artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Kim Sŏng-ae (bahasa Korea: 김성애; 29 Desember 1924 – 23 Agustus 2023) adalah seorang politikus Korea Utara yang menjabat sebagai Ibu Negara Korea Utara dari tahun 1963 hingga tahun 1974. Ia adalah istri kedua Pemimpin Korea Utara, Kim Il-sung.
Kim Song-ae | |
---|---|
김성애 | |
Ibu Negara Korea Utara | |
Masa jabatan 17 Desember 1963 – 15 Agustus 1974 | |
Pemimpin | Kim Il-sung |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru | |
Chair of the Central Committee of the Korean Democratic Women's League | |
Masa jabatan 1993 – 25 April 1998 | |
Pemimpin | Kim Jong-il |
Pendahulu lowong Pengganti Cheon Yeon-ok | |
Masa jabatan 1971–1976 | |
Pemimpin | Kim Il-sung |
Pendahulu Kim Ok-sun Pengganti lowong | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Kangso-guyok, Pyongan Selatan, Jepang Korea | 29 Desember 1924
Meninggal | September 2023 (umur 98) Kanggye, Chagang, Korea Utara |
Partai politik | Partai Buruh |
Suami/istri | |
Anak | Kim Kyong-jin (daughter) Kim Pyong-il (son) Kim Yong-il (son) |
Nama Korea | |
Josŏn-gŭl | 김성애 |
Hanja | 金聖愛 |
Alih Aksara | Gim Seong-ae |
McCune–Reischauer | Kim Sŏng-ae |
Sunting kotak info • L • B |
Karier sunting
Kim Song-ae awalnya bekerja sebagai sekretaris. Dia menikah dengan Kim Il-sung pada tahun 1952, setelah kematian istri pertama Kim Il-sung pada tahun 1949.
Latar Belakang sunting
Perang Korea tidak ada upacara resmi yang diadakan. Salah satu sumber mengindikasikan bahwa Kim Il-sung telah berselingkuh dengannya, sebelum istri pertamanya meninggal. Dia melahirkan seorang putri bernama Kim Kyong-jin, dan dua putra bernama Kim Pyong-il, dan Kim Yong-il.
Kemudian, naik dalam kekuasaan politik. Dari pertengahan 1960-an hingga pertengahan 1970-an, Kim Song-ae diduga memiliki pengaruh politik yang signifikan di Korea Utara. Karena masa jabatannya yang penting secara politik terjadi pada periode yang sama dengan Jiang Qing di Tiongkok selama revolusi budaya, Jang Jin-sung menyebut Kim Song-ae sebagai "bayangan cermin Korea Utara tentang Jiang Qing".
Pada tahun 1965, ia menjadi Wakil Ketua Komite Sentral Liga Wanita Demokratik Korea (KDWL), dan menjadi ketua pada tahun 1971. Pada bulan Desember 1972, ia menjadi wakil dari Majelis Tertinggi Rakyat.
Menurut Jang Jin-sung, Kim Song-ae memiliki ambisi untuk menempatkan putranya, Kim Pyong-il, pada posisi penerus pasangannya Kim Il-sung daripada putranya dari pernikahan pertamanya, Kim Jong-il . Dalam hal ini, diduga didukung oleh faksi elit politik Korea Utara, di antaranya adalah saudara laki-lakinya Kim Kwang-hop dan saudara laki-laki Kim Il-sung, Kim Yong-ju, dan ditentang oleh faksi anak tirinya Kim Jong -il. Pada tahun 1970-an, pengaruhnya dilaporkan dianggap berlebihan oleh partai yang mulai mengekangnya. Secara paralel, anak tirinya Kim Jong-il menjadi ahli waris Kim Il-sung, dan fraksinya bekerja untuk menyingkirkannya dari pengaruh. Pada tahun 1976, Kim Song-ae kehilangan posisinya sebagai ketua KDWL yang menghapus saluran komunikasinya ke publik dan secara efektif mengekang basis kekuatannya. Kabarnya, Kim Song-ae, serta saudara iparnya Kim Yong-ju, yang telah mendukung rencananya untuk menempatkan putranya di posisi ahli waris alih-alih Kim Jong-il, ditempatkan di tahanan rumah, pada tahun 1981, atas keinginan ahli waris yang ditunjuk Kim Jong-il.
Referensi sunting
- Not the same person as former premier Kim Yong-il
- "북한정보포털 | 인물". nkinfo.unikorea.go.kr. Diakses tanggal 2020-09-22.
- ^ Jang Jin-sung: Pemimpin yang Terhormat: Penyair, Mata-mata, Pelarian - A Look Inside Korea Utara, 2014
- ^ . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-29. Diakses tanggal 2020-09-22.