www.wikidata.id-id.nina.az
Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan 1 Studi mengenai proses pembelajaran baik dari sudut pandang kognitif maupun perilaku mengijinkan ilmuwan untuk memahami perbedaan individu dalam hal intelegensi perkembangan kognitif afektif motivasi regulasi diri konsep diri serta peranannya dalam proses belajar Bidang psikologi pendidikan banyak mengandalkan pengujian dan pengukuran dengan metode kuantitatif untuk meningkatkan aktivitas pendidikan seperti desain pemberian instruksi manajemen kelas dan asesmen yang bertujuan untuk memfasilitasi proses pembelajaran dalam berbagai setting pendidikan sepanjang hidup 2 Psikologi perkembangan adalah studi ilmiah tentang bagaimana dan mengapa manusia berubah selama hidupnya Awalnya berkaitan dengan bayi dan anak anak bidang ini telah diperluas untuk mencakup masa remaja perkembangan dewasa penuaan dan seluruh umur Bidang dalam psikologi pendidikan meliputi studi tentang memori proses konseptual dan perbedaan individu melalui psikologi kognitif dalam mengonseptualisasikan strategi baru mengenai proses belajar pada manusia Psikologi pendidikan telah dibangun atas dasar teori pengkondisian operan fungsionalisme strukturalisme konstruktivisme psikologi humanistik psikologi Gestalt dan pemrosesan informasi 2 Psikologi pendidikan merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian tahap tahap untuk membantu individu melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam proses mengajar belajar secara lebih efektif Definisi ini hanya sebatas pada proses interaksi antar guru siswa dalam kelas Psikologi pendidikan pada masa awal perkembangan dan pemanfaatannya belum dikenal banyak orang tetapi seiring dengan perkembangan sains dan teknologi akhirnya lahir dan berkembanglah secara resmi sebagai sebuah cabang khusus psikologi yang disebut psikologi pendidikan Pada umumnya para ahli memandang bahwa Johann Friedrich Herbart adalah bapak psikologi pendidikan Namanya diabadikan sebagai nama sebuah aliran psikologi yang disebut Herbartianisme pada tahun 1820 an Konsep utama pemikiran Herbartianisme adalah massa aperseptif sebuah istilah yang khusus diperuntukkan bagi pengetahuan yang telah dimiliki individu Dalam pandangan Herbart proses belajar atau memahami sesuatu bergantung pada pengenalan individu terhadap hubungan hubungan antara ide ide baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki 3 Daftar isi 1 Latar belakang historis 1 1 John Dewey 1 2 E L Thorndike 2 Seni dan ilmu pengetahuan dari mengajar 3 Tokoh 3 1 William James 3 2 John Dewey 3 3 Edward Lee Thorndike 3 4 Carl Ransom Rogers 3 5 Wilhelm Wundt 3 6 Emil Kraepelin 3 7 Alfred Binet 3 8 Henry Alexander Murray 4 Lihat pula 5 Rujukan 6 Daftar pustakaLatar belakang historis SuntingBidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum abad ke 20 1 John Dewey Sunting Tokoh kedua yang berperan besar dalam membentuk psikologi pendidikan adalah John Dewey 1859 1952 4 E L Thorndike Sunting Perintis ketiga adalah E L Thorndike 1874 1949 5 Seni dan ilmu pengetahuan dari mengajar SuntingKeberhasilan seorang guru dalam mengajar sangat berkaitan dengan penguasaan sains serta seni dan keahlian mengajarnya 6 Psikologi pendidikan merupakan sumbangsih dari ilmu pengetahuan psikologi terhadap dunia pendidikan dalam kegiatan pendidikan pembelajaran pengembangan kurikulum proses belajar mengajar sistem evaluasi dan layanan konseling merupakan serta beberapa kegiatan utama dalam pendidikan terhadap peserta didik pendidik orang tua masyarakat dan pemerintah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara sempurna dan tepat guna 7 Tokoh SuntingWilliam James Sunting William James mengemukakan bahwa aliran atau paham yang dianut menitikberatkan pada kebenaran yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan memperhatikan kegunaannya secara praktis Penilaian dan pertimbangan individu tergantung kepada akibatnya kepada kerjanya dan kepada keberhasilan perbuatan yang disiapkan oleh pertimbangan tersebut Pertimbangan yang telah dibuat dianggap benar jika bermanfaat bagi pelakunya jika memperkaya hidup serta kemungkinan kemungkinan hidup lainnya Aliran filsafat yang dicetuskan oleh William James ini disebut sebagai aliran filsafat pragmatisme 8 William James merumuskan pragmatisme sebagai sikap memalingkan diri dari segala sesuatu prinsip prinsip kategori kategori keniscayaan keniscayaan awal yang tidak penting untuk kemudian beralih pada segala sesuatu hasil hasil konsekuensi konsekuensi serta fakta fakta baru yang lebih penting Pragmatisme bersifat kritis terhadap semua sistem sistem filsafat lama yang dianggap telah membuat kesalahan seperti mencari sesuatu yang puncak mutlak dan esensi esensi abadi Para penganut pragmatisme menekankan pada pentingnya sains empiris dunia yang berubah dan masalah masalahnya serta alam sebagai seluruh realitas inklusif diluar keyakinan ilmiah tidak dianggap penting 9 William James menjelaskan secara eksplisit bahwa kepentingan dan tujuan individu adalah salah satu elemen penting dalam filsafat pragmatisnya James memahami prinsip objektivitas realitas kebenaran dan realitas merupakan gagasan transendental yang sudah harus disingkirkan karena sudah tidak sesuai dengan syarat syarat yang absolut universal abadi dan sama sekali tidak mengikuti dinamika kehidupan manusia itu sendiri 10 John Dewey Sunting John Dewey menjelaskan bahwa pendidikan berarti perkembangan perkembangan yang dimaksud adalah sejak lahir hingga menjelang kematian Pendidikan juga berarti sebagai bentuk kehidupan manusia Bagi Dewey proses pendidikan itu tidak mempunyai tujuan diluar dirinya tetapi terdapat dalam pendidikan itu sendiri Proses pendidikan juga bersifat kontinu reorganisasi rekonstruksi dan pengubahan pengalaman hidup manusia Pendidikan juga dapat dianggap sebagai organisasi pengalaman hidup pembentukan kembali pengalaman hidup dan juga perubahan pengalaman hidup sendiri 11 Teori John Dewey tentang pendidikan tidak dapat lepas dari minatnya terhadap bidang filsafat Filsafat menurut Dewey merupakan sebuah aliran untuk memecahkan masalah kehidupan sedangkan pendidikan berisi metode pelatihan manusia untuk menyelesaikan masalah kehidupan Filsafat dan pendidikan tidak dapat dipisahkan serta merupakan dasar dari teori teori pendidikan yang ada sekarang 12 Teori yang dibuat oleh Dewey untuk dunia pendidikan sering disebut dengan progresivisme Menurut John Dewey progresivisme merupakan sebuah aliran filsafat yang berorientasi ke masa yang akan datang yang memposisikan manusia peserta didik sebagai salah satu subjek pendidikan yang memiliki bekal dan potensi dalam pengembangan dirinya dan memiliki kemampuan untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi selama hidupnya John Dewey juga memandang bahwa sekolah sebagai lingkungan masyarakat yang kecil dimana hal itu menjadi cerminan daripada sekolah tersebut Sekolah dianggap menjadi salah satu bentuk kehati hatian dalam pengelolaan terhadap masyarakat 13 Edward Lee Thorndike Sunting Edward Lee Thorndike Landasan teori Thorndike awal mula diletakkan dalam eksperimen yang dilakukannya pada binatang Penelitiannya dirancang untuk menentukan apakah binatang tersebut dapat memecahkan masalah dengan jalan berfikir ataukah melalui suatu proses yang lebih mendasar sifatnya Menurut Thorndike diperlukan penelitian karena tidak cukup tersedia data objektif untuk menguji bagaimana proses belajar manusia 14 Teori yang dikemukakan oleh Thorndike disebut dengan teori koneksionisme Menurut Thorndike belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respons Stimulus yang dimaksud adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran perasaan atau hal hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera Respon yang dimaksud adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar yang dapat berupa pikiran perasaan dan gerakan atau tindakan Perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkret yaitu yang dapat diamati sedangkan yang dikatakan tidak konkret yaitu yang tidak dapat diamati secara langsung 15 Thorndike mengemukakan bahwa terjadinya asosiasi antara stimulus dan respon ini mengikuti hukum hukum seperti hukum kesiapan hukum latihan dan hukum akibat 16 Carl Ransom Rogers Sunting Carl Ransom Rogers menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka antara klien dan terapis dalam membantu individu mengatasi masalah masalah kehidupannya Carl Rogers menyakini bahwa berbagai masukan yang ada pada diri seseorang tentang dunianya sesuai dengan pengalaman pribadinya Masukan masukan ini mengarahkannya secara mutlak ke arah pemenuhan kebutuhan kebutuhan dirinya 17 Dalam mendalami psikologi humanistik Carl Rogers mempunyai dua konsep Konsep yang pertama dia menyatakan bahwa terapis yang lebih efektif adalah apabila seseorang bisa menciptakan iklim psikologis yang memberi peluang kepada klien untuk mengeksplorasi menganalisis memahami dan mencoba sendiri untuk memecahkan masalah yang dialaminya 18 Menurut Rogers teknik teknik yang digunakan pada saat asessmen dan pendapat para terapis bukan hal yang penting dalam melakukan terapi kepada klien Hasil karya Rogers yang paling terkenal dan masih menjadi literatur sampai hari ini adalah metode konseling yang disebut terapi berpusat pada orang 19 Menurut Carl Rogers dalam teori belajar bebasnya menyatakan bahwa tidak ada paksaan atau tekanan dalam belajar Guru tidak bembuat rencana dalam pembelajaran untuk peserta didik tidak memberikan kritik atau ceramah kecuali apabila siswa menghendakinya tidak menilai atau mengkritik pekerjaan murid kecuali apabila siswa memintanya 20 Wilhelm Wundt Sunting Wilhelm Wundt sejarah psikologi sebagai ilmu pengetahuan berasal dari penelitian Wundt Keunikan psikologi yang pertama adalah dimulai dari sejarah diakuinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang diawali eksperimen Wundt tentang ingatan di tahun 1885 Psikologi bukan lagi ilmu yang berada di awang awang namun dapat terukur secara empiris 21 Menurut Wilhelm Wundt psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kesadaran manusia Wundt percaya bahwa gejala gejala dari jiwa tersn atas beberapa elemen Dalam menganalisa elemen elemen kejiwaan para ahli psikolog mempelajari melalaui proses elementer dari kesadaran manusia Dari sinilah data diketahui bahwa objek utama dalam psikologi menurut Wilhelm Wundt adalah kesadaran itu sendiri 22 Wilhelm Wundt juga mengemukakan bahwa bahasa dapat dijelaskan dengan prinsip prinsip psikologis Penggabungan antara dua ilmu psikologi dan linguistik sering disebut dengan psikolinguistik Psikolinguistik sering dianggap sebagai suatu disiplin ilmu yang bertujuan mencari satu teori bahasa yang secara linguistik bisa diterima dan secara psikologi dapat menerangkan hakikat bahasa dan pemerolehannya serta dapat dipergunakan secara universal 23 Emil Kraepelin Sunting Emil Kraepelin seorang psikiater Jerman yang dikenal sebagai perancang alat tes kepribadian di Eropa Pada tahun 1894 Kraepelin melakukan berbagai cara untuk mengukur pengaruh kelelahan lapar dan obat obatan seperti menggunakan asosiasi bebas Pada tahun 1895 Kraepelin membuat seri tes untuk mengukur faktor faktor dasar dari karakter individu Tes ini menggunakan perhitungan aritmatika sederhana dan dirancang untuk mengukur pengaruh latihan daya ingat kepekaan terhadap gangguan kelelahan dan pengalihan perhatian 24 Emil Kraepelin membuat 4 macam alat tes yang digunakan dalam dunia pendidikan yaitu koordinasi motorik asosiasi kata kata fungsi persepsi dan ingatan 25 Tes yang dibuat oleh Kraepelin mengalami banyak modifikasi dan tinjauan ulang dari tekanan skoring dan interpretasinya Tes ini digunakan untuk mengungkap faktor bakat yang dimiliki individu seperti kecepatan ketelitian keajegan dan ketahanan kerja pada saat mengalami tekanan 26 Alfred Binet Sunting Alfred Binet seorang ahli psikologi dari Perancis yang mengembangkan tes inteligensi modern pertama pada tahun 1881 Pada saat itu pemerintah Perancis mengeluarkan aturan yang mewajibkan semua anak untuk mendaftar masuk sekolah Pemerintah meminta Binet untuk membuat tes guna mendeteksi anak anak yang terlambat dari segi kognitif dan intelektualnya 27 Pada awalnya Alfred Binet melakukan pengukuran inteligensi dengan mengukur lingkaran tempurung kepala anak anak metode kraniometri Namun metode ini pada akhirnya ditinggalkan oleh Binet dan pada tahun 1905 Binet dan Theodore Simon mencetuskan skala inteligensi yang pertama yang dikenal dengan nama skala Binet Simon Kemudian pada tahun 1916 dilakukan revisi pada skala tersebut yang disebut dengan revisi Stanford Setelah direvisi skala tersebut berubah menjadi skala Stanford Binet dan menjadi skala standar dalam psikologi klinis psikiatri dan konseling pendidikan 28 Untuk mengetahui dan mengukur kecerdasan siswa sekolah biasanya menggunakan teori dan skala dari Alferd Binet yang biasa kita kenal dengan kecerdasan intelektual Pengelompokan tingkat kecerdasan intelektual adalah sangat superior gt 130 superior 120 129 di atas rata rata 110 119 rata rata 90 109 di bawah rata rata 80 89 batas lemah mental pikiran 70 79 debil 50 69 imbecil 26 49 dan idiot 25 Tingkat kecerdasan siswa dinilai berdasarkan skor yang diperoleh dari jawaban yang diberikan atas soal soal seputar nalar dan logika untuk mengetes kemampuan logikanya 29 Henry Alexander Murray Sunting Henry Alexander Murray menjelaskan bahwa dasar teoritis dari alat tes Jadwal Preferensi Kepribadian Edwards adalah teori kebutuhan Menurut Murray kepribadian manusia dapat dijelaskan dengan memaparkan konsep kebutuhan sebagai sesuatu yang menggerakkan dan memotivasi perilaku manusia Ketika kebutuhan kebutuhan ini aktif dan terpenuhi dalam diri individu maka akan memunculkan berbagai macam perilaku perilaku yang diarahkan untuk mencapai kebutuhan tersebut dan pada akhirnya akan menggambarkan karakterisitik individu Kebutuhan kebutuhan dapat muncul baik dari proses internal seperti rasa haus dan lapar maupun dari lingkungan eskternal seperti ancaman dari orang asing atau lingkungan sekitar Dalam dunia pendidikan alat tes Jadwal Preferensi Kepribadian Edwards yang berdasarkan teori kebutuhan Murray dapat mengetahui performa akademis seorang mahasiswa yang positif melalui proses perolehan nilai yang memuaskan maka diperlukan kombinasi kebutuhan kebutuhan tertentu Misalnya kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi akan memunculkan dorongan untuk memperlihatkan prestasi yang lebih baik sehingga nilai nilai akademis akan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya Sebaliknya apabila kebutuhan untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dari orang lain berada dalam kategori tinggi maka mahasiswa tersebut akan menjadi mahasiswa yang kurang mandiri dan kurang yakin untuk memperlihatkan kemampuan dan performa akademis yang terbaik apabila tidak ada orang yang memberikan bantuan atau dukungan 30 Menurut Murray kebutuhan adalah potensi atau kesiapan seseorang untuk merespon dengan cara dalam situasi tertentu Respon yang dimaksud adalah tindakan pemenuhan dari kebutuhan itu sendiri 31 Lihat pula SuntingPsikologiRujukan Sunting a b Santrock John W Psikologi Pendidikan Jakarta Kencana 2010 hal 4 14 a b Snowman Jack 1997 Educational Psychology What Do We Teach What Should We Teach Educational Psychology 9 151 169 Supriyanto 2017 hlm 230 Glassman M Inggris Dewey and Vygotsky Society Experience and Inquiry in Educational Practice Educational Researcher 2001 hal 3 14 Beatty B From Laws of Learning to a Science of Values American Psychologist 1998 hal 1145 1152 Johnson J A Inggris Introduction to the Foundations od American Education Boston Allyn amp Bacon 2002 Education and Personal Relationships A Philosophical Study Routledge 1974 ISBN 0 416 76210 7 ISBN 978 0 416 76210 5 Meiyani 2013 hlm 210 Wasitohadi 2012 hlm 176 Kalumbang 2018 hlm 257 Saleh 2012 hlm 2 3 Wasitohadi 2014 hlm 53 Wulandari 2020 hlm 74 Makki 2019 hlm 79 Rusli dan Kholik 2013 hlm 63 Amsari 2018 hlm 53 Qodir 2017 hlm 194 Sanusi 2013 hlm 127 Ratu 2010 hlm 10 Sumantri dan Ahmad 2019 hlm 13 Koentjoro 2002 hlm 8 Tridinanti 2016 hlm 2 Busro 2016 hlm 209 210 Sukadji 1993 hlm 25 Daulay 2016 hlm 412 413 Setiyowati 2018 hlm 1 Purwanto 2010 hlm 483 Rohmah 2011 hlm 130 Veriansyah Sarwono dan Rindarjono 2018 hlm 43 Tuapattinaja dan Saragih 2016 hlm 39 Sucipto dan Saleh 2019 hlm 44 Daftar pustaka SuntingAmsari D 2018 Implikasi teori belajar E Thorndike Behavioristik dalam pembelajaran matematika Jurnal Basicedu 2 2 52 60 ISSN 2580 1147 Busro M 2016 Kajian kalam psikolinguistik perangkat penelitian strategi dan penggunaan metode penelitian PDF Journal Al Hikmah 6 2 209 218 ISSN 2088 2556 Daulay N 2016 Implementasi tes psikologi dalam bidang pendidikan Jurnal Tarbiyah 21 2 402 421 ISSN 0854 2627 Kalumbang Y P 2018 Kritik pragmatisme Richard Rorty terhadap epistemologi barat modern PDF Jurnal Filsafat 28 2 253 284 doi 10 22146 jf 36413 Koentjoro K 2002 Rethinking peran psikologi di abad abad mendatang Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi 7 14 6 13 doi 10 20885 psikologika vol7 iss14 art1 Makki A 2019 Mengenal sosok Edward Lee Thorndike aliran fungsionalisme dalam teori belajar Jurnal Studi Islam 14 1 78 91 ISSN 2579 7131 Meiyani N 2013 Penerapan aliran filsafat pragmatisme dalam orientasi dan mobilitas anak tunanetra Jassi Anakku 12 2 209 220 ISSN 1412 9337 Purwanto I 2010 Konsep dan pengukurannya Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 16 4 477 485 ISSN 2460 8300 Qodir A 2017 Teori belajar humanistik dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Jurnal Pendidikan 4 2 188 202 ISSN 2354 7960 Ratu B 2010 Psikologi humanistik Carl Rogers dalam bimbingan dan konseling Kreatif 17 3 10 18 ISSN 2010 0051 Rohmah U 2011 Tes intelegensi dan pemanfaatannya dalam dunia pendidikan Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan 9 1 125 139 doi 10 21154 cendekia Rusli R K amp Kholik M A 2013 Teori belajar dalam psikologi pendidikan Jurnal Sosial Humaniora 4 2 62 67 ISSN 2087 4928 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Saleh K 2012 Pendidikan humanis antara barat dan Islam telaah kritis pemikiran pendidikan John Dewey Dinamika Ilmu 12 2 1 17 doi 10 21093 di v12i2 30 Sanusi U 2013 Pembelajaran dengan pendekatan humanistik Penelitian pada Mts Negeri Model Cigugur Kuningan Jurnal Pendidikan Agama Islam 11 2 123 142 ISSN 2337 4276 Setiyowati N 2018 Hubungan antara kemampuan intelegensi Cfit dan potensi performa kerja Dari hasil Kraepelin test pada calon karyawan bank swasta di Jawa Timur Jurnal Sains Psikologi 3 1 1 5 ISSN 2597 7008 Sucipto N H amp Saleh A R 2019 Individual needs terhadap subjective well being Journal of Psychology 7 1 42 48 doi 10 15408 tazkiya v7i1 13503 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Sukadji S 1993 Kecepatan dan ketelitian kerja yang diukur menggunakan tes Kraepelin Jurnal Psikologi 20 1 23 31 ISSN 0215 8884 Sumantri B A amp Ahmad N 2019 Teori belajar humanistik dan implikasinya terhadap pembelajaran pendidikan agama Islam Jurnal Pendidikan Dasar 3 2 1 18 doi 10 36088 fondatia v3i2 216 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Supriyanto D 2017 Sejarah singkat psikologi pendidikan Jurnal Program Studi Pgmi 4 2 229 238 ISSN 2477 667X Tridinanti G 2016 Pemerolehan bahasa asing dalam pengajaran bilingual untuk anak usia dini Jurnal Global Expert 5 1 1 6 ISSN 2477 3794 Tuapattinaja J M amp Saragih J I 2016 Gambaran profil epps pada mahasiswa usu Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi 11 1 37 46 ISSN 2549 2136 pranala nonaktif permanen Veriansyah I Sarwono S amp Rindarjono M G 2018 Hubungan tingkat intelegensi Iq dan motivasi belajar geografi dengan hasil belajar siswa kelas x sekolah menengah atas negeri Singkawang Kota tahun ajaran 2016 2017 Jurnal Geoeco 4 1 41 50 ISSN 2597 6044 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link pranala nonaktif permanen Wasitohadi W 2012 Pragmatisme humanisme dan implikasinya bagi dunia pendidikan di Indonesia Satya Widya 28 2 175 190 doi 10 24246 j sw 2012 v28 i2 p175 190 Wasitohadi W 2014 Hakekat pendidikan dalam perspektif John Dewey tinjauan teoritis Satya Widya 30 1 49 61 doi 10 24246 j sw 2014 v30 i1 p49 61 Wulandari T 2020 Teori progresivisme John Dewey dan pendidikan partisipatif dalam pendidikan Islam Jurnal Kajian Kependidikan Islam 5 1 71 86 doi 10 22515 attarbawi v4i2 1927 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Psikologi pendidikan amp oldid 23439813