www.wikidata.id-id.nina.az
Kerajaan Kepangeranan Bangkalaan setelah bergabung dengan Hindia Belanda disebut Landschap Bangkalaan adalah Landschap atau suatu wilayah pemerintahan sipil yang dikepalai seorang bumiputera bagian dari Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda di bawah kekuasaan Asisten Residen GH Dahmen yang berkedudukan di Samarinda butuh rujukan Pemerintah swapraja daerah tersebut dikuasakan kepada seorang kepala bumiputera yaitu Pangeran Muda Muhammad Arifbillah Aji Samarang Daerah ini sebelumnya adalah kerajaan Suku Dayak Bangkalaan yang berdiri di Kotabaru Kalimantan Selatan Sekarang wilayah kerajaan ini menjadi beberapa desa di Kabupaten Kotabaru yaitu Kecamatan Kelumpang Hulu Raja yang terkenal dari daerah ini adalah Pangeran Agung atau Raja Agung butuh rujukan Kerajaan Bangkalaan كراجأن بغكالأن1780 1905AgamaIslam SunniPemerintahanMonarkiRaja 1780 1800 Sultan Sepuh 1800 1820 Ratu Agung 1820 Pangeran Seria 1820 1830 Gusti Besar 1830 1860 Gusti Kamir 1838 1840 Pangeran Haji Musa 1840 1841 Pangeran Aji Jawi Raja Jawa 1845 Ratu Intan II Ratu Agung 1845 1846 Pangeran Agung 1846 Pangeran Muda Muhammad Arifbillah 1884 1905 Pangeran Arga KasumaSejarah Didirikan1780 Dibubarkan1905Sekarang bagian dari IndonesiaUntuk nama kabupaten di Jawa Timur lihat Kabupaten Bangkalan Suku Dayak Bangkalaan memiliki gua sarang walet di Gua Temualuang butuh rujukan Gua tersebut menjadi tempat untuk mengambil banyu dudus yang dipakai dalam upacara adat kerajaan tersebut butuh rujukan Ketika Raja Batu Ganting memeluk Islam Bangkalaan Melayu Gua Temuluang tersebut diserahkan kepada suku Dayak Bangkalaan yang masih memeluk kepercayaan tradisional masyarakat setempat Kerajaan Bangkalaan didirikan Kerajaan Paser dan kerajaan banjar 1 Daftar isi 1 Kampung kampung 2 Raja Tanah Bumbu 3 4 5 3 Raja Bangkalaan 3 11 4 Kronoogi Pemerintah Penguasa Kerajaan Bangkalaan 4 1 Silsilah 4 2 Pustaka 4 3 Pranala luar 4 4 Referensi Kampung kampung sunting Kampung kampung di Kerajaan Bangkalaan pada masa Adji Pati gelar Pangeran Agung Soengei Bangkala an Roemah Adji Pati sekarang disebut Bangkalaan Melayu Perkampungan Dayak Karangan Katatan Karang Liwar 2 Raja Tanah Bumbu 3 4 5 sunting Wilayah Kerajaan Tanah BumbuPangeran Dipati Tuha Pangeran Dipati Mangkubumi bin Sultan Saidullah 1660 1700 6 Ia diutus Sultan Banjar mengamankan wilayah tenggara Kalimantan dari para pendatang atas permintaan penduduk lokal yaitu orang Dayak Samihim golongan Dusun Maanyan yang tinggal dahulu tinggal di kota Pamukan seberang Tanjung Kersik Hitam di muara sungai Cengal yang telah dihancurkan oleh para penyerang dari laut Kemudian kedatangan rombongan Pangeran Dipati Tuha melalui jalan darat yang berasal dari Kelua utara Kalsel dan menetap di Sampanahan pada sebuah sungai kecil bernama sungai Bumbu sehingga wilayah ini kemudian dinamakan Kerajaan Tanah Bumbu berdasarkan nama sungai Bumbu tersebut dengan wilayah kekuasaan membentang dari Tanjung Aru hingga Tanjung Silat Pangeran Dipati Tuha Pangeran Dipati Mangkubumi memiliki dua putera yaitu Pangeran Mangu Mangun Kesuma dan Pangeran Citra Citra Yuda Setelah berhasil mengamankan Tanah Bumbu dari pendatang Pangeran Citra kembali ke tanah lungguh milik ayahnya Pangeran Dipati Tuha yaitu negeri Kalua dan menjadi sultan negorij Kloeak Sedangkan Pangeran Mangu dipersiapkan sebagai Raja Tanah Bumbu berikutnya 7 Menurut Lontara Bilang pada 28 Juli 1699 atau 1 Safar 1111 Hijriyah Pangeran Aria Pangeran Pamukan di pantai Timur Kalimantan menikahi Daeng Nisajoe janda Aroe Teko putri Karaeng Mandalle Pada 18 Juli 1707 16 Rabiul akhir 1119 Pangeran Arija pergi bersama istrinya Daeng Nisajoe putri Karaeng Mandalle ke negaranya Pamoekan Pada 1 Januari 1707 Karaeng Balassari Zainab Saena putri Aru Teko lahir dari Daeng Nisayu menikahi raja masa depan Siradjoe d din Pada 30 Desember 6 Shawal 1119 Karaeng Balassari saudara perempuan Aroe Kadjoe dan istri calon raja Tello dan Gowa Siradju d din melahirkan seorang putri bernama Karaeng Tana Sanga Mahbulaah Mamunja ragi Pada 9 Juli 1715 7 Rajab 1127 Daeng Mamunooli Aroe Kadjoe kembali dari Lau poelo pulau di selatan Kalimantan biasa disebut Pulau Laut Pangeran Mangu Pangeran Mangun Kesuma bin Pangeran Dipati Tuha 1700 1740 memiliki anak bernama Ratu Mas Ratu Mas bersaudara dengan Ratu Sepuh 8 Ratu Mas binti Pangeran Mangu 1740 1780 Ratu Mas menikah dengan seorang pedagang dari Gowa bernama Daeng Malewa yang bergelar Pangeran Dipati pasangan ini memperoleh anak bernama Ratu Intan I Dari dua istri orang bawahan Daeng Malewa memiliki putra yaitu Pangeran Prabu dan Pangeran Layah Ratu Intan I menikahi Aji Dipati yang bergelar Sultan Dipati Anom Alamsyah Sultan Pasir III tahun 1768 1799 9 Pernikahan Ratu Intan I dengan Sultan Anom tidak memiliki keturunan tetapi dari istri selir Sultan Anom memiliki anak bernama Pangeran Muhammad Andin Kedot Andin Girok dan Andin Proah Pangeran Layah memiliki anak bernama Gusti Cita putri dan Gusti Tahora putra Sepeninggal Ratu Mas maka sejak 1780 kerajaan Tanah Bumbu dibagi menjadi beberapa divisi negeri Ratu Intan I memperoleh negeri Cantung dan Batulicin 8 Ratu Intan I masih dikenang dalam ingatan suku Dayak Meratus 10 Pangeran Layah memperoleh negeri Buntar Laut Sedangkan Pangeran Prabu bergelar Sultan Sepuh sebagai Raja Sampanahan Bangkalaan Manunggul dan Cengal 8 Kerajaan Tanah Bumbu tamat dan dibagi menjadi beberapa divisi negeri Negeri PenguasaCantung Batu Licin Ratu Intan I binti Daeng Malewa Pangeran Dipati anak kandungnya Buntar Laut Pangeran Layah bin Daeng Malewa Pangeran Dipati anak tirinya Sampanahan Bangkalaan Manunggul Cengal Pangeran Prabu Sultan Sepuh bin Daeng Malewa Pangeran Dipati anak tirinya Raja Bangkalaan 3 11 sunting Pangeran Prabu Sultan Sepuh bin Daeng Malewa Pangeran Dipati 1780 1800 sebagai Raja Tanah Bumbu di pusat Tanah lungguhnya meliputi Bangkalaan Sampanahan Manunggul Cengal Ia memiliki anak Pangeran Nata Ratu Agung Pangeran Seria Pangeran Muda Gusti Kamir Gusti Mas Alim Gusti Besar Gusti Lanjong Gusti Alif Gusti Redja dan Pangeran Mangku Bumi Gusti Ali Gusti Bajau Divisi negeri Bangkalaan Sampanahan dan Manunggul diberikan pada puteranya Pangeran Nata Sedangkan divisi negeri Cengal diberikan kepada puteranya Pangeran Seria Divisi negeri Cantung dan Batulicin tetap di bawah bibinya Ratu Intan I Divisi negeri Buntar Laut di bawah pamannya Pangeran Layah 8 Divisi negeri Kerajaan Bangkalaan dibahagikan Negeri PenguasaBangkalaan Sampanahan Manunggul Pangeran Nata Ratu Agung bin Sultan Sepuh putranya Cengal Pangeran Seria putranya Cantung Batu Licin Ratu Intan I binti Daeng Malewa Pangeran Dipati kakak tirinya Buntar Laut Pangeran Layah bin Daeng Malewa Pangeran Dipati kakak kandungnya Pangeran Nata Ratu Agung bin Sultan Sepuh 1800 1820 sebagai Raja Tanah Bumbu Pada mulanya ia sebagai sub raja raja daerah Bangkalaan Sampanahan dan Manunggul Setelah mangkatnya maka negeri Bangkalaan Sampanahan Manunggul di bawah kekuasaan adik perempuannya yaitu Gusti Besar sebagai sub raja Divisi negeri Cengal tetap berada di bawah adiknya Pangeran Seria sebagai sub raja 8 Setelah Kemangkatannya Negeri PenguasaBangkalaan Sampanahan Manunggul Gusti Besar binti Sultan Sepuh adik perempuannya Pangeran Seria bin Sultan Sepuh 1800 sebagai Raja Tanah Bumbu meliputi Bangkalaan Sampanahan Manunggul dan Cengal Pada mulanya ia hanya sebagai sub raja untuk daerah Cengal Negeri Bangkalaan Sampanahan Manunggul di bawah kekuasaan Gusti Besar sebagai sub raja menggantikan Pangeran Nata yang meninggal dunia 8 Baginda Mewarisi Takhta Kerajaan Bangkalaan Tempoh Pemerintahan Negeri Penguasa Sebelum1800 Cengal sub raja 1820 Bangkalaan Samparahan Manunggul Cengal Raja Pusat Pangeran Nata Ratu Agung bin Sultan SepuhGusti Besar binti Sultan Sepuh 1820 1830 sebagai Raja Tanah Bumbu menggantikan Pangeran Seria Gusti Besar dikenal sebagai Raja Bangkalaan Sampanahan Manunggul Cengal Cantung Batulicin Gusti Besar pada mulanya hanya sebagai raja daerah sub raja Bangkalaan Sampanahan Manunggul kemudian mewarisi daerah Cengal peninggalan Pangeran Seria Gusti Besar kemudian mendapatkan divisi negeri Cantung dan Batulicin yang diserahkan kepadanya atas kemufakatan ahli waris setelah mangkatnya bibinya Ratu Intan I raja daerah Cantung dan Batulicin Gusti Besar menikahi Aji Raden Kemudian Sultan Sulaiman Alamsyah Sultan Pasir IV tahun 1799 1811 datang menyerbu dan menganeksasi Cengal Manunggul Bangkalaan dan Cantung tetapi kemudian dapat direbut kembali 8 Baginda Mewarisi Takhta Kerajaan Bangkalaan Tempoh Pemerintahan Negeri Penguasa Sebelum1820 1830 Bangkalaan Sampanahan Manunggul sub raja Pangeran Nata Ratu Agung bin Sultan Sepuh kakandanya Cengal Raja Pusat Pangeran Seria bin Sultan Sepuh kakandanya Cantung Batu Licin Ratu Intan I binti Daeng Malewa Pangeran Dipati bibinya Pangeran Moeda Gusti Kamir bin Sultan Sepuh 1830 1860 sebagai raja daerah sub raja Bangkalaan yang ditunjuk oleh Ratu Intan 1 12 13 14 15 Sedangkan raja daerah sub raja Cantung dipegang Gusti Muso Hal ini terjadi setelah berhasil merebut kembali divisi divisi yang dahulu direbut oleh Sultan Sulaiman dari Pasir 8 Setelah berjaya merebut kembali divisi yang ditawan Sultan Sulaiman dari Pasir Ratu Intan I menunjuk sub raja divisi tertentu Negeri PenguasaBangkalaan Pangeran Moeda Gusti Kamir bin Sultan SepuhCantung Gusti MusoPangeran Haji Musa bin Pangeran Haji Muhammad 1838 1840 sebagai raja daerah Bangkalaan sekaligus Raja Batulicin dan Kusan 16 17 Pada Januari 1840 Pangeran Aji Musa mangkat dalam usia sekitar 80 tahun 8 Baginda Mewarisi Negeri Negeri PenguasaBangkalaan Batu Licin Kusan Pangeran Haji Musa bin Pangeran Haji MuhammadPangeran Aji Jawi Raja Jawa putera dari Gusti Besar sebagai Raja Bangkalaan 1840 1841 setelah ia memperoleh negeri Bangkalaan dengan cara menikahi Gusti Kamil binti Pangeran Muda Gusti Kamir Pangeran Muda adalah raja daerah sub raja Bangkalaan yang ditunjuk Ratu Intan 01 Pangeran Aji Jawi dikenal sebagai raja Tanah Bumbu yang memiliki 6 daerah Cengal Manunggul Sampanahan Bangkalaan Buntar Laut Cantung Pada mulanya Cengal adalah daerah pertama yang berhasil direbut kembali kemudian Manunggul dan Sampanahan Ia berhasil mempersatukan kembali negeri negeri Tanah Bumbu Divisi Cantung diperolehnya ketika ia menikahi Gusti Katapi puteri Gusti Muso raja daerah sub raja Cantung sebelumnya yang ditunjuk Ratu Intan 01 Tahun 1841 setelah mangkatnya Pangeran Aji Jawi divisi negeri Sampanahan ditingkatan menjadi swapraja tersendiri di bawah pamannya Gusti Ali yang kini bergelar Pangeran Mangku Bumi yang sebelumnya hanya sebagai sub raja raja daerah 8 Baginda Mewarisi Takhta Kerajaan Bangkalaan Negeri Panguasa SebelumBangkalaan Pangeran Moeda Gusti Kamir bin Sultan SepuhCengal Manunggul Sampanahan Sultan Sulaiman dari PasirCantung Gusti MusoAji Tukul Ratu Intan II Ratu Agung binti Aji Jawi 1845 Sekitar tahun 1846 sebagai Raja Bangkalaan Manunggul dan Cengal Pernikahan Pangeran Aji Jawi Raja Jawa dengan Gusti Kamil binti Gusti Kamir memiliki anak bernama Aji Tukul dan Aji Landasan Sedangkan Pernikahan Pangeran Aji Jawi dengan Gusti Katapi binti Gusti Muso memiliki anak bernama Adji Madoera Adji Daha yang menjadi Raja Cantung Adji Madura menganeksasi Buntar Laut setelah mangkatnya Gusti Dandai Raja negeri Buntar Laut yang tidak memiliki keturunan Adji Madoera Adji Daha menikah dengan Ratoe Jumantan Anak Pangeran Praboe nata Raja sampanahan dan memiliki anak bernama Aji Pangeran Kusumanegara yang kelak menggantikan ayahandanya Adji Madoera sebagai Raja Cantung dan Buntar Laut Ratu Intan II menikahi bangsawan Pasir bernama Aji Pati bin Sultan Sulaiman kemudian bergelar Pangeran Agung yang mendampinginya memegang tampuk pemerintahan sampai mangkatnya pada tahun 1846 Pada tahun 1849 Ratu Intan II menikahi Pangeran Abdul Kadir yang menjadi Raja Kusan Batulicin dan Pulau Laut 8 Setelah Kemangkatan Aji Jawi Negeri Penguasa Penguasa SebelumBangkalaan Manunggul Cengal Raja Pusat Aji Tukul Ratu Intan II Ratu Agung binti Aji Jawi Pangeran Aji Jawi Raja Jawa bin Gusti BesarCantung Adji Madoera Adji DahaBuntar Laut Gusti DandaiAji Pati Pangeran Agung bin Sultan Sulaiman dari Pasir 1845 1846 sebagai Raja Bangkalaan Manunggul dan Cengal Suami dari Aji Tukul 8 Baginda Mewarisi Takhta Negeri Penguasa SebelumBangkalaan Manunggul Cengal Aji Tukul Ratu Intan II Ratu Agung binti Aji Jawi isterinya Aji Samarang Pangeran Muda Muhammad Arifbillah bin Aji Pati 1846 sebagai Raja Bangkalaan Manunggul Cengal Pangeran Muda 18 menikahi Ratu Sengeng Arung Daeng Mengkau Raja Pagatan dan Kusan Baginda Mewarisi Takhta Negeri Penguasa SebelumBangkalaan Manunggul Cengal Aji Pati Pangeran Agung bin Sultan Sulaiman ayahndanya Pangeran Syarif Hasyim al Qudsi Besluit dd 24 Maret 1864 no 15 en als no 104 19 Aji Mas Rawan Pangeran Arga Kasuma bin Aji Samarang 1884 1905 sebagai Raja Bangkalaan Manunggul dan Cengal 20 21 Baginda Mewarisi Takhta Negeri Penguasa SebelumBangkalaan Manunggul Cengal Aji Samarang Pangeran Muda Muhammad Arifbillah bin Aji Pati ayahndanya Kronoogi Pemerintah Penguasa Kerajaan Bangkalaan suntingPenguasa Kerajaan Bangkalaan Sampanahan Bangkalaan Manunggul Cengal Cantung Batu Licin Buntar Laut KusanPangeran Prabu Sultan Sepuh bin Daeng Malewa Pangeran Dipati Ratu Intan I binti Daeng Malewa Pangeran Dipati Pangeran Layah bin Daeng Malewa Pangeran DipatiPangeran Nata Ratu Agung bin Sultan Sepuh Pangeran Seria bin Sultan SepuhGusti Besar binti Sultan SepuhGusti Besar binti Sultan SepuhPangeran Moeda Gusti Kamir bin Sultan Sepuh Gusti Muso Pangeran Haji MuhammadPangeran Haji Musa bin Pangeran Haji Muhammad Bangkalaan Batu Licin Kusan Pangeran Haji Musa bin Pangeran Haji Muhammad Pangeran Haji Musa bin Pangeran Haji MuhammadPangeran Aji Jawi Raja Jawa bin Gusti Besar Gusti DandaiAji Tukul Ratu Intan II Ratu Agung binti Aji Jawi Adji Madoera Adji Daha Adji Madoera Adji DahaAji Pati Pangeran Agung bin Sultan SulaimanAji Samarang Pangeran Muda Muhammad Arifbillah bin Aji PatiAji Mas Rawan Pangeran Arga Kasuma bin Aji SamarangSilsilah sunting Sultan Hidayatullah Panembahan Batu Hirang Sultan Mustainbillah Marhum Panembahan Pangeran Senapati Pangeran Dipati Anom Panembahan di Darat Pangeran Dipati Tuha Sultan Inayatullah Ratu Agung Pangeran Dipati Anom Sultan Dipati Anom Sultan Agung Pangeran Suryanata II Raden Kasuma Lalana Sultan Saidullah Ratu Anom Raden Kasuma Alam Panembahan Batu I Gusti Gade anak Nyai Wadon Gadung Sultan Saidillah 02 Amrullah Bagus Kasuma Raden Bagus Suria Angsa dari Banjar anak Nyai Wadon Sultan Tahlil Lillah Radon Basus Suria Negara anak Nyai Wadon Raras Pangeran Dipati Tuha Pangeran Dipati Mangkubumi Ratu Tanah Bumbu I Njahi Galih Pangeran Citra Yuda Sultan negeri Kelua Pangeran Pangeran Haji Muhammad Pangeran Hadji Mahmud Pangeran Hadji Musa x Ratu Salamah binti Sultan Sulaiman al Mu tamidullah Gusti Jamaluddin anak Ratu Salamah binti Sultan Sulaiman Pangeran Panji anak Ratu Salamah binti Sultan Sulaiman menikah dengan Aji Landasan binti Raja Aji Jawi Pg Muhammad Nafis anak Ratu Salamah binti Sultan Sulaiman Ratu Wira Kasuma menikah dengan Pg Wira Kasuma bin Sultan Muda Abdurrahman bin Sultan Adam Al Watsiqu Billah Pangeran Jaya Sumitra anak selir Pangeran Aji Musa Pangeran Abdul Kadir anak Ratu Salamah binti Sultan Sulaiman Pangeran Berangta Kasuma Pangeran Amir Husin Kasuma Pangeran Muhammad Aminullah Kasuma Pangeran Abdurrahman Kasuma Pangeran Mangun Kasuma Ratu Tanah Bumbu II Ratu Sepuh Ratu Mas Ratu Tanah Bumbu III x Daeng Malewa Pangeran Dipati x selir Ratu Intan I anak Ratu Mas Pangeran DaudPustaka sunting Belanda Utrechtsche bijdragen tot de geschiedenis het staatsrecht en de economie van Nederlandsch Indie Volume 14Pranala luar sunting Indonesia Silsilah Ratu Agung Gusti Besar https www flickr com photos 125605764 N04 15729377071 in set 72157645242442796 Diarsipkan 2014 12 13 di Wayback Machine Said Abas 22 Referensi sunting Syamsul Arifin Nafik Muthohirin M Khusnul Khuluq 2020 MINORITAS DALAM PANDANGAN SYARIAH DAN HAM Narasi Kaum Muda hlm 56 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie bewerkt naar de jongste en beste berigten dalam bahasa Belanda 2 Dutch East Indies Van Kampen 1869 hlm 59 a b Truhart P Regents of Nations Systematic Chronology of States and Their Political Representatives in Past and Present A Biographical Reference Book Part 3 Asia amp Pacific Oceania Munchen 2003 s 1245 1257 ISBN 3 598 21545 2 Administrative sub divisions in Dutch Borneo ca 1879 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 24 Diakses tanggal 2011 07 24 Native states zelfbesturen in Dutch Borneo 1900 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 12 11 Diakses tanggal 2012 07 25 Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Lembaga Kebudajaan Indonesia 1857 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde dalam bahasa Belanda 6 Lange amp Co 245 Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen 1853 Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde dalam bahasa Belanda 1 Lange hlm 339 a b c d e f g h i j k l Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama tijdschrift http www guide2womenleaders com indonesia substates htm T Indonesia Anna Lowenhaupt Tsing Di Bawah Bayang Bayang Ratu Intan Proses Marjinalisasi pada Masyarakat Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 306 1 9789794613061 Administrative sub divisions in Dutch Borneo ca 1879 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 24 Diakses tanggal 2011 07 24 Landsdrukkerij Landsdrukkerij 1851 Almanak en NaamRegisteer van Nederlandsch Indie voor 1851 dalam bahasa Belanda 24 Batavia Ter Lands Drukkerij hlm 94 Landsdrukkerij Landsdrukkerij 1858 Almanak en NaamRegisteer van Nederlandsch Indie voor 1858 dalam bahasa Belanda 31 Batavia Ter Lands Drukkerij hlm 134 Landsdrukkerij Landsdrukkerij 1860 Almanak en NaamRegisteer van Nederlandsch Indie voor 1860 dalam bahasa Belanda 33 Batavia Ter Lands Drukkerij hlm 141 Belanda Institut voor taal land en volkenkunde von Nederlandsch Indie The Hague Bijdragen tot de taal land en volkenkunde van Nederlandsch Indie Bagian 4 M Nijhoff 1856 Mayur Gusti 1979 Perang Banjar Rapi hlm 123 Willem Adriaan Rees bandjermasinsche krijg van 1859 1863 met portretten platen en een terreinkaart D A Thieme 1865 Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen Zeevaartkunde de Hydrographie de Kolonien Jilid 13 1853 Belanda Lembaga Kebudajaan Indonesia Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde Volume 15 Lange amp Co 1866 Belanda Dutch East Indies Dienst van den Mijnbouw Netherlands Departement van Kolonien Jaarboek van het mijnwezen in Nederlandsch Indie Volume 17 J G Stemler 1888 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 10 29 Diakses tanggal 2016 10 29 Regeerings almanak voor Nederlandsch Indie dalam bahasa Belanda Dutch East Indies 1906 hlm 243 Parameter vol yang tidak diketahui mengabaikan volume yang disarankan bantuan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kerajaan Bangkalaan amp oldid 23548392