www.wikidata.id-id.nina.az
Dalam fisika partikel supersimetri SUSI adalah dugaan hubungan antara dua kelas dasar dari partikel dasarː boson yang memiliki sebuah spin bernilai bilangan bulat dan fermion yang memiliki sebuah spin setengah bilangan bulat 1 2 Sebuah tipe dari simetri ruang waktu supersimetri adalah sebuah kandat yang memungkinan untuk partikel fisika yang tidak ditemukan dan dilihat oleh beberapa fisikawan sebagai sebuah solusi yang elegan untuk banak masalah saat ini dalam fisika partikel jika dikonfirmasikan benar yang dapat menyelesaikan berbagai daerah dimana teori teori saat ini dipercayakan untuk menjadi tidak lengkap Sebuah ekstensi supersimetris ke Model Standar bisa menyelesaikan masalah masalah hirarki utama dalam teori ukuran dengan menjamin bahwa divergensi kuadrat dari semua urutan akan membatalkan dalam teori gangguan Dalam supersimetri setiap partikel dari satu grup akan memiliki sebuah partikel yang terkait di sisi lain dikenal sebagai superpartner spin yang berbeda oleh sebuah setengah bilangan bulat Superpartner superparnter ini akan menjadi baru dan partikel partikel yang tidak ditemukan sebagai contoh akan ada sebuah partikel disebut sebuah selektron superpartner elektron sebuah pasangan bosonik dari elektron Dalam teori supersimetri paling sederhana dengan supersimetri tidak terputus setiap pasangan dari superpartner superpartner akan berbagi massa yang sama dan bilangan kuantum internal selain spin Sejak kita menduga untuk mencari superpartner ini menggunakan peralatan masa kini jika supersimetri ada maka ini terdiri dari sebuah simetri yang patah secara spontan memperkenankan superpartner superpartner berbeda dalam massa 3 4 5 Supersimetri yang patah secara spontan bisa menyelesaikan semua masalah dalam partikel fisika termasuk masalah hierarki Tidak ada bukti percobaan saat ini bahwa supersimetri benar atau apakah ekstensi lainnya untuk model saat ini mungkin lebih akurat Sebagian ini karena hanya sejak sekitar 2010 yang akslerasi partikel secara khusus dirancang untuk mempelajari fisika di luar Model Standar menjadi mampu beroperasi yaitu Penumbuk Hadron Raksasa dan karena hal itu belum diketahui di mana tepatnya untuk melihat atau energi yang dibutuhkan untuk pencarian yang sukses Alasan utama untuk supersimetri sedang didukung oleh beberapa fisikawan adalah bahwa teori teori saat ini dikenal tidak lengkap dan batas mereka sudah ditetapkan dan supersimetri bisa menjadi penyelesaian yang menarik untuk beberapa perhatian utama 6 7 Daftar isi 1 Motivasi 2 Manfaat prospektif 2 1 Masalah hierarki 2 2 Unifikasi kopling pengukur 2 3 Materi gelap 2 4 Motivasi teknis lainnya 3 Sejarah 4 Penerapan 4 1 Ekstensi dari grup simetri yang memungkinkan 4 1 1 Aljabar supersimetris 4 2 Model Standar Supersimetris 4 2 1 Unifikasi kopling pengukur 4 3 Mekanika kuantum supersimetri 4 4 Supersimetri dalam fisika benda terkondensasi 4 5 Supersimetri dalam optik 4 6 Supersimetri dalam sistem dinamis 4 7 Supersimetri dalam matematika 4 8 Supersimetri dalam gravitasi kuantum 5 Supersimetri umum 5 1 Supersimetri yang diperpanjang 5 2 Supersimetri dalam jumlah dimensi alternatif 5 3 Supersimetri pecahan 6 Status terkini 7 Lihat pula 8 Sumber 9 Bacaan lebih lanjut 9 1 Pengenalan teoritis gratis dan online 9 2 Monograf 9 3 Dalam percobaan 10 Pranala luarMotivasi SuntingKonfirmasi langsung akan memerlukan produksi dari superpartner dalam eksperimen penumbukan seperti Penumbuk Hadron Raksasa Proses pertama dari Penumbuk Hadron Raksasa tidak menemukan partikel yang sebelumnya tidak dikenal selain boson Higgs yang sudah diduga ada sebagai bagian dari Model Standar dan demikian tidak ada bukti untuk supersimetri 8 9 Metode tidak langsung termasuk penelitian pada sebuah momen dwikutub listrik electric dipole moment atau disingkat EDM permanen yang dapat timbul ketika partikel Model Standar berinteraksi dengan partikel partikel supersimetri Kendala terbaik saat ini pada momen dwikutub listrik elektron diletakkan menjadi lebih kecil daripada 10 28 e cm ekuivalen dengan kepekaan ke fisika baru di skala TeV dan cocok dengan penumbuk partikel saat ini 10 Sebuah EDM permanen dalam setiap titik titik partikel fundamental menuju pembalikkan waktu melanggar fisika dan demikian juga simetri CP melanggar melalui teorema CPT Eksperimen EDM seperti itu juga lebih terukur daripada percepatan partikel konvensional dan menawar sebuah alternatif praktis untuk mendeteksi fisika di luar model standar sebagai eksperimen akselerasi menjadi semakin mahal dan rumit untuk dirawat Penemuan penemuan ini mengecewakan banyak fisikawan yang dipercaya bahwa supersimetri dan teori teori lain mengandalkannya sejauh ini teori teori yang paling menjanjikan untuk fisika baru dan berharap untuk tanda tanda dari hasil hasil yang tidak terduga dari proses ini 11 12 Mantan pendukung yang antusiasi Mikhail Shifman melangkah jauh dengan mendorong komunitas teoritis untuk mencari ide baru dan menerima bahwa supersimetri adalah sebuah teori yang gagal 13 Pendapat ini secara universal tidak diterima dengan beberapa penelitian menyarankan bahwa krisis kealamian ini prematur karena berbagai perhitungan terlalu optimis tentang batas dari massa yang memungkinkan sebuah supersimetri berdasarkan solusi 14 15 Untuk mencocokkan kurangnya bukti eksperimental untuk SUSI beberapa peneliti menyarankan bahwa pemandangan teori dawai bisa memiliki sebuah statistik hukum kekuasaan menarik SUSI melanggar istilah untuk nilai nilai besar bergantung pada bilangan dari sektor tersembunyi SUSI melanggar bidang berkontribusi pada istilah lunak 16 Jika ini ditambahkan dengan kebutuhan antropik bahwa kontribusi ke skala lemah tidak melebihi faktor antara 2 dan 5 hingga dari nilai terukur seperti yang diperdebatkan oleh Agrawal et al 17 maka massa Higgs di tarik sekitar 125 GeV meskipun hampir superpartikel ditarik ke nilai di luar jangkauan saat ini dari Penumbuk Hadron Raksasa 18 Sebuah pengecualian terjadi untuk higgsino yang memperoleh massa bukan dari pematah SUSI melainkan dari mekanisme apapun menyelesaikan masalah mu SUSI Produksi higgsino Light berpasangan dalam kaitannya dengan radiasi jet keadaan awal yang keras mengarah ke dilepton dengan tanda berlawanan yang lembut ditambah jet ditambah sinyal energi transversal yang hilang 19 Kelebihan seperti itu tampaknya muncul dalam data Atlas saat ini dengan 139 fb 1 dari luminositas terintegrasi 20 Manfaat prospektif SuntingTerdapat banyak motivasi fenomenologis untuk supersimetri dekat ke skala elektro lemah serta secara motivasi motasi teknis untuk supersimetri di setiap skala Masalah hierarki Sunting Supersimetri dekat dengan skala elektrolemah memperbaiki masalah hierarki yang menimpa Model Standar 21 Dalam Model Standar skala elektolemah menerima koreksi kuantum skala Planck yang sangat besar Hierarki yang diamati di antara skala elektrolemah dan skala Planck harus dicapai dengan penyetelan yang luar biasa Dalam sebuah teori supersimetri di samping itu koreksi kuantum skala Planck membatalkan antara partner dengan superpartner karena sebuah tanda minus dikaitkan dengan lingkaran fermionik Hierarki antara skala elektrolemah dan skala Planck dicapai secara alami tanpa penyetelan yang ajaib Unifikasi kopling pengukur Sunting Ide bahwa grup simetri pengukur dengan energi tinggi disebut Teori unifikasi besar Dalam Model Standar bagaimanapun kopling yang lemah kuat dan elektromagnetik gagal untuk menyatukan pada energi tinggi Dalam sebuah teori supersimetri jalannya kopling pengukur dimodifikasi dan penyatuan energi tinggi yang tepat dari kopling pengukur tercapai Proses modifikasi juga menyediakan sebuah mekanisme alami untuk pematah simetri elektro lemah radiasi Materi gelap Sunting Supersimetri skala TeV ditambah dengan sebuah simetri diskrit khas menyediakan sebuah kandidat partikel materi gelap pada suatu skala massa konsisten dengan perhitungan kelimpahan retik termal 22 23 Motivasi teknis lainnya Sunting Supersimetri juga dimotivasi oleh solusi untuk beberapa masalah teoretis untuk umumnya banyak sifat sifat matematika yang diinginkan dan untuk memastikan perilaku yang masuk akal pada energi tinggi Teori medan kuantum supersimetri seringkali jauh lebih mudah untuk menganalisa sebagai lebih banyak masalah menjadi rapi secara matematis Ketika supersimetri dikenakan sebagai sebuah simetri lokal Teori Einstein dari relativitas umum disertakan secara otomatias dan hasilnya dikatakan sebagai sebuah teori dari supergravitasi Itu juga merupakan fitur yang diperlukan dari kandidat paling populer untuk sebuah teori segalanya teori superdawai dan sebuah teori SUSI yang bisa menjelaskan masalah inflasi kosmologis Sifat sifat supersimetri menarik lainnya secara teoretis adalah yang ditawarkan satu satunya celah ke teorema Coleman Mandula yang melarang ruang waktu dan kesimetrian internal dari penggabungan dalam setiap cara yang tidak sepele untuk teori medan kuantum seperti Model Standar dengan asumsi yang paling umum Teorema Haag Lopuszanski Sohnius mendemonstrasikan bahwa supersimetri adalah satu satunya cara ruang waktu dan kesimetrian internal bisa digabungkan secara konsisten 24 Sejarah SuntingSebuah supersimetri menghubungkan meson dan barion pertama kali diusulkan dalam konteks fisika hadronik oleh Hironario Miyazawa pada tahun 1966 Supersimetri ini tidak melibatkan ruang waktu artinya ini menyangkut kesimetrian internal dan rusak parah Pekerjaannya sebagian besar diabaikan pada saat itu 25 26 27 28 J L Gervais dan B Sakita pada tahun 1971 29 Yu A Golfand dan E P Likhtman juga pada tahun 1971 dan D V Volkov dan V P Akulov 1972 30 perlu rujukan lengkap menemukan kembali supersimetri secara mandiri dalam konteks teori medan kuantum sebuah jenis baru yang radikal supersimetri dari ruang waktu dan bidang bidang fundamental yang menetapkan sebuah hubungan antara partikel partikel dasar dari alam kuantum yang berbeda boson dan fermion dan menyatukan ruang waktu dan kesimetrian internal dari fenomena mikroskopis Supersimetri dengan sebuah konsisten aljabar Lie adalah struktur bertingkat di mana penemuan kembali Gervais Sakita didasarkan pertama kali muncul pada tahun 1971 31 dalam konteks sebuah versi sebelumnya dari teori dawai oleh Pierre Ramond John H Schwarz dan Andre Neveu Akhirnya Julius Wess dan Bruno Zumino pada tahun 1974 32 mengidentifikasikan fitur renormalisasi karakterisitik dari teori teori bidang supersimetris empat dimensi yang diidentifikasikan mereka sebagai QFT yang luar biasa dan mereka dan Abdus Salam dan sesama peneliti mereka memperkenalkan penerapan fisika partikel sebelumnya Struktur matematis daei supersimetri Superaljabar Lie bertingkat kemudian diterapkan berhasil ke topik fisika lainnya mulai dari fisika nuklir 33 34 fenomena kritis 35 mekanika kuantum hingga fisika statistika Itu tetap menjadi bagian penting dari banyak teori teori yang diusulkan dari fisikaVersi supersimetris realistis pertama kali dari Model Standar diusulkan pada tahun 1977 oleh Pierre Fayet dan dikenal sebagai Model Standar Supersimetris Minal atau MSSM sebagai penyingkatan Itu diusulkan untuk menyelesaikan diantara hal lainnya masalah hierarki Penerapan SuntingEkstensi dari grup simetri yang memungkinkan Sunting Salah satu alasan bahwa fisika mengeksplorasi supersimetri adalah karena itu menawarkan sebuah ekstensi ke simetri simetri teori medan kuantum yang lebih akrab Simetri simetri ini dikelompokkan menjadi grup Poincare dan simetri simetri internal dan teorema Coleman Mandula menunjukkan bahwa dengan asumsi tertentu simetri simetri dari matriks S harus sebuah produk langsung dari grup Poincare dengan sebuah grup simetri internal kompak atau jika idak terdapat celah massa grup konformal dengan sebuah grup simetri internal kompak Pada tahun 1971 Golfand dan Likhtman adalah yang pertama menunjukkan bahwa aljabar Poincare bisa diperpanjang melalui pengenalan dari generator spinor empat antikomutatif dalam empat dimensi yang kemudian dikenal sebagai supermuatan Pada tahun 1975 teorema Haag Lopuszanski Sohnius menganalisis semua superaljabar yang memungkinkan dalam bentuk ymym termasuk itu dengan sebuah bilangan yang diperpanjang dari supergenerator dan muatan pusat Aljabar super Poincare yang diperpanjang ini membuka jalan untuk memperoleh yang sangat besar dan kelas penting dari teori medan supersimetris Aljabar supersimetris Sunting Supersimetris tradisional dari fisika dihasilkan oleh objek objek yang diubah oleh representasi tensor dari grup Poincare dan kesimetrian internal Supersimetri namun dihasilkan oleh objek yang diubah oleh representasi spin Menurut teorema spin statistika medan bosonik komutatif sementara medan fermionik antikomutatif Menggabungkan kedua jenis dari medan medan menjadi sebuah aljabar tunggal membutuhkan pengenalan dari sebuah penilaian Z2 di mana boson adalah anggota anggota genap dan fermion adalah anggota anggota ganjil Seperti aljabar disebut sebuah Superaljabar Lie Ekstensi supersimetris paling sederhana dari aljabar Poincare adalah aljabar super Poincare Diekspresikan dalam istilah dari dua spinor Weyl memiliki hubungan anti komutatif berikut iniː Q a Q b 2 s m a b P m displaystyle Q alpha bar Q dot beta 2 sigma mu alpha dot beta P mu nbsp dan semua hubungan anti komutatif lainnya di antara Q displaystyle Q nbsp dan hubungan komutatif di antara Q displaystyle Q nbsp dan P displaystyle P nbsp menghilang Ekspresi di atas P m i m displaystyle P mu i partial mu nbsp adalah generator generator translasi dan s m displaystyle sigma mu nbsp adalah matriks Pauli Terdapat representasi dari sebuah superaljabar Lie bahwa analog dengan representasi dari sebuah aljabar Lie Setiap aljabar Lie memiliki sebuah grup Lie yang terkait dan sebuah superaljabar Lie bisa terkadang diperpanjang menjadi representasi dari sebuah supergrup Lie Model Standar Supersimetris Sunting Menggabungkan supersimetri menjadi Model Standar membutuhkan penggandaan bilangan dari partikel partikel sejak tidak ada cara bahwa setiap partikel partikel dalam Model Standar bisa superpartner dari satu sama lain Dengan menambahkan partikel partikel baru terdapat banyak kemungkinan interaksi baru interaksi baru Model supesimetris kemungkinan yang paling sederhana konsisten dengan Model Standar adalah Model Standar Supersimetris Minimal MSSM yang dapat mencakup jumlah yang diperlukan partikel partikel baru yang mampu menjadi superpartner dari mereka dalam Model Standar nbsp Pembatalan renormalisasi massa kuadrat boson Higgs antara loop quark atas fermionik dan skalar menghentikan diagram Feynman kecebong squark dalam sebuah ekstensi supersimetris dari Model StandarSalah satu dari motivasi motivasi utama untuk SUSI berasal dari kontribusi yang berbeda secara kuadrat ke kuadrat massa Higgs Mekanika kuantum interaksi dari boson Higgs menyebabkan sebuah renormalisasi yang besar dari massa Higgs dan kecuali terdapat sebuah pembatalan secara tidak sengaja ukuran alami dari massa Higgs adalah skala paling terbesar yang memungkinkan Masalah ini dikenal sebagai masalah hierarki Supersimetri mengurangi ukuran dari koreks kuantum dengan memiliki pembatalan otomatis antara interaksi fermionik dan Higgs bosonik Jika supersimetri pulih pada skala lemah maka massa Higgs berkaitan dengan perubahan supersimetri yang bisa diinduksi dari efek non gangguan kecil menjelaskan skala yang sangat berbeda dalam interaksi lemah dan interaksi gravitasi Dalam banyak Model Standar supersimetris terdapat sebuah partikel stabil yang berat seperti neutralino yang bisa berfungsi sebagai sebuah kandidat materi gelap partikel masif yang berinteraksi dengan lemah dalam bahasa Inggrisː weakly interacting massive particle disingkatː WIMP Keberadaan sebuah kandidat materi gelap supersimetris terkait erat dengan keseimbangan R Paradigma standar untuk menggabungkan supersimetri menjadi sebuah teori realistis adalah untuk memiliki dinamika yang mendasari dari teori menjadi supersimetris tetapi keadaan dasar teori tidak mengenai simetri dan supersimetri patah secara spontan Perubahan supersimetris tidak bisa dilakukan secara permanen oleh partikel partikel dari MSSM seperti yang muncul saat ini Ini berarti bahwa terdapat sebuah sektor baru dari teori yang bertanggung jawab untuk perubahannya Satu satunya kendala pada sektor baru ini adalah bahwa itu harus mengubah supersimetri secara permanen dan harus memberikan superpartikel superpartikel massa skala TeV Terdapat banyak model yang bisa melakukan ini dan hampir detailnya tidak masalah Untuk mengukur fitur supersimetri yang relevan istilah pematahan SUSI halus ditambahkan ke teori yang sementara mengubah SUSI secara eksplisit tetapi tidak pernah bisa muncuk dari sebuah teori lengkap pematahan supersimetri Unifikasi kopling pengukur Sunting Satu bukti untuk supersimetri yang ada unifikasi kopling pengukur Evolusi grup renormalisasi dari tiga konstanta kopling pengukur dari Model Standar agak peka terhadap kandung partikel dari teorinya Konstanta konstanta kopling ini tidak cukup bertemu bersama pada skala energi yang sama jika kita menjalankan grup renormalisasi menggunakan Model Standar 36 37 Setelah menggabungkan SUSI minimal konvergensi bersama dari konstanta kopling diproyeksikan sekitar 1016 GeV 38 Mekanika kuantum supersimetri Sunting Mekanika kuantum supersimetris menambahkan superaljabar SUSI ke mekanika kuantum sebagai lawan dari teori medan kuantum Mekanika kuantum supersimetris seringkali menjadi relevan ketika mempelajari dinamika soliton supersimetris dan karena sifat yang sederhana memiliki bidang yang hanya berfungsi sebagai waktu daripada ruang waktu banyak kemajuan telah dibuat dalam subjek ini dan sekarang itu dipelajari dengan sendirinya Mekanika kuantum SUSI melibatkan sepasang Hamiltonan yang membagikan sebuah hubungan matematis tertentu yang disebut partner Hamiltonan Istilah energi potensial yang terjadi dalam Hamiltonan kemudian dikenal sebagai potensial partner Sebuah pengenalan teorema menunjukkan bahwa untuk setiap eigen keadaan dari salah satu Hamiltonan pasangan Hamiltonannya memiliki spektrum eigen keadaan yang sesuai Itu analog dengan deskripsi asli SUSI yang mengacu pada boson dan fermion Kita bisa membayangkan sebuah Hamiltonan bosonik yang eigen keadaannya adalah boson boson yang bervariasi pada teori kita Mitra SUSI dari Hamiltonan ini akan menjadi fermionik dan eigen keadaannya akan menjadi fermion teori Setiap boson akan memiliki sebuah partner fermionik dari energi yang sama Supersimetri dalam fisika benda terkondensasi Sunting Konsep SUSI menyediakan ekstensi yang berguna untuk pendekatan WKB Sebagai tambahan SUSI telah diterapkan pada rata rata gangguan baik kuantum maupun non kuantum melalui mekanika statistik persamaan Fokker Planck menjadi sebuah contoh dari sebuah teori non kuantum Supersimetri dalam semua sistem sistem ini muncul dari fakta bahwa salah satunya adalah pemodelan satu partikel dan seperti statistika tidak masalah Penggunaan dari metode supersimetri menyediakan sebuah alternatif matematika yang ketat untuk trik replika tetapi hanya dalam sistem yang tidak berinteraksi yang mencoba untuk mengatasi apa yang disebut masalah dari penyebut di bawah rata rata gangguan Untuk lebih lanjut tentang peneraoan supersimetri dalam fisika benda terkondensasi lihat Efetov 1997 39 Supersimetri dalam optik Sunting Optik terintegrasi baru saja ditemukan 40 untuk menyediakan tanah subur di mana konsekuensi tertentu pada SUSI bisa dieksplorasi dalam pengaturan laboratorium yang mudah diakses Memanfaatkan struktur matematika analog dari persamaan Schrodinger kuantum mekanis dan persamaan gelombang mengatur evolusi cahaya dalam pengaturan satu dimensi salau satunya dapat menafsirkan distribusi indeks bias dari sebuah struktur sebagai sebuah lanskap potensial yang di mana paket gelombang optik merambat Dengan cara ini sebuah kelas baru struktur fungsi optik dengan penerapan yang memungkinkan dalam pencocokan fase konversi mode 41 dan multiplexing ruang divisi menjadi mungkin Transformasi SUSI telah juga diusulkan sebagai sebuah cara untuk mengatasi masalah hamburan terbalik dalam optik dan sebagai sebuah optik transformasi satu dimensi 42 Supersimetri dalam sistem dinamis Sunting Semua persamaan diferensial parsial stokastik model untuk semua jenis sistem dinamis waktu kontinu memiliki sɪupersimetri topologi 43 44 Dalam representasi operator evolusi stokastik supersimetri topologi adalah turunan eksterior yang bersifat komutatif dengan operator evolusi stokastik didefinisikan sebagai kemunduran rata rata secara stokastik diinduksi pada bentuk diferensial oleh difeomorfisme yang ditentukan SDE dari ruang fase Sektor topologi dari teori supersimetris dinamika stokastik yang berkembang pesat bisa dikenal sebagai teori medan topologi tipe Witten Arti dari supersimetri topologi daam sistem dinamis adalah pelestarian kesinambungan ruang fase titik titik yang tak terhingga akan tetap dekat selama evolusi waktu berkelanjtuan bahkan di hadapan adanya kebisingan Ketika supersimetri topologi patah secara spontan sifat ini dilanggar dalam batas evolusi temporal yang sangat panjang dan modelnya dapat dikatakan untuk memperlihatkan generalisasi stokastik dari efek kupu kupu Dari perspektif yang lebih umum kerusakan spontan dari supersimetri topologi adalah esensi teoretis dari fenomena dinamis di mana mana yang dkenal sebagai kekacauan turbulensi kekritisan yang terorganisir sendiri dll Teorema Goldstone mengatakan kemunculan terkait dari perilaku dinamis jangka panjang yang memanifestasikan dirinya sebagai derau 1 f efek kupu kupu dan statistik bebas skala dari proses instan tiba tiba seperti gempa bumi neuroavalanch dan suar surya dikenal sebagai Hukum Zipf dan skala Richter Supersimetri dalam matematika Sunting SUSI terkadang juga mempelajari secara matematis untuk sifat sifat intrinstiknya Ini karenanya menjelaskan bidang bidang kompleks memenuhi sebuah sifat dikenal sebagai holomorphy yang memungkinkan jumlah holomorfik untuk dihitung dengan tepat Ini membuat model supersimetris berguna sebagai model mainan dari teori teori yang lebih realistis Sebuah contoh utama ini telah didemonstrasikan dualitas S dalam teori teori pengukuran empat dimensi 45 yang menukarkan partikel dan ekakutub Pembuktian dari teorema indeks Atiyah Singer lebih disederhanakan oleh penggunaan mekanika kuantum supersimetris Supersimetri dalam gravitasi kuantum Sunting Supersimetri adalah bagian dari teori superdawai sebuah teori dawai dari gravitasi kuantum meskipun itu bisa secara teori menjadi sebuah komponen darin teori teori gravitasi kuantum lainnya demikian juga seperti gravitasi kuantum simpal Untuk teori superdawai menjadi konsisten supersimetri tampaknya dibutuhkan di beberapa tingkat meskipun itu supersimetri yang sangat rusak Jika bukti eksperimental menerima supersimetri dalam bentuk partikel supersimetris seperti neutralino yang seringkali diyakini sebagai superpartner yang paling ringan beberapa orang percaya ini akan menjadi sebuah dorongan besar untuk teori superdawai Sejak supersimetri adalah komponen yang dibutuhkan teori superdawai setiap penemuan supersimetri akan menjadi konsisten dengan teori superdawai Jika Penumbuk Hadron Raksasa dan percobaan fisika partikel utama lainnya gagal untuk mendeteksi partner partner supersimetris banyak versi teori superdawai yang telah memprediksi superpartner bermassa rendah tertentu ke partikel yang ada mungkin perlu direvisi secara signifikan Supersimetri umum SuntingSupersimetri muncul dalam banyak konteks yang berkaitan fisika teoretis Itu mungkin memiliki beberapa supersimetri dan juga memiliki dimensi tambahan supersimetris Supersimetri yang diperpanjang Sunting Adalah mungkin untuk memiliki lebih dari satu jenis transformasi supersimetri Teori teori dengan lebih dari satu transformasi supersimetri dikenal sebagai teori supersimetri yang diperpanjang Semakin banyak supersimetri yang dimiliki sebuah teori semakin dibatasi konten lapangan dan interaksi Biasanya jumlah salinan dari sebuah simetris adalah pangkat 2 1 2 4 8 Dalam empat dimensi sebuah spinor memiliki empat sudut bebas dan demikian jumlah minimal generator supersimetri adalah empat dalam empat dimensi dan memiliki delapan salinan supersimetri berarti bahwa terdapat 32 generator supersimetri Jumlah maksimal generator supersimetri yang memungkinkan adalah 32 Teori teori dengan lebih dari 32 generator supersimetri secara otomatis memiliki medan tanoa massa dengan spin lebih besar daripada dua berinteraksi jadi jumlah maksimal generator supersimetri dianggap 32 Ini karena teorema Weinberg Witten Ini sesuai dengan sebuah teori supersimetri N 8 displaystyle N 8 nbsp Teori teori dengan 32 supersimetri secara otomatis memiliki sebuah graviton Untuk empat dimensi terdapat teori teori berikut dengan pengganda yang sesuai 46 CPT menambahkan sebuah salinan kapanpun mereka tidak invarian di bawah simetri tersebut N 1 displaystyle N 1 nbsp Multiplet kiral 0 1 2 displaystyle left 0 frac 1 2 right nbsp Multiplet vektor 1 2 1 displaystyle left frac 1 2 1 right nbsp Multiplet gravitino 1 3 2 displaystyle left 1 frac 3 2 right nbsp Multiplet graviton 3 2 2 displaystyle left frac 3 2 2 right nbsp N 2 displaystyle N 2 nbsp Hipermultiplet 1 2 0 2 1 2 displaystyle left frac 1 2 0 2 frac 1 2 right nbsp Multiplet vektor 0 1 2 2 1 displaystyle left 0 frac 1 2 2 1 right nbsp Multiplet supergravitasi 1 3 2 2 2 displaystyle left 1 frac 3 2 2 2 right nbsp N 4 displaystyle N 4 nbsp Multiplet vektor 1 1 2 4 0 6 1 2 4 1 displaystyle left 1 frac 1 2 4 0 6 frac 1 2 4 1 right nbsp Multiplet supergravitasi 0 1 2 4 1 6 3 4 4 2 displaystyle left 0 frac 1 2 4 1 6 frac 3 4 4 2 right nbsp N 8 displaystyle N 8 nbsp Multiplet supergravitasi 2 3 2 8 1 2 56 0 70 1 2 56 3 2 8 2 displaystyle left 2 frac 3 2 8 frac 1 2 56 0 70 frac 1 2 56 frac 3 2 8 2 right nbsp Supersimetri dalam jumlah dimensi alternatif Sunting Adalah mungkin untuk memiliki supersimetri dalam dimensi selain empat Karena sifat sifat spinor berubah secra drastis antara dimensi dimensi yang berbeda setiap dimensi memiliki karakteristikanya Dalam d displaystyle d nbsp dimensi ukuran spinor kira kira 2 d 2 displaystyle 2 frac d 2 nbsp atau 2 d 1 2 displaystyle 2 frac d 1 2 nbsp Sejak jumlah maksimum supersimetri adalah 32 jumlah dimensi terbesar di mana sebuah teori supersimetris bisa ada sebelas butuh rujukan Supersimetri pecahan Sunting Supersimetri pecahan adalah sebuah generalisasi dari gagasan supersimetri di mana jumlah positif minimal spin tidak harus 1 2 displaystyle frac 1 2 nbsp tetapi bisa menjadi sembarang 1 N displaystyle frac 1 N nbsp untuk nilai bilangan bulat N displaystyle N nbsp Generalisasi seperti itu dimungkinkan dalam dua atau beberapa dimensi ruang waktu Status terkini SuntingModel supersimetris dibatasi oleh berbagai eksperimen termasuk pengukuran observasi energi rendah sebagai contoh momen magnet anomali muon di Fermilab pengukuran kepadatan materi gelap WMAP dan eksperimen deteksi langsung sebagai contoh XENON 100 dan LUX dan oleh eksperimen benturan partikel termasuk fisika B fenomenologi Higgs dan pencarian langsung untuk superpartner spartikel di Penumbuk Elektron Besar Positron Tevatron dan Penumbuk Hadron Raksasa Faktanya CERN menyatakan secara terbuka bahwa jika supersimetri benar partikel partikel supersimetris akan muncul dalam tumbukan di Penumbukan Hadron Raksasa 47 Menurut sejarah batas paling ketat berasal dari produksi langsung di penumbukan Massa pertama terbatas untuk squark dan gluino dibuat di CERN oleh eksperimen UA1 dan eksperimen UA2 di Super Proton Synchrotron LEP kemudian menetapkan batas yang sangat kuat 48 yang pada tahun 2006 diperpanjang oleh eksperimen D0 di Tevatron 49 50 Dari 2003 2015 WMAP dan pengukuran kepadatan materi gelap Planck memiliki model supersimetri yang sangat dibatasi yang mana jika mereka menjelakan materi gelap harus disetel untuk menjalankan mekanisme tertentu cukup mengurangi kepadatan neutralino Sebelum awal Penumbuk Hadron Raksasa pada tahun 2009 cocok dengan data yang tersedia untuk CMSSM dan NUHM1 menunjukkan bahwa kemungkinan besar squark dan gluino memiliki massa di 500 hingga 800 GeV meskipun nilainya setinggi 2 5 TeV diizinkan dengan probabilitas rendah Neutralino dan slepton diharapkan cukup ringan dengan neutralino paling ringan dan stau paling ringan kemungkinan besar ditemukan antara 100 dan 150 GeV 51 Operasi pertama Penumbuk Hadron Raksasa tidak menemukan bukti supersimetri dan hasil dari melampaui batas eksperimental yang ada dari Penumbuk Elektron Besar Positron dan Tevatron dan sebagiannya mengecualikan rentang yang diharapkan tersebut di atas 52 Pada tahun 2011 12 Penumbuk Hadron Raksasa menemukan sebuah boson Higgs dengan massa sekitar 125 GeV dan dengan kpling untuk fermion dan boson yang konsisten dengan Model Standar MSSM memprediksikan bahwa massa dari boson Higgs paling ringan seharusnya tidak jauh lebih tinggi daripada massa dari boson Z dan dengan tidak adanya penyetelan halus dengan skala pematahan supersimetri pada urutan dari 1 TeV seharusnya tidak melebihi 135 GeV 53 Hasil Penumbuk Hadron Raksasa sepertinya bermasalah untuk model supersimetris minimal sebagai nlai 125 GeV relatif besar untuk model dan bisa hanya tercapai dengan radiatikoreksi loop radiasi besar dari squark atas yang banyak teoretis dianggap tidak wajar lihat kealamian fisika dan penyetelan halus 54 Beberapa peneliti berusaha mendamaikan situasi saat ini dengan konsep kealamian berserat 55 di mana massa Higgs ditarik melalui efek lanskap dawai hingga 125 GeV dan massa spartikel ditarik melampaui jangkauan Penumbuk Hadron Raksasa saat ini Lihat pula SuntingAnyon Grup kuantum Model Standar Supersimetris Minimal Model Standar Supersimetris Minimal Berikutnya Supersimetri split Supermedan Supermuatan Supergeometri Supergravitasi Supergrup Superpartner Superruang Supersimetri supersplit Teori pengukur supersimetri Teorema nonrenormalisasi supersimetri Supersimetri sebagai sebuah grup kuantum Model Wess ZuminoSumber Sunting Haber Howie Supersymmetry Part I Theory PDF Reviews Tables and Plots Particle Data Group PDG Diakses tanggal 8 July 2015 supersymmetry Merriam Webster Diakses tanggal October 2 2017 Martin Stephen P 1997 A Supersymmetry Primer Perspectives on Supersymmetry Advanced Series on Directions in High Energy Physics 18 hlm 1 98 arXiv hep ph 9709356 nbsp doi 10 1142 9789812839657 0001 ISBN 978 981 02 3553 6 Baer Howard Tata Xerxes 2006 Weak scale supersymmetry From superfields to scattering events Dine Michael 2007 Supersymmetry and String Theory Beyond the Standard Model nbsp hlm 169 ATLAS Supersymmetry Public Results ATLAS Collaboration CERN Diakses tanggal 24 September 2017 CMS Supersymmetry Public Results CMS CERN Diakses tanggal 24 September 2017 ATLAS Supersymmetry Public Results ATLAS Collaboration CERN Diakses tanggal 24 September 2017 CMS Supersymmetry Public Results CMS CERN Diakses tanggal 24 September 2017 Baron J Campbell WC Demille D Doyle JM Gabrielse G et al 2014 Order of Magnitude Smaller Limit on the Electric Dipole Moment of the Electron Science 343 6168 269 272 arXiv 1310 7534 nbsp Bibcode 2014Sci 343 269B doi 10 1126 science 1248213 PMID 24356114 Wolchover Natalie November 20 2012 Supersymmetry Fails Test Forcing Physics to Seek New Ideas Quanta Magazine Wolchover Natalie August 9 2016 What No New Particles Means for Physics Quanta Magazine Shifman M 31 October 2012 Reflections and Impressionistic Portrait Frontiers Beyond the Standard Model FTPI arXiv 1211 0004v1 nbsp Howard Baer Vernon Barger Dan Mickelson September 2013 How conventional measures overestimate electroweak fine tuning in supersymmetric theory Physical Review D 88 9 095013 arXiv 1309 2984 nbsp Bibcode 2013PhRvD 88i5013B doi 10 1103 PhysRevD 88 095013 Howard Baer Vernon Barger Peisi Huang Dan Mickelson Azar Mustafayev Xerxes Tata December 2012 Radiative natural supersymmetry Reconciling electroweak fine tuning and the Higgs boson mass Physical Review D 87 11 115028 arXiv 1212 2655 nbsp Bibcode 2013PhRvD 87k5028B doi 10 1103 PhysRevD 87 115028 Michael R Douglas May 2004 Statistical analysis of the supersymmetry breaking scale arXiv hep th 0405279 V Agrawal S Barr J F Donoghue D Seckel January 1998 Anthropic considerations in multiple domain theories and the scale of electroweak symmetry breaking Physical Review Letters 80 9 1822 1825 arXiv hep ph 9801253 nbsp Bibcode 1998PhRvL 80 1822A doi 10 1103 PhysRevLett 80 1822 H Baer V Barger H Serce K Sinha December 2017 Higgs and superparticle mass predictions from the landscape Journal of High Energy Physics 1803 3 002 arXiv 1712 01399 nbsp doi 10 1007 JHEP03 2018 002 H Baer A Mustafayev X Tata September 2014 Monojet plus soft dilepton signal from light higgsino pair production at LHC14 Physical Review D 90 11 115007 arXiv 1409 7058 nbsp Bibcode 2014PhRvD 90k5007B doi 10 1103 PhysRevD 90 115007 Atlas Collaboration May 2019 Searches for electroweak production of supersymmetric particles with compressed mass spectra in roots 13 TeV pp collisions with the ATLAS detector Atlas Conf 2019 014 David Curtin August 2011 Model Building And Collider Physics Above The Weak Scale Tesis PhD thesis Cornell University http www lepp cornell edu rsrc Home Research GradTheses Curtin David pdf Feng Jonathan 11 May 2007 Supersymmetric Dark Matter PDF University of California Irvine Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 05 11 Diakses tanggal 2020 10 31 Bringmann Torsten The WIMP Miracle PDF University of Hamburg Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 1 March 2013 Haag Rudolf Lopuszanski Jan T Sohnius Martin 1975 All possible generators of supersymmetries of the S matrix Nuclear Physics B 88 2 257 274 Bibcode 1975NuPhB 88 257H doi 10 1016 0550 3213 75 90279 5 H Miyazawa 1966 Baryon Number Changing Currents Prog Theor Phys 36 6 1266 1276 Bibcode 1966PThPh 36 1266M doi 10 1143 PTP 36 1266 nbsp H Miyazawa 1968 Spinor Currents and Symmetries of Baryons and Mesons Phys Rev 170 5 1586 1590 Bibcode 1968PhRv 170 1586M doi 10 1103 PhysRev 170 1586 Kaku Michio 1993 Quantum Field Theory hlm 663 ISBN 0 19 509158 2 Freund Peter 1988 03 31 Introduction to Supersymmetry hlm 26 27 138 ISBN 0 521 35675 X Gervais J L Sakita B 1971 Field theory interpretation of supergauges in dual models Nuclear Physics B 34 2 632 639 Bibcode 1971NuPhB 34 632G doi 10 1016 0550 3213 71 90351 8 D V Volkov V P Akulov Pisma Zh Eksp Teor Fiz 16 1972 621 Phys Lett B46 1973 109 V P Akulov D V Volkov Teor Mat Fiz 18 1974 39 Ramond P 1971 Dual Theory for Free Fermions Physical Review D 3 10 2415 2418 Bibcode 1971PhRvD 3 2415R doi 10 1103 PhysRevD 3 2415 Wess J Zumino B 1974 Supergauge transformations in four dimensions Nuclear Physics B Submitted manuscript 70 1 39 50 Bibcode 1974NuPhB 70 39W doi 10 1016 0550 3213 74 90355 1 Hagen Kleinert Discovery of Supersymmetry in Nuclei Iachello F 1980 Dynamical Supersymmetries in Nuclei Physical Review Letters 44 12 772 775 Bibcode 1980PhRvL 44 772I doi 10 1103 PhysRevLett 44 772 Friedan D Qiu Z Shenker S 1984 Conformal Invariance Unitarity and Critical Exponents in Two Dimensions Physical Review Letters 52 18 1575 1578 Bibcode 1984PhRvL 52 1575F doi 10 1103 PhysRevLett 52 1575 Kane Gordon L June 2003 The Dawn of Physics Beyond the Standard Model Scientific American 288 6 68 75 Bibcode 2003SciAm 288f 68K doi 10 1038 scientificamerican0603 68 PMID 12764939 The Frontiers of Physics Scientific American Special Edition 15 3 8 2005 Kane Gordon L June 2003 The Dawn of Physics Beyond the Standard Model Scientific American 288 6 68 75 Bibcode 2003SciAm 288f 68K doi 10 1038 scientificamerican0603 68 PMID 12764939 Efetov Konstantin 1997 Supersymmetry in Disorder and Chaos Cambridge University Press Miri M A Heinrich M El Ganainy R Christodoulides D N 2013 Superymmetric optical structures Physical Review Letters 110 23 233902 arXiv 1304 6646 nbsp Bibcode 2013PhRvL 110w3902M doi 10 1103 PhysRevLett 110 233902 PMID 25167493 Heinrich M Miri M A Stutzer S El Ganainy R Nolte S Szameit A Christodoulides D N 2014 Superymmetric mode converters Nature Communications 5 3698 arXiv 1401 5734 nbsp Bibcode 2014NatCo 5 3698H doi 10 1038 ncomms4698 PMID 24739256 Miri M A Heinrich Matthias Christodoulides D N 2014 SUSY inspired one dimensional transformation optics Optica 1 2 89 95 arXiv 1408 0832 nbsp Bibcode 2014arXiv1408 0832M doi 10 1364 OPTICA 1 000089 Ovchinnikov Igor March 2016 Introduction to Supersymmetric Theory of Stochastics Entropy 18 4 108 arXiv 1511 03393 nbsp Bibcode 2016Entrp 18 108O doi 10 3390 e18040108 Ovchinnikov Igor Ensslin Torsten April 2016 Kinematic dynamo supersymmetry breaking and chaos Physical Review D 93 8 085023 arXiv 1512 01651 nbsp Bibcode 2016PhRvD 93h5023O doi 10 1103 PhysRevD 93 085023 Krasnitz Michael 2003 Correlation functions in supersymmetric gauge theories from supergravity fluctuations PDF Princeton University Department of Physics Princeton University Department of Physics hlm 91 Polchinski J String Theory Vol 2 Superstring theory and beyond Appendix B Supersymmetry predicts a partner particle for each particle in the Standard Model to help explain why particles have mass CERN Supersymmetry Diakses tanggal 5 September 2019 LEPSUSYWG ALEPH DELPHI L3 and OPAL experiments charginos large m0 LEPSUSYWG 01 03 1 The D0 Collaboration 2009 Search for associated production of charginos and neutralinos in the trilepton final state using 2 3 fb 1 of data Physics Letters B 680 1 34 43 arXiv 0901 0646 nbsp Bibcode 2009PhLB 680 34D doi 10 1016 j physletb 2009 08 011 hdl 10211 3 195394 The D0 Collaboration 2008 Search for squarks and gluinos in events with jets and missing transverse energy using 2 1 fb 1 of pp collision data at s 1 96 TeV Physics Letters B 660 5 449 457 arXiv 0712 3805 nbsp Bibcode 2008PhLB 660 449D doi 10 1016 j physletb 2008 01 042 Buchmueller O et al 2009 Likelihood Functions for Supersymmetric Observables in Frequentist Analyses of the CMSSM and NUHM1 The European Physical Journal C 64 3 391 415 arXiv 0907 5568 nbsp Bibcode 2009EPJC 64 391B doi 10 1140 epjc s10052 009 1159 z Roszkowski Leszek Sessolo Enrico Maria Williams Andrew J 11 August 2014 What next for the CMSSM and the NUHM improved prospects for superpartner and dark matter detection Journal of High Energy Physics 2014 8 67 arXiv 1405 4289 nbsp Bibcode 2014JHEP 08 067R doi 10 1007 JHEP08 2014 067 Marcela Carena and Howard E Haber Haber 2003 Higgs Boson Theory and Phenomenology Progress in Particle and Nuclear Physics 50 1 63 152 arXiv hep ph 0208209 nbsp Bibcode 2003PrPNP 50 63C doi 10 1016 S0146 6410 02 00177 1 Draper Patrick Meade Patrick Reece Matthew Shih David December 2011 Implications of a 125 GeV Higgs for the MSSM and Low Scale SUSY Breaking Physical Review D 85 9 095007 arXiv 1112 3068 nbsp Bibcode 2012PhRvD 85i5007D doi 10 1103 PhysRevD 85 095007 H Baer V Barger S Salam June 2019 Naturalness versus stringy naturalness with implications for collider and dark matter searches Physical Review Research 1 2 023001 arXiv 1906 07741 nbsp Bibcode 2019arXiv190607741B doi 10 1103 PhysRevResearch 1 023001 Bacaan lebih lanjut SuntingSupersymmetry and Supergravity page in String Theory Wiki lists more books and reviews Pengenalan teoritis gratis dan online Sunting S Martin 2011 A Supersymmetry Primer Perspectives on Supersymmetry Advanced Series on Directions in High Energy Physics 18 hlm 1 98 arXiv hep ph 9709356 nbsp doi 10 1142 9789812839657 0001 ISBN 978 981 02 3553 6 Joseph D Lykken 1996 Introduction to Supersymmetry arXiv hep th 9612114 Manuel Drees 1996 An Introduction to Supersymmetry arXiv hep ph 9611409 Adel Bilal 2001 Introduction to Supersymmetry arXiv hep th 0101055 An Introduction to Global Supersymmetry by Philip Arygres 2001 Monograf Sunting Weak Scale Supersymmetry by Howard Baer and Xerxes Tata 2006 Cooper F Khare A Sukhatme U 1995 Supersymmetry and quantum mechanics Physics Reports Submitted manuscript 251 5 6 267 385 arXiv hep th 9405029 nbsp Bibcode 1995PhR 251 267C doi 10 1016 0370 1573 94 00080 M arXiv hep th 9405029 Junker G 1996 Supersymmetric Methods in Quantum and Statistical Physics doi 10 1007 978 3 642 61194 0 ISBN 978 3 540 61591 0 Kane Gordon L Supersymmetry Unveiling the Ultimate Laws of Nature Basic Books New York 2001 ISBN 0 7382 0489 7 Drees Manuel Godbole Rohini and Roy Probir Theory amp Phenomenology of Sparticles World Scientific Singapore 2005 ISBN 9 810 23739 1 Kane Gordon L and Shifman M eds The Supersymmetric World The Beginnings of the Theory World Scientific Singapore 2000 ISBN 981 02 4522 X Muller Kirsten Harald J W and Wiedemann Armin Introduction to Supersymmetry 2nd ed World Scientific Singapore 2010 ISBN 978 981 4293 41 9 Weinberg Steven The Quantum Theory of Fields Volume 3 Supersymmetry Cambridge University Press Cambridge 1999 ISBN 0 521 66000 9 Wess Julius and Jonathan Bagger Supersymmetry and Supergravity Princeton University Press Princeton 1992 ISBN 0 691 02530 4 Nath Pran Supersymmetry Supergravity and Unification Cambridge University Press Cambridge 2016 ISBN 0 521 19702 3 Duplij Steven 2003 Duplij Steven Siegel Warren Bagger Jonathan ed Concise Encyclopedia of Supersymmetry doi 10 1007 1 4020 4522 0 ISBN 978 1 4020 1338 6 Dalam percobaan Sunting Bennett GW et al Muon g 2 Collaboration 2004 Measurement of the negative muon anomalous magnetic moment to 0 7 ppm Physical Review Letters 92 16 161802 arXiv hep ex 0401008 nbsp Bibcode 2004PhRvL 92p1802B doi 10 1103 PhysRevLett 92 161802 PMID 15169217 Brookhaven National Laboratory Jan 8 2004 New g 2 measurement deviates further from Standard Model Diarsipkan 2017 01 26 di Wayback Machine Press Release Fermi National Accelerator Laboratory Sept 25 2006 Fermilab s CDF scientists have discovered the quick change behavior of the B sub s meson Press Release Pranala luar SuntingSupersymmetry physics at the Encyclopaedia Britannicapersymmetry physics at the Encyclopaedia Britannica What do current LHC results mid August 2011 imply about supersymmetry Matt Strassler ATLAS Experiment Supersymmetry search documents CMS Experiment Supersymmetry search documents Particle wobble shakes up supersymmetry Cosmos magazine September 2006 LHC results put supersymmetry theory on the spot BBC news 27 8 2011 SUSY running out of hiding places BBC news 12 11 2012 Supersymmetry in optics skullsinthestars com Skulls in the Stars August 22 2013 Diakses tanggal August 23 2016 blog Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Supersimetri amp oldid 24245269