www.wikidata.id-id.nina.az
Mus Mulyadi 14 Agustus 1945 11 April 2019 adalah penyanyi keroncong Indonesia Ia bahkan mendapat julukan sebagai si Buaya Keroncong Beberapa lagunya yang menjadi hit antara lain Kota Solo Dinda Bestari Telomoyo dan Jembatan Merah Ia pernah menjadi anggota Favourite s Group Istrinya juga seorang penyanyi Helen Sparingga dan adiknya juga menjadi penyanyi pop amp jazz Mus Mujiono pada era 1980 an Mus MulyadiLahirMulyadi 1945 08 14 14 Agustus 1945Surabaya Masa pendudukan JepangMeninggal11 April 2019 2019 04 11 umur 73 Jakarta IndonesiaPekerjaanPenyanyiAktorSuami istriHelen Sparingga m 1975 2019 wbr Anak2Orang tuaAli Sukarni MuslimahKarier musikGenreKeroncongInstrumenBassTahun aktif1958 2019 Daftar isi 1 Biografi 1 1 Masa Kecil 2 Karier 2 1 Mendirikan Band Irama Puspita 2 2 Mendirikan Band Arista Birawa 2 3 Mengembara ke Singapura 2 4 Favourite s Group 2 5 Keluar dari Favourite Group amp Bernyanyi Solo 2 6 Bermain Film Layar Lebar 2 7 Menyanyikan Lagu Dangdut 2 8 Reuni dengan Favourite Group 2 9 Wafatnya Para Personil Favourite Group 2 10 Mus Mulyadi Menjadi Pilar Terakhir Favourite s Group 2 11 Lagu Rohani 3 Mus Mulyadi Terkena Penyakit Diabetes dan Mengalami Kebutaan 4 Kehidupan Pribadi 5 Lagu Keroncong Rohani 6 Filmografi 7 Referensi 8 Pranala luarBiografi SuntingMasa Kecil Sunting Terlahir dengan nama Mulyadi dilahirkan di Kota Buaya dan menghabiskan masa kecil hingga remajanya di kota itu Ia adalah anak ketiga dari delapan bersaudara anak dari pasangan Ali Sukarni dan Muslimah Bakat seninya tumbuh secara otodidak karena pengaruh dalam keluarganya yang memang seniman Meskipun ia tidak pernah dirancang oleh ayahnya yang berprofesi sebagai pemain Gamelan untuk mengikuti jejaknya Tiga saudaranya memilih berkecimpung dalam bidang seni tarik suara Dua kakaknya yakni Sumiati berprofesi sebagai penyanyi keroncong di Belanda dan abangnya Mulyono dikenal di Surabaya sebagai penyanyi keroncong Selain itu adiknya Mus Mujiono pun pada akhirnya terjun ke dunia musik dengan memilih musik jazz dan pop sebagai jalur pilihan kariernya 1 Karier SuntingMendirikan Band Irama Puspita Sunting Sebelum terjun sebagai penyanyi pada masa remajanya di Surabaya ia telah membentuk sebuah band Irama Puspita dengan personil tiga belas wanita wanita perkasa yang telah dipersiapkannya untuk sukses di panggung hiburan Ia menjadi pelatih band Irama Puspita selama beberapa tahun Band asuhannya ini pernah manggung di acara POI Ganefo di Jakarta dan merajai berbagai lomba festival musik di Surabaya Namun satu persatu personilnya memilih hengkang sehingga tak lama kemudian Mus Mulyadi pun membubarkan band asuhannya tersebut Di antara anggotanya secara diam diam pindah ke Jakarta Ketiganya adalah Titiek AR Lies AR dan Sugien alias Susy Nander Ketiganya kemudian diketahui membentuk sebuah band wanita di ibu kota yang bernama Dara Puspita Mendirikan Band Arista Birawa Sunting Mus bergabung sebuah grup band Arista Birawa pada tahun 1964 yang dibentuk oleh Busro Birawa Personilnya adalah ia sendiri sebagai pemegang bas dan merangkap sebagai vokalis Jeffry Zaenal Abidin pada drum M Yusri pada Rhythm guitar Oedin Syach mantan gitaris Phillon pada Lead guitar bersama Sonata Tanjung Bersama Arista Birawa Mus Mulyadi menelurkan satu album Jaka Tarub yang diproduksi PT Dimita Moulding Industries Record pada tahun 1965 Belakangan band itu menghasilkan album rekaman lokal Si Ompong amp Masa Depanmu di Serimpi Recording tahun 1972 tanpa keterlibatan Mus Mulyadi Kemudian dirilis ulang pada tahun 2005 di recording Shadoks Jerman Mengembara ke Singapura Sunting Atas ajakan temannya Jerry Souisa sebagai pemimpin group mengajak dua anggota Arista Birawa yakni Mus Mulyadi dan Jeffry Zaenal dan seorang rekannya Arkan untuk melakukan tour pertunjukan di Singapura Meski pada mulanya ia ragu untuk meninggalkan bandnya yang sudah mempunyai gaung di kalangan arek arek Surobayo Apalagi saat itu ayahnya belum lama meninggal dunia Namun akhirnya bersama tiga rekannya ia meninggalkan Surabaya dan nekat mencoba mengadu nasib ke Singapura pada tahun 1967 Menggunakan kapal kayu selama 2 minggu perjalanan hingga mendarat di Tanjung Pinang Kemudian mereka mereka menerima show hajatan tanpa dibayar oleh seorang saudagar tauke China sebagai upah untuk menyeberangkan mereka ke Singapura Di Singapura mereka menumpang di rumah sebuah keluarga etnis Jawa Selama 2 tahun di sana mereka tak kunjung mendapatkan tawaran show Sempat menjadi gelandangan kelaparan dan terlunt lunta tanpa makanan pekerjaan dan uang Dengan keteguhan dan kesabaran mereka akhirnya mulai mendapatkan kesempatan mengubah nasibnya Setelah sempat menjadi pengangguran Mus belajar menciptakan lagu dan muncullah lagu Sedetik Dibelai Kasih Jumpa dan Bahagia Kr Jauh di Mata hingga terkumpullah 10 lagu Mereka membentuk sebuah band yang diberi nama The Exotic dengan personil Jerry Souisa pada lead guitar Arkan pada Rhythm guitar Jeffry Zaenal Abidin pada drum dan Mus Mulyadi pada bass sekaligus vocalist Ia kemudian menawarkan karya karyanya itu kepada Life Record di Jurong tahun 1969 Mereka langsung membuat 2 album Pop dan Keroncong dalam bentuk vinyl plat yang biasa disebut EP7 Extended Play Dalam cover album tersebut Mulyadi mulai menggunakan nama Mus Mulyadi sebagai nama resminya Tambahan kata Mus ia ambil dari penggalan nama ibunya Di Singapura Mus berhasil mendapatkan uang 2 800 Dollar Singapura untuk dua LP piringan hitam Setelah mengantungi uang Mus Mulyadi dan tiga rekannya kembali ke Tanah Air Disayangkan mereka belum menikmati jerih payahnya di Singapura karena memilih pulang ke Indonesia bertepatan dengan hari wafatnya Bung Karno Favourite s Group Sunting Pada tahun 1971 ia rekaman solo di Remaco diiringi kelompok A Riyanto Empat Nada Band A Riyanto kemudian mengajaknya bergabung dengan band Empat Nada Oleh A Riyanto konsep band 4 Nada sebagai band pengiring tetap yang selama ini dilakoninya di Remaco hendak diubahnya menjadi sebuah band mandiri Band baru diberi nama Favourite s Group Anggota awalnya adalah Mus Mulyadi vokal Rhythm Gitar dan 4 anggota band 4 Nada A Riyanto alias Kelik Keyboard Vokal Nana Sumarna Bass Eddy Syam Lead Gitar dan M Sani Drum Mereka sangat modern dalam bermusik tapi juga sangat maju dengan sentuhan romantisme masa silam Mereka berhasil menempatkan nilai nilai musik di kepala mereka sehingga menjadi kekuatan bagi Favourite s Group Mereka lalu rekaman di Musica Studio Lahirlah lagu Cari Kawan Lain Angin Malam Seuntai Bunga Tanda Cinta Nada Indah Kaset ini ternyata meledak dan langsung mengangkat popularitas band ini Namun selepas album vol I ini terjadi perubahan formasi personil dimana 3 anggota memilih kembali ke bandnya semula band 4 Nada A Riyanto keyboardist merangkap leader dan Mus Mulyadi vocalist kemudian mencari pengganti untuk melanjutkan kiprah musik band Favourite s group Mereka merekrut Is Haryanto pada drum dan Harry Toos pada gitar untuk posisi bass dirangkap oleh Mus Mulyadi Dengan formasi II ini mereka kemudian berhasil menelurkan album volume II yang bersisi lagi lagu diantaranya Mimpi Sedih Aku Yang Kau Tinggalkan Cintaku Suci amp Lagu Gembira Album ini cukup direspon pasar meski tak seheboh pada album I Pada periode berikutnya terjadi perubahan formasi lagi III dengan penambahan pemain bass yakni Tommy W S Dengan formasi ini Mus Mulyadi lebih fokus pada penyanyi utama dan merangkap sebagai gitar pengiring Formasi ini melaju dengan berbagai album yang hampir seluruhnya meledak di pasaran masa itu Band ini kemudian menjadi sangat populer dan menjadi salah satu legenda musik Indonesia hingga saat ini Di sela aktivitasnya Favourite s Group Mus Mulyadi ditawarkan oleh produser untuk membuat solo album Dalam album tersebut Mus Mulyadi dibuatkan sebuah lagu berbahasa Jawa oleh Is Haryanto berjudul Rek Ayo Rek Lagu ini ternyata meledak di pasaran Bahkan menjadi legenda dan salah satu icon abadi kota Surabaya Setelah menyelesaikan album Favourite s Groupvol 4 Aku Tak Berdosa Mus Mulyadi kemudian memilih mengundurkan diri dari Favourite s Group untuk berfokus pada karier penyanyi solo Posisinya kemudian digantikan oleh Mamiek Slamet pada tahun 1978 setelah sebelumnya band ini sempat beraktivitas tanpa vocalist utama Keluar dari Favourite Group amp Bernyanyi Solo Sunting Mus kemudian mencoba menyanyikan lagu keroncong pop ternyata hasilnya luar biasa dan meledak di mana mana seperti lagu Kr Dewi Murni Kasetnya laku keras Setelah itu julukan Buaya Keroncong pun melekat padanya Saat show ke luar negeri seperti Belanda atau Amerika ia dikenal sebagai The King of Keroncong Bermain Film Layar Lebar Sunting Popularitas Mus Mulyadi sebagai penyanyi keroncong mendapat perhatian dari kalangan insan dunia perfilman nasional pada tahun 1970 an Oleh sutradara Nya Abbas Akup ia diajak ikut membintangi film bertitel Langkah Langkah di Persimpangan 1965 Dalam film ini ia bermain bersama dengan para aktor dan aktris kawakan masa itu seperti Ismed M Noor Mieke Wijaya Ishaq Iskandar dll Selanjutnya pada tahun 1974 membintangi film berjudul Putri Solo 1974 diproduksi PT Agasam Film Di sini ia beradu akting dengan oleh Mieske Bianca Handoko Harris Sudarsono Ratmi B 29 Rendra Karno S Poniman Chitra Dewi Debby Cynthia Dewi dll Kemudian membintangi film berjudul Aku Mau Hidup di sutradarai oleh Rempo Urip diproduksi PT Agasam Film Di sini ia beradu akting dengan oleh Emilia Contessa dan aktor Ferry Irawan bukan Ferry Irawan bintang sinetron era 2000 an red serta Chitra Dewi Mansjur Sjah M Panji Anom S Poniman dsb Menyanyikan Lagu Dangdut Sunting Pada akhir tahun 1970 an Mus Mulyadi sempat pula menyanyikan lagu lagu Dangdut Lagu Melayu Ia sempat berduet dengan pedangdut asal Surabaya Ida Laila Beberapa lagu duetnya dengan Ida Laila seperti Suara Hati dan Bunga Dahlia populer diputar di radio masa itu Tentang cengkoknya yang sangat khas Mus Mulyadi berujar Modal saya cuma berani berimprovisasi Saya itu punya feeling biasanya orang kalau dari fa ke mi atau mi ke fa itu kan hanya dua tangga nada saya bisa enam tangga nada Saya berani memainkan tangga nada begitu kiat si buaya keroncong yang telah merilis 80 album keroncong ini butuh rujukan Reuni dengan Favourite Group Sunting Pada tahun 1978 group band yang beranggotakan penyanyi musisi dan pencipta yang sudah populer pada masa itu rujuk lagi Formasi mereka tidak berubah tetap seperti beberapa tahun lalu bedanya hanya mereka andil jadi vokalis Mus Mulyadi Rhythm Vokal Is Haryanto Drum Vokal A Riyanto Keyboard Vokal Harry Toos Gitar Vokal dan Tommy WS Bass Vokal Tahun 1978 mereka mencoba memukau lewat kecantikan aransemennya dengan materi lagu yang berlirik puitis romantis yang mereka suguhkan antara lain Satu Kisah Lagi Saat Yang Terindah Melody Patah Hati Kamar Bisu amp Engkau Yang Terakhir Lewat album reuni mereka ini setelah berpisah sejak tahun 1975 sebagai pengobat rindu menyapa para pencinta dan pengamat musik indonesia Kemudian mereka kembali hadir tahun 1982 dengan nomor nomor lainnya Nusantara Jaya Terima Kasih Musik Bunga Yang Terindah Hai Pemuda dan Selamat Jalan dengan perusahaan rekaman Mahkota Records Melalui kehadiran album ini Favourite s Group mencoba menawarkan ragam tema musik yang selama ini belum terjamah oleh pemusik negeri ini Mereka juga menunjukkan bahwa Favourite s Group masih solid dengan kumpul bareng di setiap kesempatan latihan maupun tampil lengkap di pertunjukan show di dalam maupun luar daerah Jakarta Sampai awal tahun 1989 Favourite s Group secara resmi masih berdiri tetapi dengan anggota berbeda Pada penampilannya tahun 1988 anggotanya terdiri dari Mus Mulyadi sebagai vokalis A Riyanto pada keyboard Is Haryanto pada gitar menggisi tempat Harry Toos yang mengundurkan diri Tommy W S pada bass gitar Y Rizal yang direkrut sebagai additional pada drum plus additional player yang juga punggawa group D Lloyd Bartje van Houten pada melodi gitar 2 Wafatnya Para Personil Favourite Group Sunting Kebersamaan mereka tersebut seolah menyiratkan akan duka yang dalam atas kepergian sang penggagas Favourite s Group untuk selamanya Penampilan Favourite s Group di kota Surabaya pada 9 Oktober 1993 di Plaza Tirta Swimming Pool kini ditempati Monkasel tampaknya merupakan penampilan terakhir grup ini bersama A Riyanto menyambangi penggemarnya di kota Pahlawan Pada 17 Juni 1994 A Riyanto sang Legenda menghebuskan nafas terakhirnya dengan penyakit komplikasi Ginjal amp Kencing Manis yag sudah lama diidapnya Kepergiannya membuat insan musik amp bangsa Indonesia berduka sahabat sahabatnya di Favourite s Group merasa kehilangan gairah dan menjadi mati suri Akhirnya Is Haryanto yang masih memiliki hubungan saudara dengan almarhum lebih berjiwa besar untuk melanjutkan cita cita A Riyanto untuk tetap membawa Favourite s Group menjadi bagian dari sejarah musik pop di Indonesia seperti yang dicita citakannya pada saat memberi nama Favourite s untuk bandnya Mus Mulyadi mendukung penuh rekannya ini dengan bersedia terus menjadi vokalis untuk melanjutkan mengibarkan band mereka yang sudah melegenda tersebut Posisi A Riyanto sebagai keyboardist digantikan oleh adiknya B Hariadi Pada tahun 2005 Mereka sempat mengeluarkan dua album yang ternyata saat ini bisa dikatakan merupakan album terakhir mereka dalam berkarya di blantika musik Indonesia Album tersebut adalah Pop Indonesia berjudul Katakanlah dan Ya Ya Ya Album itu menoreh sukses di pasaran karena telah lama dinantikan oleh para penggemar lama mereka Namun selepas peluncuran album tersebut B Hariadi pun mengundurkan diri karena sakit stroke berat hingga akhirnya meninggal pada hari Minggu 30 November 2008 Posisi keyboardist kemudian diisi oleh additional player Denny Sami Tahun 2008 ditandai dengan era kebangkitan Kembali beberapa group band era 60 dan 70 an yang masih bertahan ataupun memutuskan comeback antara lain Panbers Noor Bersaudara The Singers Ayodhia amp The Steps dan tak ketinggalan Favourite s Group Semuanya kembali meramaikan dunia rekaman dan panggung musik nasional dengan segala upayanya Meskipun tertatih Favourite s Group terus melangkah di beberapa panggung hiburan Bersama tiga personel yang tersisa yaitu Is Haryanto Mus Mulyadi dan Tommy WS mereka mencoba hadir memenuhi kerinduan penggemar terhadap lagu lagu hits grup ini Dibantu oleh beberapa additional player seperti Denny Sammy Yul Cristal Pius dan Raharjo mereka kerap tampil di beberapa acara televisi yang menghadirkan lagu lagu nostalgia Tak lama berselang Tommy W S pun mengalami sakit stroke berat hingga ia tak bisa mengikuti aktivitas bermusik bersama favourite Group Posisinya sebagai bassist diberikan kepada Nana Sumarna Nana kembali ke Favourite s Group yang pernah ditinggalkannya sekitar 4 dekade yang lalu Favourite s Group mengalami goncangan lagi pada hari Selasa 26 Mei 2009 sekitar pukul 23 00 WIB di Jakarta dengan kepergian untuk selamanya Is Harianto Ia meninggal karea penyakit Kanker Rectum yang sudah cukup lama dideritanya 3 Beberapa tahun kemudian tepatnya pada hari Minggu 21 April 2013 Tommy WS wafat dan meninggalkan banyak kenangan bagi para personil yang masih tersisa Mus Mulyadi Menjadi Pilar Terakhir Favourite s Group Sunting Sepeninggal rekan rekannya Mus Mulyadi menjadi menjadi benteng terakhir eksistensi band ini Ia bersama Favourite s Group masih tampil di beberapa event Dibantu oleh Mamiek Slamet eks vocalist II Favourite s Group dan Nana Sumarna eks bassis Empat Nada Mus Mulyadi masih sempat eksis mengibarkan bendera grup yang dulu didirikannya bersama A Riyanto ini Adapun Harry Toos sudah lebih dulu menghindari hingar bingar gemerlapnya industri musik Indonesia dengan memilih fokus membina keutuhan keluarga Penampilan besar mereka sempat dilihat publik sekitar tahun 2010 dalam acara Zona Memori Metro TV dan konser The Legend di Istora Senayan Jakarta pada tahun 2011 Saat itu Mus Mulyadi tampil dalam kondisi yang sudah sangat memprihatinkan tak bisa melihat sekelilingnya yang hadir Namun begitu tak sedikit pun dia kehilangan semangat sebagai seorang penghibur 4 Lagu Rohani Sunting Selain lagu pop dan keroncong sekuler Mus Mulyadi juga menghasilkan beberapa album lagu rohani dengan aransemen keroncong Terakhir pada tahun 2012 ia sempat membuat album rohani kolaborasi bersama Anastasia Astutie Mus Mulyadi Terkena Penyakit Diabetes dan Mengalami Kebutaan SuntingMus Mulyadi yang dikenal sebagai rajanya musik keroncong The King of Keroncong dengan Suara dan cengkoknya sangat khas kini berjuang melawan diabetes Penyakit itu bahkan menyebabkan kedua matanya buta Kedua matanya sama sekali tak bisa melihat sejak akhir 2009 Musibah itu merupakan komplikasi dari Diabetes yang diidapnya sejak 1984 Kejadiannya berlangsung tanpa diduga Waktu itu ia sedang sibuk mengerjakan album Keroncong Murni Malam seusai rekaman ia merasa capek sekali Begitu bangun esok pagi matanya tiba tiba tidak bisa melihat Kejadian Itu terjadi dua hari setelah Natal Ia segera ke dokter untuk memeriksakan kondisinya Beberapa hari kemudian operasi untuk mata kiri pun dilakukan Sayang upaya tersebut tak banyak menolong Saraf di mata kirinya terlampau lemah Dokter pun tak bisa berbuat apa apa Mulai saat itu Mus yang kemampuan mata kanannya menurun jauh sejak 2004 tidak bisa melihat sama sekali Kehilangan indra penglihatan menjadi cobaan berat bagi arek Suroboyo tersebut Diabetes dalam keluarga besar Mus Mulyadi bukan penyakit baru Kedua orang tuanya Muslimah dan Ali Sukarni sama sama mengidap diabetes Penyakit gula itu lantas menurun kepada empat dari delapan anak pasangan tersebut Itu termasuk Mus dan si bungsu yang juga musikus Mus Mujiono Dua saudaranya yang mengidap diabetes telah menghadap Yang Mahaesa karena komplikasi Tidak hanya itu sebelum akhirnya menjadi parah seperti sekarang ini Mus sudah sering pingsan Kekuatan giginya pun menurun menjadi gampang sekali patah dan tanggal 5 Pada tanggal 11 April 2019 ia meninggal dunia di rumah sakit Pondok Indah ketika dalam perawatan diabetes yang dideritanya 6 Kehidupan Pribadi SuntingMus Mulyadi menikah pada tahun 1975 dengan Helen Sparingga seorang penyanyi yang dulu sempat populer pada tahun 1980 an dalam naungan label JK Record Pernikahan mereka dikaruniai 2 orang anak Irene Patricia 1976 dan Erick Renanda 1978 Keduanya telah berumah tangga dan bermukim di Australia Lagu Keroncong Rohani SuntingKasih SetiaMu Betapa Hatiku Sadarlah Manusia Persembahanku Hanya Ada Satu Jalan Saat ini Saat Indah Peganglah Tanganku Roh Kudus Yesus seperti Gembala Kasih dari Surga Penuh Hidupku Tuhanlah Perlindunganku PadaMu Bapa Keroncong Rohani Volume 5 Natal Campursari Hatiku PercayaFilmografi SuntingLangkah Langkah di Persimpangan 1965 di sutradarai oleh Nya Abbas Akup bermain dengan Ismed M Noor Mieke Wijaya Ishaq Iskandar dan diproduser Ismed M Noor Putri Solo 1974 di sutradarai oleh Fred Young bermain dengan bintang film Mieske Bianca Handoko Harris Sudarsono Ratmi B 29 Rendra Karno S Poniman Chitra Dewi Debby Cynthia Dewi dengan direktur fotography Irwan Tahyar komposer Nasruri dan diproduksi PT Agasam Film Aku Mau Hidup 1974 di sutradarai oleh Rempo Urip Di bintangi oleh Emilia Contessa dan Ferry Irawan Referensi Sunting http josechoalinge situs blogspot co id 2014 06 mus mulyadi html Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 23 Diakses tanggal 2015 09 23 http showbiz liputan6 com read 231155 selamat jalan is haryanto http okkyrahardjo blogspot co id 2013 11 favourites group sebuah jejak langkah html Antoni Mus Mulyadi The King of Keroncong yang Kini Alami Kebutaan Karena Diabetes JPNN com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 23 Diakses tanggal 2015 09 23 https entertainment kompas com read 2019 04 11 105645310 penyanyi senior mus mulyadi meninggal duniaPranala luar Sunting Indonesia Profil di KapanLagi com Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Mus Mulyadi amp oldid 24206311