www.wikidata.id-id.nina.az
Shamisen atau samisen 三味線 code ja is deprecated adalah alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar berlehar panjang dan dipetik dengan menggunakan sejenis pick yang disebut bachi Sejak abad ke 17 Shamisen telah menjadi konstributor populer musik pada berbagai tingkatan masyarakat dari model cerita rakyat dan teater hingga clasik 1 Pertunjukan shamisenDi dunia musik Jepang abad modern kinsei hōgaku seperti genre jiuta dan sōkyoku sankyoku shamisen dikenal sebagai san gen 三弦 三絃 code ja is deprecated tiga senar sedangkan di daerah Okinawa dikenal dengan sebutan sanshin 三線 code ja is deprecated Daftar isi 1 Bentuk 2 Jenis 3 Sejarah 4 Pranala luarBentuk SuntingBadan shamisen disebut dō dibuat dari kayu berbentuk segiempat dengan keempat sudut yang sedikit melengkung Bagian depan dan belakang dilapisi kulit hewan yang berfungsi memperkeras suara senar Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perut kucing betina yang belum pernah kawin Sedangkan shamisen kualitas biasa dibuat dari kulit bagian punggung dari anjing Shamisen yang dibuat kulit imitasi memiliki kualitas suara yang tidak bagus sehingga kurang populer Panjang shamisen hampir sama dengan gitar tetapi leher sao lebih langsing dan tanpa fret Leher shamisen ada yang terdiri dari 3 bagian agar mudah dibawa bawa dan disimpan Leher shamisen yang utuh dan tidak bisa dilepas lepas disebut leher nobezao Sutra merupakan bahan baku senar untuk shamisen Tsugaru jamisen yang berasal dari daerah Tsugaru ada yang memakai senar dari serat nilon atau tetoron Senar secara berurutan dari kiri ke kanan dari senar yang paling tebal disebut sebagai ichi no ito senar pertama ni no ito senar kedua dan san no ito senar ketiga Jenis SuntingSecara garis besar shamisen terdiri dari 3 jenis berdasarkan ukuran leher Hosozao leher sempit Nakazao leher sedang dan Futozao leher besar Selain itu jenis shamisen dikelompokkan berdasarkan nama kesenian Nagauta shamisen berleher langsing dipetik dengan pick besar dari gading gajah dan dipakai pada pertunjukan kabuki Gidayu shamisen berleher besar dan tebal dan digunakan sebagai pengiring jōruri Tokiwazu bushi shamisen berleher sedang Kiyomoto shamisen berleher sedang Jiuta shamisen berleher sedang dipetik dengan pick yang disebut Tsuyamabachi dari bahan gading gajah Shamisen jenis ini sering disebut sankyoku dimainkan bersama koto kokyu dan shakuhachi Shinnai shamisen berleher sedang dipetik dengan menggunakan kuku jari Yanagawa shamisen Kyō shamisen berleher lebih langsing dari Hosozao merupakan model shamisen yang paling tua Tsugaru jamisen berleher lebar dan tebal digunakan untuk lagu daerah yang disebut Tsugaru minyō dan dipetik menggunakan bachi yang berukuran lebih kecil dan dibuat dari tempurung kura kura Sanshin asal Kepulauan Ryukyu digunakan di prefektur Okinawa dan bagian paling ujung prefektur Kagoshima Shanshin dibuat dari kulit ular sanca asal Indonesia leher shamisen dipernis dengan urushi serta dipetik tidak memakai bachi melainkan dengan pick dari tanduk kerbau Gottan asal Prefektur Kagoshima dibuat seluruhnya dari kayu dan tidak memakai kulit hewan Sejarah SuntingDalam penggolongan alat musik shamisen termasuk alat musik petik serupa lute dengan leher neck yang disambung ke badan Di seluruh dunia terdapat banyak sekali berjenis jenis alat musik serupa lute mulai dari gitar sitar hingga ukulele Kebudayaan Mesir kuno mengenal alat petik bersenar tiga yang di Persia berkembang menjadi setaru atau sitar san berarti tiga dan taru berarti senar Di Tiongkok alat musik serupa sitar yang dibuat dengan pelapis kulit ular disebut sanshen sanxian Perdagangan antara Kerajaan Ryukyu dan Fuzhou memperkenalkan alat musik sanshen yang kemudian di Okinawa disebut sanshin Di akhir abad ke 16 sanshin yang dibawa kapal dagang asal Ryukyu diperkenalkan ke penduduk kota Sakai Shamisen tertua yang masih ada sekarang adalah shamisen bernama Yodo hasil karya pengrajin di Kyoto Shamisen ini khusus dibuat atas perintah Toyotomi Hideyoshi untuk dihadiahkan kepada sang istri Yodo dono Shamisen Yodo mempunyai bentuk yang tidak jauh berbeda dengan shamisen yang ada sekarang Perkembangan sanshin asal luar negeri menjadi shamisen tidak lepas dari peran pemusik tunanetra asal perkumpulan tunanetra Tōdōza Sanshin yang dimainkan dengan pick berbentuk kuku dari tanduk kerbau berkembang menjadi shamisen yang dipetik dengan bachi yang digunakan untuk memetik alat musik biwa Bunyi shamisen yang lebih garing ternyata lebih disenangi orang dibandingkan bunyi biwa yang terkesan berat dan serius Salah satu pemusik tunanetra bernama Ishimura Kengyō berjasa mengembangkan teknik permainan hingga shamisen digemari rakyat banyak Di awal zaman Edo Ishimura Kengyō mempelopori genre musik yang menggunakan shamisen dan dikenal sebagai Jiuta Secara garis besar musik shamisen dibagi menjadi dua jenis Utaimono pengiring lagu dan Katarimono pengiring cerita Pranala luar Sunting Inggris Bagian bagian shamisen Inggris Klip video pembuatan shamisen narasi dalam bahasa Jepang Diarsipkan 2006 12 31 di Wayback Machine Inggris Shamisen Diarsipkan 2003 08 19 di Wayback Machine Inggris Proses pembuatan shamisen Diarsipkan 2007 01 05 di Wayback Machine Inggris A Whole Lotta Shamisen Asiaweek 26 Januari 2001 Inggris Cara bermain shamisen Diarsipkan 2007 01 03 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Shamisen amp oldid 18620956