Senyawa siklik (bahasa Inggris: cyclic compound) adalah istilah dalam kimia yang digunakan untuk senyawa yang atom-atomnya saling berikatan sehingga membentuk cincin. Unsur yang membentuk cincin memiliki jumlah bervariasi dan lebih dari tiga. Unsur yang membentuk siklik pun bervariasi mulai dari unsur karbon (karbosiklik), unsur selain karbon (senyawa siklik anorganik), maupun keduanya (heterosiklik).
Aromatik
Senyawa siklik bisa disebut aromatik jika memenuhi beberapa syarat, yaitu:
- Struktur yang datar;
- Memiliki ikatan π yang terkonjugasi atau berselang-seling;
- Atom karbon yang membentuk siklik memiliki hibridisasi sp3;
- Mengikuti Aturan Hückel.
Senyawa siklik kebanyakan besar adalah senyawa organik seperti benzena, meskipun ada juga yang anorganik. Jika karbon pada benzena digantikan oleh unsur anorganik, sifat aromatisnya tidak menghilang sehingga menghasilkan senyawa aromatik anorganik.
Senyawa alisiklik merupakan senyawa yang tidak memiliki sifat aromatis.
Karbosiklik
Karbosiklik merupakan senyawa siklik yang terbentuk dari karbon. Contoh yang paling sederhana dari senyawa karbosiklik adalah benzena. Karbosiklik terbagi lagi menjadi senyawa aromatik dan alisklik.
Senyawa siklik anorganik
Senyawa selain karbon juga bisa membentuk siklik seperti sulfur, silikon, fosfor, dan boron.
Heterosiklik
Pembentuk sikliknya terdiri dari setidaknya dua unsur yang berbeda.
Referensi
- Lew, W., Kim, C. U., Liu, H., & Williams, M. A. (1999). U.S. Patent No. 5,866,601. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office.
- Zhao, L., Grande-Aztatzi, R., Foroutan-Nejad, C., Ugalde, J. M., & Frenking, G. (2017). Aromaticity, the Hückel 4n+ 2 rule and magnetic current. ChemistrySelect, 2(3), 863-870.
Clayden, J., Greeves, N., Warren, S., & Wothers, P. (2001). Organic chemistry.