www.wikidata.id-id.nina.az
Polimorfisme panjang fragmen teramplifikasi bahasa Inggris Amplified Fragment Length Polymorphism AFLP adalah teknik dalam biologi molekuler yang digunakan untuk penandaan genetik berbasis hasil amplifikasi perbanyakan PCR terhadap potongan potongan fragmen DNA yang terbentuk akibat aktivitas enzim restriksi tertentu 1 Oleh pembuatnya AFLP dimaksudkan sebagai salah satu alat untuk pengujian DNA AFLP memperbaiki sejumlah kelemahan RFLP seperti proses yang memakan waktu dan banyaknya kuantitas DNA yang dibutuhkan Dalam AFLP berkas DNA sampel dipotong oleh sepasang enzim restriksi Selanjutnya PCR selektif dilakukan menggunakan primer yang memiliki adapter yang bersesuaian dengan lokasi restriksi Hasil amplifikasi ini lalu dideteksi melalui elektroforesis gel Teknik ini menghasilkan penanda yang berperilaku dominan seperti RAPD namun lebih stabil seperti RFLP Frekuensi polimorfismenya jauh lebih tinggi daripada RFLP dan pelaksanaannya juga lebih cepat AFLP adalah merek dagang yang hak patennya dipegang oleh Keygene perusahaan bioteknologi asal Belanda Daftar isi 1 Prinsip kerja 1 1 Pemotongan dan penempelan 1 2 Perbanyakan amplifikasi selektif 1 3 Analisis dengan elektroforesis gel 2 Kelebihan dan Kekurangan 3 Penggunaan 4 ReferensiPrinsip kerja sunting nbsp Skema primer AFLP Primer AFLP merupakan pasangan komplemen dari adapter titik restriksi dan inti primer Secara garis besar prosedur AFLP dipilah menjadi tiga tahap pokok Pemotongan digesti oleh enzim restriksi dan penempelan ligasi adapter Perbanyakan amplifikasi selektif atas potongan potongan DNA Analisis hasil amplifikasi lewat elektroforesis gel Pemotongan dan penempelan sunting Pemotongan DNA dilakukan dengan bantuan sepasang enzim restriksi yang berbeda frekuensi pemotongannya Salah satu enzim yang dipakai adalah enzim yang diketahui memiliki titik restriksi pemotongan yang jarang dan enzim lainnya diketahui memiliki titik restriksi yang lebih sering dijumpai Pasangan enzim restriksi yang umum dipakai adalah EcoRIII jarang dan MstI sering atau EcoRI jarang dan MseI sering Selanjutnya fragmen DNA hasil pemotongan ditempelkan ligasi dengan DNA adapter yang terdiri dari sekuens inti core sequences dan sekuens spesifik dari enzim yang digunakan 1 Perbanyakan amplifikasi selektif sunting Amplifikasi selektif dengan PCR dilakukan dengan menggunakan primer yang terdiri dari DNA adaptor sekuens inti dan sekuens spesifik enzim dan tiga nukleotida 1 Penambahan panjang primer dengan tiga nukleotida dimaksudkan agar fragmen DNA yang teramplifikasi akan lebih spesifik karena hanya fragmen yang cocok atau berkomplemen saja yang akan ditempeli primer 1 Ini berarti penambahan nukleotida akan memperkecil jumlah polimorfisme variasi dari fragmen DNA 2 Analisis dengan elektroforesis gel sunting Hasil amplifikasi PCR selektif akan divisualisasi dengan menggunakan teknik elektroforesis gel 1 Gel yang biasa digunakan untuk AFLP adalah poliakrilamida 1 Pola DNA pada gel akan diwarnai kemudian hasil berupa pita DNA dapat dilihat 1 Kelebihan dan Kekurangan suntingTeknik AFLP memiliki beberapa kelebihan yaitu tidak memerlukan pengetahuan atau data tentang sekuens DNA genom yang akan dianalisis hanya memerlukan sampel DNA dalam jumlah yang sedikit teknik ini dapat digunakan untuk berbagai jenis sampel DNA penanda yang dihasilkan lebih dapat dipercaya dan hasil pengulangan lebih baik jika dibandingkan dengan RAPD 3 Kekurangan dari AFLP adalah penanda DNA yang dihasilkan hanya bersifat dominan 2 Penggunaan suntingAFLP merupakan teknik yang relatif mudah dikerjakan dan dibandingkan dengan penanda penanda berbasis PCR lainnya murah per satuan polimorfismenya Penggunaannya sebagai alat pengujian DNA masih bersaing ketat dengan mikrosatelit SSR atau STR atau minisatelit Penggunaan yang lebih luas ditemukan dalam kajian struktur populasi dan pemetaan genetik Ia dapat diaplikasikan untuk melihat perbedaan dan pelacakan hingga ke tingkat galur mikroorganisme yang berada dalam satu spesies deteksi polimorfisme DNA untuk studi evolusi genom melihat kekerabatan antara organisme patogen dalam kajian epidemiologi pemetaan potongan DNA hasil kloning dan kajian sistematika molekuler 3 Referensi sunting a b c d e f g Pieter Vos Rene Hogers Marjo Bleeker Martin Reijans Theo van de Lee Miranda Hornes Adrie Frijters Jerina Pot Johan Peleman Martin Kuiper Marc Zabeau 1995 AFLP a new technique for DNA fingerprinting PDF Nucleic Acids Research 23 21 4407 4414 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b AFLP Principle and Application a b AFLP Microbial Fingerprinting Protocol Applied Biosystems Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Polimorfisme panjang fragmen teramplifikasi amp oldid 15143855