www.wikidata.id-id.nina.az
Maria Catarina Sumarsih lahir 5 Mei 1952 adalah ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan Wawan mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas saat Tragedi Semanggi I 2 Maria Catarina SumarsihLahir5 Mei 1952 umur 71 Salatiga Jawa TengahKebangsaanIndonesiaNama lainSumarsihPekerjaanAktivis HAMSuami istriAntonius Maria Jamari Arief Priyadi 1 AnakBernardinus Realino Norma IrmawanBenedicta Rosalia Irma NormaningsihIa menamatkan pendidikan Sekolah Rakyat pada tahun 1963 dan melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Ekonomi Pertama SMEP dan akhirnya menyelesaikan Sekolah Menengah Ekonomi Atas SMEA Negeri di Salatiga tahun 1969 3 Ia menikah dengan Arief Priyadi pada tanggal 5 Desember 1976 dan dikarunia dua orang anak yaitu Bernardinus Realino Norma Irmawan atau Wawan dan Benedicta Rosalia Irma Normaningsih Pada tahun 1977 ia pindah ke Jakarta Hingga tahun 1983 ia mengajar di SMP Budi Murni Jakarta Barat sampai akhirnya ia diterima bekerja di Sekretariat Jendral DPR RI Daftar isi 1 Kehidupan pribadi 2 Tragedi Semanggi I 3 Aktivisme 4 Penghargaan 5 Film 6 Referensi 7 Pranala luarKehidupan pribadi suntingSumarsih merupakan anak pertama dari enam bersaudara yang dibesarkan di keluarga berbudaya Jawa dan orang tua Sumarsih menganut aliran Kejawen 4 Didorong oleh dampak dari peristiwa pada tahun 1965 1966 warga negara Indonesia diharuskan untuk memeluk salah satu agama yang diakui negara atau akan dicap sebagai komunis 4 Berdasarkan hal tersebut Sumarsih memutuskan untuk memeluk agama Katolik Pada tahun 1976 Sumarsih menikah dengan Arief Priyadi dan dikaruniai seorang putra Bernardinus Realino Norma Irawan Wawan lahir 15 Mei 1978 dan seorang putri Benedicta Rosalia Irma Normaningsih Irma lahir 14 Januari 1980 5 Pada tahun 1980 an Sumarsih bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Jenderal DPR RI dan Arief sang suami bekerja sebagai peneliti di Centre for Strategic and International Studies CSIS 6 Tragedi Semanggi I suntingPada hari Jumat 13 November 1998 Arief mendapat telepon dari Wawan bahwa keadaan sedang genting di depan Universitas Atma Jaya dengan aparat militer mengepung para mahasiswa yang sedang berunjuk rasa 7 Lewat telepon itu Wawan mengabarkan bahwa ia tidak akan pulang Sekitar pukul 17 00 Sumarsih mendapat telepon yang datang dari teman Wawan bernama Ivon Dari pembicaraan tersebut Ivon menanyakan keberadaan Wawan dan ia mengakhiri pembicaraan dengan berjanji mencari keberadaan Wawan Tidak lama setelah telepon dari Ivon Sumarsih mendapat telepon dari Romo Sandiyawan Sumardi SJ yang mengabarkan bahwa Wawan telah tertembak dan telah dibawa ke Rumah Sakit Jakarta 8 Sumarsih bersama dengan Arief Irma dan adiknya sampai di Rumah Sakit Jakarta dan segera menuju basemen Rumah Sakit Di ruang jenazah basemen Rumah Sakit Jakarta Wawan telah diletakkan di keranda terbuka lubang bekas penembakan di bagian dada kiri terlihat jelas dari kaos putih yang ia kenakan 7 Dari hasil otopsi yang dilakukan oleh dr Budi Sampurno ditemukan bahwa Wawan tewas dengan tembakan peluru tajam 9 Setelah otopsi sekitar pukul 00 30 jenazah Wawan diantarkan ke kediamannya 10 Menurut kesaksian Ita F Nadia seorang senior di Tim Relawan untuk Kemanusiaan TRuK sebelum ditembak Wawan bersama dengan 6 orang kawannya berusaha menetralisir gas air mata dengan menyemprotkan air hydran saat ia tertembak tas berisi obat obatan masih menggantung di lehernya 9 Pernyataan ini diperkuat oleh Dian seorang wartawan radio yang berada di samping Wawan pada saat kejadian Menurutnya sebelum Wawan pergi menolong salah satu korban ia telah meminta izin kepada salah satu aparat militer untuk menolong korban dan diperbolehkan Wawan juga melambaikan bendera putih sebagai simbol posisinya yang netral akan tetapi ia tetap terkena tembakan di bagian dada saat ia sedang mengangkat korban 11 Aktivisme suntingSumarsih adalah sosok yang berani Selama bertahun tahun Sumarsih berjuang bersama suami Arief Priyadi dan para orang tua korban lainnya menuntut keadilan atas kematian putranya Kegiatan aktivisme Sumarsih diawali dengan partisipasinya berdemonstrasi aksi damai di bundaran Hotel Indonesia setiap hari Jumat walaupun aksi damai ini hanya dapat diikuti 2 kali karena aksi tersebut dianggap sebagai bagian dari Gerwani 12 Sejak saat itu Sumarsih memulai perjuangan menuntut keadilan bersama dengan kalangan keluarga korban Tragedi Trisakti Semanggi I dan II TSS Sumarsih dan kalangan keluarga korban melakukan pertemuan dengan Agustin Teras Narang S H yang pada saat itu menjabat sebagai Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pertemuan ini menjadi permulaan diangkatnya kasus Semanggi dan Trisakti sehingga akhirnya DPR RI membentuk Panitia Khusus Pansus tentang Kasus Trisakti Semanggi I dan Semanggi II 9 Pada hari Senin 9 Juli 2001 Ketua Pansus melaporkan bahwa kasus Trisakti Semanggi I dan Semanggi II akan dibahas dalam sidang Paripurna DPR RI dan dari hasil sidang ini dinyatakan bahwa kasus Trisakti Semanggi I dan Semanggi II tidak masuk ke dalam klasifikasi pelanggaran HAM berat sehingga proses penyelesaiannya dapat dilakukan dengan pengadilan militer 9 Tidak setuju dengan rekomendasi tersebut Sumarsih melempar 3 butir telur ke arah tempat duduk Fraksi TNI Polri Pimpinan sidang dan Fraksi Partai Golkar 9 Advokasi Sumarsih dan kalangan keluarga korban juga dibantu oleh rekan rekan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan KontraS dan TRuK yang melakukan audiensi ke Mahkamah Agung pada tanggal 4 September 2001 Melalui audiensi yang dilakukan dinyatakan bahwa Rekomendasi DPR RI mengenai kasus Trisakti Semanggi I dan II tidak mengikat dan juga tidak memiliki kekuatan hukum 9 Selain mengunjungi Mahkamah Agung Sumarsih dan keluarga korban dengan beberapa lembaga lainnya mengunjungi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM yang akhirnya menghasilkan terbentuknya KPP HAM Trisakti Semanggi I dan Semanggi II walaupun mereka tidak berhasil memanggil jenderal yang diduga melakukan pelanggaran HAM 9 Pada pergantian periode anggota DPR RI Sumarsih dan kalangan korban serta keluarga korban melakukan audiensi dengan Komisi Hukum DPR RI yang menghasilkan diungkapkannya kembali kasus Trisakti Semanggi I dan II akan tetapi kasus Trisakti Semanggi I dan II tetapi tidak masuk ke dalam agenda pembahasan Rapat Bamus DPR RI pada tanggal 22 September 2005 13 Pada tanggal 9 Januari 2007 pertemuan diadakan dengan kehadiran kalangan korban dan keluarga korban bersama Suciwati yang menjadi awal terbentuknya aksi Kamisan dengan payung dan atribut hitam 14 Aksi ini dilangsungkan di depan istana negara selama satu jam dilanjutkan dengan penyampaian aspirasi aspirasi para peserta mengenai isu isu HAM 15 Masih banyak kegiatan yang diikuti oleh Sumarsih Sudah banyak audiensi yang dia lakukan antara lain ke Presiden DPR Komnas HAM mendatangi Puspom TNI hingga demonstrasi di jalanan Sudah banyak orasi yang dia lakukan untuk menyuarakan tegaknya HAM Berbagai diskusi dan kesaksian tentang pelanggaran dia ikuti Bersama Tim Relawan untuk Kemanusiaan Sumarsih mendata kondisi korban pelanggaran HAM di Jakarta Dengan lancar dia bisa bercerita panjang lebar mengenai kondisi kondisi korban yang lain Sumarsih juga mendampingi para keluarga korban yang lain agar mereka lebih kuat dan tetap mau memperjuangkan keadilan yang menjadi hak mereka Perjuangan Sumarsih ternyata mendapat dukungan dari banyak pihak Kenyataan itulah yang semakin menguatkan langkahnya untuk membela korban pelanggaran HAM di Indonesia Penghargaan suntingSumarsih mendapatkan penghargaan Yap Thiam Hien Award Tahun 2004 pada hari Jumat tanggal 10 Desember 2004 Film suntingFilm dokumenter Perjuangan Tanpa Akhir Produksi Aliansi Korban Kekerasan Negara AKKRa 2005Film dokumenter berdurasi 28 menit ini bercerita tentang perjuangan orang tua korban Tragedi Trisakti 1998 Semanggi I 1998 dan II 1999 dalam upaya mereka meraih keadilan Referensi sunting Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 02 22 Diakses tanggal 2019 09 11 Soebijoto Hertanto ed 2011 03 11 Sumarsih Semoga Saya Masih Kuat Kompas com dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2018 05 20 KontraS 2009 Ingatan Yang Menjadi Peluru Sumarsih Keluarga Korban Peristiwa Semanggi I Jakarta KontraS hlm 1 a b KontraS 2009 Ingatan Yang Menjadi Peluru Sumarsih Keluarga Korban Peristiwa Semanggi I Jakarta KontraS hlm 2 KontraS 2009 Ingatan Yang Menjadi Peluru Sumarsih Keluarga Korban Peristiwa Semanggi I Jakarta KontraS hlm 2 3 KontraS 2009 Ingatan Yang Menjadi Peluru Sumarsih Keluarga Korban Peristiwa Semanggi I Jakarta KontraS hlm 3 a b Chamim Mardiya 2009 Saatnya Korban Berbicara Menatap Derap Merajut Langkah Jakarta Jaringan Solidaritas Untuk Kemanusiaan hlm 71 73 KontraS 2009 Ingatan Yang Menjadi Peluru Sumarsih Keluarga Korban Peristiwa Semanggi I Jakarta KontraS hlm 5 a b c d e f g 1976 Hamid Usman Indonesia Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan 2006 Melawan pengingkaran edisi ke Cet 1 Menteng Jakarta KontraS ISBN 9799822580 OCLC 191731057 KontraS 2009 Ingatan Yang Menjadi Peluru Sumarsih Keluarga Korban Peristiwa Semanggi I Jakarta KontraS hlm 7 KontraS 2009 Ingatan Yang Menjadi Peluru Sumarsih Keluarga Korban Peristiwa Semanggi I Jakarta KontraS hlm 10 11 KontraS 2009 Ingatan Yang Menjadi Peluru Sumarsih Keluarga Korban Peristiwa Semanggi I Jakarta KontraS hlm 12 13 Chamim Mardiya 2009 Saatnya Korban Berbicara Menatap Derap Merajut Langkah Jakarta Jaringan Solidaritas Untuk Kemanusiaan hlm 91 94 paguyuban pamitnya meeting 2017 12 06 KAMIS diakses tanggal 2018 05 20 KontraS 2009 Ingatan Yang Menjadi Peluru Sumarsih Keluarga Korban Peristiwa Semanggi I Jakarta KontraS hlm 21 Pranala luar sunting nbsp Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan Maria Catarina Sumarsih Yap Thiam Hien Award 2004 Untuk Sumarsih Diarsipkan 2007 09 27 di Wayback Machine Jurnal Perempuan Sumarsih Suara Korban Yang Tak Terlupakan Diarsipkan 2007 09 27 di Wayback Machine Jurnal Perempuan Tragedi Semanggi di Bawah Sepatu Lars dan Permainan Hukum Kompas Menolak Kejahatan Kebisuan Diarsipkan 2004 10 27 di Wayback Machine Kompas Sumarsih Potret Seorang Ibu yang Berjuang pranala nonaktif permanen Radio Nederland Wawancara dengan Arif Priyadi Ayah dari Norma Irawan Korban Semanggi I Diarsipkan 2006 05 04 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Maria Catarina Sumarsih amp oldid 21930238