www.wikidata.id-id.nina.az
Persatuan hipostatik atau kesatuan hipostatik bahasa Inggris hypostatic union berasal dari kata hipostasis bahasa Yunani ὑpostasis hypostasis adalah suatu istilah teknis dalam teologi Kristen sehubungan dengan Kristologi untuk menjelaskan persatuan dari kedua kodrat kemanusiaan dan keilahian Yesus Kristus dalam satu hipostasis atau keberadaannya sebagai seorang individu 3 Dalam teologi Kekristenan suatu pribadi atau hipostasis adalah salah satu dari 3 elemen Tritunggal Mahakudus 4 Pandangan mengenai kedua kodrat Yesus dalam satu kesatuan hipostatik telah diakui sejak Konsili Efesus tahun 431 dan hubungan antar keduanya ditegaskan dalam Konsili Kalsedon tahun 451 Ikon Kristus Pantokrator dari abad ke 6 Biara Santa Katarina Ekspresi wajah yang berbeda di kedua sisinya menyiratkan kodrat ganda Yesus Kristus sebagai Allah sekaligus manusia 1 2 Hasil paduan dari Photoshop atas 2 sisi wajah Kristus Daftar isi 1 Hipostasis 1 1 Terminologi 1 2 Trinitas 2 Kedua kodrat Yesus 2 1 Sebelum abad ke 6 2 1 1 Doketisme 2 1 2 Arianisme 2 1 3 Nestorianisme 2 1 4 Monofisitisme 2 2 Konsili Kalsedon 2 3 Pasca Konsili Kalsedon 2 3 1 Agnoetae 2 3 2 Monotelitisme 3 Perbandingan 4 Lihat pula 5 ReferensiHipostasis SuntingTerminologi Sunting Artikel utama Hipostasis filsafat dan agama Kata Yunani hypostasis telah digunakan sebagai suatu istilah teknis sebelum perdebatan Kristologis di akhir abad ke 4 dan abad ke 5 Dalam masa sebelum Kekristenan filsafat Yunani terutama Stoikisme telah menggunakan kata tersebut 5 6 Namun tulisan tulisan awal Kekristenan menggunakan kata ini untuk menunjukkan kenyataan substantif dan tidak selalu dibedakan artinya dari esensi atau substansi bahasa Yunani oὐsia ousia misalnya Tatianus dan Origenes menggunakan kata ini tanpa pembedaan tersebut 7 Walau secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai substansi atau hakikat akan tetapi hal ini menimbulkan berbagai kebingungan 8 Istilah hipostasis hypostasis kemudian dapat diperjelas dan distandardisasi terutama karena pengaruh dari Bapa bapa Kapadokia Secara khusus Santo Basilius Agung berpendapat bahwa istilah hypostasis dan ousia tidaklah sama dan kedua istilah tersebut tidak untuk digunakan tanpa pembedaan yang jelas untuk merujuk pada Ketuhanan keilahian 9 Sejak pertengahan abad ke 4 dan seterusnya kedua istilah tersebut sudah dibedakan dan istilah hipostasis digunakan untuk menyebut kenyataan individual terutama dalam konteks Trinitas dan Kristologi Gereja Ortodoks Koptik Aleksandria dan Gereja Katolik sebagaimana dituliskan dalam Katekismus Gereja Katolik KGK 251 menyamakan hipostasis dengan individu atau pribadi person 10 11 12 Trinitas Sunting Dalam penjelasan mengenai Trinitas Gereja Katolik sebagaimanana tertulis pada KGK 252 menggunakan istilah substansi biasa diterjemahkan menjadi kodrat esensi atau hakikat untuk menunjukkan kesatuan Trinitas dalam satu hakikat Nya sebagai Allah ilahi Sementara istilah hipostasis atau pribadi digunakan untuk menunjukkan perbedaan nyata antara ketiga pribadi Trinitas Bapa Putera dan Roh Kudus 10 Dengan demikian dinyatakan bahwa Trinitas adalah satu Allah dengan satu substansi atau hakikat ilahi yang sama dalam tiga pribadi atau hipostasis yang berbeda Tritunggal yang sehakikat homo ousios consubstantial Trinity 10 253 255Kedua kodrat Yesus SuntingIstilah hipostasis dalam arti pribadi person baru digunakan secara resmi sejak Konsili Kalsedon tahun 451 untuk menjelaskan kodrat manusia dan kodrat Allah dalam diri Yesus Kristus persatuan hipostatis Sejak awal mula Kekristenan tidak sedikit ajaran sesat atau bidah yang menyangkal hakikat kodrat Yesus baik sebagai Allah maupun sebagai manusia atau juga usaha penyederhanaan misteri kemanusiaan dan keilahian Yesus Sebelum abad ke 6 Sunting Doketisme Sunting Bidaah pertama yaitu Doketisme termasuk Gnostisisme tidak begitu banyak menyangkal keilahian Yesus Kristus tapi lebih ke penyangkalan kemanusiaan Nya 13 465 Santo Sirilus dari Yerusalem adalah salah seorang Bapa Gereja dan juga Pujangga Gereja yang mengadakan perlawanan atas bidaah ini dalam tulisannya di Catechetical Lecture 4 ia menulis Kristus terdiri atas dua kodrat manusia dalam apa yang terlihat tetapi juga Allah dalam apa yang tak terlihat Sebagai manusia Ia benar benar makan seperti kita tetapi sebagai Allah Ia memberi makan lima ribu orang dari lima roti Benar benar tidur di perahu sebagai manusia dan berjalan di atas air sebagai Allah 14 9Arianisme Sunting Pada sekitar abad ke 3 berkembang ajaran Arianisme yang dianggap sesat juga karena menolak Allah Tritunggal dan Yesus hanya dipandang sebagai makhluk ciptaan bukan Allah Untuk menanggapi ajaran ini St Gregorius Nazianzen dalam Orations mengatakan Dan Putera Allah sudi menjadi dan dipanggil sebagai Anak Manusia bukan dengan mengubah Diri Nya sebab Ia tidak dapat berubah tetapi dengan mengambil sesuatu yang bukan Diri Nya sebab Ia penuh kasih kepada manusia Oleh sebab itu Yang Tak Dapat Tercampur menjadi tercampur Allah dengan kelahiran dan Roh dengan daging dan Yang Abadi dengan waktu 15 XIIINestorianisme Sunting Skisma pertama dalam sejarah Kekristenan terjadi pada awal abad ke 5 yang berawal dari doktrin Nestorianisme Doktrin ini berasal dari Nestorius Patriark Konstantinopel pada tahun 428 431 salah satu ajarannya adalah bahwa Yesus mempunyai dua pribadi yang berbeda manusia dan Allah 16 St Sirilus dari Aleksandria Patriark Aleksandria saat itu adalah penentang utama doktrin tersebut dan dalam surat keduanya kepada Nestorius ia mengatakan 17 Sang Firman dengan suatu cara yang tak terkatakan dan tak terbayangkan setelah menyatukan dalam diri Nya secara hipostatik daging yang dihidupi oleh jiwa yang rasional Ia menjadi manusia dan disebut sebagai Anak Manusia kedua kodrat Nya yang berbeda bersama sama membentuk satu kesatuan dan dari keduanya itulah lahir satu Kristus satu Anak Surat kedua St Sirilus tersebut disahkan oleh Konsili Efesus pada tahun 431 dan konsili yang sama juga mengutuk doktrin Nestorianisme 17 Dampak dari Konsili Efesus adalah Church of the East sebagai pendukung Nestorius memisahkan diri 16 Namun Patriark Mar Dinkha IV sebagai Patriark Gereja Asiria Timur salah satu hasil pemisahan dari Church of the East pada tahun 1976 secara eksplisit menolak doktrin Nestorianisme 18 Monofisitisme Sunting Pada abad ke 5 muncul bidaah Monofisitisme yang menolak kemanusiaan Yesus dan menganggap bahwa Yesus hanya memiliki satu kodrat yaitu keilahian Nya setelah Ia lahir di dunia St Leo Agung Paus Leo I dalam suratnya The Tome kepada St Flavianus Uskup Agung Konstantinopel menuliskan Maka lahirlah Allah yang sejati dalam keseluruhan dan kesempurnaan kodrat manusia sejati sepenuhnya seperti apa yang Ia miliki sebagai Allah sepenuhnya seperti apa yang kita miliki sebagai manusia Ia mengampil rupa seorang hamba tanpa noda dosa menaikkan kodrat manusia dan tidak mengurangi keilahian Nya Masing masing karakter yang layak dari kedua kodrat Nya tetap dipertahankan tanpa ada yang dihilangkan sehingga rupa seorang hamba tidak mengurangi keilahian Nya 19 IIIKonsili Kalsedon Sunting Kemudian Konsili Kalsedon yang diselenggarakan pada tahun 451 mengutuk bidaah Monofisitisme dan meneguhkan surat dari Paus Leo I saat itu tidak dapat hadir dalam konsili yang menjadi dasar Pengakuan Iman Kalsedon Isi dari Pengakuan Iman Kalsedon memberikan pernyataan yang jelas mengenai hakikat atau kodrat manusia dan ilahi dari Yesus Kristus berikut sebagian kutipannya 13 467 20 Kita mengaku bahwa Kristus yang satu dan sama Tuhan dan Putera yang tunggal harus diakui dalam dua kodrat Nya yang tidak tercampur baur tidak berubah tidak terbagi bagi atau terpisahkan Perbedaan antara kedua kodrat Nya tidak pernah hilang karena persatuan keduanya namun karakter setiap kodrat dipertahankan sementara keduanya bersama sama membentuk satu pribadi dan satu hipostasis Konsili Kalsedon memiliki pengaruh besar dan menjadi titik penting dalam perdebatan Kristologi yang membuat Gereja terpecah pada abad ke 5 21 Kalangan yang menolak Pengakuan Iman Kalsedon memisahkan diri dan menganut pandangan Miafisitisme mereka dikenal sebagai Gereja Ortodoks Oriental Sebenarnya penganut miafisit mengakui kedua kodrat Yesus sebagai manusia dan sebagai Allah tetapi menganggap kedua kodrat Nya dipersatukan menjadi satu kodrat baru tanpa pemisahan tanpa bercampur baur dan tanpa alterasi 12 22 Pasca Konsili Kalsedon Sunting Agnoetae Sunting Pada abad ke 6 muncul aliran Agnoetae yang berkembang dari Monofisitisme yang mengakui bahwa Yesus adalah Allah tetapi menganggap bahwa Ia persis seperti manusia biasa dalam semua aspek termasuk keterbatasan pengetahuan Ajaran tersebut kemudian dikutuk oleh Paus Gregorius I St Gregorius Agung atas dasar suatu risalah yang menentang mereka dari St Eulogius Patriark Aleksandria 23 Dalam suratnya kepada Patriark Eulogius untuk menanggapi ajaran Agnoetae Paus Gregorius I menjelaskan makna dari Markus 13 32 dengan menekankan perbedaan kodrat manusia dan kodrat Allah dalam diri Yesus Putra Tunggal Allah yang telah menjelma menjadi manusia sempurna bagi kita tentu dalam diri Nya sebagai manusia Ia mengetahui hari dan saat penghakiman tetapi tetap saja Ia tidak mengetahui hal itu dari kodrat Nya sebagai manusia Apa yang Ia ketahui dalam diri Nya tidaklah Ia ketahui dari kodrat manusia tersebut sebab Allah yang menjadi manusia yang mengetahui hari dan saat penghakiman itu melalui kuasa keilahian Nya 24 Monotelitisme Sunting Pada abad ke 7 timbul ajaran Monotelitisme yang juga merupakan perkembangan dari paham Monofisit Ajaran ini sebenarnya mengakui kedua kodrat Yesus namun menganggap bahwa diri Nya hanya memiliki satu kehendak yaitu kehendak ilahi sehingga tidak mengakui kemanusiaan Nya Monotelitisme dikutuk dalam Konsili Konstantinopel III atas pengaruh dari surat St Agatho Paus Agathus dan Sinode Gereja Roma kepada para Bapa Konsili dan Kaisar Konstantinus IV Dalam suratnya yang dibacakan dalam konsili tersebut Paus Agathus menuliskan Sebab saat kita mengakui kedua kodrat dan kedua kehendak alamiah dan kedua operasi alamiah dalam diri satu Tuhan kita Yesus Kristus kita tidak menyatakan bahwa semuanya itu saling bertentangan atau berlawanan satu sama lain atau seolah olah terpisah dalam dua pribadi Tetapi kita katakan bahwa sebagaimana Tuhan kita Yesus Kristus yang sama memiliki dua kodrat maka ia juga memiliki dua operasi dan kehendak alami yakni yang ilahi dan yang manusiawi operasi dan kehendak ilahi Nya memiliki kesamaan dengan Bapa yang sehakikat dengan Nya dari kekekalan yang manusiawi telah Ia terima dari kita diambil dengan kodrat kita dalam batasan waktu 25 Perbandingan SuntingBerikut ringkasan perbandingan beberapa pandangan dibandingkan dengan pandangan persatuan hipostatik yang dianut sebagian besar Kekristenan 22 26 Nestorianisme pemisahan 2 kodrat dalam 2 pribadi Monofisitisme 1 kodrat Allah dalam 1 pribadi Miafisitisme persatuan 2 kodrat membentuk 1 kodrat baru dalam 1 pribadi Persatuan hipostatik persatuan 2 kodrat dalam 1 pribadi sesuai definisi yang ditetapkan Konsili Kalsedon Lihat pula SuntingDiofisitisme MiafisitismeReferensi Sunting Inggris Christoph Schoenborn 1994 God s human face the Christ icon hlm 154 ISBN 0 89870 514 2 Inggris John Galey 1986 Sinai and the Monastery of St Catherine hlm 92 ISBN 977 424 118 5 Inggris Lewis Sperry Chafer 1947 Chapter XXVI God the Son The Hypostatic Union Systematic Theology edisi ke reprinted 1993 hlm 382 384 ISBN 0 8254 2340 6 Inggris Erwin Fahlbusch Jan Milic Lochman and John Mbiti The Encyclopedia Of Christianity Volume 5 edisi ke Feb 1 2008 hlm 543 ISBN 080282417X Inggris R Norris 1997 Hypostasis Dalam E Ferguson The Encyclopedia of Early Christianity New York Garland Publishing Aristoteles Mund IV 21 F D Wellem 2006 Kamus Sejarah Gereja revisi Jakarta BPK GM hlm 173 Inggris William Placher 1983 A History of Christian Theology An Introduction Philadelphia Westminster Press hlm 78 79 ISBN 0 664 24496 3 Inggris Gonzalez Justo L 1987 A History of Christian Thought From the Beginnings to the Council of Chalcedon Nashville TN Abingdon Press hlm 307 ISBN 0 687 17182 2 a b c Inggris Paragraph 2 The Father Catechism of the Catholic Church Libreria Editrice Vaticana Inggris Main Doctrines and Practice of the Church Ethiopian Orthodox Tewahedo Church a b Inggris H H Pope Shenouda III The Nature of Christ PDF St Mark Coptic Orthodox Church a b Inggris Paragraph 1 The Son of God Became Man Catechism of the Catholic Church Libreria Editrice Vaticana Inggris St Cyril of Jerusalem Catechetical Lecture 4 dalam Philip Schaff Henry Wace Nicene and Post Nicene Fathers Second Series Vol 7 Translated by Edwin Hamilton Gifford Revised and edited for New Advent by Kevin Knight edisi ke 1894 Buffalo NY Christian Literature Publishing Co Inggris St Gregory Nazianzen Oration 39 Oration on the Holy Lights dalam Philip Schaff Henry Wace Nicene and Post Nicene Fathers Second Series Vol 7 Translated by Charles Gordon Browne and James Edward Swallow Revised and edited for New Advent by Kevin Knight edisi ke 1894 Buffalo NY Christian Literature Publishing Co a b Inggris Nestorius edisi ke online 2013 Oxford University Press 2006 ISBN 9780191727214 a b Inggris Norman P Tanner ed The Council Of Ephesus 431 A D Decrees of the Ecumenical Councils Eternal Word Television Network diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 05 29 diakses tanggal 2015 05 29 Inggris Henry Hill 1988 Light from the East Toronto Canada Anglican Book Centre hlm 107 Inggris St Leo the Great Letter 28 The Tome dalam Philip Schaff Henry Wace Nicene and Post Nicene Fathers Second Series Vol 12 Translated by Charles Lett Feltoe Revised and edited for New Advent by Kevin Knight edisi ke 1895 Buffalo NY Christian Literature Publishing Co Inggris Yunani The Chalcedonian Definition Early Church Texts Inggris Richard Price Michael Gaddis 2006 The acts of the Council of Chalcedon hlm 1 5 ISBN 0 85323 039 0 a b Inggris Ken Parry 2009 The Blackwell Companion to Eastern Christianity hlm 88 ISBN 1 4443 3361 5 Inggris George Monks April 1953 The Church of Alexandria and the City s Economic Life in the Sixth Century Speculum hlm 349 362 Inggris St Gregory the Great Book X Letter 39 dalam Philip Schaff Henry Wace Nicene and Post Nicene Fathers Second Series Vol 13 Translated by James Barmby Revised and edited for New Advent by Kevin Knight edisi ke 1898 Buffalo NY Christian Literature Publishing Co Inggris St Agatho Third Council of Constantinople The Letter of Pope Agatho dalam Philip Schaff Henry Wace Nicene and Post Nicene Fathers Second Series Vol 14 Translated by Henry Percival Revised and edited for New Advent by Kevin Knight edisi ke 1900 Buffalo NY Christian Literature Publishing Co Inggris J Chapman 1911 Monophysites and Monophysitism The Catholic Encyclopedia Retrieved from New Advent New York Robert Appleton Company Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Persatuan hipostatik amp oldid 23308249