www.wikidata.id-id.nina.az
Gunung Samalas meletus terjadi pada tahun 1257 M di Pulau Lombok Indonesia Letusan ini diperkirakan mencapai skala 7 dalam Volcanic Explosivity Index a menjadikannya salah satu letusan gunung berapi terbesar pada masa Holosen Letusan ini menghasilkan kolom erupsi setinggi puluhan kilometer ke atmosfer serta aliran piroklastik yang mengubur hampir seluruh Pulau Lombok Sebagian material piroklastik bahkan mencapai Pulau Sumbawa di seberang Aliran piroklastik ini menghancurkan pemukiman pemukiman penduduk termasuk Pamatan yang kala itu menjadi ibu kota sebuah kerajaan di Lombok Jejak abu dari letusan ini terdeteksi hingga sejauh 340 kilometer 210 mi di Pulau Jawa Total material abu dan bebatuan yang dimuntahkan dalam letusan ini mencapai lebih dari 10 kilometer kubik 2 4 cu mi Letusan Samalas 1257Gunung apiSamalasTanggal1257JenisLetusan PlinianLokasiLombok Kepulauan Nusa Tenggara Indonesia8 24 36 S 116 24 30 E 8 41000 S 116 40833 E 8 41000 116 40833 Koordinat 8 24 36 S 116 24 30 E 8 41000 S 116 40833 E 8 41000 116 40833VEI7 1 DampakPenurunan suhu global dan gagal panen Hancurnya Kerajaan Pamatan di LombokKompleks gunung berapi kaldera di utara LombokKejadian ini terekam di dalam naskah lontar Babad Lombok Letusan ini menyisakan sebuah kaldera besar yang kini berisi Danau Segara Anak Aktivitas kegunungapian pada masa berikutnya menciptakan lebih banyak pusat pusat vulkanis di dalam kaldera tersebut termasuk Puncak Barujari yang masih aktif hingga sekarang Semburan aerosol yang dihasilkan oleh letusan ini memenuhi udara dan mengurangi radiasi matahari yang menggapai permukaan bumi Hal ini menyebabkan pendinginan lapisan atmosfer selama beberapa tahun hingga menyebabkan kegagalan panen dan kelaparan di Eropa serta belahan bumi lainnya meskipun tingkat keparahan anomali temperatur beserta dampaknya masih diperdebatkan Ada kemungkinan bahwa letusan ini memicu terjadinya Zaman Es Kecil yang berlangsung selama berabad abad Sebelum situs letusan ini diketahui dalam pengujian terhadap sampel pengeboran es dari berbagai belahan dunia ditemukan peningkatan besar besaran deposit sulfat pada sekitar tahun 1257 yang menjadi bukti kuat adanya letusan gunung berapi di suatu tempat Barulah pada tahun 2013 ilmuwan menghubungkan catatan sejarah mengenai Gunung Samalas dengan temuan ini Daftar isi 1 Geologi 1 1 Geologi umum 1 2 Letusan 2 Riwayat pengkajian 3 Dampak pada iklim 3 1 Berdasarkan data aerosol dan paleoklimatologis 3 2 Berdasarkan simulasi 4 Dampak sosial dan historis 4 1 Kerajaan di Lombok dan Bali 4 2 Oseania dan Selandia Baru 4 3 Eropa Timur Dekat dan Timur Tengah 5 Lihat pula 6 Catatan 7 Rujukan 7 1 Sumber 8 Pranala luarGeologi SuntingGeologi umum Sunting Gunung Samalas juga dikenal sebagai Rinjani Tua 4 kini menjadi bagian dari kompleks gunung berapi Rinjani di Lombok Indonesia 5 Sisa gunung berapi ini membentuk kaldera Segara Anak dengan Gunung Rinjani di ujung timurnya 4 Sejak keruntuhan Samalas dua puncak berapi baru Rombongan dan Barujari telah terbentuk di dalam kalderanya Gunung Rinjani juga aktif secara vulkanis melalui kawah Segara Muncar 6 Gunung berapi lain di wilayah ini termasuk Gunung Agung Batur dan Bratan di Pulau Bali sebelah barat Lombok 7 nbsp Letak Pulau LombokPulau Lombok adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil 8 yang terletak di Busur Sunda 9 di Indonesia 10 sebuah zona subduksi tempat penunjaman Lempeng Australia ke bawah Lempeng Eurasia 9 dengan kecepatan 7 sentimeter per tahun 2 8 in tahun 11 Magma yang mengaliri Gunung Samalas dan Gunung Rinjani kemungkinan berasal dari lelehan batu peridotit dari mantle wedge bagian mantel yang diapit oleh dua lempeng di zona subduksi di bawah tanah Lombok 9 Sebelum letusan 1257 tinggi Gunung Samalas diperkirakan mencapai setidaknya 4 200 100 meter 13 780 330 ft berdasarkan rekonstruksi yang mengekstrapolasi kemiringan lereng gunung yang tersisa ke atas Bagian Samalas yang tersisa kini lebih rendah daripada puncak Gunung Rinjani yang mencapai 3 726 meter 12 224 ft 12 Unit geologis tertua di Lombok terbentuk pada kala Oligosen Miosen 5 10 seperti bisa dilihat dari formasi bebatuan vulkanis tua di bagian selatan pulau tersebut 4 5 Samalas sendiri terbentuk melalui aktivitas vulkanis sekitar 12 000 tahun yang lalu Sementara Rinjani terbentuk dalam rentang waktu antara 11 940 40 hingga 2 550 50 tahun yang lalu 10 Sebuah letusan Rinjani yang diperkirakan terjadi antara 5 990 50 hingga 2 550 50 tahun yang lalu menghasilkan lapisan batu apung Propok yang memiliki ekuivalensi batuan padat b sebesar 01 kilometer kubik 0 24 cu mi 14 Lapisan batu apung Rinjani yang memiliki volume setara 03 kilometer kubik 0 72 cu mi batuan padat 15 kemungkinan dimuntahkan melalui letusan Rinjani atau Samalas 16 lapisan ini diperkirakan berasal dari sekitar 2 550 50 tahun yang lalu 15 pada masa masa akhir pembentukan Gunung Rinjani 10 Muntahan material dari letusan ini terekam hingga sejauh 28 kilometer 17 mi dengan ketebalan mencapai 6 sentimeter 2 4 in 17 Letusan letusan lain yang dihasilkan oleh Rinjani atau Samalas diperkirakan terjadi pada 11 980 40 11 940 40 dan 6 250 40 tahun yang lalu 14 Aktivitas letusan berlanjut hingga kira kira 500 tahun sebelum 1257 18 Kini sebagian besar aktivitas vulkanis kompleks Rinjani Samalas berpusat di Puncak Barujari yang meletus pada 1884 1904 1906 1909 1915 1966 1994 2004 dan 2009 serta Rombongan yang pernah aktif pada 1944 Aktivitas vulkanis ini kebanyan berbentuk erupsi eksplosif dan aliran abu 19 Sebagian besar bebatuan Samalas adalah dasit dengan kandungan SiO2 sebesar 62 63 persen 10 Bebatuan vulkanik di Busur Banda termasuk kelompok kalk alkali mulai dari basalt andesit hingga dasit 19 Lempeng bumi di bawah gunung berapi ini memiliki ketebalan sekitar 20 kilometer 12 mi dengan lapisan terdalam zona Wadati Benioff sekitar 164 kilometer 102 mi di bawah permukaan 9 Letusan Sunting nbsp Kaldera Segara Anak sisa letusan SamalasRekonstruksi letusan tahun 1257 telah dilakukan berdasarkan analisis geologis terhadap deposit material yang ditinggalkan 14 Letusan ini kemungkinan berlangsung dalam rentang dua atau tiga bulan dari September tahun yang sama mengingat waktu yang dibutuhkan bagi muntahan material letusan untuk mencapai lapisan es kutub serta meninggalkan jejak geologis di sana 20 Letusan ini diawali dengan erupsi freatik letusan akibat tekanan uap yang memuntahkan abu setebal 3 sentimeter 1 2 in yang menjangkau kawasan seluas 400 kilometer persegi 150 sq mi di barat laut Pulau Lombok Tahapan berikutnya adalah erupsi magmatik yang membawa serpihan litik batu apung dengan ketebalan mencapai 8 sentimeter 3 1 in melawan arah angin menghujani Lombok Timur serta Bali 14 Ini diikuti dengan muntahan abu dan batu lapili serta aliran piroklastik yang sebagiannya hanya menjangkau lembah lembah di lereng sebelah barat Samalas Sebagian timbunan abu tergerus akibat aliran piroklastik hingga menciptakan struktur bergalur pada deposit abu tersebut Aliran piroklastik menyeberangi Laut Bali sejauh 10 kilometer 6 2 mi hingga menggapai Kepulauan Gili di sebelah barat Samalas Jika dilihat dari deposit sisa letusan yang menandakan adanya interaksi antara lava dan air letusan ini kemungkinan bersifat freatomagmatik Letusan ini diikuti dengan tiga episode hujan batu apung yang menimpa wilayah lebih luas daripada fase erupsi lainnya 21 Material batu apung terbawa sejauh 61 kilometer 38 mi ke timur melawan arah angin hingga mencapai Sumbawa dan membentuk deposit setebal 7 sentimeter 2 8 in 22 Semburan batu apung ini diikuti dengan aliran piroklastik lainnya yang kemungkinan disebabkan oleh lunturnya kolom erupsi Pada saat ini erupsi tidak lagi menghasilkan kolom tetapi semburan serupa air mancur dan kaldera pun mulai terbentuk Aliran piroklastik ini dikendalikan persebarannya oleh keadaan topografis Lombok memenuhi lembah lembah serta memutari halangan seperti gunung gunung berapi tua selagi aliran tersebut meluas dan menghanguskan vegetasi di sekujur pulau Aliran ini berinteraksi dengan udara dan memicu pembentukan awan awan erupsi tambahan serta aliran piroklastik sekunder Ketika aliran ini memasuki lautan di utara dan timur Lombok ledakan uapnya menciptakan timbunan batu apung di pesisir pantai serta aliran piroklastik sekunder berikutnya 22 Terumbu karang terkubur oleh aliran piroklastik ini sebagian aliran bahkan menyeberangi Selat Alas antara Sumbawa dan Lombok serta membentuk deposit di Sumbawa 23 Volume aliran piroklastik di Lombok mencapai 29 kilometer kubik 7 0 cu mi 24 dengan material setebal 35 meter 115 ft melingkupi wilayah sejauh 25 kilometer 16 mi dari Samalas 25 Keseluruhan tahapan erupsi ini juga dikenal dengan P1 fase freatik dan magmatik P2 fase freatomagmatik dengan aliran piroklastik P3 fase Plinian dan P4 aliran piroklastik 26 Durasi masing masing fase P1 and P3 tidak diketahui tepatnya tetapi bila keduanya digabungkan tidak termasuk P2 lamanya kira kira antara 12 hingga 15 jam 27 Aliran piroklastik yang dihasilkan mengubah geografi wilayah timur Lombok mengubur lembah lembah sungai serta memanjangkan garis pantai sebuah jaringan sungai baru terbentuk di atas deposit vulkanik pasca erupsi 28 Kolom erupsi yang menyembur mencapai ketinggian 39 40 kilometer 24 25 mi selama tahap pertama P1 29 dan 38 43 kilometer 24 27 mi selama tahap ketiga P3 27 ketinggian yang cukup untuk memungkinkan fotolisis memengaruhi rasio isotop sulfur dari SO2 yang dikandungnya 30 Batuan vulkanik yang dimuntahkan oleh letusan ini menghujani Bali dan Lombok serta sebagian Sumbawa 11 Tefra dalam bentuk lapisan abu hasil erupsi ini bahkan juga mencapai Jawa menjadi bagian dari Tefra Muntilan yang dapat ditemukan di beberapa lereng gunung berapi di Jawa tetapi tidak dapat dihubungkan dengan erupsi dari gunung gunung ini Lapisan tefra tersebut kini dianggap sebagai produk letusan Samalas 1257 dan diganti namanya menjadi Tefra Samalas 22 31 Ketebalan lapisan tefra ini mencapai 2 3 sentimeter 0 79 1 18 in di Gunung Merapi 15 sentimeter 5 9 in di Gunung Bromo 22 sentimeter 8 7 in di Kawah Ijen 32 dan 12 17 sentimeter 4 7 6 7 in di Gunung Agung 33 Di Danau Logung Jawa Timur 340 kilometer 210 mi dari Samalas 22 ketebalannya mencapai 3 sentimeter 1 2 in Sebagian besar tefra jatuh di arah barat dan barat daya dari Samalas 34 Berdasarkan ketebalan Tefra Samalas yang ditemukan di Gunung Merapi diperkirakan bahwa total volume tefra yang dimuntahkan mencapai 32 39 kilometer kubik 7 7 9 4 cu mi 35 Indeks dispersal luas wilayah permukaan yang terselimuti hujan abu atau tefra letusan ini mencapai 7 500 kilometer persegi 2 900 sq mi selama tahap pertama dan 110 500 kilometer persegi 42 700 sq mi selama tahap ketiga menandakan bahwa masing masing tahapan merupakan erupsi Plinian dan Ultraplinian 36 Lapisan tefra dengan butiran halus berwarna krem dari letusan Samalas telah digunakan sebagai penanda tefrokronologis c di Bali 38 Material tefra dari letusan ini bahkan ditemukan di dalam inti es sejauh 13 500 kilometer 8 400 mi dari Samalas 39 Lapisan tefra di Pulau Dongdao Laut Cina Selatan juga dihubungkan dengan letusan Samalas 40 Abu dan aerosol hasil letusan diperkirakan memberikan dampak bagi manusia serta koral yang jaraknya jauh dari lokasi letusan 41 Ada beberapa perkiraan mengenai volume material yang dimuntahkan selama tahap tahap letusan Samalas Tahap pertama letusan memuntahkan sekitar 126 134 kilometer kubik 30 32 cu mi Sementara volume material yang dikeluarkan pada fase fraetomagmatik diperkirakan mencapai 09 35 kilometer kubik 2 2 8 4 cu mi 42 Total volume ekuivalen batuan padat dari letusan ini secara keseluruhan mencapai setidaknya 40 kilometer kubik 9 6 cu mi 36 Magma hasil letusan merupakan jenis trasidasitik dan mengandung amfibol apatit klinopiroksen besi sulfida ortopiroksen plagioklase serta titanomagnetit Lava yang disemburkan tersusun dari magma basaltik melalui kristalisasi sebagian 43 dan memiliki temperatur kira kira 1 000 C 1 830 F 12 Semburan lava ini kemungkinan dipicu oleh masuknya magma baru ke dalam kantung magma atau efek dari gaya apung gelembung gas 44 Letusan ini mencapai skala 7 dalam Volcanic Explosivity Index 45 menjadikannya salah satu letusan terbesar pada kala Holosen 46 Letusan letusan yang kekuatannya sebanding dengan ini adalah letusan Danau Kurile di Kamchatka Russia pada milenium ke 7 SM letusan Gunung Mazama yang menghasilkan Danau Crater Oregon Amerika Serikat pada milenium ke 6 SM letusan Minoa di Santorini Yunani 46 antara 1627 hingga 1600 SM 47 serta letusan Tierra Blanca Joven yang menyisakan Danau Ilopango El Salvador pada abad ke 6 Masehi 46 Letusan letusan sebesar ini dapat menyebabkan dampak bencana yang besar bagi manusia serta menghilangkan kehidupan baik di sekitar lokasi letusan maupun pada jarak yang lebih jauh 48 Letusan ini meninggalkan kawah selebar sekiranya 6 7 kilometer 3 7 4 3 mi di tempat Gunung Samalas tadinya berdiri 6 di dalam dinding kawah setinggi sekitar 700 2 800 meter 2 300 9 200 ft itu sebuah danau kawah sedalam 200 meter 660 ft 15 yang disebut Segara Anak 49 Puncak Barujari menjulang setinggi 320 meter 1 050 ft di tepi danau tersebut dan telah meletus sebanyak 15 kali sejak 1847 15 Ada kemungkinan bahwa Samalas sudah memiliki danau kawah sebelum letusan 1257 yang menyumbang sekitar 01 03 kilometer kubik 0 24 0 72 cu mi air pada fase letusan fraetomagmatik Kemungkinan lainnya air tersebut berasal dari akuifer 50 Sebagian lereng Rinjani yang menghadap kaldera Samalas ikut runtuh 12 Letusan yang menghasilkan kaldera ini pertama kali dikenali pada tahun 2003 Pada tahun 2004 sebuah penelitian menaksir bahwa volume letusan ini mencapai 10 kilometer kubik 2 4 cu mi 14 Riset mula mula memperkirakan bahwa letusan pembentuk kaldera ini terjadi antara tahun 1210 dan 1300 Pada tahun 2013 Lavigne mengusulkan bahwa letusan ini terjadi antara bulan Mei dan Oktober 1257 dan menyebabkan perubahan iklim pada tahun 1258 6 Beberapa desa di Lombok dibangung di atas timbunan aliran piroklastik sisa kejadian tahun 1257 51 Riwayat pengkajian SuntingAdanya letusan gunung berapi besar pada sekitar tahun 1257 1258 diketahui pertama kali melalui analisis terhadap sampel es hasil pengeboran dari wilayah kutub 52 53 Menggunakan metode pengukuran keasaman termutakhir pada tahun 1980 sekelompok peneliti Denmark menemukan lonjakan konsentrasi sulfat dari berbagai masa 54 pada sampel es dari Crete Greenland hasil pengeboran tahun 1974 55 yang dihubungkan dengan timbunan abu riolitik 56 Lapisan es dari masa 1257 1258 menunjukkan jejak lonjakan sulfat terbesar ketiga yang ditemukan di Crete 57 Awalnya para peneliti tersebut menduga bahwa deposit sulfat ini bersumber dari gunung berapi di dekat Greenland 54 tetapi catatan sejarah Islandia tidak menyebutkan adanya letusan gunung berapi pada sekitar tahun 1250 Ditambah lagi pada tahun 1988 ditemukan bahwa sampel es dari Antarktika tepatnya dari Byrd Station dan Kutub Selatan juga mengandung jejak peningkatan sulfat dari kurun waktu yang sama dengan jejak dari Greenland 58 Lonjakan sulfat serupa juga ditemukan pada sampel es dari Pulau Ellesmere Kanada 59 Luasnya cakupan jejak sulfat Samalas membuat para ahli geologi menjadikannya sebagai penanda stratigrafis bahkan sejak sebelum sumber letusannya diketahui 60 Sampel sampel es ini mengisyaratkan peningkatan deposit sulfat yang tinggi diikuti dengan timbunan tefra 61 dalam kurun waktu antara tahun 1257 62 hingga 1259 61 Jejak lonjakan sulfat ini merupakan yang terbesar d selama 7 000 tahun dan berukuran dua kali lebih besar daripada jejak yang dihubungkan dengan letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 62 Dalam sebuah kajian dari tahun 2003 volume ekuivalensi batuan padat bagi letusan ini ditaksir berkisar antara 200 kilometer kubik 48 cu mi hingga 800 kilometer kubik 190 cu mi 64 walaupun volume sebenarnya bisa jadi lebih kecil hanya saja kaya akan sulfur 65 Diameter kaldera hasil letusan diperkirakan berukuran sekitar 10 30 kilometer 6 2 18 6 mi 66 dan letaknya diperkirakan berada di dekat khatulistiwa 67 Letusan ini diperkirakan berasal dari wilayah Cincin Api 68 walaupun awalnya gunung yang menjadi sumber letusan ini belum dapat diketahui secara pasti 52 Gunung Tofua di Tonga sempat diusulkan sebagai sumber tetapi usulan ini ditolak karena letusan Tofua dianggap terlalu kecil untuk menghasilkan jejak jejak sulfat dari tahun 1257 69 Sementara letusan Gunung Harrat al Rahat dekat Madinah pada tahun 1256 dianggap terlalu awal dan terlalu kecil untuk memicu timbunan sulfat sebesar ini 70 Kajian lain mengusulkan skenario letusan beberapa gunung berapi secara bersamaan 71 Awalnya tidak ditemukan anomali cuaca yang dapat dihubungkan secara pasti dengan lapisan sulfat tahun 1257 72 73 tetapi pada tahun 2000 72 laporan mengenai fenomena fenomena cuaca khas akibat letusan gunung berapi 54 ditemukan dalam catatan Abad Pertengahan dari belahan bumi utara 52 53 Sebelumnya perubahan pola cuaca juga dilaporkan dalam kajian kajian lingkar pohon dan rekonstruksi cuaca 72 Teori bahwa Gunung Samalas Rinjani merupakan sumber letusan ini pertama kali disuarakan pada tahun 2012 sebab calon calon sumber letusan lainnya Gunung El Chichon dan Quilotoa tidak cocok dengan unsur kimiawi penyusun lapisan lapisan sulfat yang telah ditemukan 74 Kurun waktu dan ukuran letusan ini juga tidak sesuai dengan data dari El Chichon dan Quilotoa begitu juga dengan data dari calon lainnya Gunung Okataina 53 Seluruh rumah hancur dan tersapu habis mengambang di lautan dan banyak orang yang mati Babad Lombok 75 Kaitan antara letusan Samalas dengan kejadian kejadian ini dipastikan pada tahun 2013 52 berdasarkan penanggalan radiokarbon pohon pohon di Lombok 76 serta bukti sejarah Babad Lombok yang dituliskan di atas dedaunan lontar dalam bahasa Jawa Kuno 52 Babad Lombok mengisahkan sebuah letusan katastropis yang terjadi di Lombok sebelum akhir abad ke 13 12 Temuan temuan ini meyakinkan Franck Lavigne ahli ilmu bumi dari Pantheon Sorbonne University 77 yang telah mencurigai gunung berapi di Lombok sebagai sumber letusan untuk menyimpulkan bahwa Samalas lah pelakunya 54 Peran letusan Samalas dalam anomali cuaca global juga telah dipastikan dengan perbandingan geokimia antara pecahan sampel es serta deposit erupsi di Lombok 49 Kajian lanjutan yang menemukan kesamaan geokimia antara tefra yang ditemukan dalam sampel es kutub dengan hasil letusan Samalas juga turut memperkuat temuan ini 78 Dampak pada iklim SuntingBerdasarkan data aerosol dan paleoklimatologis Sunting Jejak sulfat pada sampel es dari berbagai tempat di bumi yang dihubungkan dengan Samalas merupakan jejak sulfat paling kuat selama 1000 tahun terakhir 79 Menurut satu perkiraan jejak ini bahkan merupakan yang paling kuat selama 2500 tahun terakhir 80 Jejak ini sekitar delapan kali lebih kuat daripada jejak sulfat hasil letusan Krakatau pada tahun 1883 54 Di belahan bumi utara jejak sulfat Samalas hanya kalah kuat dari jejak yang dihasilkan oleh letusan Laki pada tahun 1783 1784 79 Jejak sulfat dari sampel es ini telah digunakan sebagai penanda waktu dalam kajian kajian kronostratografis 81 Sampel es dari Illimani di Bolivia bahkan juga mengandung thallium 82 dan jejak sulfat dari letusan Samalas 83 Sebagai perbandingan material sulfur yang dimuntahkan oleh letusan Pinatubo pada tahun 1991 hanya sekitar sepersepuluh dari material sulfur yang dimuntahkan oleh letusan Samalas 84 Timbunan sulfat dari letusan Samalas telah ditemukan di Svalbard 85 dan luruhan material asam sulfat dari gunung ini kemungkinan berdampak secara langsung pada lahan gambut di utara Swedia 86 Selain itu aerosol sulfat yang dihasilkan oleh letusan ini kemungkinan mengekstrak sejumlah besar isotop berilium 10Be dari stratosfer pengekstrakan dan pendepositan material semacam ini pada lapisan es dapat memberi dampak serupa dengan perubahan aktivitas matahari 87 Massa sulfur dioksida yang dilepaskan oleh letusan ini diperkirakan mencapai sekitar 158 12 juta ton 43 Massa sulfur ini lebih besar daripada yang dilepaskan oleh letusan Tambora walaupun mungkin saja ini karena letusan Samalas lebih efektif dalam memuntahkan tefra hingga mencapai lapisan stratosfer Selain itu magma Samalas kemungkinan memiliki kandungan sulfur yang lebih tinggi 88 Luruhan material dari letusan ini kemungkinan membutuhkan berminggu minggu atau bahkan berbulan bulan untuk menjangkau tempat tempat yang jauh 68 Aerosol yang dimuntahkan oleh letusan gunung berapi berskala besar dapat membentuk lapisan tersendiri di stratosfer Lapisan ini mengurangi sinar yang menjangkau permukaan bumi dan menurunkan temperatur sehingga dapat berdampak pada berkurangnya hasil panen 89 Menurut temuan yang didapat dari kajian sampel es Dome C di Antarktika material aerosol sulfat hasil letusan Samalas kemungkinan bertahan dalam konsentrasi tinggi di atmosfer hingga kira kira tiga tahun walaupun material aerosol dalam jumlah yang lebih kecil kemungkinan masih bertahan selama beberapa waktu lebih lama 90 Data dari kajian lingkar pohon yang berkaitan dengan dampak letusan ini adalah penurunan pertumbuhan pohon di Mongolia pada tahun 1258 1262 91 lingkar lingkar pohon yang rusak akibat pembekuan pada masa pertumbuhan 92 lingkar lingkar yang terang pada pohon pohon di Kanada dari tahun 1258 dan Siberia barat laut dari tahun 1259 93 lingkar lingkar pohon yang tipis di Sierra Nevada California Amerika Serikat 94 serta penipisan lingkar pohon selama satu dekade penuh pada pohon pohon di Norwegia dan Swedia 95 Temuan lainnya yang menunjukkan besarnya dampak letusan ini adalah jejak pendinginan pada sedimen danau di timur laut Tiongkok 96 jejak musim hujan yang teramat basah di Vietnam 76 dan jejak kekeringan yang ditemukan pada berbagai tempat di belahan bumi utara 97 serta pada gua gua Thailand e 98 Penurunan suhu mungkin saja bertahan selama sekitar 4 5 tahun berdasarkan simulasi iklim dan data kajian lingkar pohon 99 Efek lain dari perubahan iklim akibat letusan mungkin adalah penurunan singkat konsentrasi karbon dioksida di atmosfer 71 Penurunan laju pertumbuhan konsentrasi karbon dioksida atmosfer tercatat setelah letusan Pinatubo 1992 beberapa mekanisme untuk penurunan atmosfer yang didorong oleh konsentrasi vulkanik telah diusulkanCO2 termasuk lautan yang lebih dingin menyerap ekstrak dan lebih sedikit melepasnyaCO2 penurunan tingkat respirasi yang menyebabkan akumulasi karbon di biosfer 100 dan peningkatan produktivitas biosfer karena meningkatnya sinar matahari yang tersebar dan pemupukan lautan oleh abu vulkanik 101 Sinyal Samalas hanya dilaporkan secara tidak konsisten dari informasi iklim pada lingkaran pohon 102 103 dan efek suhu juga terbatas mungkin karena keluaran sulfat yang besar mengubah ukuran rata rata partikel dan dengan demikian pemancaran radiasinya 104 Pemodelan iklim menunjukkan bahwa letusan Samalas mungkin telah menurunkan suhu global sekitar 2 C 3 6 F nilai yang sebagian besar tidak direplikasi oleh data proxy 105 Pemodelan yang lebih baik dengan model sirkulasi umum yang mencakup penjelasan rinci tentang aerosol menunjukkan bahwa anomali suhu utama terjadi pada tahun 1258 dan berlanjut hingga 1261 105 Model iklim cenderung melebih lebihkan dampak iklim dari letusan gunung berapi 106 salah satu penjelasannya adalah bahwa model iklim cenderung berasumsi bahwa aerosol kedalaman optik meningkat secara linier dengan jumlah belerang yang meletus 107 Kemungkinan terjadinya El Nino sebelum letusan kemungkinan juga telah ikut mengurangi pendinginan 108 Letusan Samalas bersama dengan pendinginan abad ke 14 diperkirakan telah memicu pertumbuhan lapisan es lautan es 109 dan gletser di Norwegia 110 Kemajuan es setelah letusan Samalas mungkin telah memperkuat dan memperpanjang efek iklim 86 Aktivitas vulkanik di kemudian hari pada 1269 1278 dan 1286 dan pengaruh es laut di Atlantik Utara akan berkontribusi lebih jauh pada perluasan es 111 Kemajuan gletser yang dipicu oleh letusan Samalas didokumentasikan di Pulau Baffin di mana es yang mendekat telah membunuh dan kemudian memasuki vegetasi yang kemudian melestarikannya 112 Demikian pula perubahan di Kanada Arktik dari fase iklim hangat menjadi lebih dingin bertepatan dengan letusan Samalas 113 Berdasarkan simulasi Sunting Menurut rekonstruksi tahun 2003 penurunan suhu musim panas akibat letusan ini mencapai 069 C 124 F di belahan bumi selatan dan 046 C 83 F di belahan bumi utara 72 Data data proxy f yang lebih mutakhir menunjukkan penurunan suhu hingga 07 C 13 F pada 1258 dan 12 C 22 F pada 1259 tetapi dengan tingkat berbeda beda tergantung wilayah 114 Sebagai perbandingan radiative forcing letusan Pinatubo pada tahun 1991 hanya sekitar sepertujuh dari letusan Samalas 115 Suhu permukaan laut juga menurun sebesar 03 22 C 5 4 39 6 F 116 sehingga menyebabkan perubahan pada sirkulasi samudra Perubahan pada suhu dan salinitas samudra kemungkinan bertahan hingga satu dekade 117 Tingkat presipitasi maupun evaporasi menurun walaupun penurunan evaporasi lebih parah daripada penurunan presipitasi 118 Letusan gunung berapi juga dapat menyebarkan bromin dan klorin ke stratosfer Senyawa oksida dari kedua unsur ini klorin monoksida and bromin monoksida turut berperan dalam mengurai lapisan ozon Walaupun kebanyakan bromin dan klorin hasil letusan gunung berapi larut dalam kolom erupsi dan tidak mencapai stratosfer kuantitas semburan halogen Samalas yang diperkirakan mencapai 227 18 million tonnes of chlorine and up to 1 3 0 3 million tonnes of bromine cukup untuk mereduksi lapisan ozon di stratosfer 43 sekalipun hanya sebagian kecil dari semburan tersebut yang mencapai stratosfer 119 Menurut sebuah hipotesis radiasi ultraviolet yang timbul akibat berkurangnya lapisan ozon ini kemungkinan menyebabkan penurunan kekebalan tubuh secara luas pada populasi manusia sehingga berbagai epidemi timbul pada tahun tahun pascaletusan 120 Dampak sosial dan historis SuntingLetusan Samalas menyebabkan bencana global pada tahun 1257 1258 49 Letusan gunung berapi besar secara umum dapat menyebabkan berbagai bencana seperti kelaparan termasuk pada wilayah yang jauh dari gunung tersebut akibat dampak iklim yang ditimbulkannya 89 Kerajaan di Lombok dan Bali Sunting Wilayah Kepulauan Indonesia bagian barat dan tengah pada saat itu terpecah menjadi kerajaan kerajaan saingan yang merekam kejadian sejarah mereka dalam berbagai prasasti 48 Namun sedikit sekali catatan sejarah mengenai letusan Samalas yang dapat ditemukan 121 Salah satunya adalah Babad Lombok yang menceritakan bagaimana desa desa di Lombok luluh lantak akibat aliran abu gas dan lahar pada sekitar abad ke 13 52 Naskah babad lain yang kemungkinan merujuk pada letusan ini adalah Babad Sembalun dan Babad Suwung 122 Dari naskah naskah ini pulalah nama Samalas didapatkan 4 Kota Pamatan sebuah pusat pemerintahan kerajaan di Lombok hancur dan hilang dari catatan sejarah akibat letusan ini Meski begitu naskah babad menyebut bahwa keluarga kerajaan berhasil selamat 123 dan tidak ada bukti yang jelas mengenai apakah kerajaan tersebut sepenuhnya hancur akibat letusan 121 Ribuan orang diperkirakan meninggal dalam letusan ini 12 walaupun sebagian penduduk Lombok kemungkinan mengungsi sebelum erupsi terjadi 124 Di Bali jumlah prasasti yang dikeluarkan penguasa setempat menurun setelah letusan 125 Bali dan Lombok diperkirakan mengalami penurunan penduduk 126 yang mungkin berlangsung selama beberapa generasi sehingga mempermudah Raja Kertanegara dari Singhasari untuk menaklukkan Bali pada 1284 tanpa perlawanan berarti 127 125 Kawasan pantai barat Sumbawa mengalami depopulasi dan tetap sepi penduduk hingga saat ini penduduk setempat kala itu kemungkinan melarang kawasan terdampak letusan untuk ditinggali dan ingatan akan larangan tersebut terus bertahan hingga akhir akhir ini 128 Oseania dan Selandia Baru Sunting Sejarah di Oseania pada umumnya tidak memiliki penanggalan yang pasti sehingga sulit menentukan rentang waktu dan peran atau dampak dari kejadian tertentu di kawasan tersebut Meski begitu terdapat bukti yang menunjukkan adanya berbagai krisis antara tahun 1250 dan 1300 di Oseania contohnya seperti yang terjadi di Pulau Paskah yang dapat dikaitkan permulaan Zaman Es Kecil serta letusan Samalas 41 Pada sekitar tahun 1300 banyak pemukiman di Pasifik yang berpindah tempat yang kemungkinan terkait dengan penurunan permukaan air laut setelah pertengahan abad ke 13 129 Perubahan iklim yang dipicu oleh letusan Samals dan permulaan Zaman Es Kecil barangkali menyebabkan orang orang Polinesia bermigrasi ke arah barat daya pada abad ke 13 Pemukiman pertama di Selandia Baru muncul pada sekitar tahun 1230 1280 M Kemunculan pemukiman manusia di sana dan kepulauan sekitarnya bisa jadi merupakan akibat dari migrasi ini 130 Eropa Timur Dekat dan Timur Tengah Sunting Tarikh tarikh Eropa menyebutkan keadaan cuaca yang tidak lazim pada 1258 131 Laporan dari Prancis dan Inggris pada tahun 1258 mengenai fenomena serupa awan yang tak kunjung hilang mengindikasikan adanya kabut kering yang meliputi kawasan tersebut 132 Tarikh tarikh Abad Pertengahan menyebut bahwa pada tahun 1258 musim panasnya bersuhu dingin dan berhujan sehingga menyebabkan banjir dan kegagalan panen 53 dengan suhu dingin antara Februari hingga Juni 133 Suhu beku terjadi pada musim panas tahun 1259 menurut tarikh tarikh Rusia 93 Di Eropa dan Timur Tengah perubahan pada warna atmosfer badai suhu dingin dan cuaca buruk dilaporkan terjadi pada tahun 1258 1259 134 ditambah dengan permasalahan pertanian yang juga terjadi di kawasn tersebut termasuk Afrika Utara 135 Di Eropa curah hujan berlebih suhu dingin dan awan yang tebal menyebabkan kerusakan pada hasil tani sehingga menyebabkan kelaparan yang juga diikuti dengan wabah penyakit 136 76 walaupun bencana kelaparan yang terjadi tidak sampai separah Kelaparan Besar 1315 1317 137 Lihat pula SuntingZaman Es Kecil Letusan Tambora 1815Catatan Sunting Volcanic Explosivity Index VEI adalah skala yang mengukur intensitas dari sebuah letusan gunung 2 skala 7 menandakan letusan besar yang menghasilkan setidaknya 100 kilometer kubik 24 cu mi muntahan material vulkanik Letusan sebesar ini terjadi satu atau dua kali setiap milenium walaupun sepertinya perkiraan ini lebih kecil dari kenyataan karena kurang lengkapnya rekaman geologis dan sejarah 3 Ekuivalensi batuan padat adalah sebuah besaran yang digunakan untuk mengukur seberapa besar volume magma yang membentuk lapisan material piroklastik 13 Tefrokronologi adalah teknik geokronologi yang menggunakan lapisan batu apung yang usianya diketahui untuk mengaitkan serta menyelaraskan berbagai kejadian 37 Jejak lonjakan sulfat dari sekitar tahun 44 SM dan 426 SM yang ditemukan di kemudian hari memiliki ukuran yang sebanding 63 Walaupun kekeringan di Thailand tampaknya berlanjut hingga melewati masa ketika dampak aerosol Samalas seharusnya sudah tidak lagi terasa 98 Dalam paleoklimatologi data proxy adalah bukti fisik yang dapat digunakan untuk mereka ulang keadaan iklim di masa lampau sebagai pengganti data observasi langsung Data inti es dan lingkar pohon termasuk ke dalam jenis data proxy Rujukan Sunting Rinjani Global Volcanism Program Smithsonian Institution Diakses tanggal 22 January 2020 Newhall Self amp Robock 2018 hlm 572 Newhall Self amp Robock 2018 hlm 573 a b c d Rinjani Dari Evolusi Kaldera hingga Geopark Geomagz 4 April 2016 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 02 22 Diakses tanggal 3 March 2018 a b c Metrich et al 2018 hlm 2258 a b c Rachmat et al 2016 hlm 109 Fontijn et al 2015 hlm 2 Mutaqin et al 2019 hlm 338 339 a b c d Rachmat et al 2016 hlm 107 a b c d e Rachmat et al 2016 hlm 108 a b Mutaqin et al 2019 hlm 339 a b c d e Lavigne et al 2013 hlm 16743 Pyle David M 2015 01 01 Sizes of Volcanic Eruptions The Encyclopedia of Volcanoes dalam bahasa Inggris hlm 257 264 doi 10 1016 B978 0 12 385938 9 00013 4 ISBN 9780123859389 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 02 18 Diakses tanggal 2018 10 19 a b c d e Vidal et al 2015 hlm 3 a b c d Vidal et al 2015 hlm 2 Metrich et al 2018 hlm 2260 Metrich et al 2018 hlm 2264 Metrich et al 2018 hlm 2263 a b Rachmat et al 2016 hlm 110 Crowley T J Unterman M B 23 May 2013 Technical details concerning development of a 1200 yr proxy index for global volcanism Earth System Science Data 5 1 193 Bibcode 2013ESSD 5 187C doi 10 5194 essd 5 187 2013 Vidal et al 2015 hlm 5 a b c d Vidal et al 2015 hlm 7 Mutaqin et al 2019 hlm 344 Vidal et al 2015 hlm 17 Lavigne et al 2013 hlm 16744 Vidal et al 2015 hlm 21 22 a b Vidal et al 2015 hlm 18 Mutaqin et al 2019 hlm 348 Vidal et al 2015 hlm 17 18 Whitehill A R Jiang B Guo H Ono S 20 February 2015 SO2 photolysis as a source for sulfur mass independent isotope signatures in stratospehric aerosols Atmospheric Chemistry and Physics 15 4 1861 Bibcode 2015ACP 15 1843W doi 10 5194 acp 15 1843 2015 Alloway et al 2017 hlm 87 Alloway et al 2017 hlm 90 Vidal et al 2015 hlm 8 Vidal et al 2015 hlm 12 Vidal et al 2015 hlm 16 a b Vidal et al 2015 hlm 19 Lowe David J April 2011 Tephrochronology and its application A review Quaternary Geochronology dalam bahasa Inggris 6 2 107 doi 10 1016 j quageo 2010 08 003 hdl 10289 4616 ISSN 1871 1014 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 02 18 Diakses tanggal 2018 10 19 Fontijn et al 2015 hlm 8 Stevenson J A Millington S C Beckett F M Swindles G T Thordarson T 19 May 2015 Big grains go far understanding the discrepancy between tephrochronology and satellite infrared measurements of volcanic ash Atmospheric Measurement Techniques 8 5 2075 Bibcode 2015AMT 8 2069S doi 10 5194 amt 8 2069 2015 Yang Zhongkang Long Nanye Wang Yuhong Zhou Xin Liu Yi Sun Liguang 1 February 2017 A great volcanic eruption around AD 1300 recorded in lacustrine sediment from Dongdao Island South China Sea Journal of Earth System Science dalam bahasa Inggris 126 1 5 doi 10 1007 s12040 016 0790 y ISSN 0253 4126 a b Margalef et al 2018 hlm 5 Vidal et al 2015 hlm 14 a b c Vidal Celine M Metrich Nicole Komorowski Jean Christophe Pratomo Indyo Michel Agnes Kartadinata Nugraha Robert Vincent Lavigne Franck 10 October 2016 The 1257 Samalas eruption Lombok Indonesia the single greatest stratospheric gas release of the Common Era Scientific Reports 6 34868 Bibcode 2016NatSR 634868V doi 10 1038 srep34868 PMC 5056521 nbsp PMID 27721477 Metrich et al 2018 hlm 2278 Whelley Patrick L Newhall Christopher G Bradley Kyle E 22 January 2015 The frequency of explosive volcanic eruptions in Southeast Asia Bulletin of Volcanology 77 1 3 Bibcode 2015BVol 77 1W doi 10 1007 s00445 014 0893 8 PMC 4470363 nbsp PMID 26097277 a b c Lavigne et al 2013 hlm 16745 Lavigne et al 2013 Table S1 a b Alloway et al 2017 hlm 86 a b c Reid Anthony 10 July 2016 Revisiting Southeast Asian History with Geology Some Demographic Consequences of a Dangerous Environment Dalam Bankoff Greg Christensen Joseph Natural Hazards and Peoples in the Indian Ocean World Palgrave Macmillan US hlm 33 doi 10 1057 978 1 349 94857 4 2 ISBN 978 1 349 94857 4 Vidal et al 2015 hlm 14 15 Lavigne Franck Morin Julie Mei Estuning Tyas Wulan Calder Eliza S Usamah Muhi Nugroho Ute 2017 Mapping Hazard Zones Rapid Warning Communication and Understanding Communities Primary Ways to Mitigate Pyroclastic Flow Hazard SpringerLink Advances in Volcanology dalam bahasa Inggris hlm 4 doi 10 1007 11157 2016 34 ISBN 978 3 319 44095 8 a b c d e f Culprit Behind Medieval Eruption Science 342 6154 21 2 21 3 October 2013 doi 10 1126 science 342 6154 21 b a b c d Lavigne et al 2013 hlm 16742 a b c d e Hamilton 2013 hlm 39 Langway Chester C 2008 The history of early polar ice cores PDF Cold Regions Science and Technology 52 2 28 doi 10 1016 j coldregions 2008 01 001 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 11 18 Diakses tanggal 29 January 2019 Oppenheimer 2003 hlm 417 418 Hammer Clausen amp Langway 1988 hlm 103 Hammer Clausen amp Langway 1988 hlm 104 Hammer Clausen amp Langway 1988 hlm 106 Osipova O P Shibaev Y A Ekaykin A A Lipenkov V Y Onischuk N A Golobokova L P Khodzher T V Osipov E Y 7 May 2014 High resolution 900 year volcanic and climatic record from the Vostok area East Antarctica The Cryosphere dalam bahasa English 8 3 7 doi 10 5194 tc 8 843 2014 ISSN 1994 0416 Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2019 Diakses tanggal 7 April 2019 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link a b Narcisi et al 2019 hlm 165 a b Auchmann Renate Bronnimann Stefan Arfeuille Florian March 2015 Tambora das Jahr ohne Sommer Physik in Unserer Zeit dalam bahasa Jerman 46 2 67 Bibcode 2015PhuZ 46 64A doi 10 1002 piuz 201401390 Sigl M Winstrup M McConnell J R Welten K C Plunkett G Ludlow F Buntgen U Caffee M Chellman N Dahl Jensen D Fischer H Kipfstuhl S Kostick C Maselli O J Mekhaldi F Mulvaney R Muscheler R Pasteris D R Pilcher J R Salzer M Schupbach S Steffensen J P Vinther B M Woodruff T E 8 July 2015 Timing and climate forcing of volcanic eruptions for the past 2 500 years Nature 523 7562 543 9 Bibcode 2015Natur 523 543S doi 10 1038 nature14565 PMID 26153860 Oppenheimer 2003 hlm 419 Oppenheimer 2003 hlm 419 420 Oppenheimer 2003 hlm 424 Hammer Clausen amp Langway 1988 hlm 107 a b Campbell 2017 hlm 113 Caulfield J T Cronin S J Turner S P Cooper L B 27 April 2011 Mafic Plinian volcanism and ignimbrite emplacement at Tofua volcano Tonga Bulletin of Volcanology 73 9 1274 Bibcode 2011BVol 73 1259C doi 10 1007 s00445 011 0477 9 Stothers 2000 hlm 361 362 a b Brovkin et al 2010 hlm 675 a b c d Oppenheimer 2003 hlm 422 Zielinski Gregory A 1995 Stratospheric loading and optical depth estimates of explosive volcanism over the last 2100 years derived from the Greenland Ice Sheet Project 2 ice core Journal of Geophysical Research 100 D10 20949 doi 10 1029 95JD01751 Witze Alexandra 14 July 2012 Earth Volcanic bromine destroyed ozone Blasts emitted gas that erodes protective atmospheric layer Science News 182 1 12 doi 10 1002 scin 5591820114 Hamilton 2013 hlm 39 40 a b c Hamilton 2013 hlm 40 Centuries old volcano mystery solved Science News UPI 18 June 2012 Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 April 2019 Diakses tanggal 11 March 2019 Narcisi et al 2019 hlm 168 a b Kokfelt et al 2016 hlm 2 Swingedouw et al 2017 hlm 28 Boudon Georges Balcone Boissard Helene Solaro Clara Martel Caroline September 2017 Revised chronostratigraphy of recurrent ignimbritic eruptions in Dominica Lesser Antilles arc Implications on the behavior of the magma plumbing system Journal of Volcanology and Geothermal Research dalam bahasa Inggris 343 135 doi 10 1016 j jvolgeores 2017 06 022 ISSN 0377 0273 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 02 18 Diakses tanggal 2018 10 20 Kellerhals Thomas Tobler Leonhard Brutsch Sabina Sigl Michael Wacker Lukas Gaggeler Heinz W Schwikowski Margit 1 February 2010 Thallium as a Tracer for Preindustrial Volcanic Eruptions in an Ice Core Record from Illimani Bolivia Environmental Science amp Technology 44 3 888 93 doi 10 1021 es902492n ISSN 0013 936X PMID 20050662 Knusel S 2003 Dating of two nearby ice cores from the Illimani Bolivia Journal of Geophysical Research 108 D6 4181 Bibcode 2003JGRD 108 4181K doi 10 1029 2001JD002028 Fu et al 2016 hlm 2862 Wendl I A Eichler A Isaksson E Martma T Schwikowski M 7 July 2015 800 year ice core record of nitrogen deposition in Svalbard linked to ocean productivity and biogenic emissions Atmospheric Chemistry and Physics 15 13 7290 Bibcode 2015ACP 15 7287W doi 10 5194 acp 15 7287 2015 a b Kokfelt et al 2016 hlm 6 Baroni et al 2019 hlm 6 Vidal et al 2015 hlm 21 a b Stothers 2000 hlm 362 Baroni et al 2019 hlm 21 Davi N K D Arrigo R Jacoby G C Cook E R Anchukaitis K J Nachin B Rao M P Leland C August 2015 A long term context 931 2005 C E for rapid warming over Central Asia Quaternary Science Reviews 121 95 Bibcode 2015QSRv 121 89D doi 10 1016 j quascirev 2015 05 020 Baillie M G L McAneney J 16 January 2015 Tree ring effects and ice core acidities clarify the volcanic record of the first millennium Climate of the Past dalam bahasa English 11 1 105 doi 10 5194 cp 11 105 2015 ISSN 1814 9324 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 10 20 Diakses tanggal 19 October 2018 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link a b Hantemirov Rashit M Gorlanova Ludmila A Shiyatov Stepan G July 2004 Extreme temperature events in summer in northwest Siberia since AD 742 inferred from tree rings Palaeogeography Palaeoclimatology Palaeoecology dalam bahasa Inggris 209 1 4 161 doi 10 1016 j palaeo 2003 12 023 ISSN 0031 0182 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 02 18 Diakses tanggal 2018 10 16 Scuderi Louis A 1990 Tree Ring Evidence for Climatically Effective Volcanic Eruptions Quaternary Research dalam bahasa Inggris 34 1 73 doi 10 1016 0033 5894 90 90073 T ISSN 1096 0287 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 01 11 Diakses tanggal 11 January 2019 Thun Terje Svarva Helene February 2018 Tree ring growth shows that the significant population decline in Norway began decades before the Black Death Dendrochronologia dalam bahasa Inggris 47 28 doi 10 1016 j dendro 2017 12 002 ISSN 1125 7865 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 02 18 Diakses tanggal 2018 10 16 Chu Guoqiang Sun Qing Wang Xiaohua Liu Meimei Lin Yuan Xie Manman Shang Wenyu Liu Jiaqi 1 July 2012 Seasonal temperature variability during the past 1600 years recorded in historical documents and varved lake sediment profiles from northeastern China The Holocene dalam bahasa Inggris 22 7 787 doi 10 1177 0959683611430413 ISSN 0959 6836 Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2019 Diakses tanggal 7 April 2019 Fei Jie Zhou Jie February 2016 The drought and locust plague of 942 944 AD in the Yellow River Basin China Quaternary International dalam bahasa Inggris 394 120 doi 10 1016 j quaint 2014 11 053 ISSN 1040 6182 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 02 18 Diakses tanggal 2018 12 26 a b Tan Liangcheng Shen Chuan Chou Lowemark Ludvig Chawchai Sakonvan Edwards R Lawrence Cai Yanjun Breitenbach Sebastian F M Cheng Hai Chou Yu Chen Duerrast Helmut Partin Judson W Cai Wenju Chabangborn Akkaneewut Gao Yongli Kwiecien Ola Wu Chung Che Shi Zhengguo Hsu Huang Hsiung Wohlfarth Barbara 27 August 2019 Rainfall variations in central Indo Pacific over the past 2 700 y Proceedings of the National Academy of Sciences dalam bahasa Inggris 116 35 17202 17204 doi 10 1073 pnas 1903167116 ISSN 0027 8424 PMC 6717306 nbsp PMID 31405969 Stoffel et al 2015 hlm 787 Brovkin et al 2010 hlm 674 Brovkin et al 2010 hlm 674 675 Guillet et al 2017 hlm 123 Baillie M G L McAneney J 16 January 2015 Tree ring effects and ice core acidities clarify the volcanic record of the first millennium Climate of the Past 11 1 106 Bibcode 2015CliPa 11 105B doi 10 5194 cp 11 105 2015 Boucher Olivier 19 May 2015 Stratospheric Aerosols Atmospheric Aerosols Springer Netherlands hlm 279 doi 10 1007 978 94 017 9649 1 12 ISBN 978 94 017 9649 1 a b Guillet Sebastien Corona Christophe Stoffel Markus Khodri Myriam Poulain Virginie Guiot Joel Luckman Brian Churakova Olga Beniston Martin Franck Lavigne Masson Delmotte Valerie Oppenheimer Clive 2015 Toward a more realistic assessment of the climatic impacts of the 1257 eruption EGU General Assembly 2015 17 1268 Bibcode 2015EGUGA 17 1268G Swingedouw et al 2017 hlm 30 Stoffel et al 2015 hlm 785 Timmreck et al 2009 hlm 3 Brewington Seth D May 2016 The Social Costs of Resilience An Example from the Faroe Islands Archeological Papers of the American Anthropological Association 27 1 99 doi 10 1111 apaa 12076 Faust Johan C Fabian Karl Milzer Gesa Giraudeau Jacques Knies Jochen February 2016 Norwegian fjord sediments reveal NAO related winter temperature and precipitation changes of the past 2800 years Earth and Planetary Science Letters 435 91 Bibcode 2016E amp PSL 435 84F doi 10 1016 j epsl 2015 12 003 Zhong Y Miller G H Otto Bliesner B L Holland M M Bailey D A Schneider D P Geirsdottir A 31 December 2010 Centennial scale climate change from decadally paced explosive volcanism a coupled sea ice ocean mechanism Climate Dynamics 37 11 12 2374 2375 Bibcode 2011ClDy 37 2373Z doi 10 1007 s00382 010 0967 z Robock Alan 27 August 2013 The Latest on Volcanic Eruptions and Climate Eos Transactions American Geophysical Union 94 35 305 306 Bibcode 2013EOSTr 94 305R doi 10 1002 2013EO350001 Gennaretti F Arseneault D Nicault A Perreault L Begin Y 30 June 2014 Volcano induced regime shifts in millennial tree ring chronologies from northeastern North America Proceedings of the National Academy of Sciences 111 28 10077 10082 Bibcode 2014PNAS 11110077G doi 10 1073 pnas 1324220111 PMC 4104845 nbsp PMID 24982132 Guillet et al 2017 hlm 126 Lim Hyung Gyu Yeh Sang Wook Kug Jong Seong Park Young Gyu Park Jae Hun Park Rokjin Song Chang Keun 29 August 2015 Threshold of the volcanic forcing that leads the El Nino like warming in the last millennium results from the ERIK simulation Climate Dynamics 46 11 12 3727 Bibcode 2016ClDy 46 3725L doi 10 1007 s00382 015 2799 3 Chikamoto Megumi O Timmermann Axel Yoshimori Masakazu Lehner Flavio Laurian Audine Abe Ouchi Ayako Mouchet Anne Joos Fortunat Raible Christoph C Cobb Kim M 16 February 2016 Intensification of tropical Pacific biological productivity due to volcanic eruptions PDF Geophysical Research Letters 43 3 1185 Bibcode 2016GeoRL 43 1184C doi 10 1002 2015GL067359 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2018 07 22 Diakses tanggal 16 December 2018 Kim Seong Joong Kim Baek Min 30 September 2012 Ocean Response to the Pinatubo and 1259 Volcanic Eruptions Ocean and Polar Research 34 3 321 doi 10 4217 OPR 2012 34 3 305 Fu et al 2016 hlm 2859 Wade et al 2020 hlm 26657 Wade et al 2020 hlm 26656 a b Alloway et al 2017 hlm 98 Mutaqin amp Lavigne 2019 hlm 2 Hamilton 2013 hlm 41 Mutaqin amp Lavigne 2019 hlm 9 a b Reid Anthony 2017 01 16 Population history in a dangerous environment How important may natural disasters have been Masyarakat Indonesia dalam bahasa Inggris 39 2 520 ISSN 2502 5694 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 10 19 Diakses tanggal 18 October 2018 Reid Anthony 2016 Building Cities in a Subduction Zone Some Indonesian Dangers Dalam Miller Michelle Ann Douglass Mike Disaster Governance in Urbanising Asia Springer Singapore hlm 51 doi 10 1007 978 981 287 649 2 3 ISBN 978 981 287 649 2 Lavigne et al 2013 hlm 16746 Mutaqin amp Lavigne 2019 hlm 7 8 Newhall Self amp Robock 2018 hlm 576 Anderson Atholl 2016 The First Migration Maori Origins 3000BC AD1450 dalam bahasa Inggris Bridget Williams Books hlm 18 ISBN 9780947492809 Ludlow Francis 2017 Volcanology Chronicling a medieval eruption Nature Geoscience dalam bahasa Inggris 10 2 78 79 doi 10 1038 ngeo2881 ISSN 1752 0908 Stothers 2000 hlm 363 D Arrigo Rosanne Jacoby Gordon Frank David 2003 Dendroclimatological evidence for major volcanic events of the past two millennia Volcanism and the Earth s Atmosphere Dendroclimatological evidence for major volcanic events of the past two millennia Washington DC American Geophysical Union Geophysical Monograph Series Geophysical Monograph Series 139 hlm 259 Bibcode 2003GMS 139 255D doi 10 1029 139GM16 ISBN 978 0 87590 998 1 Dodds amp Liddy 2011 hlm 54 Sanchez Antonio Vicente Frey 2017 Que puede aportar el clima a la historia El ejemplo del periodo calido medieval en el Magreb almoravide y almohade El Futuro del Pasado Revista Electronica de Historia dalam bahasa Spanyol 6 8 221 266 ISSN 1989 9289 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 10 20 Diakses tanggal 20 October 2018 Guillet et al 2017 hlm 124 Guillet et al 2017 hlm 127 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Zhang2019 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Wallace2019 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Fernandez Turiel2019 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Baldwin2018 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Sanchez2019 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama TokerSivan2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Knudsen2018 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama WangWang2019 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Sanchez2014 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Cruz2017 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama YanKorty2015 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Matson2016 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Herweijer2007 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Schneider2009 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Arrigo2001 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Guillet2016 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Miller2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama RobertDavid2016 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Gillingham2014 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama HAGrosjean2015 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Xoplaki2016 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Luterbacher2016 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Bradley2016 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Naulier2015 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Neukom2014 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Sumber Sunting Alloway Brent V Andreastuti Supriyati Setiawan Ruly Miksic John Hua Quan January 2017 Archaeological implications of a widespread 13th Century tephra marker across the central Indonesian Archipelago Quaternary Science Reviews 155 86 99 Bibcode 2017QSRv 155 86A doi 10 1016 j quascirev 2016 11 020 ISSN 0277 3791 Andres Heather J Peltier W R 15 August 2016 Regional Influences of Natural External Forcings on the Transition from the Medieval Climate Anomaly to the Little Ice Age PDF Journal of Climate 29 16 5779 5800 Bibcode 2016JCli 29 5779A doi 10 1175 JCLI D 15 0599 1 Baroni Melanie Bard Edouard Petit Jean Robert Viseur Sophie 2019 Persistent draining of the stratospheric 10Be reservoir after the Samalas volcanic eruption 1257 A D Journal of Geophysical Research Atmospheres dalam bahasa Inggris 0 ja doi 10 1029 2018JD029823 ISSN 2169 8996 Brovkin Victor Lorenz Stephan J Jungclaus Johann Raddatz Thomas Timmreck Claudia Reick Christian H Segschneider Joachim Six Katharina November 2010 Sensitivity of a coupled climate carbon cycle model to large volcanic eruptions during the last millennium PDF Tellus B 62 5 674 681 Bibcode 2010TellB 62 674B doi 10 1111 j 1600 0889 2010 00471 x Campbell Bruce M S 2017 Global climates the 1257 mega eruption of Samalas volcano Indonesia and the English food crisis of 1258 Transactions of the Royal Historical Society dalam bahasa Inggris 27 87 121 doi 10 1017 S0080440117000056 ISSN 0080 4401 Datwyler Christoph Neukom Raphael Abram Nerilie J Gallant Ailie J E Grosjean Martin Jacques Coper Martin Karoly David J Villalba Ricardo 30 November 2017 Teleconnection stationarity variability and trends of the Southern Annular Mode SAM during the last millennium Climate Dynamics dalam bahasa Inggris 51 5 6 2321 2339 doi 10 1007 s00382 017 4015 0 hdl 11343 214149 ISSN 0930 7575 Dodds Ben Liddy Christian D 2011 Commercial Activity Markets and Entrepreneurs in the Middle Ages Essays in Honour of Richard Britnell Boydell amp Brewer Ltd ISBN 978 1 84383 684 1 Emile Geay Julien Seager Richard Cane Mark A Cook Edward R Haug Gerald H 1 July 2008 Volcanoes and ENSO over the Past Millennium Journal of Climate 21 13 3134 3148 Bibcode 2008JCli 21 3134E doi 10 1175 2007JCLI1884 1 ISSN 0894 8755 Fontijn Karen Costa Fidel Sutawidjaja Igan Newhall Christopher G Herrin Jason S 10 June 2015 A 5000 year record of multiple highly explosive mafic eruptions from Gunung Agung Bali Indonesia implications for eruption frequency and volcanic hazards Bulletin of Volcanology 77 7 59 Bibcode 2015BVol 77 59F doi 10 1007 s00445 015 0943 x Fu Qiang Lin Lei Huang Jianping Feng Song Gettelman Andrew 9 March 2016 Changes in terrestrial aridity for the period 850 2080 from the Community Earth System Model Journal of Geophysical Research Atmospheres 121 6 2857 2873 Bibcode 2016JGRD 121 2857F doi 10 1002 2015JD024075 Guillet Sebastien Corona Christophe Stoffel Markus Khodri Myriam Lavigne Franck Ortega Pablo Eckert Nicolas Sielenou Pascal Dkengne Daux Valerie Sidorova Olga V Churakova Davi Nicole Edouard Jean Louis Zhang Yong Luckman Brian H Myglan Vladimir S Guiot Joel Beniston Martin Masson Delmotte Valerie Oppenheimer Clive 2017 Climate response to the Samalas volcanic eruption in 1257 revealed by proxy records PDF Nature Geoscience dalam bahasa Inggris 10 2 123 128 Bibcode 2017NatGe 10 123G doi 10 1038 ngeo2875 ISSN 1752 0908 Hamilton Garry October 2013 Mystery blast The lost volcano that changed the world New Scientist 220 2939 38 41 Bibcode 2013NewSc 220 38H doi 10 1016 S0262 4079 13 62487 2 Hammer C U Clausen H B Langway C C 1988 An Inter Hemispheric Volcanic Time Marker in Ice Cores from Greenland and Antarctica Annals of Glaciology dalam bahasa Inggris 10 102 108 Bibcode 1988AnGla 10 102L doi 10 3189 S0260305500004250 ISSN 0260 3055 Harrison Ramona Maher Ruth A 2014 Human Ecodynamics in the North Atlantic A Collaborative Model of Humans and Nature through Space and Time dalam bahasa Inggris Lexington Books ISBN 9780739185483 Jomelli Vincent Lane Timothy Favier Vincent Masson Delmotte Valerie Swingedouw Didier Rinterknecht Vincent Schimmelpfennig Irene Brunstein Daniel Verfaillie Deborah Adamson Kathryn Leanni Laetitia Mokadem Fatima Aumaitre Georges Bourles Didier L Keddadouche Karim 9 September 2016 Paradoxical cold conditions during the medieval climate anomaly in the Western Arctic Scientific Reports 6 32984 Bibcode 2016NatSR 632984 doi 10 1038 srep32984 PMC 5016737 nbsp PMID 27609585 Kokfelt U Muscheler R Mellstrom A Struyf E Rundgren M Wastegard S Hammarlund D September 2016 Diatom blooms and associated vegetation shifts in a subarctic peatland responses to distant volcanic eruptions Journal of Quaternary Science 31 7 723 730 Bibcode 2016JQS 31 723K doi 10 1002 jqs 2898 Lavigne F Degeai J P Komorowski J C Guillet S Robert V Lahitte P Oppenheimer C Stoffel M Vidal C M Surono Pratomo I Wassmer P Hajdas I Hadmoko D S de Belizal E 30 September 2013 Source of the great A D 1257 mystery eruption unveiled Samalas volcano Rinjani Volcanic Complex Indonesia Proceedings of the National Academy of Sciences 110 42 16742 16747 Bibcode 2013PNAS 11016742L doi 10 1073 pnas 1307520110 PMC 3801080 nbsp PMID 24082132 Margalef Olga Alvarez Gomez Jose A Pla Rabes Sergi Canellas Bolta Nuria Rull Valenti Saez Alberto Geyer Adelina Penuelas Josep Sardans Jordi Giralt Santiago 2 May 2018 Revisiting the role of high energy Pacific events in the environmental and cultural history of Easter Island Rapa Nui PDF The Geographical Journal dalam bahasa Inggris 184 3 310 322 doi 10 1111 geoj 12253 hdl 10261 164769 ISSN 0016 7398 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2019 02 09 Diakses tanggal 2019 05 19 Metrich Nicole Vidal Celine M Komorowski Jean Christophe Pratomo Indyo Michel Agnes Kartadinata Nugraha Prambada Oktory Rachmat Heryadi Surono 3 February 2018 New Insights into Magma Differentiation and Storage in Holocene Crustal Reservoirs of the Lesser Sunda Arc the Rinjani Samalas Volcanic Complex Lombok Indonesia Journal of Petrology dalam bahasa Inggris 58 11 2257 2284 doi 10 1093 petrology egy006 Mutaqin Bachtiar W Lavigne Franck Sudrajat Yayat Handayani Lina Lahitte Pierre Virmoux Clement Hiden Hadmoko Danang S Komorowski Jean Christophe Hananto Nugroho D Wassmer Patrick Hartono Boillot Airaksinen Kim February 2019 Landscape evolution on the eastern part of Lombok Indonesia related to the 1257 CE eruption of the Samalas Volcano Geomorphology dalam bahasa Inggris 327 338 350 Bibcode 2019Geomo 327 338M doi 10 1016 j geomorph 2018 11 010 ISSN 0169 555X Mutaqin Bachtiar W Lavigne Franck 20 September 2019 Oldest description of a caldera forming eruption in Southeast Asia unveiled in forgotten written sources GeoJournal dalam bahasa Inggris doi 10 1007 s10708 019 10083 5 ISSN 1572 9893 Narcisi Biancamaria Petit Jean Robert Delmonte Barbara Batanova Valentina Savarino Joel April 2019 Multiple sources for tephra from AD 1259 volcanic signal in Antarctic ice cores Quaternary Science Reviews 210 164 174 Bibcode 2019QSRv 210 164N doi 10 1016 j quascirev 2019 03 005 Newhall Chris Self Stephen Robock Alan 28 February 2018 Anticipating future Volcanic Explosivity Index VEI 7 eruptions and their chilling impacts Geosphere dalam bahasa Inggris 14 2 572 603 Bibcode 2018Geosp 14 572N doi 10 1130 GES01513 1 ISSN 1553 040X Oppenheimer Clive 30 March 2003 Ice core and palaeoclimatic evidence for the timing and nature of the great mid 13th century volcanic eruption International Journal of Climatology 23 4 417 426 Bibcode 2003IJCli 23 417O doi 10 1002 joc 891 Rachmat Heryadi Rosana Mega Fatimah Wirakusumah A Djumarma Jabbar Gamma Abdul 2 August 2016 Petrogenesis of Rinjani Post 1257 Caldera Forming Eruption Lava Flows PDF Indonesian Journal on Geoscience 3 2 doi 10 17014 ijog 3 2 107 126 Salzer Matthew W January 2000 Temperature Variability and the Northern Anasazi Possible Implications for Regional Abandonment KIVA dalam bahasa Inggris 65 4 295 318 doi 10 1080 00231940 2000 11758414 ISSN 0023 1940 Stevenson S Otto Bliesner B L Brady E C Nusbaumer J Tabor C Tomas R Noone D C Liu Z 31 August 2019 Volcanic Eruption Signatures in the Isotope Enabled Last Millennium Ensemble Paleoceanography and Paleoclimatology 34 8 1534 1552 doi 10 1029 2019PA003625 Stoffel Markus Khodri Myriam Corona Christophe Guillet Sebastien Poulain Virginie Bekki Slimane Guiot Joel Luckman Brian H Oppenheimer Clive Lebas Nicolas Beniston Martin Masson Delmotte Valerie 31 August 2015 Estimates of volcanic induced cooling in the Northern Hemisphere over the past 1 500 years Nature Geoscience 8 10 784 788 Bibcode 2015NatGe 8 784S doi 10 1038 ngeo2526 Stothers Richard B 2000 Climatic and demographic consequences of the massive volcanic eruption of 1258 PDF Climatic Change 45 2 361 374 doi 10 1023 A 1005523330643 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2019 06 02 Diakses tanggal 2019 05 19 Swingedouw Didier Mignot Juliette Ortega Pablo Khodri Myriam Menegoz Martin Cassou Christophe Hanquiez Vincent March 2017 Impact of explosive volcanic eruptions on the main climate variability modes Global and Planetary Change 150 24 45 Bibcode 2017GPC 150 24S doi 10 1016 j gloplacha 2017 01 006 hdl 2117 100745 ISSN 0921 8181 Timmreck Claudia Lorenz Stephan J Crowley Thomas J Kinne Stefan Raddatz Thomas J Thomas Manu A Jungclaus Johann H 6 November 2009 Limited temperature response to the very large AD 1258 volcanic eruption PDF Geophysical Research Letters 36 21 L21708 Bibcode 2009GeoRL 3621708T doi 10 1029 2009GL040083 hdl 11858 00 001M 0000 0011 F8A3 9 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2019 02 09 Diakses tanggal 2019 05 19 Vidal Celine M Komorowski Jean Christophe Metrich Nicole Pratomo Indyo Kartadinata Nugraha Prambada Oktory Michel Agnes Carazzo Guillaume Lavigne Franck Rodysill Jessica Fontijn Karen Surono 8 August 2015 Dynamics of the major plinian eruption of Samalas in 1257 A D Lombok Indonesia Bulletin of Volcanology 77 9 73 Bibcode 2015BVol 77 73V doi 10 1007 s00445 015 0960 9 Koordinat 8 24 36 S 116 24 30 E 8 41000 S 116 40833 E 8 41000 116 40833 coordinates tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halamanPranala luar SuntingGregory Flechet 13 August 2018 Enquete sur l eruption qui a marque le Moyen Age Penyelidikan mengenai letusan yang menandai Abad Pertengahan CNRS Le journal dalam bahasa Prancis Diakses tanggal 10 March 2019 Mass grave in London reveals how volcano caused global catastrophe Citra Google Earth untuk wilayah utara Lombok termasuk kompleks Rinjani Samalas Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Letusan Samalas 1257 amp oldid 23663958