Reliance Industries

Artikel ini bukan mengenai Reliance Group.

Reliance Industries Limited (RIL) adalah sebuah konglomerat multinasional yang berkantor pusat di Mumbai, India. Reliance memiliki sejumlah perusahaan di India yang bergerak di bidang energi, petrokimia, tekstil, sumber daya alam, ritel, dan telekomunikasi. Reliance merupakan salah satu perusahaan paling menguntungkan di India, perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar terbesar di India, dan perusahaan dengan pendapatan terbesar di India, mengalahkan Indian Oil Corporation. Perusahaan ini juga merupakan pemberi kerja terbanyak kedelapan di India dengan mempekerjakan hampir 195.000 orang. Pada tanggal 10 September 2020, Reliance Industries menjadi perusahaan asal India pertama yang berhasil mencapai kapitalisasi pasar sebesar $200 milyar.

Reliance Industries Limited

Jenis	Publik
Kode emiten	BSE: 500325 NSE: RELIANCE LSE: RIGD Komponen BSE SENSEX Komponen NSE NIFTY 50
ISIN	INE002A01018
Industri	Konglomerat
Didirikan	8 May 1973; 50 tahun lalu (8 May 1973)
Pendiri	Dhirubhai Ambani
Kantor pusat	Mumbai, Maharashtra , India
Wilayah operasi	Seluruh dunia
Tokoh kunci	Mukesh Ambani (Chairman & Direktur Utama)
Produk	Minyak bumi Gas alam Petrokimia Tekstil Ritel Telekomunikasi Media Televisi Entertainment Musik Jasa keuangan Perangkat lunak
Pendapatan	₹540.000 crore (US$76 miliar) (2021)
Laba operasi	₹76.134 crore (US$11 miliar)  (2021)
Laba bersih	₹53.223 crore (US$7,5 miliar) (2021)
Total aset	₹1.321.212 crore (US$190 miliar) (2021)
Total ekuitas	₹693.727 crore (US$97 miliar) (2021)
Pemilik	Mukesh Ambani (50,54%)
Karyawan	236.334 (2021)
Anak usaha	Jio Platforms Jio Payments Bank (70%) Reliance Retail Reliance Petroleum Network18 Group (64%) Mumbai Indians Alok Industries Reliance Foundation
Situs web	www.ril.com

Perusahaan ini menempati peringkat ke-96 dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2020. Perusahaan ini pun menempati peringkat kedelapan dalam daftar 250 perusahaan energi global terbesar yang disusun oleh Platts pada tahun 2016. Reliance juga merupakan eksportir terbesar di India, dengan menyumbang 8% dari total ekspor India dengan nilai ₹1,47,755 crore dan mengakses pasar di 108 negara. Reliance pun bertanggung jawab atas hampir 5% dari total pendapatan bea dan cukai pemerintah India. Reliance juga merupakan perusahaan swasta dengan pajak penghasilan terbesar di India.

Sejarah

1960–1980

Perusahaan ini didirikan oleh Dhirubhai Ambani dan Champaklal Damani pada tahun 1960 dengan nama Reliance Commercial Corporation. Pada tahun 1965, perusahaan tersebut dibubarkan dan Dhirubhai pun melanjutkan bisnis poliester dari perusahaan tersebut. Pada tahun 1966, perusahaan ini resmi didirikan di Maharashtra dengan nama Reliance Textiles Engineers Pvt. Ltd.. Perusahaan ini kemudian mendirikan sebuah pabrik kain sintetis di Naroda, Gujarat. Pada tanggal 8 Mei 1973, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Reliance Industries Limited. Pada tahun 1975, perusahaan ini berekspansi ke bisnis tekstil, dengan merek "Vimal" kemudian menjadi merek terbesarnya. Pada tahun 1977, perusahaan ini resmi melantai di bursa saham. Pada tahun 1979, Sidhpur Mills digabung ke dalam perusahaan ini. Pada tahun 1980, perusahaan ini mengembangkan bisnis benang poliester dengan mendirikan sebuah pabrik benang filamen poliester di Patalganga, Raigad, Maharashtra melalui kolaborasi keuangan dan teknis dengan E. I. du Pont de Nemours & Co. asal Amerika Serikat.

1981–2000

Pada tahun 1985, nama perusahaan ini kembali diubah menjadi menjadi Reliance Industries Ltd. Mulai tahun 1985 hingga 1992, perusahaan ini mengembangkan kapasitas produksi benang poliester menjadi lebih dari 145.000 ton per tahun.

Pada tahun 19991-92, perusahaan ini mulai mengoperasikan pabrik petrokimia Hazira.

Pada tahun 1993, Reliance mulai mencari pendanaan dari luar India, dengan Reliance Petroleum menerbitkan global depository. Pada tahun 1996, Reliance menjadi perusahaan swasta pertama di India yang mendapat peringkat dari lembaga pemeringkat kredit internasional. S&P memberi peringkat "BB+, stable outlook, constrained by the sovereign ceiling". Sementara Moody's memberi peringkat "Baa3, Investment grade, constrained by the sovereign ceiling".

Pada tahun 1995/96, perusahaan ini berekspansi ke industri telekomunikasi melalui joint venture dengan NYNEX asal Amerika Serikat dan mempromosikan Reliance Telecom Private Limited di India.

Pada tahun 1998/99, RIL memperkenalkan LPG dalam kemasan silinder seberat 15 kg dengan merek Reliance Gas.

Pada tahun 1998–2000, perusahaan ini mulai membangun kompleks petrokimia terintegrasi Jamnagar di Gujarat, kilang terbesar di dunia.

2001 - sekarang

Pada tahun 2001, Reliance Industries Ltd. dan Reliance Petroleum Ltd. menjadi dua perusahaan terbesar di India. Pada tahun 2001–02, Reliance Petroleum digabung dengan Reliance Industries.

Pada tahun 2002, Reliance mengumumkan penemuan gas terbesar di India dalam hampir tiga dekade dan merupakan salah satu penemuan gas terbesar pada tahun itu, yakni di cekungan Krishna Godavari. Jumlah cadangan gas alam di lokasi tersebut mencapai lebih dari 7 triliun kaki kubik atau setara dengan sekitar 120 crore (1,2 milyar) barel minyak mentah. Penemuan tersebut merupakan yang pertama bagi perusahaan swasta di India.

Pada tahun 2002–03, RIL membeli mayoritas saham Indian Petrochemicals Corporation Ltd. (IPCL), perusahaan petrokimia terbesar kedua di India, yang sebelumnya dipegang oleh pemerintah India, RIL pun mengambil alih pabrik IPCL di Vadodara dan mengubah nama pabrik tersebut menjadi Vadodara Manufacturing Division (VMD). Sementara pabrik IPCL di Nagothane dan Dahej bergabung ke dalam RIL, setelah IPCL digabung dengan RIL pada tahun 2008.

Pada tahun 2005 dan 2006, perusahaan ini mereorganisasi bisnisnya dengan memisahkan investasinya pada pembangkitan listrik, distribusi listrik, jasa keuangan, dan jasa telekomunikasi menjadi empat entitas berbeda.

Pada tahun 2006, Reliance berekspansi ke pasar ritel di India dengan meluncurkan gerai ritel bernama 'Reliance Fresh'. Pada akhir tahun 2008, Reliance telah memiliki hampir 600 gerai yang tersebar di 57 kota di India.

Pada tahun 2010, Reliance berekspansi ke bisnis layanan pita lebar dengan mengakuisisi Infotel Broadband Services Limited, yang merupakan satu-satunya penawar yang sukses dalam lelang spektrum 4G yang diadakan oleh pemerintah India.

Referensi

1. "Reliance Industries Ltd. Financial Statements". moneycontrol.com. 
2. . NDTV Profit. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2017. Diakses tanggal 8 November 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
3. . Moneycontrol.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 July 2017. Diakses tanggal 20 July 2017.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
4. . Bseindia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 July 2017. Diakses tanggal 20 July 2017.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
5. "RIL becomes India's biggest company in revenue terms". The Economic Times. 21 May 2019. Diakses tanggal 21 May 2019. 
6. [1]
7. [2]
8. "RIL becomes first Indian company to cross $200 billion in market valuation". Diakses tanggal 10 September 2020. 
9. . Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 August 2019. Diakses tanggal 18 October 2019.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
10. . 21 July 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 August 2017. Diakses tanggal 21 July 2017.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
11. "Reliance Industries Consolidated Balance Sheet, Reliance Industries Financial Statement & Accounts". moneycontrol.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 June 2020. 
12. . Arab News. 2 November 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 August 2013. Diakses tanggal 26 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
13. . The Economic Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2013. Diakses tanggal 26 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
14. . RIL.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 August 2013. Diakses tanggal 22 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
15. . MoneyControl.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 August 2013. Diakses tanggal 26 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
16. . HDFC Securities. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2014. Diakses tanggal 26 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
17. . NDTV.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2013. Diakses tanggal 25 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
18. . NDTV.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2013. Diakses tanggal 25 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
19. . The Economic Times. 1 November 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2014. Diakses tanggal 25 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
20. . The Hindu. 20 May 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2012. Diakses tanggal 25 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
21. "Ministry of Environment Forest and Climate Change Government of India" (PDF). April 2017. Diakses tanggal 4 May 2020. 
22. Nina Muncherji, C. Gopalakrishnan, Upider Dhar (2009). Partners In Success: Strategic Hr And Entrepreneurship. Excel Books India. hlm. 6. ISBN 9788174467010. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
23. . Business Standard. 8 March 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2014. Diakses tanggal 25 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
24. . The Financial Express. 11 March 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2014. Diakses tanggal 25 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
25. . RIL.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 May 2013. Diakses tanggal 25 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
26. . Btvin. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 December 2014. Diakses tanggal 26 June 2014.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
27. . BBC News. 3 November 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2014. Diakses tanggal 25 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
28. . Business Standard. 3 November 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2014. Diakses tanggal 25 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
29. . The Wall Street Journal. 12 June 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2015. Diakses tanggal 25 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
30. . The Hindu. 11 June 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2014. Diakses tanggal 25 August 2013.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Pranala luar

• Situs web resmi