www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Syarifah Nawawi berita surat kabar buku cendekiawan JSTORSyarifah Nawawi lahir di Bukittinggi 1896 meninggal di Jakarta 17 April 1988 pada umur 91 tahun adalah seorang pejuang dan tokoh pendidikan Indonesia Bersama teman temannya ia mendirikan Yayasan Panti Wanita Trisula PERWARI pada 11 Juli 1955 Syarifah merupakan perempuan Minang pertama yang mengecap sistem pendidikan Eropa pada awal abad ke 20 Syarifah NawawiBerkas Syarifah Nawawi jpgLahir1896Bukittinggi Hindia BelandaMeninggal17 April 1988 umur 91 JakartaKebangsaanIndonesiaPekerjaanPengajar aktivisDikenal atasAktivis pendidikan perempuanSuami istriWiranatakoesoema V m 1916 c 1924 wbr AnakAm Nelly dan MinarsihOrang tuaNawawi Soetan MakmoerChatimah Daftar isi 1 Riwayat 1 1 Kehidupan pribadi 1 2 Pendidikan 1 3 Pengabdian 2 Pranala luarRiwayat suntingKehidupan pribadi sunting nbsp Potret Nawawi dan Wiranata 1920Syarifah adalah anak dari pasangan Nawawi Soetan Makmoer seorang guru terkenal di Sekolah Raja Kweekschool Bukittinggi dengan Chatimah Syarifah merupakan anak keempat dan putri ketiga dari 9 bersaudara Setamat dari Kweekschool Bukittinggi ia pindah ke Batavia Sewaktu berlibur ke Cianjur oleh temannya Syarifah diperkenalkan kepada seorang bangsawan Sunda Wiranatakoesoema V yang di kemudian hari jadi suaminya Mereka menikah pada bulan Mei 1916 Namun rumah tangga mereka tidak berlangsung lama pada tanggal 17 April 1924 Wiranatakoesoema menceraikan Syarifah melalui telegram ketika Syarifah dan anak anaknya sedang berlibur di Bukittinggi Atas keputusannya itu Wiranatakoesoema pun mendapat banyak kecaman di koran Belanda maupun koran pribumi termasuk kecaman dari H Agus Salim Dalam masa pernikahan yang pendek itu mereka dikaruniai 3 orang anak yaitu Am Nelly dan Minarsih Minarsih anak bungsu Syarifah dikemudian hari dikenal sebagai Mien Soedarpo menikah dengan Soedarpo Sastrosatomo seorang pejuang kemerdekaan dan menjadi pengusaha besar setelah Indonesia merdeka Soedarpo mendirikan perusahaan pelayaran yang kemudian hari menjadi besar dengan nama Samudera Lines Syarifah Nawawi merupakan perempuan yang diidamkan oleh Tan Malaka teman sekolahnya di Kweekschool Bukittinggi pada tahun 1907 Namun Tan Malaka bertepuk sebelah tangan karena Syarifah tak pernah menanggapi surat surat yang dikirim oleh Tan Malaka Pendidikan sunting Bagi Nawawi pendidikan untuk anak sangatlah penting Nawawi memasukkan Syarifah bersekolah di Europeesche Langere School ELS sekolah Belanda di Bukittinggi Setelah tamat pada tahun 1907 ia melanjutkannya ke Kweekschool tempat ayahnya mengajar Pada tahun 1908 Syarifah adalah satu satunya murid perempuan di antara 75 orang murid sekolah itu dan ia adalah gadis Minang pertama yang mengalami pendidikan ala Eropa Tamat dari Kweekschool Syarifah dan saudaranya Syamsiar melanjutkan sekolah ke Salemba School di Batavia Pengabdian sunting Setelah diceraikan suaminya pada tahun 1924 Syarifah dan anak anaknya tinggal di Bukittinggi sepanjang tahun 1924 1937 Ia memimpin sekolah De Meisjes Vervolg School Sekolah Lanjutan untuk Anak Perempuan sebagai kepala sekolah di kota itu Setelah kedua orangtuanya meninggal pada tahun 1937 Syarifah kembali ke Batavia Ia menyekolahkan anak anaknya di Koning Willem III School Batavia Aktivitasnya pun berlanjut dengan memimpin Sekolah Kemajuan Istri di Meester Cornelis Ia mengundurkan diri dari sekolah tersebut sewaktu Jepang masuk dan menguasai Indonesia Namun ia tetap berjuang memajukan pendidikan wanita dan anak anak dan masuk ke Fujinkai suatu organisasi wanita binaan Jepang Pada tanggal 11 Juli 1955 ia bersama teman temannya mendirikan Yayasan Panti Wanita Trisula PERWARI PERWARI adalah sebuah organisasi wanita pejuang Indonesia yang didirikan pada tahun 1945 Syarifah tak pernah berhenti mengabdi pada masyarakat melalui pendidikan dan memberikan pengajaran kepada anak anak perempuan serta wanita muda yang tidak mampu bahkan ia merelakan rumahnya dijadikan tempat sekolah Pengabdian Syarifah Nawawi untuk pendidikan dan pencerdasan wanita di Indonesia tentu akan selalu dikenang oleh bangsanya Ia menerima piagam penghargaan atas sumbangsihnya yang tulus dan tak kenal lelah demi terangkatnya anak anak perempuan miskin ke derajat yang lebih tinggi Sampai sekarang potret wajahnya masih tergantung di gedung Panti Trisula Perwari sebagai pengakuan atas pengabdian dan sumbangsihnya yang tulus itu Syarifah Nawawi pejuang pendidikan itu telah meninggal di Jakarta pada tanggal 17 April 1988 dalam usia 91 tahun Pranala luar sunting Syarifah Nawawi Wanita Minang Pertama yang Mengecap Sistem Pendidikan Eropa Diarsipkan 2013 08 30 di Wayback Machine Padang Ekspres 09 07 2006 Suryadi Diakses 20 11 2014 Asmara Tan Malaka Diarsipkan 2014 11 29 di Wayback Machine Sindo Weekly Diakses 20 11 2014 Perempuan di Hati Macan Edisi Khusus Tempo 11 08 2008 Diakses 20 11 2014 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Syarifah Nawawi amp oldid 22271953