www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Morfologi daun berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR November 2020 Morfologi daun adalah pengetahuan mengenai bentuk bentuk pada sehelai daun baik itu berupa daun tunggal ataupun majemuk Pada dasarnya sehelai daun terdiri dari dasar daun tangkai daun dan helaian daun 1 Ada pula yang menganggap terdiri dari pelepah daun atau upih tangkai daun dan helaian daun 2 Bangun dasar daun a pedang belati b jarum c linear garis d lanset e lanset oval f jorong g lonjong h bundar telur sungsang i sudip j bundar telur k orbikular lingkaran l ginjal m jantung terbalik n jantung o belah ketupat p berbagi menyirip r tombak s mata panah t segitiga 3 Pelepah daun garut saling melekap Dasar daun kendayakan yang menggembung pulvinus Daun Acacia mangium sesungguhnya adalah tangkai daun yang melebar Tangkai daun jengkol dengan kelenjar dekat pangkalnya Daftar isi 1 Dasar daun 2 Tangkai daun 3 Helaian daun 3 1 Bangun dasar 3 2 Tepi daun margin 3 3 Ujung dan pangkal helaian daun 3 4 Permukaan helaian dan kesan raba 3 4 1 Rambut trikoma 3 5 Pertulangan daun 4 RujukanDasar daun SuntingDasar daun atau hypopodium adalah bagian yang melekatkan daun ke batang Dasar daun ini adakalanya memiliki organ tambahan di kanan kirinya yang dikenal sebagai daun penumpu Di ketiaknya yang lebih umum dikenal sebagai ketiak daun terletak kuncup yang kelak akan berkembang menjadi tunas cabang atau tunas perbungaan Pada beberapa macam tumbuhan seperti misalnya pada mangga dan banyak jenis polong polongan Leguminosae dasar daun ini sering menggembung yang dikenal sebagai pulvinus Sementara pada banyak jenis monokotil dasar daun ini berkembang menjadi pelepah daun atau upih daun Sering pula dasar daun ini tak terbedakan dengan tangkai daun Tangkai daun SuntingTangkai daun mesopodium atau petiolus menghubungkan dasar daun dengan helaian daun Tangkai daun ini ada yang panjang dan ada pula yang pendek atau bahkan tak ada Daun yang tak bertangkai disebut daun duduk sessilus Tangkai dan dasar daun ini memungkinkan helaian daun berubah posisinya sehingga efektif dalam menangkap cahaya matahari Tangkai ini juga memungkinkan daun bergerak gerak bebas bila tertiup angin sehingga membantu mendinginkan helaian daun Pada beberapa jenis akasia misalnya Acacia auriculiformis dan A mangium tangkai daun ini justru tumbuh memipih dan melebar menggantikan helaian daunnya yang hanya muncul di saat semainya masih kecil Tangkai daun semacam ini dikenal sebagai phyllodus Beberapa kondisi tangkai daun pada berbagai jenis tumbuhan di antaranya Berkelenjar glandular misalnya pada jengkol Archidendron pauciflorum Berongga serupa spons misalnya pada talas Colocasia Berongga bolong misalnya pada pepaya Carica papaya Bersayap misalnya pada jeruk Citrus Bersendi sendi misalnya pada kenari Canarium Helaian daun Sunting nbsp Daun bentuk jantung cordatus bertepi rata nbsp Daun kampis cina bentuk perisai peltatus berujung luncip nbsp Pelbagai bentuk daun Searah jarum jam mulai dari tepi kiri atas jorong dengan tepi rata berbagi tiga jorong dengan tepi bergerigi kecil kecil bertulang daun menjari berbagi menyirip bertepi melekuk bawah dan daun majemuk menyirip gasal berujung luncip tengah Helaian daun epipodium atau lamina adalah lembaran di mana proses proses fotosintesis terutama berlangsung Helaian daun ini berbagai bagai bentuknya pada bangun dasarnya pangkal dan ujungnya tepiannya pertulangannya tekstur permukaannya serta pada bagian yang lain lain Bangun dasar Sunting Acicularis Bangun jarum bulat torak kecil dan panjang seperti bentuk daun Pinus Asymmetrical Asimetris senjang helaian daun di sisi kiri dan kanan ibu tulang daun tidak sama bentuknya Cordatus Bangun jantung dengan tangkai daun melekat pada bagian yang melekuk Seperti pada talas Cuneatus Bangun baji atau segitiga terbalik dengan tangkai daun melekat pada sudut bawah Deltoideus Bangun segitiga dengan tangkai daun melekat pada salah satu sisi Misalnya pada tabat barito Digitatus Bangun jari menjari helaian daun terbagi atas beberapa bagian menyerupai jari misalnya pada singkong Ellipticus Bangun jorong bentuk umum kebanyakan daun Ensiformis Bangun pedang lonjong memanjang dengan tepi kurang lebih sejajar dan berujung lancip Bagian tengah dekat ibu tulang daun lebih tebal dari tepi tepinya Falcatus Bangun sabit ujung daun menyerong ke salah satu sisi Filiformis Bangun benang Flabellatus Bangun setengah lingkaran atau serupa kipas Hastatus Bangun tombak serupa mata tombak yakni dengan ujung lancip dan dua telinga yang juga berujung lancip di pangkalnya yang menghadap ke depan atau ke samping Laminar Lembaran sebagaimana daun pada umumnya Lanceolatus Bangun lanset yakni jorong memanjang panjang lk 3 10 lebar bagian terlebar kurang lebih di tengah tengah Ligulatus Bangun pita sempit memanjang kedua tepinya cenderung sejajar berujung tumpul Linearis Bangun garis linear sempit memanjang kedua tepinya cenderung sejajar berujung lancip Misalnya daun ilalang Obcordatus Bangun jantung terbalik jantung sungsang tangkai melekat pada ujung yang lancip Oblanceolatus Bangun lanset terbalik lanset sungsang bagian dekat pangkal lebih sempit dari bagian dekat ujung Oblongus oblong Bangun lonjong yakni memanjang panjang lk 2 3 lebar dengan sisi hampir sejajar Obovatus Bangun bundar telur terbalik bundar telur sungsang tangkai melekat pada ujung yang lancip serupa bentuk tetesan air Orbicularis Bangun bundar orbikular bentuk lingkaran Ovatus Bangun bundar telur oval panjang lk 1 lebar bagian terlebar di bawah tengah tengah Panduratus Bangun serupa gitar melebar dekat ujung Peltatus Bangun perisai tangkai melekat di sisi bawah helaian daun Lihat misalnya kampis cina Perfoliatus Helaian mengelilingi ranting atau ranting tumbuh menembus helaian daun Reniformis Bangun ginjal tangkai melekat pada lekukan Rhombatus rhomboideus Bangun belah ketupat Rotundatus Hampir bundar orbikular sedikit melonjong Sagittatus Bangun panah serupa mata panah Spathulatus Bangun sudip sendok spatula Subulatus Bangun paku atau dabus bulat torak pendek dengan ujung lancip Tepi daun margin Sunting Ciliatus berambut di tepinya Crenatus beringgit bergigi tumpul dengan toreh yang lancip dan tidak dalam Crenulatus beringgit dengan gigi kecil kecil Dentatus bergigi tonjolan maupun torehan lancip dan tidak dalam seperti mata gergaji Denticulatus bergigi kecil kecil Entire rata utuh tidak berbagi atau bertoreh Fissus bercangap torehan atau lekukan margin sekitar setengah panjang tulang daun samping Misalnya pada sukun dan jarak Laceratus bertoreh tak beraturan torehan atau lekukan margin tidak beraturan bentuk dan dalamnya Laciniatus margin terbagi atas rumbai rumbai sempit berujung lancip Lobatus berlekuk torehan atau lekukan margin kurang dari setengah tulang daun samping Contohnya daun terong dan kapas Partitus berbagi torehan atau lekukan margin lebih dalam dari setengah tulang daun samping Misalnya daun kenikir Pectinatus serupa sisir yakni berbagi sangat dalam dengan torehan atau lekukan margin mencapai tulang daun utama Lihat misalnya sangga langit Serratus bergerigi bergigi dengan sisi yang tidak sama panjang puncak gigi mengarah ke depan ujung Biserratus bergerigi ganda Serrulatus bergerigi kecil kecil Sinuatus repandus berombak margin dengan torehan membundar sinus beringgit renggang Undulatus tepian daun menggelombang Ujung dan pangkal helaian daun Sunting nbsp Ujung penetes pada daun kulim berbentuk ekor caudatus Acuminatus luncip 4 meruncing dengan ujung menyempit memanjang Acutus lancip ujung atau pangkal daun membentuk sudut runcing lt 90 Aristatus berujung jarum ujung tiba tiba menyempit sangat panjang dan kaku seperti jarum Caudatus berekor ujung tiba tiba menyempit panjang seperti ekor Cuspidatus meluncip dan menggulung dalam ekor di ujungnya membentuk semacam contong atau kerucut sempit Emarginatus melekuk dangkal di ujungnya Mucronatus bermukro ujung tiba tiba menyempit dan berekor pendek 5 Mucronulatus bermukro kecil mukro ekor sangat kecil serupa duri yang dinamai mukronul 5 nbsp Haworthia truncata contoh klasik daun bentuk terpangkasObcordatus melekuk dalam di ujungnya Obtusus menumpul dengan ujung atau pangkal tumpul Retusus terbelah melekuk dangkal pada ujung yang lebar Rotundus rotundatus membundar di ujung atau pangkalnya Truncatus terpangkas atau rompang dengan ujung seperti terpotong rata Auriculatus bercuping atau bertelinga pangkal helaian membentuk cuping seperti telinga Misalnya pada terentang putih Cordatus bangun jantung pangkal helaian melekuk bentuk jantung Cuneatus bangun baji pangkal helaian menyudut 90 seperti ujung baji Hastatus bangun pangkal mata tombak runcingan helaian bagian belakang menghadap ke depan atau samping Oblique miring helaian di pangkal tidak simetris Misalnya pada Begonia Sagittatus bangun pangkal mata panah runcingan helaian bagian belakang menghadap ke belakang Permukaan helaian dan kesan raba Sunting nbsp Daun Zantedeschia yang bertotol totol maculatus nbsp Daun Begonia sizemorae dengan permukaan berkerinyut rugosus nbsp Daun daun Verbascum thapsus tertutupi oleh rambut bintang stellatus yang rapat nbsp Citra mikroskop elektron menampilkan trikoma di sisi bawah daun Coleus blumeiBullatus berbincul bincul kecil permukaan berkerut dan berbincul kecil tak beraturan seperti bincul lepuh 6 Coriaceus seperti kulit yakni agak kaku dan keras namun cukup lentur Contohnya daun nangka Farinaceus farinosus mengandung pati atau semacamnya permukaannya bertabur semacam tepung Fenestratus berjendela dengan lubang lubang serupa jendela pada helaian daunnya misalnya pada Monstera deliciosa atau Aponogeton fenestralis atau dengan jendela kaca dari jaringan yang transparan Glabrus lokos gundul tak berambut Glabrescens gundul karena rambutnya rontok Glaucus tersaput serbuk halus putih kebiruan dan mudah terhapus Glutinus melengket Lepidotus bersisik tertutupi sisik sisik kecil yang mudah lepas Maculatus bernoda atau bertotol totol dengan noktah noktah yang warnanya berbeda Muricatus berduri duri kecil terasa kasar karena adanya tonjolan tonjolan dan duri duri kecil yang bengkok Papillatus papillosus dengan tonjolan tonjolan serupa puting memanjang Perforatus berlubang dengan lubang lubang serupa jendela kaca dari jaringan yang transparan seperti pada Crassula perforata dan Hypericum perforatum atau dengan lubang lubang biasa yang bolong Punctatus berbintik berbintik bintik baik karena lekukan warna atau kelenjar yang transparan Rugosus berkerinyut bergelombang dan melekuk pada pertulangan daun hingga ke cabang cabang kecil Misalnya pada sejenis Begonia Tuberculatus berbintil bintil permukaan tertutupi oleh semacam bintil bintil atau jerawat Verrucosus berkutil permukaan tertutupi atau ditumbuhi oleh semacam bintil bintil besar Viscus permukaan tertutupi substansi yang melengket Rambut trikoma Sunting Permukaan daun dan juga bagian bagian lain tumbuhan acap kali tertutupi oleh semacam rambut dalam berbagai bentuk dan ukuran Rambut rambut ini lebih tepat disebut dengan istilah trikoma trichomes Pengertian dalam beberapa istilah di bawah ini mungkin ada yang saling tumpang tindih Arachnosus arachnoideus dengan rambut halus tipis silang menyilang laiknya sarang laba laba Canescens dengan rambut beledu berwarna kelabu keputihan Ciliatus dengan rambut halus di tepi daun margin Ciliolatus dengan rambut halus dan sangat pendek Floccosus dengan kelompok kelompok rambut lunak seperti wol yang mudah terhapus Glandular dengan rambut kelenjar rambut memiliki kelenjar di ujungnya Hirsutus dengan rambut yang agak kasar atau agak kaku Hispidus dengan rambut yang kaku Hispidulus dengan rambut kaku yang amat pendek Lanatus lanosus dengan rambut serupa wol Pilosus dengan rambut lunak tegak namun jarang terkesan acak acakan Puberulus dengan rambut halus lembut lurus tegak dan sangat pendek sukar terlihat dengan mata telanjang 6 Pubescens dengan rambut beledu lembut dan pendek Scabrus dengan rambut kasar terasa kasar atau memasir Sericeus dengan rambut yang tampak mengilap seperti sutera rambut rambut halus lurus dan rebah melekat di permukaan Stellatus dengan rambut bintang yakni rambut yang bercabang cabang dengan penampakan serupa bintang Strigosus dengan rambut rebah lurus kaku tajam dan acap kali pangkalnya menggembung 6 Tomentosus dengan rambut lunak ikal serupa wol yang tersusun rapat mirip permadani Velutinus dengan rambut tegak lurus cenderung lunak tersusun rapat laksana beledu 6 Villus dengan rambut lunak panjang dan kerap kali acak acakan atau saling berjalin dengan kusut Pertulangan daun Sunting nbsp Daun hangasa bertulang sejajar nbsp Daun matoa menyirip mixed craspedodromous nbsp Daun jambu bol menyirip brochidodromousPertulangan daun dimulai dari ujung tangkai daun Tulang daun yang terbesar berjalan dari pangkal ke ujung daun dikenal sebagai ibu tulang daun atau tulang daun utama Tulang daun yang tumbuh di kanan kiri ibu tulang daun disebut tulang daun samping atau tulang daun sekunder sedangkan yang tumbuh selanjutnya disebut tulang daun tersier dan seterusnya Daun daun yang memiliki satu tulang daun utama disebut bertulang menyirip pinnatus sedangkan yang memiliki dua atau lebih tulang daun utama tulang tulang daun besar yang berpangkal kurang lebih pada titik yang sama disebut bertulang menjari palmatus Daun daun rumput dan kebanyakan jenis monokotil memiliki tulang daun sekunder yang sejajar arahnya karenanya disebut bertulang sejajar parallelus Menurut arsitektur pertulangannya daun bertulang menyirip dapat dibedakan lebih lanjut atas tipe tipe 7 Craspedodromous yakni bilamana tulang daun sekunder berjalan hingga mencapai tepi daun Disebut simple craspedodromous bilamana semua tulang daun sekunder dan cabang cabangnya mencapai tepi daun disebut semi craspedodromous bilamana tulang daun sekundernya melengkung menyambung ke tulang daun sekunder di atasnya namun ada satu atau beberapa cabangnya yang mencapai tepi daun Anak daun matoa Pometia pinnata memiliki pertulangan mixed craspedodromous yakni campuran atas kedua tipe sebelumnya Camptodromous yakni bilamana tulang daun sekunder tidak mencapai tepi daun Brochidodromous tulang daun sekunder melengkung menyambung ke tulang daun sekunder di atasnya membentuk semacam margin yang menyolok Misalnya pada suku Myrtaceae Eucamptodromous tulang daun sekunder melengkung dan berangsur angsur menyambung ke tulang daun sekunder di atasnya melalui tulang tulang daun yang lebih kecil Contohnya pada anak daun rambutan Nephelium lappaceum Kladodromous tulang daun sekunder bercabang cabang tak beraturan menjelang tepi daun Reticulodromous tulang daun sekunder bercabang cabang dan menghilang ke dalam jaringan pertulangan berpola jala Sementara daun bertulang menjari dapat dibedakan di antaranya atas tipe tipe nbsp Daun kepayang menjari perfect reticulated basal actinodromous nbsp Daun kersen menjari imperfect marginal basal actinodromousAcrodromous dengan dua atau lebih tulang daun utama atau tulang daun sekunder yang serupa besarnya berjalan konvergen dalam lengkungan dan mengarah menjadi satu di ujung daun Selanjutnya disebut basal acrodromous bila tulang tulang daun itu berawal dari satu titik di pangkal daun dan disebut suprabasal acrodomous apabila percabangan tulang daun utama itu terletak sedikit di atas pangkal daun Actinodromous Dengan tiga atau lebih tulang daun utama atau tulang daun sekunder yang serupa besarnya yang memencar dari satu titik yang sama Kelompok ini seterusnya dapat dibedakan lebih lanjut atas kombinasi tiga hal berikut Posisi titik pencar tulang daun di pangkal daun basal atau sedikit di atasnya suprabasal Posisi ujung tulang daun utama terhadap tepi daun mencapai tepi marginal atau tidak sampai ke tepi reticulatus Proporsi pertulangan yang menjari sempurna perfect bila luas area daun tak sempurna imperfect bila kurang dari itu Kebanyakan jenis ara Ficus memiliki pertulangan daun actinodromous tak sempurna Rujukan Sunting Hidayat Estiti B 1995 Anatomi Tumbuhan Berbiji Bandung Penerbit ITB ISBN 979 8591 40 2 Sutrisno RB 1974 Ihtisar Farmakognosi 22 40 Morfologi nabati Jakarta Pharmascience Pacific Tjitrosoepomo Gembong 2009 Alat Hara Morfologi Tumbuhan Yogyakarta Gadjah Mada University Press hlm 7 47 ISBN 979 420 241 X Sutisna U T Kalima amp Purnadjaja 1998 Pedoman pengenalan pohon hutan di Indonesia 34 64 Morfologi seranting daun Bogor Yayasan PROSEA amp Pusdiklat Pegawai dan SDM Kehutanan a b Jackson Benjamin Daydon A Glossary of Botanic Terms with their Derivation and Accent Published by Gerald Duckworth amp Co London 4th ed 1928 a b c d Lawrence GHM 1951 Taxonomy of Vascular Plants 737 75 New York The MacMillan Co Hickey LJ 1973 Classification of architecture of dicotyledonous leaves American Journal of Botany 60 17 33 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Morfologi daun amp oldid 18924333