www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk tempat lain yang bernama sama lihat Kroya Kroya Hanacaraka ꦏ ꦪ adalah sebuah kecamatan di wilayah kabupaten Cilacap Jawa Tengah Indonesia Masyarakat Kroya mayoritas menggunakan bahasa Jawa Banyumasan dialek asli dan Bahasa Jawa Surakarta Yogyakarta pendatang dari timur Kecamatan ini merupakan kecamatan berkembang dan menjadi pusat perdagangan di wilayah timur Cilacap Kroya juga dikenal sebagai jalur pertemuan antara lintas selatan Bandung Yogyakarta Surabaya dan lintas tengah Jawa Jakarta Yogyakarta Surabaya KroyaKecamatanNegara IndonesiaProvinsiJawa TengahKabupatenCilacapLuas Total61 68 km2 23 81 sq mi Ketinggian10 m 30 ft Populasi Total117 055 jiwaKode Kemendagri33 01 06Kode BPS3301180Desa kelurahan17Alun alun Tugu Kroya sebagai pusat Kecamatan Kroya Hal ini mengakibatkan Stasiun Kroya memiliki tingkat lalu lintas terpadat di Daerah Operasi 5 Purwokerto dan untuk mengakomodasinya emplasemen stasiun ini dibuat sepanjang 600 m Stasiun Kroya diklaim merupakan stasiun terbesar di wilayah Kab Cilacap Di sisi lain kecamatan Kroya memiliki sebuah pasar tradisonal yang cukup besar serta berada di tempat yang strategis Kroya berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten Banyumas sebelah utara dan timur laut kemudian berbatasan dengan kecamatan Nusawungu di sebelah timur kecamatan Adipala dan Maos di sebelah barat dan kecamatan binangun di sebelah selatan Batas kewilayahan kecamatan Kroya terlihat dari arah barat cilacap adipala tepatnya berada di wilayah desa sikampuh sedangkan batas kecamatan di wilayah timur kebumen Nusawungu berada di desa mergawati Nama kecamatan ini mirip dg di daerah Indramayu Jawa Barat yaitu Kroya Daftar isi 1 Batas Wilayah 2 Sejarah 3 Demografi 4 Transportasi 5 Perekonomian 5 1 Pendidikan 5 2 Kesehatan 5 3 Fasilitas 5 3 1 Industri 6 Tokoh 7 Desa kelurahanBatas Wilayah SuntingUtara Kabupaten BanyumasTimur Binangun dan NusawunguBarat Adipala Sampang Maos Dan Kesugihan Timur laut Kabupaten Banyumas SampangSejarah SuntingSejarah berdirinya Kecamatan Kroya tidak lepas dari sejarah terbentuknya wilayah karisidenan Banyumas Kecamatan Kroya awal mulanya adalah daerah desa kecil pada masa kadipaten Wirasaba Kemudian setelah perang Diponegoro usai secara politis seluruh daerah Banyumas atau Mancanegara Kulon menjadi milik pemerintah Belanda dan Kecamatan Kroya termas hiuk di dalamnya Hal ini terbukti karena pada tanggal 20 September 1830 seorang pegawai pemerintah Hindia Belanda bernama Hallewijn memberikan laporan umum hasil kerjanya kepada pihak Komisaris Kerajaan yaitu Jenderal De Kock yang berada di Sokaraja Laporan tersebut berhubungan dengan luasnya cakupan wilayah karisidenan Banyumasan yang hendak dibentuk dimana meliputi daerah Kebumen Banjar Banjarnegara Panjer Kebumen Ayah Prabalingga Purbalingga Banyumas Kroya Sumpiuh Adireja Karanganyar Kebumen Patikraja Purwakerta Purwokerto Ajibarang dan berbagai daerah lain Dengan dibentuknya wilayah karisidenan tahun 1843 akhirnya pemerintah Belanda mulai membangun akses jalan dari Banyumas ke selatan menerobos gunung Karangrau hingga ke Buntu dan disambung ke selatan lagi sampai Kroya Mulanya Kecamatan Kroya justru masuk ke wilayah distrik Adireja dan hanya berstatus sebagai kawedanan Kala itu distrik Adireja mencakup wilayah Adipala kroya Nusawungu Pantai Ayah Maos Kalireja dan sekitarnya Namun pada akhirnya status Kroya naik menjadi distrik yang membawahi sebagian besar bekas distrik Adireja Kenaikan status Kroya menjadi distrik karena wilayah ini lebih cepat berkembang akses lebih dekat dari pusat karisidenan dan terdapat jalur rel kereta api startegis yang menghubungkan jalur dari Cirebon Purwokerto dari utara dan Bandung Cilacap dari selatan Selang beberapa lama pasca kemerdekaan pemekaran wilayah Cilacap bagian timur dilakukan sekitar tahun 1980 an Kroya yang awalnya menjadi distrik akhirnya dipecah menjadi beberapa kecamatan di antaranya adalah Kecamatan Kroya kecamatan Adipala kecamatan Nusawungu kecamatan Sampang dan kecamatan Binangun Demografi wilayah secara kepemerintahan Kecamatan Kroya bisa disimpulkan memang sudah mengalami penurunan status jika sebelumnya merupakan wilayah Kawedanan yang meliputi 5 Kecamatan pada masa Hindia Belanda Hingga tahun 1980 an maka kini hanya menjadi wilayah kecamatan saja idealnya Kecamatan Kroya bisa menjadi daerah otonom baru Kota Kabupaten persyaratan yang sesuai dengan RUU DOB Daerah Otonomi Baru yang telah diperkuat dengan Amanat Presiden Nomor R 66 PRES 12 2013 yang meliputi Aspek Administratif Syarat Kewilayahan dan Syarat Teknis bisa dipenuhi Kecamatan Kroya Demografi Sunting nbsp GPDI Kroya salah satu gereja di Kecamatan KroyaKondisi kerukunan umat beragama di Kecamatan Kroya terbina dengan baik dimana para tokoh agama senantiasa menjalin silaturahmi dalam rangka meningkatkan peran serta dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan antar umat beragama Jumlah penduduk di Kecamatan Kroya menurut agama yang dianut terdiri dari Islam 136 663 jiwa Katholik 617 jiwa Protestan 1913 jiwa Hindu 56 jiwa Budha 418 jiwa Dengan luas wilayah 58 KM2 dan jumlah penduduk 139 667 jiwa 2013 kepadatan penduduk di Kecamatan Kroya mencapai 2 019 jiwa KM2 Sedangkan jumlah tempat peribadatan adalah Masjid 144 buah Mushola langgar 262 buah Gereja katholik 12 buah Gereja protestan 23 buah Vihara 7 buah Mayoritas penduduk Kecamatan Kroya adalah suku Jawa Banyumasan menggunakan bahasa Ngapak Ada banyak suku pendatang seperti dari Sunda Madura Minang Batak Manado dan lain lain Di kelurahan Kroya Bajing Wetan Bajing kulon dan Kedawung terdapat etnis Tionghoa yang cukup signifikan di Kecamatan Kroya Umumnya mereka sudah bermukim selama lebih dari 50 tahun Orang orang Tionghoa banyak bergerak sektor perdagangan di jalan Jend Ahmad Yani Jalan Jendral Sudirman maupun jalan jalan utama di Kecamatan Kroya Kondisi sosial meliputi aspek Ideologi Politik Ekonomi Sosial Budaya dan Hankam IPOLEKSOSBUD HANKAM Secara umum kondisi social ekonomi masyarakat di Kecamatan Kroya berada pada kondisi yang cukup baik artinya secara prinsipil tidak terdapat tindakan tindakan yang mengarah pada upaya penggantian idiologi negara ancaman disintegrasi bangsa serta tindakan tindakan sara khususnya yang mengarah pada perpecahan antar etnis suku dan agama Transportasi Sunting nbsp Kondisi sarana dan prasarana transportasi darat di Kecamatan Kroya secara umum cukup memadai meskipun belum sepenuhnya memenuhi tuntunan kebutuhan yang di harapkan Fasilitas perhubungan di Kecamatan Kroya meliputi 1 buah terminal dan 2 buah stasiun yaitu Stasiun Kroya dan Sikampuh Jaringan transportasi darat di Kecamatan Kroya tercatat sepanjang 209 9 km Kondisi ini tentu saja masih memerlukan peningkatan atau pengembangan demi mendukung percepatan pembangunan yang bergerak cepat Dilihat dari jenis jalan maka dapat dirinci sebagai berikut a Jalan Beraspal 110 10 km b Jalan Keras 58 50 km c Jalan Tanah 62 80 km Patut disayangkan bahwa ada satu terminal di Kroya yang terletak di wilayah Karangmangu saat ini masih terbengkalai dan tidak gunakan lagi Hal ingin mengingat letaknya yang cukup jauh dari pusat keramaian Alhasil yang digunakan sebagai tempat pemberhentian bus adalah halte yang ada di perempatan Pegadaian dan perempatan utama Jalan Jendral Sudirman Terminal karangmangu hanya ramai ketika terjadi relokasi sementara pedagang pasar kroya di lapangan karangmangu saat dilakukan renovasi pasar sekitar tahun 2001 sampai 2004 Perekonomian Sunting nbsp Pasar Kroya pada malam hariGuna mendukung iklim investasi di Kabupaten Cilacap serta kegiatan industri dan perdagangan tersedia fasilitas pasar baik milik pemerintah daerah maupun desa Untuk pasar milik pemerintah daerah yang berada di Kecamatan Kroya tercatat ada 3 buah sedangkan pasar milik desa sebanyak 10 buah selain itu terdapat beberapa swalayan yang juga menopang perekonomian di Kroya Dua swalayan besar di Kroya yang cukup terkenal adalah Toserba Jadi Baru dan Kato keduanya berada di Jalan A Yani Hanya saja untuk Kato berada di bangunan sisi selatan Pasar Kroya Beberapa Swalayan dan minimarket di Kecamatan Kroya antara lain 1 Jadi Baru Toseba di Jl Jend Ahmad Yani2 Rita Kato Kroya di Jl Jend Ahmad Yani3 AM Cahaya Toserba dan Karaoke di Jl Jend Ahmad Yani4 Alfamart di berbagai sudut Tempat5 Indomart dan masih banyak lagiSelain itu terdapat juga 1 Bioskop dan beberapa cafe yang tersebar di berbagai tempat Pendidikan Sunting Ditinjau dari segi pendidikan tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Kroya tergolong tinggi Hal ini karena didukung fasilitas pendidikan yang memadai yaitu meliputi 59 buah SD MI 21 buah SLTP MTs dan 9 SLTA 5 SMK 3 Akademi 1 Perguruan tinggi 7 Pondok Pesantren Beberapa Sekolah yang sangat favorit di Kecamatan Kroya antara lain Untuk tingkat SMA Sederajat ada SMA N 1 Kroya SMA N 2 Kroya SMK Tamtama 1 Kroya SMK Ma arif 1 Kroya SMK YPE Kroya SMA Plus Al Hidayah Kroya SMA Buana 1 Kroya dan masih banyak lagi Untuk tingkat SMP Sederajat ada SMP N 1 SMP N 2 SMP N 3 SMP N 6 SMP N 4 SMP N 5 Kroya SMP Plus Al Hidayah Kroya dan masih banyak yang lainya Beberapa perguruan tinggi di Kecamatan Kroya meliputi Akbid Dulang Mas Kroya Jl Betet Kroya Universitas 17 Agustus 1945 Kroya Jl Yos Sudarso Kroya Stikes Muhamadiyah Kroya JL Kroya mujur km 4 kroya STIE Satria Purwokerto Kampus Kroya Jl jend sudirman Kroya Pendidikan informal yang ada di Kroya meliputi LPK Bahasa 24 Komputer 11 Menjahit 6 Sopir Montir 9 dan lainnya 18 Kesehatan Sunting Jumlah Prasarana Kesehatan yang ada di Kecamatan Kroya terdiri dari 3 buah Rumah Sakit 2 buah Puskesmas 10 Puskesmas Pembantu 11 Polindes dan 108 Posyandu Konstribusi masyarakat Kecamatan Kroya dalam menunjang PAD Kabupaten Cilacap di sektor Pajak Bumi dan Bangunan PBB cukup besar dimana pada tahun 2008 total baku ketetapan sebesar Rp 1 157 550 000 satu milyard seratus lima puluh tujuh juta lima ratus lima puluh ribu rupiah dengan 51 161 lembar SPPT telah lunas dibayarkan sesuai ketentuan yang berlaku Rumah sakit di Kecamatan Kroya antara lain RSU Aghisna Medika Kroya JL Yos Sudarso Kroya RS Masyithoh Jl Jend Sudirman RS PKU Muhamadiyah Kroya JL Kroya Mujur km4 Kroya Fasilitas Sunting Di Kecamatan Kroya juga berdiri kantor cabang atau cabang pembantu Bank Nasional seperti BCA MANDIRI BRI BNI LIPPO DANAMON PUNDI PERMATA BANK JATENG BII beserta ATM sebagai penunjang aktivitas bisnis dan investasi Sebagian besar berasal dari aktivitas perniagaan pasar industri jamu industri sapu lap keset sumpit kayu ekspor TKI TKW transportasi darat pertanian dan peternakan Industri Sunting Cukup menarik bahwa industri Jamu di Kroya lebih terpusat di dua desa yakni Mujur Lor dan Gentasari Dari usaha industri Jamu inilah banyak menghasilkan pengusaha meski pada akhirnya mereka banyak menginvestasikan hasil keuntungan pada bidang lain Sementara industri sapu keset dan lap lebih terpusat di wilayah Pucung Kidul dan Pucung Lor Pemasaran barang rumah tangga tersebut sering dijumpai pada saat hari pasaran Wage dan Manis Selain itu ada juga dua industri besar di Kroya yang berada di jalan raya Buntu Kroya yakni pabrik Sohun Mie putih dan pabrik Sumpit Industri ini banyak membuka lapangan kerja bagi sebagian penduduk Kroya Seiring perkembangan zaman kini sudah banyak bermunculan industri baru di Kroya salah satunya adalah industri bulu mata dan rambut palsu yang berada di wilayah kauman Sementara desa Bajing Kulon masih memiliki industri tahu dan tempe yang terletak di dekat kuburan umum pesarean Roda ekonomi juga berputar di alun alun setelah dibuka secara bebas sejak tahun 2011 Banyak pedagang kaki lima yang mulai menempati sekitar alun alun seiring ramainya pengunjung terutama pada hari sabtu malam Tokoh SuntingKecamatan Kroya memiliki catatan sejarah penting dimana Jenderal Soedirman pernah tinggal mengajar dan berjuang di wilayah ini sebelum dia berjuang secara gerilya di wilayah Purwokerto Purworejo dan Jogjakarta Kroya juga memiliki catatan sejarah perjuangan kemerdekaan dan menjadi lokasi syuting film heroik dokumenter KERETA API TERAKHIR Selain itu ada pula tokoh kelahiran daerah Kroya yaitu Jenderal Soesilo Soedarman koreksi dalam catatan lain dia lahir di Brebes Soesilo Soedarman lahir di Desa Nusajati Maos Cilacap pada 10 Nopember 1928 sebagai anak keempat dari 12 bersaudara putra dari Bapak Soedarman Wiryosoedarmo dan Ibu Soembijah Masa kecil Soesilo Soedarman dilewatkan di Pendopo Wisma Mbah Ageng ini Ia tinggal bersama kakeknya Eyang Bona Wangsawiredja yang juga menjabat sebagai Penatus Desa Gentasari ini Sedang sang ayah Soedarman Wiryosoedarmo adalah Sekretaris Carik Desa Gentasari Almarhum Soesilo Soedarman pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan pada Kabinet Pembangunan VI 1993 1998 dan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada Kabinet Pembangunan V 1988 1993 Soesilo Soedarman juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat yang berkedudukan di Washington DC dari 18 Februari 1986 hingga 11 April 1988 Kecamatan kroya juga Terdapat Ustdadzah Mumpuni Handayekti Di desa Gentasari Beliau adalah Juara AKSI Indosiar Bersama Dengan Ulin Nuha asal Desa Desa KarangrenaDengan gaya Ngapak nya ceramah nya beliau Juara Aksi Indosiar Di Tahun 2014 yang lalu nbsp Karnaval Kroya nbsp Ebeg atau kuda lumpingDesa kelurahan SuntingAda 17 desa di Kecamatan Kroya yaitu Ayamalas Bajing Bajing Kulon Buntu Gentasari Karangmangu Karangturi Kedawung Kroya Mergawati Mujur Mujur Lor Pekuncen Pesanggrahan Pucung Kidul Pucung Lor Sikampuh nbsp Artikel bertopik kecamatan di Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kroya Cilacap amp oldid 23897220