www.wikidata.id-id.nina.az
Koordinat 0 18 19 S 100 22 10 E 0 305210 S 100 3694 E 0 305210 100 3694 Jam Gadang adalah menara jam yang menjadi penanda atau ikon Kota Bukittinggi Sumatra Barat Indonesia Menara jam ini menjulang setinggi 27 meter dan diresmikan pembangunannya pada 25 Juli 1927 1 Terdapat jam berukuran besar berdiameter 80 cm di empat sisi menara sehingga dinamakan Jam Gadang sebutan bahasa Minangkabau yang berarti jam besar Jam GadangPerancangYazid Rajo MangkutoTipeMenara jamTinggi27 meterPembukaan pertama25 Juli 1927Didedikasikan kepadaSekretaris Fort de Kock sekarang Kota Bukittinggi Biaya pembangunan21 000 GuldenJam Gadang menjadi lokasi peristiwa penting pada masa sekitar kemerdekaan Indonesia seperti pengibaran bendera merah putih 1945 Demonstrasi Nasi Bungkus 1950 dan pembunuhan 187 penduduk setempat oleh militer Indonesia atas tuduhan terlibat Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia 1959 2 3 Saat ini Jam Gadang menjelma menjadi objek wisata dengan perluasan taman di sekitarnya Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik pada hari kerja maupun pada hari libur Acara acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sini Daftar isi 1 Struktur 2 Sejarah 3 Kronik 4 Kondisi saat ini 5 Galeri 6 Referensi 7 Pranala luarStruktur SuntingUkuran dasar bangunan Jam Gadang yaitu 6 5 x 6 5 meter ditambah dengan ukuran dasar tangga selebar 4 meter sehingga ukuran dasar bangunan keseluruhan 6 5 x 10 5 meter 4 Bagian dalam menara jam terdiri dari lima tingkat dengan tingkat teratas merupakan tempat penyimpanan bandul Terdapat empat jam dengan diameter masing masing 80 cm pada Jam Gadang Jam tersebut digerakkan secara mekanik oleh mesin yang didatangkan langsung dari Rotterdam Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur Mesin jam dan permukaan jam terletak pada satu tingkat di bawah tingkat paling atas Pada bagian lonceng tertera pabrik pembuat jam yaitu Vortmann Recklinghausen Vortman adalah nama belakang pembuat jam Benhard Vortmann sedangkan Recklinghausen adalah nama kota di Jerman yang merupakan tempat diproduksinya mesin jam pada tahun 1892 Sejarah Sunting nbsp Jam Gadang terlihat dari kejauhan di salah satu sudut Kota Bukittinggi sekitar tahun 1933Jam Gadang dibangun pada 1925 1927 5 atas inisiatif Hendrik Roelof Rookmaaker controleur atau sekretaris kota Fort de Kock sekarang Kota Bukittinggi pada masa pemerintahan Hindia Belanda 6 7 Jamnya merupakan hadiah dari Ratu Belanda Wilhelmina Seorang arsitek asal Koto Gadang Yazid Rajo Mangkuto bertindak sebagai penanggung jawab pembangunan 8 sementara pelaksana pembangunan ditangani oleh Haji Moran dengan mandornya St Gigi Ameh 7 9 Peletakan batu pertama pembangunan dilakukan oleh putra pertama Rookmaker yang pada saat itu masih berusia enam tahun Pembangunannya menghabiskan biaya sekitar 15 000 Gulden di luar biaya upah pekerja sebesar 6 000 Gulden 10 Biaya itu bersumber dari Pasar Fonds badan pengelola dan pengumpul pajak atas pasar pasar di Bukittinggi Jam Gadang sedang dalam tahap kontruksi ketika terjadinya gempa bumi Padang Panjang pada Juni 1926 Gempa mengakibatkan bangunan menara miring 30 derajat sehingga diperbaiki seperti keadaan semula 11 Pada Februari 1927 Gubernur Jenderal Hindia Belanda Andries Cornelies Dirk de Graeff meninjau pembangunan Jam Gadang dalam kunjungannya ke Fort de Kock Sejak didirikan menara jam ini telah mengalami tiga kali perubahan pada bentuk atapnya Awal didirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda atapnya berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya Bentuk ini sebagai sindiran agar orang Kurai Banuhampu sampai Sungai Puar bangun pagi apabila ayam sudah berkokok 12 Pada masa pendudukan Jepang bentuk atap diubah menyerupai Kuil Shinto Pada 1953 setelah Indonesia merdeka atap pada Jam Gadang diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau Rumah Gadang Kronik Sunting nbsp nbsp nbsp Atap Jam Gadang mengikuti zaman pemerintahannya Ketika berita proklamasi kemerdekaan Indonesia diumumkan di Bukittinggi bendera merah putih untuk pertama kalinya dikibarkan di puncak Jam Gadang setelah melalui pertentangan dengan pucuk pimpinan tentara Jepang 13 14 15 16 17 18 Pemuda yang memimpin massa untuk menaikkan pertama kali Sang Saka Merah Putih di puncak Jam Gadang bernama Mara Karma 19 Pada masa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia 1958 1961 terjadi pertempuran antara Tentara Indonesia ketika itu bernama Angkatan Perang Republik Indonesia atau APRI dengan pasukan PRRI Pada tahun 1959 tepat dibawah Jam Gadang APRI membunuh sekitar 187 orang dengan cara ditembak Hanya 17 orang dari jumlah tersebut yang merupakan tentara PRRI sedangkan selebihnya merupakan rakyat sipil 2 Para mayat tersebut lalu dijejerkan di halaman Jam Gadang 3 Setelah operasi penumpasan PRRI APRI membangun Tugu Pembebasan di sekitar Jam Gadang untuk memperingati kemenangan mereka Relief di tugu melukiskan ninik mamak sedang bersujud di bawah telapak kaki tentara yang berdiri dengan angkuhnya Tugu tersebut dihancurkan pada masa pemerintahan Gubernur Sumatra Barat Harun Zain 20 21 Kondisi saat ini SuntingJam Gadang sempat ditutup dengan dibalut kain marawa pada malam pergantian tahun 2008 ke 2009 oleh Wali Kota Bukittinggi Djufri Alasan penutupan untuk mengurangi kerumunan pengunjung di pelataran Jam Gadang yang berpotensi menimbulkan tindak kriminal dan korban jiwa 22 Jam Gadang dilaporkan mengalami kerusakan dan miring di beberapa lantai pasca gempa bumi Sumatra Barat 2007 Kerusakan meliputi struktur utama retakan di simpul atau tumpuan bangunan pada tiga tingkat pertama serta retakan horizontal di sekeliling dinding bangunan pada ketinggian sekitar 1 5 meter dari tingkat pertama 23 Selain itu bandul jam patah sehingga jam tidak diaktifkan sementara waktu 24 Pada 2010 upaya penguatan bangunan dilakukan oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia BPPI dengan menyuntikkan cairan kimia khusus Biayanya bersumber dari Kedutaan Besar Belanda di Jakarta sekitar 600 juta rupiah 25 Rehabilitasi bangunan selesai dikerjakan bertepatan dengan ulang tahun Kota Bukittinggi yang ke 262 pada 22 Desember 2010 26 Pada Juli 2018 kawasan Jam Gadang direvitalisasi oleh pemerintah Pengerjaannya memakan biaya Rp18 miliar dan rampung pada Februari 2019 27 Jelang pergantian tahun 2021 Jam Gadang kembali ditutup dengan kain putih untuk mencegah kerumunan warga di tengah pandemi Covid 19 yang masih berlangsung 28 Galeri Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Jam Gadang nbsp Jam Gadang pada bulan Mei 2011 nbsp Angka Romawi empat IV yang pada Jam Gadang tertulis IIII nbsp Jam Gadang pada masa pendudukan JepangReferensi Sunting Rahmat Irfan Denas 2022 10 22 Peresmian Jam Gadang 25 Juli 1927 Suluah com Diakses tanggal 2023 01 26 a b Syamdani 2009 PRRI pemberontakan atau bukan Media Pressindo ISBN 978 979 788 032 3 a b Ilyas Abraham Syair Kisah Perjuangan Anak Nagari 1958 1961 Kalah di Ujung Bedil Menang dengan Silat Lembaga Kekerabatan Datuk Soda ISBN 978 602 71254 1 4 Edinal Agung 24 Februari 2017 Kajian Bentuk Jam Gadang di Bukittinggi Tesis Universitas Sumatra Utara Bukittinggi 1968 1971 MededeelIngen van den Dienst der Volksgezondheid in Nederlandsch Indie Dutch East Indies Dienst der volksgezondheid Google Books a b Ensiklopedi Minangkabau Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau 2005 ISBN 978 979 3797 23 6 Jam Gadang Hadiah Ratu Wilhelmina dan Peran Arsitek asal Koto Gadang Suluah com 2021 05 28 Diakses tanggal 2021 05 28 Femina gaya hidup masa kini P T Gaya Favorit Press 1992 H Julius Dt Malaka Nan Putiah 1947 Sejarah Nagari Kurai V Jorong serta Pemerintahannya Pasar dan Kota Bukittinggi Bukittinggi Tsamaratoel Ichwan hlm 51 Tempo Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya 1979 Sejarah sosial daerah Sumatra Barat PDF Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Proyek i e Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1983 Penerangan Indonesia Departemen 1954 Lukisan revolusi 1945 1950 dari negara kesatuan ke negara kesatuan Kementerian Penerangan Raliby Osman 1953 Documenta historica sedjarah dokumenter dari pertumbuhan dan perdjuangan negara Republik Indonesia dalam bahasa Melayu Bulan Bintang Daerah Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan 1977 Sejarah daerah Sumatera Barat Proyek Sejarah daerah Sumatra Barat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah 1978 Wild Colin 1986 Gelora api revolusi sebuah antologi sejarah Diterbitkan atas kerja sama BBC Seksi Indonesia dan Penerbit PT Gramedia Lintasan perjalanan Kepolisian RI sejak proklamasi 1950 Gadhessa Pura Mas 1985 Mintaraga Mulyadi 1986 Api perjuangan kemerdekaan di kota Padang Songo Abadi Inti Pandoe Marthias Dusky 2010 Jernih melihat cermat mencatat antologi karya jurnalistik wartawan senior Kompas Penerbit Buku Kompas ISBN 978 979 709 487 4 Taman Wirasakti Gambarkan Keangkuhan Tentara Pusat Harian Singgalang 29 Januari 2000 Antiokhia YAPAMA Yayasan Pelayanan Media 2010 01 01 Tabloid Reformata Edisi 122 January 2010 Yayasan Pelayanan Media Antiokhia YAPAMA Msh ed 2010 03 10 Wah Bangunan Jam Gadang Miring Kompas com Diakses tanggal 2022 04 12 Digoyang Gempa Jam Gadang Masih Tegak detikcom Diakses tanggal 2022 04 12 Jam Gadang Selesai Diperbaiki Republika Online 2010 12 23 Diakses tanggal 2022 04 12 http www republika co id Renovasi Jam Gadang Taman Jam Gadang Diresmikan 17 Februari Telan Dana Rp18 Miliar VALORA NEWS SUMBAR Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 05 01 Diakses tanggal 2019 05 01 Jam Gadang Ditutup Kain Putih Pemko Bukittinggi Tegaskan Tak Ada Perayaan Tahun Baru Padangkita com 2020 12 31 Diakses tanggal 2020 12 31 Pranala luar SuntingRahmat Irfan Denas Cerita Saksi Hidup Soal Pembangunan Lubang Jepang di Bukittinggi Suluah com Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Jam Gadang amp oldid 23598171