www.wikidata.id-id.nina.az
Aluda merupakan Sultan Sepuh yang memerintah setelah periode panjang perwalian oleh Ratu Ayu Adimah istri Sultan Sepuh Atmaja Beliau menjadi penguasa kesultanan Kasepuhan pada tahun 1899 dengan gelar Sultan Sepuh Djamaluddin Aluda Tajularipin Rajanatadiningrat Sultan SepuhAluda RajanatadingratSultan Sepuh Ke 11Masa jabatan 1899 1942Pendahulu wali Raden Ayu AdimahPengganti Sultan Sepuh AlexanderInformasi pribadiKebangsaanCirebon KasepuhanSuami istriRatu Ayu Pamerat 1 Nyimas Rukiah 1 Anakdari Ratu Ayu Pamerat 1 Ratu Raja Putri Ratu Raja Wulung Ayu Ningrat Ratu Raja Kirana Ratu Raja Hani 2 dari Nyimas Rukiah 1 Elang Mas Mohammad SulungRatu Mas Sophie JohariahRatu Mas Dolly ManawiyahElang Mas SoegionoRatu Mas Alit SalehaOrang tua Sunting kotak info L B Ratu Ayu Pamerat meninggal pada tahun 1922 setelah itu Sultan Sepuh Aluda menikah lagi dengan Nyimas Rukiah 3 Nyimas Rukiah meninggal pada tahun 1979 1 Daftar isi 1 Perkembangan Kesenian 1 1 Pertunjukan kesenian Eropa 2 Peringatan Maulid Nabi 3 ReferensiPerkembangan Kesenian suntingKesenian di Kasepuhan kemudian pertumbuhannya mulai baik ketika keraton Kasepuhan dipimpin oleh Sultan Sepuh Atmaja 1880 1899 dan Sultan Sepuh Aluda 1899 1942 Adapun ketika berlanjut kepada sultan ke 12 yaitu Sultan Jayaningrat Alexander Rajaningrat 1942 1969 penyelenggaraan pertunjukan wayang Wong ini semakin menurun akibat penyediaan biayanya yang semakin menipis 4 Pada tahun 1886 pertunjukan wayang orang Cirebon yang dibawakan oleh para keturunan bangsawan kesultanan masih banyak diminati oleh masyarakat namun hanya sedikit orang Eropa yang tertarik untuk menyaksikannya 5 Di zaman Sultan Sepuh Aluda para Seniman wayang Wong tersebut kebanyakan berasal dari desa Mayung Gegesik Palimanan Slangit dan Suranenggala Sebagai imbalan dari sultan kepada setiap seniman adalah pemberian tanah garapan dan pemberian gelar kepada sejumlah dalang 4 Pertunjukan kesenian Eropa sunting Pada saat acara khitanan Pangeran Mohamad Jamaludin Sultan Sepuh Aluda di tahun 1889 5 diadakanlah pertunjukan tarian Eropa selepas pidato ucapan selamat yang dilakukan oleh Residen Cirebon dan Bupati Cirebon pada masa tersebut 5 Pertunjukan kesenian Eropa kemudian menjadi hal yang lumrah pada setiap acara syukuran yang diadakan pada masa kepemimpinan Sultan Sepuh Aluda di kesultanan Kasepuhan 5 Pada tahun 1899 saat pelantikan Pangeran Mohamad Jamaludin sebagai Sultan Sepuh acaranya diisi oleh pertunjukan dansa dan kembang api 5 Peringatan Maulid Nabi suntingPeringatan Maulid Nabi atau pesta Muludan di kalangan kesultanan Kasepuhan baru dilakukan pada masa Sultan Sepuh Aluda bertahta 1889 1942 Pada masa itu peringatan Maulid Nabi dilakukan secara sederhana yakni diawali dengan Caosan menerima para tamu undangan yang hadir para tamu atau masyarakat ini datang dengan membawa barang pemberian tanda bahwa mereka setia kepada kesultanan Kasepuhan Acara kemudian dilanjutkan dengan dzikir dan salawat selama semalam sementara hidangan tersedia diatas piring piring porselen 6 Referensi sunting a b c d e Prayitno Panji 2020 Silsilah Sultan Sepuh XI Keraton Kasepuhan Cirebon Versi Keluarga Rahardjo Jakarta Liputan 6 Hasyim Achmad 2020 Menyibak Jejak Kelam Sejarah Merengga Masa Depan Cerah Cirebon Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Kabupaten Cirebon Wamad Sudirman 2020 Kisruh Kudeta Keraton Kasepuhan Cirebon Ini Silsilah Rahardjo Djali Jakarta Detik News a b Rusliana Iyus 2002 Wayang wong Priangan kajian mengenai pertunjukan dramatari tradisional di Jawa Barat Bandung Kiblat Buku Utama a b c d e Nas Peter 2002 The Indonesian Town Revisited Munster LIT Verlag Adi Windoro 2018 Pasar Malam Mauludan yang Menyatukan 3 Keraton di Cirebon Jakarta Kompas Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Aluda dari Kasepuhan amp oldid 22665469