www.wikidata.id-id.nina.az

Malassezia furfur Gambar diambil menggunakan mikroskop pemindai elektron Klasifikasi ilmiah Kerajaan Fungi Divisi Basidi

Malassezia furfur

Malassezia furfur
Gambar Malassezia furfur, diambil menggunakan mikroskop pemindai elektron
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Fungi
Divisi:
Basidiomycota
Kelas:
Exobasidiomycetes
Ordo:
Malasseziales
Famili:
Malasseziaceae
Genus:
Malassezia
Spesies:
Malassezia furfur

Malassezia furfur adalah spesies jamur lipofilik, dimorfik, dan menyerupai khamir, yang terdapat pada kulit manusia sebagai patogen oportunistik, menyebabkan penyakit seperti ketombe, panau (pityriasis versicolar), dermatitis seboroik. Malassezia furfur sebelumnya dikenal dengan nama Pityrosporum orbiculare, Pityrosporum ovale, dan Pityrosporum furfur.

Taksonomi sunting

Identifikasi pertama khamir Malassezia berasal dari tahun 1846, ketika Karl Ferdinand Eichstedt memperhatikan sel-sel khamir dan hifa pada pasien panau (pityriasis versicolor). Baru pada tahun 1853, Charles Robin memberi nama fungi yang ditemukan Eichstedt itu sebagai Microsporon furfur, menyakininya sebagai sejenis dermatofit, dan menyebut penyakit kulit terkait dengan istilah tinea versicolor.

Pada tahun 1874, Louis-Charles Malassez mengemukakan bahwa Microsporon furfur menyebabkan ketombe dan dengan benar membedakan khamir tersebut menjadi genus fungi sel tunggal (Saccharomyces) daripada dermatofit kompleks. Untuk perbaikan ini, nama dia akhirnya melekat pada nama genus tersebut.

Pada tahun 1889, Henri Baillon menciptakan genus baru Malassezia untuk mengakomodasi Malassezia furfur, sebagai penghormatan kepada Malassez, yang sudah diakui telah mendeskripsikan spesies baru, setidaknya dalam komunitas ilmiah berbahasa Prancis. Dengan demikian nama binomial Malassezia furfur ditetapkan dan menggantikan nama Microsporon furfur.

Deskripsi umum sunting

Malassezia furfur dalam pengelupasan kulit dari pasien panau

Karakteristik mikroskopik sunting

Dimensi Malassezia furfur berkisar dari 1,5-5,0 x 2,5-8,0 μm. Ukuran sel reproduksinya adalah sekitar 5 μm, dengan sel-sel yang berbentuk seperti kapsul obat atau kadang-kadang mirip pin boling. Masing-masing menghasilkan satu fialokonidia tunggal diikuti oleh tunas berturut-turut di satu lokasi. Hifa, sangat jarang diproduksi dalam biakan, lebarnya sekitar 2-3 μm.

Karakteristik makroskopik sunting

Koloni Malassezia furfur tumbuh lambat, muncul pada suhu 35-37 °C. Koloni mulai berkilau dan berwarna putih hingga putih kekuningan kemudian menjadi kusam dan berwarna krem, menyerupai koloni mirip bakteri. Koloni pada agar dekstrosa Sabouraud dilapis dengan minyak zaitun dan diinkubasi pada suhu 30 °C berwarna krem hingga kekuning-kuningan, dan biasanya halus hingga agak berkerut.

Referensi sunting

  1. R Vijayakumar, C Muthukumar, T Kumar, R Saravanamuthu (2006). "Characterization of Malassezia Furfur and its control by using plant extracts". Indian Journal of Dermatology. Indian Journal of Dermatology. 51: 145-148. doi:10.4103/0019-5154.26942. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 
  2. Gerard R. Barber, RPh, MPH, Kent Sepkowitz, M.D. "Malassezia furfur". Infectious Disease & Antimicrobial Agents. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 
  3. ^ M. Dolenc-Voljč (2017). "Diseases Caused by Malassezia Species in Human Beings". Dalam Kateryna Kon, Mahendra Rai. The Microbiology of Skin, Soft Tissue, Bone and Joint Infections. Academic Press. hlm. 77. ISBN 978-0-12-811079-9. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 
  4. M. Dolenc-Voljč (2017). "Diseases Caused by Malassezia Species in Human Beings". ScienceDirect. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 
  5. ^ Ross Bond , Daniel O. Morris, Jacques Guillot, Emmanuel J. Bensignor, David Robson, Kenneth V. Mason, Rui Kano, dan Peter B. Hill (2020). "Biology, diagnosis and treatment of Malassezia dermatitis in dogs and cats". Veterinary Dermatology. ResearchGate GmbH. doi:10.1111/vde.12809. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 
  6. Teun Boekhout, Eveline Guého-Kellermann, Peter Mayser, Aristea Velegraki, ed. (2010). Malassezia and the Skin: Science and Clinical Practice. Springer. hlm. 2. ISBN 978-3-642-03615-6. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 
  7. ^ (Robin) Baillon (1889) (1889). "Malassezia furfur". Mycoses Study Group Education and Research Consortium. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 
  8. ^ (C.P. Robin) Baill. (11 April 2010). "Public Description of Malassezia furfur (C.P. Robin) Baill." Mushroom Observer. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 

Bibliografi sunting

wikipedia, wiki, buku, buku, perpustakaan, artikel, baca, unduh, gratis, unduh gratis, mp3, video, mp4, 3gp, jpg, jpeg, gif, png, gambar, musik, lagu, film, buku, permainan, permainan.
Tanggal penerbitan:
Malassezia furfur Gambar Malassezia furfur diambil menggunakan mikroskop pemindai elektron Klasifikasi ilmiah Kerajaan Fungi Divisi Basidiomycota Kelas Exobasidiomycetes Ordo Malasseziales Famili Malasseziaceae Genus Malassezia Spesies Malassezia furfur Malassezia furfur adalah spesies jamur lipofilik dimorfik dan menyerupai khamir yang terdapat pada kulit manusia sebagai patogen oportunistik menyebabkan penyakit seperti ketombe panau pityriasis versicolar dermatitis seboroik 1 Malassezia furfur sebelumnya dikenal dengan nama Pityrosporum orbiculare Pityrosporum ovale dan Pityrosporum furfur 2 Daftar isi 1 Taksonomi 2 Deskripsi umum 2 1 Karakteristik mikroskopik 2 2 Karakteristik makroskopik 3 Referensi 4 BibliografiTaksonomi suntingIdentifikasi pertama khamir Malassezia berasal dari tahun 1846 ketika Karl Ferdinand Eichstedt memperhatikan sel sel khamir dan hifa pada pasien panau pityriasis versicolor 3 4 Baru pada tahun 1853 Charles Robin memberi nama fungi yang ditemukan Eichstedt itu sebagai Microsporon furfur menyakininya sebagai sejenis dermatofit dan menyebut penyakit kulit terkait dengan istilah tinea versicolor 5 Pada tahun 1874 Louis Charles Malassez mengemukakan bahwa Microsporon furfur menyebabkan ketombe dan dengan benar membedakan khamir tersebut menjadi genus fungi sel tunggal Saccharomyces daripada dermatofit kompleks Untuk perbaikan ini nama dia akhirnya melekat pada nama genus tersebut 5 Pada tahun 1889 Henri Baillon menciptakan genus baru Malassezia untuk mengakomodasi Malassezia furfur sebagai penghormatan kepada Malassez yang sudah diakui telah mendeskripsikan spesies baru setidaknya dalam komunitas ilmiah berbahasa Prancis Dengan demikian nama binomial Malassezia furfur ditetapkan dan menggantikan nama Microsporon furfur 3 5 6 Deskripsi umum sunting nbsp Malassezia furfur dalam pengelupasan kulit dari pasien panau Karakteristik mikroskopik sunting Dimensi Malassezia furfur berkisar dari 1 5 5 0 x 2 5 8 0 mm 7 Ukuran sel reproduksinya adalah sekitar 5 mm dengan sel sel yang berbentuk seperti kapsul obat atau kadang kadang mirip pin boling Masing masing menghasilkan satu fialokonidia tunggal diikuti oleh tunas berturut turut di satu lokasi Hifa sangat jarang diproduksi dalam biakan lebarnya sekitar 2 3 mm 8 Karakteristik makroskopik sunting Koloni Malassezia furfur tumbuh lambat muncul pada suhu 35 37 C Koloni mulai berkilau dan berwarna putih hingga putih kekuningan kemudian menjadi kusam dan berwarna krem menyerupai koloni mirip bakteri 8 Koloni pada agar dekstrosa Sabouraud dilapis dengan minyak zaitun dan diinkubasi pada suhu 30 C berwarna krem hingga kekuning kuningan dan biasanya halus hingga agak berkerut 7 Referensi sunting R Vijayakumar C Muthukumar T Kumar R Saravanamuthu 2006 Characterization of Malassezia Furfur and its control by using plant extracts Indian Journal of Dermatology Indian Journal of Dermatology 51 145 148 doi 10 4103 0019 5154 26942 Diakses tanggal 14 Juni 2020 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Gerard R Barber RPh MPH Kent Sepkowitz M D Malassezia furfur Infectious Disease amp Antimicrobial Agents Diakses tanggal 14 Juni 2020 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b M Dolenc Voljc 2017 Diseases Caused by Malassezia Species in Human Beings Dalam Kateryna Kon Mahendra Rai The Microbiology of Skin Soft Tissue Bone and Joint Infections Academic Press hlm 77 ISBN 978 0 12 811079 9 Diakses tanggal 14 Juni 2020 M Dolenc Voljc 2017 Diseases Caused by Malassezia Species in Human Beings ScienceDirect Diakses tanggal 14 Juni 2020 a b c Ross Bond Daniel O Morris Jacques Guillot Emmanuel J Bensignor David Robson Kenneth V Mason Rui Kano dan Peter B Hill 2020 Biology diagnosis and treatment of Malassezia dermatitis in dogs and cats Veterinary Dermatology ResearchGate GmbH doi 10 1111 vde 12809 Diakses tanggal 14 Juni 2020 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Teun Boekhout Eveline Gueho Kellermann Peter Mayser Aristea Velegraki ed 2010 Malassezia and the Skin Science and Clinical Practice Springer hlm 2 ISBN 978 3 642 03615 6 Diakses tanggal 14 Juni 2020 Pemeliharaan CS1 Banyak nama editors list link a b Robin Baillon 1889 1889 Malassezia furfur Mycoses Study Group Education and Research Consortium Diakses tanggal 14 Juni 2020 a b C P Robin Baill 11 April 2010 Public Description of Malassezia furfur C P Robin Baill Mushroom Observer Diakses tanggal 14 Juni 2020 Bibliografi suntingLarone D H 2002 Medically Important Fungi A Guide to Identification edisi ke 4 ISBN 1 55581 172 8 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Malassezia furfur amp oldid 22755745