www.wikidata.id-id.nina.az
Jeruk pontianak Klasifikasi ilmiah Kerajaan Plantae tanpa takson Tracheophyta tanpa takson Angiospermae tanpa takson Eudikotil tanpa takson Rosid Ordo Sapindales Famili Rutaceae Genus Citrus Jeruk Pontianak citrus nobilis var microcarpa merupakan jenis jeruk siam dengan ciri fisik kulitnya tipis dan licin mengkilat Jeruk Pontianak mempunyai rasa yang manis dan merupakan salah satu komoditas unggulan Kota Pontianak 1 Sebenarnya jeruk ini bukanlah hasil produksi pertanian Kota Pontianak Sentra tanaman jeruk justru berasal dari Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Namun sejak lama jeruk ini telah dikenal dengan merek dagang Jeruk Pontianak Dalam istilah bahasa Melayu Tebas punye jeruk Pontianak punye name Sejarah pengembangan Jeruk Siam yang akhirnya terkenal sebagai Jeruk Pontianak di Kalimantan Barat sejak tahun 1936 tepatnya di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Bibit jeruk ini dibawa dari Tiongkok oleh imigran Tionghoa yang menetap di Kalimantan Barat dan awalnya hanya dimanfaatkan untuk penganan mereka saja 2 3 Hingga awal tahun 1950 jeruk siam telah berhasil dibudidayakan hingga mencapai 1 000 ha walaupun sayangnya sepuluh tahun kemudian sebagian besar pohon jeruk ini ditebangi karena terserang penyakit Pada tahun 1979 perkebunan jeruk pontianak dikembangkan kembali oleh masyarakat bersama pemerintah untuk kebutuhan komersil 2 dan sampai 1990 an mengalami masa kejayaan yaitu mencapai 10 000 ha lebih dengan produksi 26 000 ton per tahun Dari tahun 1988 hingga 1991 produksi jeruk pontianak naik dari 76 000 ton menjadi 199 000 ton 4 Dalam perkembangannya harga jeruk pontianak yang naik turun sendiri ketika melimpahnya panen dianggap pemerintah merugikan petani dan pemerintah kemudian membentuk monopsoni yang berusaha mengatur tata niaga jeruk pontianak 5 6 Gubernur Kalbar Parjoko Suryokusumo lalu mengeluarkan SK No 88 1988 yang menyerahkan hak monopoli pembelian jeruk ke PUSKUD dan PT Humpuss milik Hutomo Mandala Putra Tommy Kemudian Humpuss dan PUSKUD menyerahkan monopolinya ke Badan Koordinasi Pelaksana Tata Niaga Jeruk BKPTNJ yang salah satu motor utamanya adalah PT Bima Citra Mandiri milik Bambang Trihatmodjo dan disahkan dengan SK No 296 1991 7 8 9 10 Jeruk pontianak sendiri ditetapkan dengan harga Rp 200 650 kg untuk kualitas D sampai A yang wajib dijual petani kepada Koperasi Unit Desa KUD untuk selanjutnya dijual kepada PT BCM saja ke luar daerah mirip BPPC 11 Diduga pemerintah pusat ikut terlibat dalam kebijakan monopoli ini 12 Akan tetapi monopoli tersebut justru membuat produksi jeruk pontianak anjlok pada awal 1990 an Hal ini karena banyak petani di daerah sekitar ikut ikutan menanam jeruk siam akibat tergiur harga yang pasti 13 membuat harga di tingkat petani jatuh sehingga total pendapatan tidak cukup membiayai biaya pengeluaran Anjloknya harga ini memaksa petani membiarkan pohon jeruk meranggas mati karena tidak terpelihara yang diperparah serangan hama penyakit Banyak petani jeruk pontianak bangkrut dan harus mencari pekerjaan lain termasuk ke Sarawak Malaysia berbanding terbalik dengan kemakmuran mereka sebelumnya 12 Hanya beberapa saat setelah monopsoni itu ditetapkan produksi jeruk pontianak anjlok 63 dan para petani yang marah membuang jeruk mereka di kantor pemerintah 4 Di saat yang bersamaan karena PT BCM sendiri memungut 10 dari harga jual jeruk dan ongkos Rp 1 500 kg mereka sudah menengguk keuntungan Rp 180 miliar tahun 14 Meskipun kemudian dengan SK No 555 1993 hak monopoli dialihkan kembali ke PUSKUD karena BCM merasa gagal 15 16 peralihan ke pihak koperasi ini justru tetap menyengsarakan perkebunan jeruk dengan dari 1993 ke 1998 luasan tanaman jeruk pontianak berkurang dari 19 000 hektar menjadi 1 500 hektar 8 Monopoli ini akhirnya baru dihapuskan pada 29 Januari 1998 lewat SK Gub Kalbar No 21 1998 yang merupakan hasil dari Letter of Intent Indonesia dan IMF 8 Saat ini masyarakat Sambas kembali mengembangkan potensi tanaman jeruk Luas potensi areal pengembangan KSP Jeruk saat ini antara 10 000 20 000 ha terdapat di Kab Sambas Lokasinya terletak dalam satu hamparan dataran rendah yang luas pada beberapa Desa di Kecamatan Pemangkat Tebas Sambas dan Teluk Keramat Berdasarkan rencana pengembangan produk unggulan daerah Kabupaten Sambas masih tersedia pengembangan komoditas jeruk seluas 7 844 ha dan masih memungkinkan untuk diperluas karena ketersediaan area pertanian lahan kering di Kalbar mencapai seluas 200 000 ha Menurut situs resmi Provinsi Kalimantan Barat keunggulan jenis Jeruk Siam ini antara lain dalam hal popularitasnya yang sudah cukup terkenal baik dalam maupun luar negeri khususnya ASEAN Selain itu masa produktivitasnya juga cukup lama 15 20 tahun dengan benefit cost ratio BCR sebesar 3 59 BCR jeruk siam ini merupakan yang tertinggi dibanding komoditas pertanian lainnya di Kalimantan Barat Selain itu harga di pasaran relatif stabil dan cenderung terus meningkat Referensi sunting AgroMedia Redaksi 2011 01 01 Bertanam Jeruk di Dalam Pot amp di Kebun AgroMedia hlm 14 ISBN 978 979 006 368 6 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Bercocok Tanam Jeruk Golddiggers Farmers and Traders in the Chinese Districts of West a b Asian Development Experience Vol 2 The Role of Governance in Asia NASIB JERUK DITANGAN BIMA Competition Policy and Economic Growth in Indonesia A Report on Issues and Options Masa Kejayaan Jeruk Sambas a b c Deregulasi Informasi Volume 9 Masalah 101 106 Dunia EKUIN dan PERBANKAN Volume 4 Masalah 17 18 Koperasi dalam sorotan pers agenda yang tertinggal a b Mencari Indonesia Demografi politik pasca Soeharto Parlementaria Majalah bulanan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Volume 29 Sejarah Korupsi Yayasan Soeharto Jilid VI Warta ekonomi mingguan berita ekonomi amp bisnis Volume 5 Masalah 28 34 KETIKA JERUK SEMAKIN PAHIT Sebagian besar sumber tulisan ini dari situs resmi Provinsi Kalimantan Barat www kalbar go id Diarsipkan 2009 01 19 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Jeruk pontianak amp oldid 25690136