www.wikidata.id-id.nina.az
Dalam wiracarita Mahabharata Janamejaya Dewanagari जनम जय IAST Janamejaya जनम जय adalah nama seorang raja memerintah Kerajaan Kuru dengan pusat pemerintahannya yang bernama Hastinapura Ia adalah anak dari Maharaja Parikesit Ia memiliki enam adik bernama Kaksasena Ugrasena Citrasena Indrasena Susena dan Nakayasena Ia diangkat menjadi raja pada usia yang masih muda setelah ayahnya tewas digit Naga Taksaka Janamejaya menyelenggarakan upacara pengorbanan ular demi membalas dendam Namun upacara tersebut dibatalkan karena permintaan seorang resi muda bernama Astika Janamejayaजनम जयIlustrasi Maharaja Janamejaya tengah bertemu Resi Astika yang menghentikan Sarpahoma upacara pengorbanan ular Dari buku Mahabharata terbitan Geeta Press Gorakhpur Ilustrasi Maharaja Janamejaya tengah bertemu Resi Astika yang menghentikan Sarpahoma upacara pengorbanan ular Dari buku Mahabharata terbitan Geeta Press Gorakhpur Tokoh MahabharataNamaJanamejayaEjaan Dewanagariजनम जयEjaan IASTJanamejayaKitab referensiMahabharata Bhagawatapurana AsalHastinapura Kerajaan KuruKediamanHastinapuraProfesirajaIstriWapustamaAnaksatanikaCerita Mahabharata konon dikisahkan oleh Bagawan Wesampayana kepada dia Janamejaya juga merupakan leluhur Raja Janamejaya putra Parikesit Daftar isi 1 Upacara pengorbanan ular 2 Penuturan isi Mahabharata 3 Peninggalan Sang Raja 4 Keturunan Raja Janamejaya 5 Tokoh bernama sama 6 Lihat pula 7 Pranala luarUpacara pengorbanan ular Sunting nbsp Ilustrasi upacara pengorbanan ular yang diselenggarakan Janamejaya Pada suatu ketika Sang Utangka dari Takshiladesa menghadap Maharaja Janamejaya yang baru saja selesai menaklukkan wilayah tersebut Sang Utangka memberitahu Maharaja Janamejaya mengenai penyebab kematian ayahnya yaitu digigit Naga Taksaka Sang Raja meneliti kebenaran cerita tersebut dan para menterinya membenarkan Akhirnya ia mengadakan upacara pengorbanan ular untuk menyapu seluruh spesies mereka dari muka Bumi Upacara tersebut dikenal dengan sebutan Sarpahoma Para brahmana tahu bahwa kelak upacara tersebut akan digagalkan oleh seorang resi tetapi mereka tidak memberitahukannya kepada Sang Raja Setelah sarana dan prasarana sudah lengkap Sang Raja menyelenggarakan upacara Api di tungku pengorbanan berkobar kobar Dengan mantra mantra suci yang dibacakan oleh para brahmana beribu ribu ular naga melayang di langit bagaikan terhisap dan lenyap ditelan api pengorbanan Pada saat pengorbanan berlangsung munculah seorang brahmana bernama Astika Ia memohon dengan sangat tulus kepada Maharaja Janamejaya agar menghentikan pengorbanan ular tersebut ia mengatakan bahwa upacara tersebut tidak pantas untuk dilakukan Karena merasa terharu dengan ketulusan Astika Maharaja menghentikan upacaranya Setelah Astika pulang ia merasa kecewa karena upacaranya tidak sempurna Sebagai gantinya Resi Wesampayana menuturkan sebuah kisah panjang untuk sang raja yaitu kisah para kakek buyutnya Pandawa dan Korawa hingga pertempuran besar di Kurukshetra Penuturan isi Mahabharata SuntingSesuai keinginan Janamejaya Resi Wesampayana memulai dari kisah para leluhur sang raja yaitu Bharata serta kakek moyangnya yang bernama Maharaja Yayati keturunan Sang Pururawa yang menurunkan lima putra dan mendirikan lima suku besar di India Lima suku tersebut diturunkan oleh Yadu Tuwasu Druhyu Anu dan Puru Leluhur Raja Janamejaya diturunkan oleh Sang Puru Garis keturunan berlanjut kepada Bharata Kuru Pratipa Santanu dan keluarga keraton Hastinapura Pandu Dretarastra Pandawa Korawa dan lain lain Raja Janamejaya juga menyuruh Resi Wesampayana untuk menuturkan kisah Kakek buyutnya yaitu Arjuna yang bertarung dengan sepupu mereka yaitu para Korawa yang dipimpin oleh Duryodana Pertempuran tersebut kemudian dikenal sebagai pertempuran besar di daratan Sang Kuru Kurukshetra atau Bharatayuddha perang antara keturunan Sang Bharata Peninggalan Sang Raja SuntingUpacara pengorbanan dilakukan di tepi sungai Arind di Bardan sekarang dikenal sebagai Parham Sebuah kolam batu konon dibangun oleh Maharaja Janamejaya untuk menandai lokasi upacara dikenal sebagai Parikshit kund masih ada di Distrik Mainpuri Di dekat kota tersebut ada khera yang besar dan tinggi berisi reruntuhan sebuah benteng dan beberapa pahatan di atas batu ditemukan Konon berasal dari zaman Maharaja Parikesit Keturunan Raja Janamejaya SuntingJanamejaya menikahi Wapustama dan memiliki dua putra bernama Satanika dan Sankukarna Satanika diangkat sebagai raja menggantikan ayahnya dan menikahi puteri dari Kerajaan Wideha kemudian memiliki seorang putra bernama Aswamedadata Para keturunan Raja Janamejaya tersebut merupakan raja legendaris yang memimpin Kerajaan Kuru tetapi riwayatnya tidak muncul dalam Mahabharata Tokoh bernama sama SuntingSelain Janamejaya putera Parikesit terdapat Janamejaya lain yang merupakan Seorang tokoh dalam Mahabharata putra Puru dan Kosalya leluhur Pandawa dan Korawa Janamejaya melangsungkan upacara aswamedha sebanyak tiga kali sebelum dia mangkat Janamejaya menikah dengan Ananta dan memiliki putra bernama Pracinwan Didahului oleh Puru Raja Dinasti Candrake 6 Diteruskan oleh PracinwanSeorang tokoh dalam Mahabharata putra Durmuka memihak Pandawa dalam Baratayuda Lihat pula SuntingTaksakaPranala luar Sunting Inggris Janamejaya s Sarpa Yaga Snake Sacrifice Upacara pengorbanan ular oleh Janamejaya Didahului oleh Parikesit Raja HastinapuraDinasti Kuru Diteruskan oleh Satanika Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Janamejaya amp oldid 22521774