www.wikidata.id-id.nina.az
Letnan Kolonel Inf Purn R E Djailani merupakan seorang purnawirawan RPKAD sekarang Kopassus Karier militer nya macet setelah terjadinya Peristiwa Kranji 1 Saat ini namanya di abadikan menjadi nama jalan Jl Letkol RE Djaelani Kota Tasikmalaya 2 R E DjailaniKomandan RPKAD ke 2Masa jabatan 1956 1956PendahuluMayor Inf Idjon DjanbiPenggantiMayor Inf Kaharuddin NasutionWadan RPKADMasa jabatan 1953 1956Pendahulu Jabatan Baru PenggantiLetkol Inf Sarwo Edhie WibowoKarier militerPihak IndonesiaDinas cabangTNI Angkatan DaratMasa dinas1942 1956PangkatLetnan KolonelSatuanInfanteri RPKAD Peristiwa Kranji SuntingSaat itu perwira tertinggi di Batujajar itu adalah Mayor Djaelani pengganti Mayor Idjon Djanbi yang merupakan komandan pertama satuan baret merah itu Dan mendapat Perintah Untuk meninggalkan Batujajar dengan berjalan melewati sawah Kemudian naik ke atas truk yang sudah menunggu menuju Jakarta lewat Karawang Para prajuit sudah bergerak sejak dini hari 17 November 1956 Atasan mereka Letnan Aloysius Sugianto dan Mayor Djaelani kerap wara wiri antara Batujajar dan tempat tempat rapat rahasia kelompok Kolonel Zulkifli Lubis yang sedang mengalami friksi dengan kelompok Kolonel Abdul Haris Nasution Rivalitas antara Kolonel Abdul Haris Nasution vs Kolonel Zulkifli Lubis adalah perseteruan hebat dalam sejarah TNI Angkatan Darat Indonesia Pada tanggal 17 November 1956 Letnan Aloysius Sugianto sudah dua hari di Jakarta menunggu pasukan dari arah Bandung Letnan Aloysius Sugianto dan pasukan itu rencananya akan masuk bersama sama ke kota Jakarta Namun pasukan RPKAD itu harus menanti tanpa kepastian di Kranji Kabupaten Bekasi Jawa Barat Mereka bertahan di Kranji untuk selanjutnya menunggu perintah dari Mayor Djuhro dari Kodam VI Siliwangi Ternyata kabar dan perintah itu tak kunjung datang Di tengah siang bolong Mayor Djaelani dapat kabar bahwa gerakan yang bertujuan untuk menculik Kolonel Abdul Haris Nasution itu ditunda kecewalah pasukan itu dan Kembalilah mereka ke Batujajar 3 Dalam hitungan hari para prajurit bawahan tahu mereka sedang diperalat untuk sebuah gerakan politik Mereka pun berang pada Mayor Djaelani dan beberapa perwiranya Pada 20 November 1956 pagi para prajurit ini bergerak lagi Kali ini balik ke Batujajar untuk membuat perhitungan dengan perwira Angkatan Darat yang terlibat gerakan politik di kesatuan baret merah Sekitar satu peleton RPKAD baret merah dengan raut muka beringas berlari lari Sersan Mayor Agus Hernoto Bintara bagian Angkutan paling depan mengacungkan senapan Letnan Benny Moerdani adalah perwira yang dianggap tak terlibat Para tentara RPKAD itu tahu bahwa Benny sejak beberapa minggu terakhir sedang terkapar karena keracunan makanan Pagi itu usai pulih dari sakitnya Letnan Benny Moerdani melihat para prajurit yang bergerak membawa senapan Letnan Benny pun membuntuti dari belakang Dia melihat perwira perwira di asrama diringkus Hanya dirinya yang tak diringkus Tak ada waktu lagi untuk mencari tahu Ketika ditanya pada prajurit yang marah dia hanya memperoleh jawab Para perwira ini telah mengkhianati Semua orang akhirnya menuruti Letnan Benny Moerdani Keadaan jadi lebih tenang Atas kemauannya sendiri Mayor Djaelani melepas pistolnya dan menyerahkannya kepada Letnan Benny Moerdani Sikap ini diikuti perwira lain yang dianggap terlibat Para prajurit pun menahan diri dan drama itu tidak berlanjut ke hari hari berikutnya Para perwira itu kemudian dibawa oleh Letnan Benny Moerdani ke rumah tahanan di Bandung Peristiwa penculikan yang gagal dan tentara bawahan yang mengamuk ini kelak dikenal sebagai Peristiwa Kranji Mayor Djaelani dan tujuh rekannya yang dianggap terlibat langsung Peristiwa Kranji ini dikenai hukuman disiplin dan harus meninggalkan dinas militer Golongan yang banyak dihukum adalah para perwiranya karena mereka adalah otak dari Peristiwa Kranji Maka wajar hukuman berat dibebankan berat ke mereka Dan Karier militer Mayor Djaelani di militer pun macet Hanya Letnan Aloysius Sugianto yang kariernya lanjut sampai Pangkat Kolonel Selepas penahanan akibat Peristiwa Kranji ia bukan lagi anggota baret merah Ia masuk Caduad kini Kostrad tapi dia tidak pernah di baret merah lagi Belakangan Letnan Aloysius Sugianto juga pernah dipekerjakan di sebagai perwira intelijen di Operasi Khusus Opsus Letjen TNI Ali Moertopo Para prajurit bawahan yang tidak paham politik dan sudah terlanjur diperalat itu tak diberi hukuman Sersan Mayor Agus Hernoto kemudian lanjut kariernya dan pangkat terakhirnya adalah Kolonel dan pernah di Opsus pula Sementara itu Sersan Nicholas Sulu tiga tahun berikutnya terlibat gerakan yang lain Dia menjadi salah satu komandan pasukan Permesta di kampung halamannya Riwayat Jabatan SuntingKomandan Sektor I Balaraja 4 Perwira Divisi Siliwangi Wadan KKAD 1953 1956 Komandan RPKAD 1956 1956 Referensi Sunting Mayor Inf Idjon Djanbi Komandan Pertama Kopassus Setelah Diusulkan Diganti Jalan Letkol RE Djaelani Saat Satuan Baret Merah Nyaris Pecah karena Intrik Politik Pertempuran di Banten Pada masa revolusi Jabatan militerDidahului oleh Mayor Idjon Djanbi Komandan RPKAD1956 1956 Diteruskan oleh Mayor Kaharuddin Nasution Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title R E Djailani amp oldid 22293255