www.wikidata.id-id.nina.az
Gereja Paulus Jakarta atau yang dikenal juga dengan GPIB Jemaat Paulus Jakarta adalah sebuah bangunan gereja yang berada di wilayah Menteng Jakarta tepatnya Jalan Taman Sunda Kelapa nomor 12 Indonesia Gereja ini bernaung dalam GPIB Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat dengan sistem Presbiterial Sinodal 1 Gereja GPIB Paulus JakartaGereja Protestan di Indonesia bagian Barat Jemaat Paulus DKI JakartaGereja Paulus Jakarta6 2006 S 106 8318 ELokasiJakarta IndonesiaNegaraIndonesiaDenominasiCalvinisJumlah umat mingguan2300Situs web 1 SejarahNama sebelumnyaNassaukerk 1936 1942 Geredja Menteng 1942 1948 DidirikanSabtu 6 Juni 1936PendiriProtestantsche Kerk in Nederlandsch IndieArsitekturStatus fungsionalAktifPenetapan warisanA 1993 ArsitekF J L GhijselsTipe arsitekturGerejaGayaArt DecoSpesifikasiKapasitas600Jumlah lantai2Jumlah puncak menara1Lonceng1AdministrasiKeuskupanMusyawarah Pelayanan Mupel Jakarta PusatKlerusPastorPdt Widyati Treofina Simangunsong Sudarisman S Th M Min Ketua Majelis Jemaat Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Pembangunan Gedung Gereja 1 2 Peletakan Batu Pertama 1 3 Ibadah Penahbisan 1 4 Masa Penjajahan Jepang 1 5 Pasca Kemerdekaan Indonesia 1 5 1 Periode 1945 1948 1 5 2 Pembentukan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat 1 5 3 Jemaat Hasil Pelembagaan 2 Arsitektur 3 Sertifikat Sadar Pemugaran 4 Peralatan Sakramen 5 Orgel Pipa 5 1 Sejarah 5 2 Spesifikasi 6 Gereja Paulus kini 7 Batas batas Wilayah Pelayanan 8 Gedung Peribadahan 9 Daftar Ketua Majelis Jemaat 10 Daftar Pendeta Jemaat 11 Pelaksana Harian Majelis Jemaat Masa Pelayanan 2022 2027 12 Fasilitas 13 Bidang Pelayanan 14 Pelayanan 15 Referensi 16 Pranala luarSejarah suntingPembangunan Gedung Gereja sunting Jemaat Protestan di Batavia disebut sebagai De Evangelische Gemeente Jemaat Injili di Batavia telah mempunyai tiga buah gedung Gereja De Nieuwe Portugeesche Buitenkerk Gereja Sion Kota De Nieuwe Haantjeskerk Gereja Pniel Pasar Baru dan De Willemskerk Gereja Immanuel Pejambon Muncul keinginan jemaat saat itu untuk membangun gedung Gereja yang keempat di kota baru Menteng Kota Taman Komisi Pembangunan Gereja memilih lokasi yang sangat strategis yaitu di pertemuan dua jalan utama wilayah Menteng Nassauboulevard kini Jalan Imam Bonjol dan Oranjeboulevard kini Jalan Pangeran Diponegoro dan berhadapan dengan Burgemeester Bisschopplein kini Taman Suropati Kondisi pembangunan saat itu cukuplah sulit di mana sedang terjadi krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1929 terancam malaise lumpuhnya perdagangan dan hasil pertanian dan industri tidak terjual namun pembiayaan pembangunan ternyata terkumpul Diterima kabar pula tanggal 18 Juni 1935 bahwa pemrakarsa pengumpulan dana yang juga anggota Kerkbestuur Ds W J J Jenny meninggal dunia di Arnhem Belanda pada usia 53 tahun Komisi Pembangunan dari Majelis Gereja yang diketuai oleh Ds de Bruijn pada akhir tahun 1935 memutuskan untuk mempercepat pembangunan Gereja peta denah dengan bestek bestek kondisi telah diperiksa dan disetujui juga oleh pengawas bangunan Kotapraja Pemborong mengajukan penawaran tertulis dalam amplop tertutup walaupun dikhawatirkan bakal terjadi dievaluasi karena krisis ekonomi yang tak kunjung reda Gedung Gereja didesain oleh F J L Ghijsels pendiri AIA Bureau bekerja sama dengan Firma Sitzen en Louzada 2 tapi sumber lain menyebutkan bahwa arsiteknya adalah Ir N E Burhoven Jaspers 3 Peletakan Batu Pertama sunting Pada hari Jumat 3 Januari 1936 dengan suatu upacara diletakanlah batu pertama Upacara tersebut dihadiri banyak undangan yaitu pembesar pembesar Pemerintah Hindia Belanda dan tokoh tokoh Gereja Dalam pidato pembukaannya Ds de Bruijn mengingatkan hadirin pada usaha pengumpulan dana selama sembilan tahun yang dikumpulkan anggota jemaat sendiri tanpa menerima subsidi pemerintah Diperingati juga peranan almarhum Ds W J J Jenny yang merupakan salah seorang pelopor yang telah ikut berusaha dengan tekun dan rajin dan tanpa memperhitungkan bahwa semasa hayatnya tak akan turut menyaksikan hasil hasil usahanya itu Kemudian Ds de Bruijn berharap agar gedung Gereja baru ini menjadi simbol bagi pertumbuhan dan perkembangan umat Tuhan Ds de Bruijn juga menjelaksan arti simbol dari menara gereja yaitu Hendaklah orang memikirkan hal hal yang di atas dan bukan pertama tama hal hal yang di bumi saja Di antara hadirin dalam upacara tersebut yaitu Directeur van Onderwijs en Eeredienst Menteri Pengajaran dan Urusan Peribadahan yang menjampaikan ucapan selamat dari Gubernur Jenderal katanya arti simbolik peletakan batu pertama inilah dimulainya dari yang kecil sama seperti kekristenan yang dimulai dari sebiji sesawi Ibadah Penahbisan suntingTibalah harinya pada Sabtu 6 Juni 1936 menjelang pukul 09 00 pagi di pekarangan Gereja yang baru itu telah banyak orang berkumpul Di dalam ruang Ibadah telah duduk 400 umat sementara di balkon duduk 100 umat lagi Di deretan kursi Majelis Jemaat telah duduk sejumlah pejabat Gereja juga Pendeta dan anggota Kerkbestuur Di depan mimbar tehampar permadani Di tengah membelakangi mimbar berdiri Ds Lindeijer Ketua Majelis Gereja Di sebelah kanannya di tepi platje berdiri Ds de Vrede sekretaris Kerkbestuur sementara di sebelah kiri berdiri Ds de Heer seorang dari antara lima orang predikanten nbsp Nassaukerk kini Gereja Paulus Tepat pukul 09 30 umat berdiri dan bernyanyi Lalu oleh Ds H Jansen pintu masuk diketuknya tiga kali dari luar kemudian koster membukakan pintu Berbaris masuklah Komisi Pembangunan Majelis Gereja Para dominee yang berpakaian toga lalu berbegas berdiri di kanan kiri Ds Lindeijer Ds H Jansen kemudian menyampaikan pidato singkat sambil tidak lupa kembali mengingatkan jasa jasa almarhum Ds W J J Jenny Kemudian diserahkanlah kunci gedung Gereja kepada Majelis Jemaat yang diterima Ds Lindeijer Ibadah dilanjutkan dengan peletakan Kanselbijbel Alkitab untuk mimbar oleh Penatua Vleeming anggota Kerkbestuur yang tertua Alkitab terbuka pada halaman 36 yaitu Kejadian 28 12 19 Mimpi Yakub di Betel Kemudian Ds de Vrede pun naik mimbar untuk mentahbiskan mimbar tersebut dengan pidato pendek dan ditutup dengan doa Pentahbisan disusul oleh Ds Lindeijer terhadap orgel hadiah sukarela dari Perkumpulan Deo Juvanto orgel kini telah diganti dengan yang baru pada 1997 buatan PT Prajawidya Instrumentalia Indonesia Lalu Ds Keers mentahbiskan lonceng Gereja yang sudah tergantung di atas menara Lonceng tembaga itu berukir tulisan Sursum Corda Angkatlah Hatimu yang merupakan persembahan anak anak katekisasi yang telah membeli khusus dari Belanda pabrikan Firma A H van Bergen Heiligerlee Belanda Kata orang itulah lonceng yang terbesar di Indonesia Setibanya saat yang teduh Ds Keers menarik ujung tali lonceng itu Maka untuk pertama kalinya berdentanglah lonceng itu Ds Lindeijer kemudian naik mimbar dan berkhotbah dengan mengambil nas dari Kejadian 28 12 19 Seluruh ibadah pentahbisan diisi dengan nyanyian umat ungkapan pujian dari paduan suara nyanyian solo serta beberapa antifon pembacaan Mazmur secara berbalas balasan Mazmur 24 oleh dua orang Penatua dan dua orang Pendeta Dengan pentahbisan gedung Gereja baru ini kemudian diberi nama Nassaukerk Masa Penjajahan Jepang sunting Nassaukerk berganti nama menjadi Geredja Menteng pada masa penjajahan Jepang mulai 1942 1945 Pendeta pendeta Belanda maupun kebaktian berbahasa Belanda untuk sementara masih diizinkan oleh pemerintahan Dai Nippon Kira kira tahun 1943 pendeta pendeta Belanda dan anggota jemaat mulai ditawan dalam kamp konsentrasi Kebaktian masih berjalan namun suatu waktu mulai dilarang Mulai Oktober 1944 kebaktian berbahasa Belanda berganti dengan kebaktian berbahasa Melayu dengan campur aduk bahasa Belanda Pendeta yang melayani adalah Ds Pattiasina Ds Tutuarima Depok dan Penatua B Harst serta seorang mahasiswa Teologi yaitu Paul H Rompas Keadaan ini berjalan terus sampai Indonesia merdeka hingga bulan Oktober 1945 Pasca Kemerdekaan Indonesia sunting Periode 1945 1948 sunting nbsp Tentara Belanda berbaris di sudut Burgemeester Bisschopsplein kini Taman Suropati Di belakang tampak Nassaukerk kini Gereja Paulus dicat gelap sebagai kamuflase untuk mencegah serangan udara pada masa perang Foto diambil pada bulan Juli 1946 Setelah Indonesia merdeka kebaktian di Nassaukerk kembali dalam bahasa Belanda Pendeta yang melayani antara lain ialah Ds Wijchters Kebaktian berbahasa Belanda diadakan tiga kali yaitu pukul 08 00 10 00 dan 19 00 Muncul keinginan untuk diadakannya kebaktian berbahasa Indonesia Pra anggota Majelis Jemaat dari wijk Menteng yang wilayahnya sampai Kebayoran antara lain Bapak D Tuju Bapak A Rawung Bapak Th F A P Rumate Usaha usaha juga dimunculkan dengan pembentukan Paduan Suara Sekolah Minggu Persekutuan Kaum Ibu dan Perkumpulan Kematian Persaudaraan Masehi PKPM yang anggotanya beralamat di Jalan Gondangdia Lama 38 Hal ini terjadi akibat perjuangan mempertahankan kemerdekaan Kebaktian juga dilakukan di rumah keluarga Dotulong dan Sumual Pada saat itu pendeta berbahasa Indonesia di Jakarta hanya tiga yaitu Ds D F Sahulata Ds B A Supit Willemskerk dan Ds Ch Poiree Setelah melewati rangkaian pergumulan akhirnya kebaktian berbahasa Indonesia dapat diadakan setiap hari Minggu pukul 12 00 Pembentukan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat sunting nbsp Gereja Paulus tahun 1949 Pada tanggal 31 Oktober 1948 dibentuk Gereja Mandiri dari Gereja Protestan di Indonesia yang keempat yaitu Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat Ibadah Penahbisan dan Peneguhan Majelis Sinode GPIB pertama pun dilaksanakan di Gedung Gereja ini pada tanggal 31 Oktober 1948 setelah sebelumnya Proto Sinode Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat dilaksanakan di Gedung Pertemuan Gereja ini Gedung gereja yang bernama Nassaukerk memperoleh namanya yang baru yaitu Gereja Paulus Nama tersebut diberikan oleh Ds D F Sahulata Dan mulai saat itu pula wijk Menteng pun menjadi Wilayah Pelayanan Paulus Berdasarkan Surat Keputusan Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat terhitung 1 April 1965 Wilayah Pelayanan Paulus dilembagakan menjadi Jemaat Otonom 4 Jemaat Hasil Pelembagaan sunting Wilayah pelayanan yang sampai ke daerah Kebayoran dan perkembangan kota sehingga dianggap perlu dilembagakan menjadi jemaat otonom baru Oleh karena itu 3 Agustus 1958 dilembagakan jemaat baru yaitu GPIB Jemaat Effatha DKI Jakarta yang memiliki gedung gereja di Jalan Melawai I 2 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Arsitektur sunting nbsp Menara Gereja Paulus yang langsing beserta empat buah jam di keempat sisinya Ciri khas Gereja Paulus ini adalah menaranya yang langsing dengan atap piramida runcing serta 4 buah jam besar di bawahnya dan sampai sekarang jam ini masih berfungsi sampai sekarang Bidangnya bujur sangkar di mana merupakan konsep 4 penjuru mata angin besar Sebenarnya bagian fungsional seperti jendala bouvenlicht lubang angin serta teritisan dari plat beton merupakan komposisi tampak bangunan yang konsisten dan profil estetika yang dekoratif pada kolom dan pilaster sangat kuat yang menunjukkan pengaruh arsitektur Art Deco yang elegan Denah Gereja Paulus ini sangat kuat sebagai simbol kekristenan yaitu berbentuk salib yang keempat sisinya adalah sama panjang Masing masing sayap bangunan ini beratapkan pelana dengan kemiringan yang tajam seperti bangunan bangunan umumnya di Menteng Atapnya merupakan atap sirap yang khas dari umumnya bangunan di Menteng Kecuraman atap ini memang didesain pada rumah atau bangunan dengan atap tinggi serta banyak lubang angin untuk cross ventilation di mana angin dapat melaju di dalam bangunan apalagi dengan atap dan plafon tinggi membuat suhu dibangunan itu menjadi lebih nyaman Kaki tembok dari batu alam dicat hitam membuat kesan alaminya hilang 3 nbsp Hiasan dinding khas Art Deco di pintu masuk Gereja Terlihat bagian atas terdapat jendela mosaik dari kaca berwarna 3 Jika matahari bersinar maka jendela mosaik ini seakan akan menyebarkan sinar berwarna warni seperti sapaan Tuhan Interior bangunan tetap dipertahankan sebuah konsep klasik dengan warna dinding putih dan material kayu Ada tiga buah balkon di dalam gedung yang digunakan untuk umat Gereja ini juga difasilitasi dengan pendingin ruangan 3 Gedung gereja juga dapat dikategorikan sebagai alam karya arsitektur Nieuwe Zakelijkheid 3 Sesuai semboyan dari arsiteknya simplicity is the shortest path to beauty 3 Semboyan yang diabaikan oleh sebagian besar arsitek yang merancang rumah rumah baru sejak 1970 an dan merusak kawasan Menteng 3 Sertifikat Sadar Pemugaran suntingGereja Protestan Indonesia di bagian Barat GPIB Jemaat Paulus menerima penghargaan Sertifikat Sadar Pemugaran tahun 1993 Bangunan Gereja dilidungi dengan kategori A Peralatan Sakramen sunting nbsp Cawan nbsp Bejana Baptisan Gereja ini memiliki peralatan sakramen kuno yang masih terus digunakan dalam Ibadah Kaki tempat wadah baptisan dibuat pada tahun 1741 yang dipersembahkan Th Anthonist seorang warga pribumi kepada Gereja Portugis di dalam Kota kini GPIB Jemaat Sion Jakarta dan dibuat oleh pandai perak J H Winter Kini kaki dengan wadah baptisan sudah tidak menjadi satu kesatuan karena wadah baptisan yang asli kini disimpan di GPIB Jemaat Pniel Jakarta nbsp Wadah Anggur Perangkat Sakramen Perjamuan Kudus yang terbuat dari perak merupakan benda antik paling berharga Pada cawan perjamuan terdapat tulisan Untuk peringatan akan Gereja baru bagi umat Portugis atau pribumi dipersembahkan dan dihadiahkan oleh Joannes Camphuijs lahir di Haarlem tanggal 18 Juli 1634 dari 11 Januari 1674 sampai 24 September 1691 berjabatan Gubernur Jenderal Hindia Belanda telah meninggal pada tanggal 18 Juli 1695 di Batavia Di atas tulisan tampak lambang Gubernur Jenderal Camphuijs Sayangnya cawan tersebut kini telah hilang sejak tahun 2013 akibat pencurian oleh pihak yang tidak bertanggungjawab nbsp Tulisan yang terpatri pada cawan Peralatan Sakramen ini masih terus digunakan untuk Sakramen Baptisan dan Sakramen Perjamuan sebagaimana dilakukan oleh Gereja Protestan Peralatan ini diletakan di pusat mimbar sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ibadah ibadah Orgel Pipa suntingSejak memasuki gedung gereja hingga saat duduk beribadah ada satu benda yang selalu menarik perhatian umat Di balkon atas mimbar tampak jajaran pipa yang tersusun cantik dalam sebuah lemari kayu bergaya modern Benda ini ternyata menyimpan sejarah panjang mulai dari saat gedung gereja ditahbiskan sampai saat ini Tidak berlebihan apabila kita menyebutnya sebagai icon yang dimiliki Gereja Paulus instrumen orgel pipa nbsp Orgel pipa Gereja Paulus di balkon atas mimbar Orgel pipa adalah sebuah alat musik yang memanfaatkan udara angin untuk menghasilkan bunyi pada pipa pipa tertentu Bentuk dan ukuran pipa yang berbeda membuat bunyi yang dihasilkan pun berbeda Dengan lebih kurang 1486 pipa dan 21 register jenis suara orgel Gereja Paulus merupakan orgel pipa terbesar di gereja protestan di Indonesia Sejarah sunting Orgel pipa di Gereja Paulus memiliki riwayat yang cukup panjang Sejarah mencatat bahwa sejak gedung gereja ditahbiskan pada tahun 1936 sampai dengan sekarang terdapat tiga orgel pipa yang pernah mengiringi ibadah ibadah di gedung gereja ini Orgel pipa pertama disumbangkan oleh Perkumpulan Deo Juvanto pada saat gereja dibangun Sayangnya tidak ditemukan dokumentasi keberadaan orgel pipa ini Arsip yang ada hanyalah catatan dalam Ibadah Penahbisan Gedung Gereja pada 6 Juni 1936 di mana orgel pipa saat itu ditahbiskan oleh Ds J M Lindeijer nbsp Orgel pipa kedua di Gereja Paulus Foto diambil pada tahun 1990 an Pada tahun 1950 an Gereja Paulus dihibahkan orgel pipa dari Gereja Sidang Kristus Sukabumi Orgel pipa kedua ini adalah buatan Perusahaan Van Dam kemungkinan besar dari abad ke 19 Karena keterbatasan sarana transportasi dan tenaga ahli teknisi orgel pipa saat itu pemindahan instrumen dilaksanakan dengan sangat sederhana pipa pipa diangkut menggunakan truk barang dari Sukabumi ke Jakarta Hal ini membawa konsekuensi yang buruk orgel pipa ini tidak menghasilkan suara yang memadai untuk gedung Gereja Paulus Selama beberapa tahun ibadah ibadah di Gereja Paulus diiringi oleh harmonium alat musik yang bekerja dengan pompa kaki sebagai sumber angin nbsp Beberapa pipa kayu yang berasal dari abad ke 19 Pada pertengahan dekade 1990 an dimulailah proyek pembangunan orgel pipa yang ketiga Proyek ini berjalan di bawah pimpinan Pdt H A van Dop dan Bapak Suwandi seorang pembangun orgel pipa orgelbauer asal Indonesia Proses pembangunan orgel pipa ini memerlukan biaya tidak kurang dari Rp200 000 000 saat itu atau kini setara dengan lebih kurang dua miliar rupiah Desain lemari pipa dirancang oleh Pdt H A van Dop pekerjaan pembangunan dilaksanakan oleh Bapak Suwandi dan Bapak Rajino dari Prajawidya Instrumentalia Keseluruhan kayu yang digunakan dalam orgel pipa ini berasal dari kayu jati yang didatangkan dari Jepara Setelah sekitar dua tahun proses pembangunan orgel pipa ketiga Gereja Paulus diresmikan pada tahun 1997 Pipa pipa yang ada di orgel Paulus datang dari berbagai sumber Pipa pipa yang paling tua berasal dari orgel buatan Scholgens Van den Haspel dan Van der Weyde Rotterdam 1867 milik Gereja Sains Bandung sekarang GII Hok Im Tong yang dibeli oleh PT Prajawidya Instrumentalia dan satu buah pipa Prestant bekas orgel kedua Gereja Paulus Terdapat pipa pipa yang dibeli dari G M van der Hoef organis Julianakerk di Veenendaal Belanda serta pipa pipa yang didatangkan dari pabrik pembuat orgel pipa Stinkens di Belanda Inilah salah satu keunikan orgel pipa Gereja Paulus di satu sisi ada pipa yang usianya sudah lebih dari satu abad di sisi lain ada juga yang baru beberapa dekade Ada material yang didatangkan jauh dari Negeri Belanda ada pula yang dikerjakan dan dibuat oleh anak bangsa sendiri Semuanya itu bersatu menjalin harmoni indah yang mengiring ibadah di Gereja Paulus nbsp Plakat pembangun orgel pipa Gereja Paulus PT Prajawidya Instrumentalia 1997 Spesifikasi sunting nbsp Konsol orgel pipa Gereja Paulus yang mengusung desain organ simfonik yang banyak ditemukan di Prancis abad ke 19 dan awal abad ke 20 Sistem keyboard tuts Mechanical tracker action Sistem register Mechanical tracker action Sistem windchests Slider chests Manual Swell C g3 Great C g3 Pedal C f1Register Swell Great Pedal Prestant 4 Bourdon 8 Salicional 8 Open Flute 4 Waldflute 2 Quintflute 2 Terts 1 Dulcian 8 reed Bourdon 16 Prestant 8 Stopped Flute 8 Oktaf 4 Rohrflute 4 Oktaf 2 Mixtur IV VICornet VTrompet 8 reed Sub Bas 16 Prestant 8 Basflute 8 Fagotto 16 reed Couplers Swell to Great Great to Pedal Swell to Pedal Gereja Paulus kini suntingWilayah Pelayanan GPIB Jemaat Paulus DKI Jakarta terbagi atas 8 delapan Sektor Pelayanan yang dilayani oleh para Diaken dan Penatua yang dipilih oleh jemaat dalam periode 5 lima tahun serta para Pendeta baik para Pendeta GPIB yang ditugaskan sebagai Ketua Majelis Jemaat atau Pendeta Jemaat disebut Pendeta Organik GPIB Pendeta GPIB dalam tugas khusus disebut Pendeta Pelayanan Umum GPIB Pendeta GPIB tidak terikat organisasi disebut Pendeta Non Organik GPIB maupun Pendeta Gereja Saudara dan Pendeta Gereja Seasas Pelayanan Kategorial terbagi atas 6 enam kategori yaitu Pelayanan Anak Persekutuan Teruna Gerakan Pemuda Persekutuan Kaum Perempuan Persekutuan Kaum Bapak dan Persekutuan Kaum Lanjut Usia serta didukung oleh beberapa Komisi sebagai unit unit misioner nbsp Gedung Gereja Paulus tampak depanBatas batas Wilayah Pelayanan suntingUtara Jalan K H Wahid Hasyim Jalan Arief Rachman Hakim sampai Jembatan Kwitang Prapatan Timur Sepanjang alirang Ciliwung Lama melintasi jembatan Raden Saleh Diponegoro Matraman sampai ke Pintu Air Manggarai menyusuri Jalan Dr Sahardjo sampai jembatan masuk ke Jalan Menteng Pulo Selatan Jalan Menteng Pulo tembus ke Jalan H R Rasuna Said sampai komplek Patra Kuningan Barat Jalan Karet Kuburan menyusuri Kali Krukut Pasar Tanah Abang dan kembali ke Jalan K H Wahid Hasyim Gedung Peribadahan suntingGereja Paulus Jalan Taman Sunda Kelapa No 12 Menteng Jakarta Pusat Gedung Pertemuan Sektor Pelayanan I Jalan Tambak II Blok C 49 Pegangsaan Jakarta Pusat Daftar Ketua Majelis Jemaat suntingNo Foto Nama Ketua Majelis Jemaat Masa Pelayanan 1 Ds Johannes Matthijs Lindeijer 1936 2 Ds D F Sahulata 1948 3 Ds S A R Hardin 1950 4 Ds Paul H Rompas 1950 1951 5 nbsp Ds Wilhelm Johannis Rumambi 1951 1952 6 Ds Paul Hein Rompas 1952 1953 7 Ds R M Luntungan 1953 1968 8 Pdt Paul Hein Rompas M Th 1968 1976 9 Pdt Dr Dirk Johan Lumenta 1976 1980 nbsp Pdt Prof Dr Johannes L C Abineno 1980 1983 10 Pdt Nazarius Rumpak D Min 1983 1987 11 Pdt Freddy W Raintung 1987 1988 12 Pdt Hallie Jonathans S Th 1988 1993 13 Pdt Paul Adrian Johan Waney M Th 1993 1996 14 Pdt Willy K D Mengko B Th 1996 2001 15 Pdt Drs Alfred Hendrik Lodewyk Lowing M Si 2001 2004 16 Pdt Sealthiel Izzak S Th M Si 2004 2009 17 Pdt Sian Lumentut S Si 2009 2014 18 Pdt Drs Paulus Kariso Rumambi M Si 2014 2016 19 Pdt Drs Jeffrey Willem Christiaan Sompotan S Th Februari 2016 November 2019 Pnt Dr Maria Josephine Kumaat Mantik M Hum Pelaksana Tugas November 2019 Februari 2020 20 Pdt Widyati Treofina Simangunsong Sudarisman S Th M Min Februari 2020 2023 21 Pdt Johny Alexander Lontoh M Min M MTh November 2023 sekarangDaftar Pendeta Jemaat suntingNo Foto Nama Pendeta Jemaat Masa Pelayanan 1 Pdt Josye Amelia Nikijuluw Saimima S Th 2 Pdt Max P Gabriel S Th 3 Pdt Teddy Christian Sigarlaki Masinambow S Th 1990 1992 4 Pdt Dra Frida Florida Winarko Kailola M Si 1992 1997 5 Pdt Engeline Rumajar S Th 6 Pdt Yohanes Vivere Pericolose Palar S Th 1997 2002 7 Pdt Maureen Suzanne Rumeser Thomas M Th 1999 2002 8 Pdt Rudy Safardan S Th 2002 2004 9 Pdt James Erie Manahampi S Th 2004 2007 10 Pdt Jacob Daniel Mait S Th 2007 2009 11 Pdt Dra Anna Maartje Rondo Wokas 2009 2011 lowong 2011 2016 12 Pdt Poltak Halomoan Sitorus S Th M Si Februari 2016 Oktober 2016 13 Pdt Adriaan Pitoy S Th M Min 2016 2018 14 Pdt Rommi Matheos M Th 2020 sekarangPelaksana Harian Majelis Jemaat Masa Pelayanan 2022 2027 suntingKetua Majelis Jemaat Pdt Johny Alexander Lontoh Pendeta Jemaat Pdt Rommi Matheos Ketua I Pnt Rocky R Sambuaga Ketua II Pnt Maria J Kumaat Mantik Ketua III Pnt Alfa Mandalika Ketua IV Pnt Samuel Tobing Ketua V Dkn Ferry Dermawan Tan Sekretaris Pnt Iki Terassapta Sekretaris I Pnt Veronica Sapuletej P Sekretaris II Pnt Wulan J A Pelenkahu Sanggelorang Bendahara Pnt Theresia R O Worung Bendahara I Dkn Nancy L WehantouwFasilitas suntingRuang Ibadah Utama Ruang Pertemuan Gedung Pertemuan Sektor Pelayanan I Jl Tambak II C 49 Kantor Sekretariat Majelis Jemaat Gedung Pusat Pelayanan Jemaat Gedung PPJ Pastori Kencana Pastori Tambak Perpustakaan KlinikBidang Pelayanan suntingBidang Fungsi Unit Misioner Pelayanan I Teologi dan Persidangan Gerejawi Iman Ajaran Ibadah Musik Gereja dan Pengkajian Teologi II Pelayanan dan Kesaksian Pengembangan dan Penatalayanan Pos Pelayanan dan Kesaksian Pemberdayaan Masyarakat Kota dan Industri PMKI Diakonia Crisis Center Satgas Penanggulangan Bencana dan Unit Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat UP2M III Gereja Masyarakat Agama Agama Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Lingkungan Hidup Keesaan Gereja Oikumene Kemasyarakatan Hukum Hak Asasi Manusia Lingkungan Hidup dan Hubungan Lintas Agama Agama IV Pelayanan Kategorial Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Insani serta Peningkatan Peran Keluarga Pembinaan dan Pengembangan Warga Gereja Jemaat Presbiter Sumber Daya Insani Pelayanan Kategorial Pelayanan Anak Persekutuan Teruna Gerakan Pemuda Persekutuan Kaum Bapak Persekutuan Kaum Perempuan Persekutuan Kaum Lanjut Usia dan Penguatan Peran Keluarga V Pembangunan Ekonomi Gereja Daya dan Dana Pemanfaatan dan Pengembangan Harta Milik Gereja serta Badan Usaha Badan Hukum GPIB VI Informasi Organisasi Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen SIM Perencanaan dan OrganisasiPelayanan suntingIbadah Hari Minggu Ibadah Hari Raya Gerejawi dan Nasional Sakramen Baptisan Sakramen Perjamuan Kudus Peneguhan dan Pemberkatan Perkawinan Peneguhan Sidi Jemaat Katekisasi Kedukaan Persekutuan Doa Fajar Olahraga Paduan Suara Vokal Grup Bantuan Pendidikan Anak Diakonia Bakti Masyarakat Pembinaan Pelayanan Kategorial Pelkat Pelayanan Anak PA Persekutuan Teruna PT Gerakan Pemuda GP Persekutuan Kaum Perempuan PKP Persekutuan Kaum Bapak PKB Persekutuan Kaum Lanjut Usia PKLU Referensi sunting 1976 Majelis Jemaat GPIB Paulus Bersyukur dan Layanilah Peringatan 40 Tahun Gedung Gereja Paulus sebagai pusat pelayanan Jemaat GPIB Paulus DKI Jakarta Jakarta PT Sinar Agape Press 1990 GPIB Jemaat Paulus DKI Jakarta Raya Majalah Gerejawi Nafiri Paulus Tahun Rahmat Tuhan Jakarta GPIB Jemaat Paulus DKI Jakarta Raya a b c d e f g Adolf Heuken 2003 Gereja gereja tua di Jakarta Jakarta Yayasan Cipta Loka Caraka ISBN 9799722942 OCLC 53951079 2006 GPIB Jemaat Paulus DKI Jakarta Serba Serbi GPIB Paulus 70 tahun Jakarta GPIB Jemaat Paulus DKI Jakarta Pranala luar suntingAlamat Website GPIB Jemaat Paulus DKI Jakarta Diarsipkan 2023 03 25 di Wayback Machine Alamat Website Majelis Sinode GPIB Diarsipkan 2013 09 24 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title GPIB Paulus Jakarta amp oldid 25437520