www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional Taeniasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing pita dalam genus Taenia Cacing ini bersifat parasitik dan dapat menular dari hewan ke manusia maupun sebaliknya sehingga taeniasis digolongkan sebagai zoonosis 1 TaeniasisTemuan proglotid segmen tubuh Taenia dalam tinja merupakan tanda taeniasisInformasi umumSpesialisasiPenyakit infeksi TipeInfeksi T solium cacing pita babi T saginata cacing pita sapi T asiatica cacing pita Asia PenyebabCestoda TaeniaFaktor risikoKonsumsi daging yang belum matangAspek klinisGejala dan tandaTidak ada penurunan berat badan nyeri perutDiagnosisPemeriksaan sampel tinjaPengobatanObat cacing praziquantel niklosamid dan albendazol Daftar isi 1 Penyebab 2 Epidemiologi 3 Gejala klinis 4 Diagnosis 5 Pencegahan dan penanganan 6 Referensi 7 Pranala luarPenyebab sunting nbsp Daur hidup Taenia yang menggambarkan terjadinya taeniasisPada manusia taeniasis disebabkan oleh tiga spesies yaitu Taenia solium cacing pita babi T saginata cacing pita sapi dan T asiatica cacing pita asia Infeksi terjadi akibat mengonsumsi daging sapi atau daging babi kurang matang yang mengandung sistiserkus fase larva cacing sehingga sistiserkus berkembang menjadi Taenia dewasa dalam usus manusia 2 3 Epidemiologi suntingManusia merupakan inang definitif bagi Taenia sedangkan inang perantaranya yaitu sapi T saginata dan babi T solium dan T asiatica Dalam kasus tertentu manusia dapat menjadi inang perantara T solium jika mereka menelan proglotid segmen segmen tubuh Cestoda yang biasanya keluar bersama tinja atau telur Taenia sehingga orang tersebut terkena sistiserkosis 4 5 Taeniasis dilaporkan di seluruh dunia tetapi infeksi T saginata banyak terjadi di negara negara dengan populasi sapi yang tinggi seperti wilayah tropis dan subtropis di Afrika Timur Tengah Eropa Timur Meksiko dan Amerika Selatan 5 Sementara itu infeksi T solium banyak dilaporkan di Amerika Latin 4 Taenia asiatica dilaporkan di beberapa negara di Asia di antaranya Taiwan Korea Indonesia Nepal Thailand dan Tiongkok 6 7 Gejala klinis suntingPenyakit ini hanya menimbulkan gejala klinis ringan atau tanpa gejala sama sekali Gejala dan tanda klinis yang muncul dapat berupa penurunan berat badan atau nyeri perut Taeniasis akibat T saginata biasanya lebih menimbulkan gejala dibandingkan T solium Meskipun demikian taeniasis akibat T solium dapat berkembang menjadi sistiserkosis yang lebih berbahaya 8 Sistiserkosis merupakan kondisi saat sistiserkus tumbuh dan berkembang dalam jaringan otot kulit mata dan sistem saraf pusat 3 Diagnosis sunting nbsp Telur TaeniaTanda infeksi dapat dilihat apabila di dalam tinja terdapat proglotid Proglotid ini baru muncul pada tinja setelah infeksi berlangsung selama tiga bulan karena cacing memerlukan waktu untuk tumbuh menjadi dewasa Sampel tinja diperiksa di bawah mikroskop untuk memeriksa jenis cacing atau telurnya Walaupun begitu identifikasi Taenia tidak dapat dilakukan hanya dengan pemeriksaan telur cacing karena semua spesies Taenia menghasilkan telur yang identik dan bahkan serupa dengan telur cacing dalam genus Echinococcus Pemeriksaan anatomi proglotid gravid proglotid yang telah matang dan dipenuhi telur atau skoleks bagian kepala dapat membantu mengidentifikasi spesies cacing pita 8 Pencegahan dan penanganan suntingInfeksi Taenia dicegah dengan mengonsumsi daging yang matang Memutus daur hidup cacing juga bisa dilakukan dengan mencegah babi dan sapi mengonsumsi makanan yang berpotensi tercemar tinja manusia 9 Sementara itu taeniasis diobati dengan obat cacing seperti praziquantel niklosamid dan albendazol 10 Referensi sunting Sandy Samuel 2014 Kajian Aspek Epidemiologi Taeniasis dan Sistiserkosis di Papua PDF Jurnal Penyakit Bersumber Binatang 2 1 1 14 Taeniasis CDC 29 September 2020 Diakses tanggal 24 Juli 2021 a b Taeniasis Cysticercosis WHO 17 Mei 2021 Diakses tanggal 24 Juli 2021 a b Pearson R D 2020 Taenia Solium Pork Tapeworm Infection and Cysticercosis MSD Manual Diakses tanggal 24 Juli 2021 a b Pearson R D 2020 Taenia Saginata Beef Tapeworm Infection MSD Manual Diakses tanggal 24 Juli 2021 Eom Keeseon S Jeon Hyeong Kyu Rim Han Jong 2009 Geographical Distribution of Taenia asiatica and Related Species The Korean Journal of Parasitology 47 Suppl S115 doi 10 3347 kjp 2009 47 S S115 ISSN 0023 4001 Ale Anita Victor Bjorn Praet Nicolas Gabriel Sarah Speybroeck Niko Dorny Pierre Devleesschauwer Brecht 2014 Epidemiology and genetic diversity of Taenia asiatica a systematic review Parasites amp Vectors 7 1 45 doi 10 1186 1756 3305 7 45 ISSN 1756 3305 a b Taeniasis CDC 18 Desember 2017 Diakses tanggal 24 Juli 2021 Organisasi Kesehatan Hewan Dunia 28 Juni 2019 Chapter 15 4 Infection with Taenia Solium Porcine Cysticercosis PDF OIE Terrestrial Animal Health Code World Organisation for Animal Health OIE Taeniasis and cysticercosis Treatment WHO Diakses tanggal 24 Juli 2021 Pranala luar suntingKlasifikasiDICD 10 B68ICD 9 CM 123 3MeSH D013622DiseasesDB 12875Sumber luarMedlinePlus 001391eMedicine ped 2201 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Taeniasis amp oldid 24108832