www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Hertasning berita surat kabar buku cendekiawan JSTORLetnan Jenderal TNI Purn Haeruddin Tasning Daeng Toro atau lebih dikenal dengan nama Letjen Hertasning adalah seorang tokoh revolusioner asal Sulawesi Selatan Ia lahir di Taeng Pallangga Gowa pada tanggal 19 Desember 1922 dan wafat di Makassar Juni 1978 Ia adalah putra kedua dari pasangan H Tasning Daeng Muntu dan Hj Bonto Daeng Kunjung Sebagaimana adat istiadat suku Makassar Haeruddin Tasning diberi nama Paddaengang yaitu Daeng Toro sebagaimana yang dipakai oleh kedua orang tuanya yaitu Daeng Muntu ayah dan Daeng Kunjung ibu Daeng Haeruddin TasningHertasning saat sebagai duta besarLahir 1922 12 19 19 Desember 1922Taeng Pallangga GowaMeninggalJuni 1978Makassar Republik IndonesiaPengabdian IndonesiaDinas cabangTNI Angkatan DaratPangkatLetnan JenderalPasanganR A Madehara Daftar isi 1 Masa sekolah 1 1 Merantau ke Jawa 2 Keluarga 3 Tokoh Revolusi 4 Karir 5 Penghargaan 6 Lihat pulaMasa sekolah SuntingHertasning menghabiskan masa kecilnya disebuah Kampung yang bernama Parang Tambung Hertasning bersekolah di SD Jongaya pada tahun 1929 Setelah tamat Sekolah dasar Hertasning pun melanjutkan ke Shakel School yang kini setara dengan Pendidikan Sekolah menengah pertama Setelah itu Hertasning melanjutkan Sekolah menengah atas SMA di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs Mulo Makassar sebuah sekolah yang dibangun pada 1927 oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda Pada saat menimba ilmu di sekolah menengah atas Hertasning muda menumpang di rumah seorang saudagar kayu yang bernama H Badong yang tinggal di Jl Latimojong Kota Makassar karena keluarga Hertasning hijrah ke kampung di pinggiran Kota Sungguminasa bernama Kampung Taeng Pallangga Gowa Merantau ke Jawa Sunting Setelah menampatkan sekolah SMA pada tahun 1942 Hertasning merantau ke Bogor Jawa Barat dan terdaftar sebagai Mahasiswa di Institut Pertanian Bogor IPB Bogor Ia bercita cita untuk memajukan sektor pertanian di kampung halamannya Sayangnya cita cita tersebut harus putus ditengah jalan karena kondisi keamanan pada waktu itu tidak memungkinkan Pada saat pecah perang gerilya dan usaha usaha pemuda dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Hertasning ikut bersama pemuda pemuda Sulawesi Selatan lainnya antara lain Abdul Kahar Muzakkar Andi Ahmad Rivai dan Andi Mattalatta bergerilya dan bergabung dengan pasukan Jenderal Soedirman di Klaten Jawa Tengah Keluarga SuntingDi medan peperangan di Yogyakarta Hertasning muda berkenalan dengan seorang wanita ayu yang membantu merawat para Pejuang yang terluka yang bernama R A Madehara Madehara adalah putri Seorang Pejabat di Solo yang bernama Raden Sugeng Persiswoyo Mereka pun menikah pada tahun 1948 yang kemudian dikarunia empat orang anak 3 putra dan 1 putri Bambang Irawan Tasning Daeng Irate Diah Herawati Tasning Daeng Kebo Burhanuddin Trianto Daeng Parumpa Ahmad Rayendra Tasning Daeng Rewa Salah satu saudari perempuan Letjen Haeruddin Tasaning Daeng Toro bernama Hj Balobo Tasning daeng Ngugi mempunyai suami bernama H Alauddin Karaeng Ngemba sebagai pemangku Anrong Guru Taeng Dari pernikahan Karaeng Ngemba dan Balobo Tasning melahirkan H Abdul Muin Karaeng Muntu Abdul Muin memperistrikan Siti Rukiyah dari pasangan ini melahirkan Ir Darmawangsyah Muin ST M Si seorang Politikus Sekretaris Umum DPD Gerindra Sulawesi Selatan yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Darmawangsah Muin juga sebagai pemangku Adat Anrong Guru Taeng atau dikenal juga dengan nama Bali Empona Kesultanan Gowa memiliki tugas sebagai dewan pertimbangan yang dijabat sejak Agustus 2018 silam Tokoh Revolusi SuntingKarena keterlibatannya dalam perjuangan bersama TNI atau Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat APRIS di Makassar Pasca Kemerdekaan membuatnya berjasa dalam perjuangan meraih kemerdekaan Mayor Jenderal A H Nasution selaku pemimpin TNI saat itu menginginkan anggota pasukan militer yang profesional dan tidak sekadar berjasa dalam perjuangan meraih kemerdekaan melantik Hertasning sebagai anggota TNI Karir SuntingKomandan CPM Komando Daerah Militer XIV Hasanuddin Manado 1951 1953 Komandan CPM Komando Daerah Militer XIV Hasanuddin Makassar 1953 1955 Menempuh pendidikan Sekolah Staf Komando Angkatan Darat SSKAD kini bernama Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Seskoad di Kota Bandung Jawa Barat 1957 1959 Kepala Staf Kodam Sulawesi Selatan dan Tenggara KDM SST kini bernama Komando Daerah Militer XIV Hasanuddin 1957 1959 Menempuh pendidikan Kemiliteran di Fort Leavenworth United States Army Installation Kansas Amerika Serikat 1959 1960 Atase Pertahanan Indonesia di kota Kairo Mesir 1960 1962 Dirjen Pengamanan dan Hubungan Luar Negeri Departemen Luar Negeri Republik Indonesia 1962 1966 Kepala Staf Pelaksana Kopkamtib bidang Luar Negeri Departemen Luar Negeri Republik Indonesia 1967 1973 Menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Australia 1973 1976 Menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura 1976 1978 Penghargaan SuntingDiabdikan sebagai nama jalan di kota Makassar bernama Jl Letjen Hertasning di Kecamatan Rappocini Makassar Lihat pula SuntingDaftar tokoh Makassar Suku Makassar Bahasa Makassar Jenderal TNI George Toisutta Letjen Sjafrie Sjamsoeddin Laksdya Mursalin Daeng Mamangung Marsda Zainuddin Sikado Komjen Pol Muhammad Fadil Imran Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Hertasning amp oldid 23982036