian angguk adalah aplang Bedanya bila angguk dimainkan oleh remaja pria maka aplang atau daeng dimainkan oleh remaja putri Wayang Kulit Gagrag Banyumasan suntingSebagaimana masyarakat Jawa pada umumnya masyarakat Banyumasan juga gemar menonton pertunjukan wayang kulit Pertunjukan wayang kulit di wilayah Banyumas cenderung mengikuti pedalangan gagrag atau gaya Banyumasan Seni pedalangan gagrag Banyumasan sebenarnya mirip gaya Yogya Solo bercampur Kedu baik dalam hal cerita suluk maupun sabetannya Bahasa yang dipergunakan pun tetap mengikuti bahasa pedalangan layaknya hanya bahasa para punakawan diucapkan dengan bahasa Banyumasan Nama nama tokoh wayang umumnya sama hanya beberapa nama tokoh yang berbeda seperti Bagong Solo menjadi Bawor atau Carub Jika dalam punakawan Yogya Solo Bagong merupakan putra bungsu Ki Semar dalam versi Banyumas menjadi anak tertua Tokoh Bawor adalah maskotnya masyarakat Banyumas Ciri utama dari wayang kulit gagrag Banyumasan adalah napas kerakyatannya yang kental dan dalang memang berupaya menampilkan realitas dinamika kehidupan yang ada di masyarakat Tokoh pedalangan untuk Wayang Kulit Gagrag Banyumasan yang terkenal saat ini antara lain Ki Sugito Purbacarito Ki Sugino Siswacarito dan Ki Suwarjono Gending Banyumasan suntingGending khas lagu lagu Banyumasan sangat mewarnai berbagai kesenian tradisional Banyumasan bahkan dapat dikatakan menjadi ciri khasnya apalagi dengan berbagai hasil kreasi barunya yang mampu menampilkan irama Banyumasan serta dialek Banyumasan Ciri ciri khas lainnya antara lain mengandung parikan yaitu semacam pantun berisi sindiran jenaka iramanya yang lebih dinamis dibanding irama Yogya Solo bahkan lebih mendekati irama Sunda Syairnya umumnya mengandung nasihat humor menggambarkan keadaan daerah Banyumas serta berisi kritik kritik sosial kemasyarakatan Lagu lagu gending Banyumasan dapat dimainkan dengan gamelan biasa maupun gamelan calung bambu Seperti irama gending Jawa pada umumnya irama gending Banyumasan mengenal juga laras slendrodanpelog 7 Begalan suntingBegalan adalah jenis kesenian yang biasanya dipentaskan dalam rangkaian upacara perkawinan yaitu saat calon pengantin pria beserta rombongannya memasuki pelataran rumah pengantin wanita Disebut begalan karena atraksi ini mirip perampokan yang dalam bahasa Jawa disebut begal Yang menarik adalah dialog dialog antara yang dibegal dengan sipembegal biasanya berisi kritikan dan petuah bagi calon pengantin dan disampaikan dengan gaya yang jenaka penuh humor Upacara ini diadakan apabila mempelai laki laki merupakan putra sulung Begalan merupakan kombinasi antara seni tari dan seni tutur atau seni lawak dengan iringan gending Sebagai layaknya tari klasik gerak tarinya tak begitu terikat pada patokan tertentu yang penting gerak tarinya selaras dengan irama gending Jumlah penari 2 orang seorang bertindak sebagai pembawa barang barang peralatan dapur seorang lagi bertindak sebagai pembegal perampok Barang barang yang dibawa antara lain ilir ian cething kukusan saringan ampas tampah sorokan centhong siwur irus kendhil dan wangkring Barang bawaan ini biasa disebut brenong kepang Pembegal biasanya membawa pedang kayu Kostum pemain cukup sederhana umumnya mereka mengenakan busana Jawa Dialog yang disampaikan kedua pemain berupa bahasa lambang yang diterjemahkan dari nama nama jenis barang yang dibawa contohnya ilir yaitu kipas anyaman bambu diartikan sebagai peringatan bagi suami isteri untuk membedakan baik buruk Centhing tempat nasi artinya bahwa hidup itu memerlukan wadah yang memiliki tatanan tertentu jadi tidak boleh berbuat semau maunya sendiri Kukusan adalah alat memasak atau menanak nasi ini melambangkan bahwa setelah berumah tangga cara berpikirnya harus masak matang Selain menikmati kebolehan atraksi tari begalan dan irama gending penonton juga disuguhi dialog dialog menarik yang penuh humor Biasanya usai pertunjukan barang barang yang dipikul diperebutkan para penonton Sayangnya pertunjukan begalan ini tidak boleh dipentaskan terlalu lama karena masih termasuk dalam rangkaian panjang upacara pengantin 8 Rengkong suntingRengkong adalah kesenian yang menyajikan bunyi bunyian khas serupa suara kodok mengorek secara serempak yang dihasilkan dari permainan pikulan bambu Pikulan bambu tersebut berukuran besar dan kuat tetapi ringan karena berbahan dasar bambu tua Biasanya menggunakan bambu tali dengan panjang sekitar 2 6 meter Pada kedua ujung bambu dibuat lubang persegi panjang selebar 1 cm sekeliling bambu melintasi lubang tersebut diraut sebagai tempat bertengger tali penggantung ikatan padi Dua ikat padi seberat 15 kg digayutkan dengan tali ijuk mengalungi sonari badan rengkong bambu di tempat yang diraut Di tengah masing masing ikatan padi ada sunduk tusuk bambu sepanjang hampir 2 meter Ujung atas sunduk bambu dimasukkan ke badan bambu rengkong dekat gantungan tali ijuk Cara memainkannya pikulan bambu rengkong yang berisi muatan padi diletakkan pada bahu kanan dipikul Pemikul mengayun ayunkan ke kiri dan ke kanan dengan mantap dan teratur Tali ijuk dengan beban padi yang menggantung pada badan bambu rengkong pun bergerak gerak gesekan tali ijuk yang keras inilah yang menimbulkan suara berderit derit nyaring Kalau ada beberapa rengkong yang dimainkan serempak maka akan timbul suara yang mengasyikan khas alam petani Bila dimainkan dengan berbaris berarak arakan maka suasananya akan lebih semarak Kesenian tradisional para petani ini biasanya diadakan pada pesta perayaan panen atau pada hari hari besar nasional Kesenian lainnya di Wilayah Banyumasan suntingKesenian kesenian lainnya termasuk kesenian serapan yang tumbuh berkembang di wilayah Banyumasan antara lain adalah Bongkel adalah musik tradisional Banyumasan yang mirip dengan angklung hanya terdiri dari satu jenis instrumen dengan empat bilah berlaras slendro Nada nadanya 2 ro 3 lu 5 mo 6 nem Buncis merupakan perpaduan antara seni musik dengan seni tari yang dimainkan oleh 8 orang pemain Dalam pertunjukannya diiringi dengan perangkat musik angklung Para pemain buncis selain menjadi penari juga menjadi pemusik serta vokalis Aksimuda adalah kesenian bernapas Islam yang disajikan dalam bentuk atraksi pencak silat yang digabung dengan tari tarian Salawatan Jawa menjadi salah satu seni musik bernapaskan Islam dengan perangkat musik berupa trebang jawa Dalam pertunjukannya kesenian ini menyajikan lagu lagu yang diambil dari kitab Barzanzi Cowongan Nini Cowong merupakan upacara meminta hujan Upacara ini dilakukan bila hujan tidak turun dalam waktu yang sudah cukup lama Wujud Nini Cowong seperti jaelangkung Ujungan menampilkan atraksi agak mengerikan karena pemainnya saling sabet sabetan dengan menggunakan rotan Lihat pula suntingKabupaten Banyumas Kabupaten Cilacap Kabupaten Purbalingga Kabupaten Banjarnegara Banyumas Banyumasan Wayang Kulit Gagrag BanyumasanPranala luar sunting Situs resmi Kabupaten Cilacap diakses 8 Feb 2015 Situs resmi Kabupaten Banyumas Diarsipkan 2020 06 24 di Wayback Machine diakses 8 Feb 2015 Situs resmi Kabupaten Banjarnegara diakses 8 Feb 2015 Situs resmi Kabupaten Purbalingga diakses 8 Feb 2015 Yngvesson Dag Yngvesson Rachmi Diyah Larasati 2007 Javanese Jatilan and self making A phenomenological approach FILM PsycEXTRA Dataset Diakses tanggal 2024 01 05 Tabloid Pamor diakses 8 Feb 2015 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 02 08 Diakses tanggal 2015 02 08 Sangu Turu diakses 8 Feb 2015 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 02 08 Diakses tanggal 2015 02 08 Wisata dan Budaya diakses 8 Feb 2015 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Seni tradisional Banyumasan amp oldid 25480396