Lalitawistara adalah kitab Buddha dalam bahasa Sansekerta. Berisi kisah hidup dan ajaran Sang Buddha Gautama (pendiri agama Buddha) sejak turunnya Sang Buddha dari surga Tusita sampai ia memberikan khotbah pertamanya di Taman Rusa dekat Benares. Kata sutra (dalam Lalitawistara sutra) merujuk pada gagasan bahwa inkarnasi Sang Buddha adalah hal yang sengaja diberikan untuk mencerahkan umat manusia. Cerita ini dimuat kembali dalam tradisi Mahayana sebagai sebuah karya dari sekolah Sarvastivada. Kisah tersebut juga terukir pada dinding Candi Borobudur. Dalam cerita Mahayana, bagian pendahuluan dari Lalitawistara digambarkan dengan sebuah meditasi mendalam yang dikelilingi oleh cahaya ilahi. Narasi berikutnya terutama berkaitan dengan konsepsi Buddha dan kelahiran.
Menjelang kelahiran Buddha Sunting
Sang Buddha hidup di istana Indra di puncak Gunung Sumeru. Sang Buddha memberitahu para dewa bahwa ia telah memutuskan untuk terlahir kembali ke bumi. Untuk menghormati kelahiran tersebut, beberapa dewa pergi ke bumi untuk menginformasikan brahmana. Sang Buddha mengajarkan pengantar hukum kepada para dewa dan memberikan mahkotanya kepada Bodhisattva Maitreya (pengganti Sang Buddha). Kemudian, Sang Buddha meminta pendapat para dewa tentang bentuk apa yang harus ia ambil untuk turun ke bumi. Beberapa merekomendasikan sosok manusia, tetapi yang lain mengatakan kepadanya bahwa dalam buku-buku para brahmana Sang Buddha digambarkan sebagai gajah dengan enam gading dan bersinar terang.
Referensi Sunting
- ^ Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus). Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.
- ^ "Lalitavistara:Life of the Buddha". Diakses tanggal 26 Juni 2014.
- ^ "Lalitavistara". Diakses tanggal 26 Juni 2014.