www.wikidata.id-id.nina.az
Abu Muhammad Hasan al Kharrat Arab حسن الخراط code ar is deprecated lahir 1861 note 1 meninggal 25 Desember 1925 adalah salah seorang pemimpin utama pemberontak Suriah dalam peristiwa pemberontakan besar besaran rakyat Suriah melawan pemerintah Mandat Prancis Daerah operasi utama Hasan adalah kota Damaskus dan Ghouta daerah pedesaan di sekeliling kota Damaskus Ia gugur dalam perjuangan dan dihormati sebagai pahlawan bangsa Suriah 4 Hasan al Kharrat حسن الخراطPortret Hasan al KharratLahir1861Damaskus Vilayet Suriah Kesultanan UtsmaniyahMeninggal25 Desember 1925 1861 umur 65 64 tahunDamaskus Mandat Prancis di Suriah dan LebanonKebangsaanSuriahPekerjaanPeronda malam danqabaday jawara kampung Al SyaghurDikenal atasMemimpin pemberontak Damaskus dan Ghouta dalam Pemberontakan Besar SuriahAnakFakhriSelaku qabaday Turkish Kabadayicode tr is deprecated secara harfiah berarti perundung atau jawara kampung Al Syaghur di kota Damaskus Hasan dekat dengan Nasib al Bakri seorang tokoh nasionalis dari keluarga paling terkemuka di Al Syaghur Atas ajakan Nasib Hasan bergabung dengan gerakan pemberontakan pada bulan Agustus 1925 dan membentuk kesatuan yang terdiri atas para pejuang asal Al Syaghur dan sekitarnya Ia memimpin aksi penyerbuan kota Damaskus dan sempat menguasai tempat kediaman Komisaris Tinggi Prancis Maurice Sarrail sebelum terdesak mundur oleh aksi pengeboman yang dilakukan tentara Prancis Menjelang akhir tahun 1925 timbul ketegangan antara Hasan dan para pemimpin pemberontak lainnya khususnya Sa id al As dan Ramadan al Shallash akibat saling tuding telah menjarah desa desa atau memeras warga setempat Hasan terus memimpin operasi operasi di Ghouta tempat ia tewas terbunuh dalam suatu aksi penyergapan yang dilakukan tentara Prancis Pemberontakan rakyat Suriah dipadamkan pada tahun 1927 tetapi Hasan al Kharrat tetap dikenang sebagai seorang syahid yang gugur dalam perjuangan rakyat Suriah melawan penjajah Prancis Daftar isi 1 Masa muda dan awal karier 2 Pemimpin pasukan dalam Pemberontakan Besar Suriah 2 1 Perekrutan dan pertempuran pertempuran perdana 2 2 Pertempuran Damaskus dan operasi operasi di Ghouta 2 3 Ketegangan dengan para pemimpin pemberontak 3 Kematian dan tinggalan sejarah 4 Catatan 5 Rujukan 6 KepustakaanMasa muda dan awal karier nbsp Suasana jalan kampung Al Syaghur di kota Damaskus 1910 Hasan tinggal di Al Syaghur tempat ia menjadi qabaday jawara kampung dan peronda malam di kebun kebun buah kampung itu Hasan Al Kharrat lahir dalam sebuah keluarga Muslim Sunni di Damaskus pada 1861 manakala Suriah masih menjadi bagian dari wilayah Kekaisaran Utsmaniyah 5 6 Ia bekerja sebagai peronda malam di kawasan permukiman Al Syaghur dan penjaga kebun kebun buah yang berada di kampung itu 6 7 8 Damaskus direbut kaum pemberontak Arab dalam Perang Dunia I pada bulan Oktober 1918 Tak lama kemudian Perkumpulan Orang Arab sebuah organisasi kebangsaan Arab dibentuk di Damaskus untuk menghimpun dukungan bagi kaum pemberontak Arab 9 Perkumpulan ini memberi sokongan kepada pemimpin kaum pemberontak Arab Emir Faisal yang membentuk pemerintahan ala kadarnya di Suriah 9 Hasan bersekutu dengan Perkumpulan Orang Arab dan menghimpun dukungan di Al Syaghur bagi Emir Faisal 10 Pada bulan Juli 1920 pemerintahan Emir Faisal tumbang setelah angkatan bersenjatanya yang hanya sekadar gerombolan bersenjata itu dikalahkan tentara Prancis dalam Pertempuran Maysalun 11 Prancis kemudian memerintah Suriah dengan mengatasnamakan Mandat Liga Bangsa Bangsa Pada tahun tahun permulaan pemerintahan Prancis Hasan adalah qabaday jamak qabadayat kampung Al Syaghur 7 12 Menurut kebiasaan turun temurun dalam masyarakat setempat qabaday adalah pemimpin para berandal di suatu kampung atau kawasan permukiman 13 Secara tidak resmi warga kampung mengandalkan qabaday untuk menindaklanjuti keluhan keluhan warga dan membela kehormatan kampung dari gangguan penjahat atau qabaday kampung lain 13 Di mata umum Hasan adalah seorang pria terhormat yang dikagumi karena berbadan kuat 13 serta gemar melindungi kaum lemah dan kaum papa 14 Menurut sejarawan Philip S Khoury qabaday dianggap sebagai pejunjung adat istiadat Arab penjaga budaya rakyat 13 14 Philip S Khoury berpendapat bahwa Hasan mungkin sekali adalah qabaday yang paling dihormati dan dikagumi orang semasa hidupnya 12 Para qabadayat lazimnya enggan bersekolah 13 dan menurut sejarawan Michael Provence Hasan agaknya buta huruf 15 Para qabadayat lazimnya bersekutu dengan tokoh tokoh tertentu yang terkemuka di kota dan dapat dimanfaatkan oleh tokoh tokoh itu untuk menuai dukungan warga di kampung kampung asal para qabadayat 13 Hasan bersekutu dengan Nasib al Bakri seorang politikus dan tuan tanah di kota Damaskus 8 Keluarga Al Bakri adalah keluarga paling berpengaruh di Al Syaghur dan Hasan bekerja sebagai kaki tangan utama keluarga Al Bakri di kampung itu 16 Pemimpin pasukan dalam Pemberontakan Besar SuriahPerekrutan dan pertempuran pertempuran perdana Pada pertengahan 1925 Sultan Pasya al Atrasy Syekh pemimpin kaum Druzi mengobarkan pemberontakan melawan pemerintah Mandat Prancis di Jabal al Druzi Arab جبل الدروز code ar is deprecated jabal ad duruz gunung kaum Druzi daerah pegunungan di kawasan selatan Suriah 8 Kemenangan telak pasukan Syekh al Atrasy atas Tentara Syam Prancis Prancis Armee du Levantcode fr is deprecated menggugah semangat juang kaum nasionalis Suriah sehingga pemberontakan ini menjalar ke utara sampai ke daerah pedesaan di sekitar Damaskus bahkan lebih jauh lagi 8 Nasib al Bakri adalah penghubung utama antara Syekh al Atrasy dan gerakan gerakan pemberontakan yang bermunculan di Damaskus dan Ghouta 8 Ghouta adalah dataran subur di sekeliling kota Damaskus 17 18 dan rumpun rumpun pepohonan di kebun kebun buah serta saluran saluran air yang banyak terdapat di daerah itu dimanfaatkan oleh kaum pemberontak sebagai tempat perlindungan sekaligus pangkalan untuk menyerbu Damaskus 19 Pada bulan Agustus Nasib meyakinkan Hasan untuk bergabung dengan gerakan pemberontakan 6 16 Menurut Michael Provence Hasan adalah sosok yang ideal untuk dilibatkan karena ia diikuti anak anak muda di kampungnya disegani orang di luar kampungnya punya banyak koneksi dan sudah dikenal sebagai seorang jawara yang tangguh 16 Kesatuan pejuang yang dipimpinnya terkenal dengan sebutan isabat al Syawaghirah Kawanan Al Syaghur 8 Meskipun nama kesatuan ini berasal dari nama kampung Hasan anggota anggotanya juga meliputi dua puluh orang qabadayat dari kampung kampung lain di kota Damaskus dan desa desa di sekitarnya beserta gerombolan bersenjata mereka masing masing 20 note 2 Daerah daerah operasi utama Hasan adalah daerah daerah di sekitar Al Syaghur dan hutan Al Zur di kawasan timur Ghouta 15 Melalui kedekatannya dengan seorang ulama Sufi Hasan memasukkan unsur perang suci Islam ke dalam gerakan pemberontakan yang sesungguhnya sangat bersifat sekuler Tindakan ini tidak disambut baik oleh sejumlah pihak yang turut terlibat dalam gerakan pemberontakan 16 nbsp Pasukan pemberontak di Ghouta di bawah pimpinan Syekh Druzi Izz al Din al Halabi berdiri nomor lima dari kiri 1925 Pasukan pemberontak yang dipimpin Hasan lebih banyak beroperasi di Ghouta Hasan mulai melancarkan operasi operasi gerilya pada bulan September sasarannya adalah pasukan pasukan tentara Prancis yang ditempatkan di kawasan timur dan kawasan selatan Ghouta 20 Namanya semakin tenar setelah ia memimpin aksi aksi penyerbuan pada malam hari terhadap orang orang Prancis di Damaskus Dalam aksi aksi malam hari itu ia berhasil melucuti senjata pasukan patroli dan menyandera para prajurit 6 Di Al Syaghur Souk Saruja dan Jazmatiyya Hasan dan kesatuannya membumihanguskan seluruh bangunan milik Prancis 6 Pada pekan pertama bulan Oktober enam puluh personil pasukan penjaga keamanan Prancis gendarmerie dikerahkan ke daerah Ghouta untuk meringkus Hasan beserta anak buahnya 3 Pasukan penjaga keamanan ini ditempatkan di rumah Mukhtar kepala desa Al Malihah 3 Pada sore hari pasukan pemberontak menyerang rumah itu Tiga personil pasukan penjaga keamanan tewas terbunuh dan sisanya ditawan tetapi akhirnya dilepas tanpa cedera 3 Pada 12 Oktober pasukan pasukan Prancis yang didukung barisan tank artileri dan pesawat tempur melancarkan operasi pengepungan dan pemberantasan pasukan pemberontak yang dipimpin Hasan di hutan Al Zur 21 Para anggota pasukan Hasan telah menerima peringatan dari warga desa Al Malihah mengenai pergerakan tentara Prancis 21 Pasukan pemberontak yang ditempatkan di sela sela pepohonan menghujani pasukan Prancis dengan tembakan tembakan jarak jauh yang mengena sasaran 21 Pasukan Prancis tidak berhasil memancing pasukan pemberontak untuk keluar dari tempat perlindungannya dan terpaksa mundur 21 Saat mundur ke Al Malihah pasukan Prancis menjarah dan membumihanguskan desa itu 21 Para pejabat intelijen Prancis membenarkan kekejaman pasukan Prancis di Al Malihah ini sebagai tindakan balasan atas aksi penangkapan dan penistaan yang dilakukan pasukan pemberontak terhadap pasukan penjaga keamanan sepekan sebelumnya Prancis mengklaim bahwa seorang kanak kanak lelaki dari Al Malihah telah memberitahukan keberadaan pasukan Prancis di desa itu kepada anak buah Hasan 22 Meskipun tidak berhasil meringkus Hasan dan anak buahnya pasukan Prancis mengeksekusi mati sekitar 100 orang warga sipil dari desa desa di Ghouta 22 Jenazah mereka diangkut ke Damaskus enam belas di antaranya dinyatakan sebagai jenazah anggota gerombolan pengacau dan dipertontonkan di muka umum oleh pemerintah Mandat Prancis 22 Pertempuran Damaskus dan operasi operasi di Ghouta nbsp Jenderal Maurice Sarrail Komisaris Tinggi Mandat Prancis di SuriahSerangan tentara Prancis di Ghouta membuat kubu pemberontak meradang Nasib al Bakri pun segera menyusun rencana untuk merebut Benteng Damaskus yang menjadi markas pasukan Prancis dan Istana Azm yang akan ditinggali Jenderal Maurice Sarrail Komisaris Tinggi Mandat Prancis di Suriah pada 17 18 Oktober Jenderal Sarrail lebih sering bermarkas di Beirut 22 Komisaris Tinggi ini adalah administrator umum di Suriah atas nama pemerintah Prancis dan praktis berkuasa mutlak 23 Kesatuan kesatuan pemberontak yang aktif di Damaskus kala itu adalah isabat al Syawaghirah yang dipimpin Hasan dan satu pasukan gabungan para pejuang Druzi para pemberontak asal kampung Al Midan di kota Damaskus dan para pemberontak asal Ghouta 24 Untuk menanggulangi kekurangan jumlah personil di kubu pemberontak Nasib al Bakri menyurati Syekh al Atrasy meminta bala bantuan 22 Syekh al Atrasy mengirimkan surat balasan yang berisi pemberitahuan bahwa ia masih sibuk beroperasi di daerah Hauran tetapi akan mengerahkan seluruh pasukannya untuk mendukung kaum pemberontak di Damaskus segera sesudah merampungkan aksinya di Hauran 22 Sebelum surat balasan Syekh al Atrasy sampai ke tangannya Nasib al Bakri telah memutuskan untuk melaksanakan rencananya 24 Pada 18 Oktober Hasan memimpin empat puluh personil pemberontak memasuki Al Syaghur dari areal pekuburan lama dekat gerbang selatan Damaskus dan mengumumkan bahwa kaum Druzi telah datang untuk membebaskan kota Damaskus dari pendudukan Prancis 24 Kerumunan warga Al Syaghur menyambut gembira kedatangan kaum pemberontak dan banyak dari mereka ikut serta mengangkat senjata Anak buah Hasan berhasil merebut pos polisi di Al Syaghur dan melucuti senjata para personilnya 24 Ramadan al Shallash pemimpin kaum pemberontak dari Deir ez Zor datang bergabung dengan membawa serta dua puluh pejuang Badawi yang ia pimpin Pasukan gabungan ini bergerak memasuki Pasar Hamidiyah dan berhasil merebut Istana Azm 24 25 tetapi tidak menemukan Jenderal Sarrail karena yang bersangkutan sudah berangkat ke Hauran untuk menghadiri sebuah pertemuan di kota Daraa 24 Pasukan pemberontak menjarah dan membakar istana itu 24 Sejarawan Michael Provence berpendapat bahwa perebutan Istana Azm tanpa Jenderal Sarrail tidak memiliki arti taktis tetapi merupakan suatu pencapaian yang penuh makna simbolis bagi kaum pemberontak karena Istana Azm memiliki arti penting sebagai pusat bersejarah dari kekuatan ekonomi dan politik di Damaskus yang kini telah dirampas oleh Prancis dan sama sekali tidak dikawal 24 Ketika Hasan merebut Istana Azm Nasib al Bakri bersama 200 personil pemberontak yang dipimpinnya berkendara menyusuri kota itu diikuti warga sipil yang semakin lama semakin ramai 24 Setelah menutup pintu pintu kawasan Kota Tua Damaskus untuk mencegah masuknya bala bantuan dari pihak lawan Hasan mengeluarkan perintah untuk membunuh setiap orang yang memiliki hubungan dengan tentara Prancis 25 Sekitar 180 prajurit Prancis tewas dibunuh 25 Jenderal Sarrail memerintahkan aksi peledakan dan pengeboman lewat udara atas kota itu yang berlangsung selama dua hari dan merenggut sekitar 1 500 korban jiwa 26 Kekacauan dan pertempuran pecah di mana mana setelah seluruh permukiman masjid dan gereja diratakan dengan tanah tentara Prancis memasuki kota dan ratusan tokoh pergerakan kebangsaan Suriah ditangkap 25 termasuk putra Hasan yang bernama Fakhri 8 Fakhri tertangkap pada 22 Oktober dalam suatu aksi serangan malam yang dilakukan secara gegabah oleh kaum pemberontak terhadap tentara Prancis yang kala itu telah berhasil menguasai kembali kota Damaskus 15 Hasan ditawari untuk menyerahkan diri sebagai ganti pembebasan putranya tetapi ia menampik tawaran itu 27 Kaum pemberontak mundur dari Damaskus sewaktu penyelenggaraan pertemuan antara komandan tentara Prancis Maurice Gamelin dan para pemuka masyarakat kota Damaskus 28 Pertemuan ini berakhir dengan persetujuan Prancis untuk menghentikan aksi pengeboman sebagai ganti pembayaran denda sebesar 100 000 keping emas Lira Turki yang akan diserahkan pada 24 Oktober 26 Denda ini tak kunjung dibayar sampai lewat batas waktu penyerahan yang ditetapkan Prancis tetapi aksi pengeboman tidak dilanjutkan agaknya karena diperintahkan demikian oleh pemerintah Prancis di Paris 29 Kecaman dunia internasional terhadap aksi pengeboman Damaskus yang dilakukan Jenderal Sarrail dan semakin maraknya kritik yang bermunculan di Prancis terhadap tindakannya yang dinilai keliru dalam menanggulangi pemberontakan itu mengakibatkan Sang Jenderal diberhentikan dari jabatannya pada 30 Oktober 30 Ia digantikan oleh seorang politikus Prancis Henry de Jouvenel 31 yang tiba di Suriah pada bulan Desember 32 Pada 22 November Hasan memimpin 700 personil pemberontak dalam sebuah pertempuran melawan sekitar 500 prajurit Prancis di luar kota Damaskus 33 Pasukan Prancis hanya mengalami sedikit kerugian yang tidak berarti tetapi pasukan Hasan mengalami kerugian besar Menurut laporan Reuters ada tiga puluh korban jiwa dan empat puluh korban luka luka di pihak pemberontak 33 Pada 5 Desember Hasan ikut serta dalam jajaran pemimpin pasukan gabungan pemberontak berkekuatan 2 000 personil dari berbagai latar belakang yang menggempur barak barak tentara Prancis di kampung Al Qadam yang terletak di bagian selatan kota Damaskus Tentara Prancis mengaku berhasil menewaskan cukup banyak korban tetapi gerakan pemberontakan terus berlanjut 34 Ketegangan dengan para pemimpin pemberontak Tata tertib dan pengawasan yang terpusat sukar untuk diwujudkan di kalangan pemberontak karena kelompok kelompok pemberontak sangat beragam dan mandiri Dalam pertemuan para pemimpin pemberontak yang diselenggarakan pada 26 November di desa Saqba Ghouta 35 Sa id al As menuduh Hasan dan pemimpin pemimpin lainnya telah melakukan aksi penjarahan di Ghouta 36 sementara Hasan mendakwa Ramadan telah memeras warga kampung Al Midan di kota Damaskus dan warga kota Douma di daerah Ghouta 37 Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk membentuk suatu pemerintahan baru guna menggantikan pemerintahan Mandat Prancis meningkatkan perekrutan warga Ghouta mengatur operasi operasi militer di bawah satu komando terpusat dan membentuk mahkamah revolusi untuk menghakimi mata mata 36 Pertemuan ini juga menetapkan kawasan di antara desa Zabdin dan sebelah utara jalan raya Douma Damaskus sebagai daerah operasi Hasan 36 Meskipun kepemimpinannya sangat menonjol dalam aksi aksi militer kaum pemberontak Hasan tidak diikutsertakan menjadi anggota dewan pemimpin pemberontak yang baru dibentuk demikian pula halnya dengan sekutu sekutu Nasib al Bakri lainnya 36 Justru Sa id yang menjadi pemimpin umum kaum pemberontak 36 Perpecahan tajam antarkelompok pemberontak ini semakin nyata terlihat dalam penyelenggaraan pertemuan kedua di Saqba pada 5 Desember Menurut wartawan Suriah Munir al Rais perseteruan antara Hasan dan Ramadan sudah diketahui secara luas di kalangan pemberontak 35 Tindakan Ramadan yang mewajibkan tuan tuan tanah besar dan para pemuka kota kota di daerah Ghouta untuk membayar pajak perang menyebabkan penyandang dana Hasan yakni Nasib al Bakri menganggapnya sebagai ancaman terhadap golongan tuan tuan tanah tradisional yakni golongan yang salah satu anggotanya adalah Nasib al Bakri sendiri 38 Menurut keterangan Munir pertemuan itu terselenggara atas permintaan Hasan 39 yang memerintahkan anak buahnya untuk menangkap dan membawa Ramadan ke Saqba 40 Namun menurut keterangan Sa id pertemuan itu terselenggara atas permintaan Ramadan dan ketika Ramadan tiba Hasan sendiri yang menahannya serta menyita kuda senjata dan uangnya 40 Setelah ditahan Ramadan diadili secara singkat Dalam sidang peradilan itu Hasan mendakwa Ramadan telah melakukan pemaksaan penyanderaan demi uang tebusan dan pengumpulan dana atas nama gerakan pemberontakan sementara Nasib al Bakri secara khusus mengecamnya karena memeras warga Douma untuk menyerahkan uang sebesar 1 000 giney Lira Utsmaniyah 35 serta memaksa warga Harran al Awamid Al Qisa dan Maydaa untuk membayar denda yang besar demi memperkaya diri sendiri 41 Hasan dan Nasib memutuskan bahwa Ramadan terbukti bersalah dan mengeluarkannya dari keanggotaan gerakan pemberontakan 38 Meskipun banyak di antara kaum pemberontak dari latar belakang militer seperti Ramadan yang tidak setuju mereka tidak mengganggu gugat putusan ini 35 Dalam catatannya tentang pertemuan itu Munir mengecam sikap masa bodoh para pemimpin pemberontak dalam peradilan konyol itu dan menuduh Hasan telah bertindak semata mata atas dorongan dendam pribadi 39 Ramadan berhasil melarikan diri atau mungkin dibebaskan oleh Sa id saat kapal kapal terbang Prancis mengebom tempat pertemuan itu 40 Ramadan kemudian menyerahkan diri kepada Henry de Jouvenel dan bekerja sama dengan pemerintah Mandat Prancis 42 Kematian dan tinggalan sejarah nbsp Fakhri bin Hasan al Kharrat pemimpin kaum pemberontak dihukum gantung oleh pemerintah Mandat Prancis pada bulan Januari 1926 di alun alun Marjeh DamaskusHasan tewas terbunuh dalam serangan dadakan tentara Prancis ke daerah Ghouta pada 25 Desember 1925 39 Kepemimpinannya selaku qabaday Al Syaghur dan komandan kesatuan isabat al Syawaghirah diteruskan oleh Mahmud Khaddam al Srija 12 Anak anak buah Hasan terus menerus bertempur melawan Prancis sampai Pemberontakan Besar Suriah berakhir pada 1927 43 meskipun menurut sejarawan Thomas Philipp kesatuan isabat al Syawaghirah telah tercerai berai sepeninggal Hasan 44 Pada bulan Januari 1926 Fakhri putra Hasan dipidana mati dan dieksekusi di muka umum bersama dua orang pemberontak lain di alun alun Marjeh Damaskus 45 Sebelum itu pemerintah Mandat Prancis pernah meminta Fakhri untuk membujuk ayahnya agar menyerahkan diri demi pembebasannya tetapi permintaan itu ditolak mentah mentah oleh Fakhri 15 Abdul Rahman Syahbandar seorang pemimpin gerakan kebangsaan Suriah yang terkemuka mengungkapkan bahwa Hasan sangat berperan penting dalam pertempuran melawan Prancis di Ghouta dan Damaskus 7 Sejarawan Daniel Neep menulis bahwa Hasan adalah sosok yang paling dikenal orang di antara semua pemimpin pemberontak yang berpangkalan di Damaskus 8 kendati menurut para pemimpin pemberontak lainnya kemasyhuran Hasan adalah hasil jerih payah dari sekutu dekat Nasib yakni Panitia Suriah Palestina yang berpusat di Kairo Hasan dan putranya Fakhri kini dikenang oleh rakyat Suriah sebagai pahlawan pahlawan yang gugur sebagai syuhada karena telah berjuang demi kepentingan bangsa dan gugur dalam perjuangan bangsa demi meraih kemerdekaan dari tangan Prancis 16 39 Catatan Sejarawan Suriah Sami Moubayed dan sejarawan Palestina Hanna Batatu berpendapat bahwa tahun kelahiran Hasan al Kharrat adalah 1861 1 2 sementara sejarawan Amerika Serikat Michael Provence berpendapat bahwa Hasan berusia 50 tahun pada akhir 1925 sehingga tentunya ia lahir pada 1875 3 Desa desa dan permukiman permukiman lain di Damaskus yang telah menyumbangkan tenaga tenaga pejuang bagi kelompok pemberontak Hasan al Kharrat adalah Jaramana Kafar Batna Bait Saham Al Malihah Sidi Amud Suq Saruja dan Al Amara 8 Rujukan Moubayed 2006 hlm 381 Batatu 1999 hlm 368 a b c d Provence 2005 hlm 100 Provence 2005 hlm 119 Syria Opposition Leader Interview Transcript Transkripsi Wawancara Pemimpin Oposisi Suriah The Wall Street Journal 2011 12 02 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 03 05 Diakses tanggal 2013 04 07 a b c d e Moubayed 2006 hlm 381 a b c Batatu 1999 hlm 117 a b c d e f g h i Neep 2012 hlmn 79 80 a b Gelvin 1998 hlmn 69 70 Gelvin 1998 hlm 75 Khoury 1987 hlm 97 a b c Khoury 2006 hlm 157 a b c d e f Khoury 2006 hlm 152 a b Khoury 2006 hlm 154 a b c d Provence 2005 hlm 118 a b c d e Provence 2005 hlm 101 Neep 2012 hlm 131 Glasse Cyril 1989 Damascus The New Encyclopedia of Islam Ensiklopedia Baru Islam London Stacey International hlm 110 ISBN 0 7591 0190 6 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 17 Diakses tanggal 2017 11 20 Baer Gabriel 1982 Fellah and Townsman in the Middle East Studies in Social History Fellah dan Warga Kota di Timur Tengah Abingdon Frank Cass and Company Limited hlm 302 ISBN 0 7146 3126 4 a b Khoury 1987 hlm 174 a b c d e Provence 2005 hlmn 101 102 a b c d e f Provence 2005 hlm 102 Peretz Don 1994 The Middle East Today Timur Tengah Hari Ini edisi ke ke 6 Westport Greenwood Publishing Group hlm 365 366 ISBN 0 275 94575 8 a b c d e f g h i Provence 2005 hlm 103 a b c d Moubayed 2006 hlm 382 a b Provence 2005 hlm 104 MacCallum Elizabeth Pauline 1928 The Nationalist Crusade in Syria New York The Foreign Policy Association hlm 132 OCLC 234199 Khoury 1987 hlm 177 Provence 2005 hlmn 104 105 Provence 2005 hlm 109 Khoury 1987 hlmn 181 182 Provence 2005 hlm 126 a b Reuters 1 January 1926 Syrian Revolt Hassan Kharrat Killed The Advocate Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 17 Diakses tanggal 2013 04 07 Provence 2005 hlm 116 a b c d Provence 2005 hlmn 134 135 a b c d e Neep 2012 hlm 81 Neep 2012 hlm 83 a b Provence 2005 hlm 134 a b c d Provence 2005 hlm 135 a b c Provence 2005 hlm 137 Provence 2005 hlm 136 Provence 2005 hlmn 138 139 Provence 2005 hlm 138 Philipp Thomas Schumann Christoph ed 2004 From the Syrian Land to the States of Syria and Lebanon Dari Negeri Suriah menjadi Negara Suriah dan Negara Lebanon Wurzburg Orient Institut der DMG Beirut hlm 281 ISBN 3 89913 353 6 Neep 2012 hlm 54 KepustakaanBatatu Hanna 1999 Syria s Peasantry the Descendants of Its Lesser Rural Notables and Their Politics Princeton Princeton University Press ISBN 0 691 00254 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 17 Diakses tanggal 2016 03 30 Khoury Philip S 1987 Syria and the French Mandate The Politics of Arab Nationalism 1920 1945 Princeton University Press ISBN 0 691 05486 X Khoury Philip S 2006 Abu Ali al Kilawi A Damascus Qabaday Dalam Burke Edmund III Yaghoubian David N Struggle And Survival in the Modern Middle East edisi ke Second London University of California Press ISBN 0 520 24661 6 Gelvin James L 1998 Divided Loyalties Nationalism and Mass Politics in Syria at the Close of Empire London University of California Press ISBN 0 520 21069 7 Moubayed Sami 2006 Steel and Silk Men and Women who Shaped Syria 1900 2000 Seattle Cune Press ISBN 1 885942 41 9 Neep Daniel 2012 Occupying Syria Under the French Mandate Insurgency Space and State Formation New York Cambridge University Press ISBN 1 107 00006 8 Provence Michael 2005 The Great Syrian Revolt and the Rise of Arab Nationalism edisi ke First Austin University of Texas Press ISBN 0 292 70635 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 04 07 Diakses tanggal 2016 03 30 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Hasan al Kharrat amp oldid 24437219