www.wikidata.id-id.nina.az
Dalam agama Buddha sebuah belenggu rantai atau ikatan Pali samyojana saŋyojana sannojana jiwa mengikat mahluk hidup kepada saṃ sara lingkaran kehidupan beserta dengan dukkha Dengan memutuskan seluruh belenggu seseorang mencapai nibbana Pali Skt nirvaṇ a Daftar isi 1 Belenggu penderitaan 2 Daftar belenggu 2 1 Daftar sepuluh belenggu menurut Sutta Pitaka 2 2 Tiga belenggu 2 3 Daftar sepuluh belunggu menurut Abhidhamma Pitaka 2 4 Belenggu belenggu yang berhubungan dengan rumah tangga 3 Belenggu individual 3 1 Pandangan identitas sakkaya diṭṭ hi 3 2 Keraguan vicikiccha 3 3 Kemelekatan akan kebiasaan dan ritual silabbata paramaso 4 Memangkas belenggu 5 Hubungan dengan konsep inti lainnya 6 Lihat pula 7 Referensi 8 PustakaBelenggu penderitaan SuntingDi seluruh Kanon Pali kata belenggu digunakan untuk menjelaskan fenomena intrapsikis yang mengikat seseorang kepada penderitaan Sebagai contoh dalam Itivuttaka 1 15 kitab Khuddaka Nikaya Buddha menyatakan Bhikkhu Saya tidak membayangkan belenggu lain terbelenggu yang oleh karenanya mahluk yang tergabung berkelana dan berpindah pindah dalam waktu yang lama seperti belenggu keinginan Terbelenggu oleh belenggu akan keinginan mahluk hidup tergabung berkelana dan berpindah pindah dalam waktu yang lama 1 Di lain pihak penderitaan yang disebabkan oleh sebuah belenggu sebagaimana tersirat dalam percakapan teknis dalam SM 35 232 dimana YM Sariputta bercakap cakap dengan YM Kotthita YM Kotthita Bagaimana rekan Sariputta bahwa telinga adalah belenggu akan suara atau suara merupakan belenggu akan telinga YM Sariputta Rekan Kotthita sebuah telinga bukanlah belenggu akan suara ataupun suara merupakan belenggu akan telinga akan tetapi keinginan dan nafsu yang timbul daripadanya yang bergantung pada keduanya terdapatlah belenggu disana 2 Daftar belenggu SuntingBelenggu diberi nomor dengan cara yang berbeda antara Sutta Pitaka dan Abhidhamma Pitaka Kanon Pali Daftar sepuluh belenggu menurut Sutta Pitaka Sunting Tahapan belenggu dan kelahiran kembali duniawi menurut Sutta Piṭ aka 3 Buah 4 tahapan Belengguyang diabaikan kelahiran kembalihingga berakhirnya penderitaan pemasuk arus 1 pandangan salah 2 keraguan 3 melekat pada ritual belenggurendah sampai dengan tujuh kali lagisebagai manusia atau di surga kembali sekali 5 sekali lagi sebagaiseorang manusia tidak kembali 4 nafsu indria 5 dendam dan dengki sekali lagi dalamsebuah bait murni arahat 6 nafsu materi 7 nafsu non materi 8 kesombongan 9 kegelisahan 10 ketidak tahuan belenggutinggi tidak ada Sumber Naṇamoli amp Bodhi 2001 Diskusi Ukuran Menengah hal 41 43 Sutta Pitaka dalam Kanon Pali menjelaskan sepuluh belenggu belenggu untuk menjadi 6 percaya pada diri Pali sakkaya diṭṭhi 7 keraguan atau ketidakpastian terutama mengenai ajaran vicikiccha 8 Kemelekatan pada ritual dan kebiasaan silabbata paramaso 9 nafsu indria kamacchando 10 keinginan buruk vyapado atau byapado 11 nafsu akan keberadaan materi nafsu akan kelahiran kembali secara material ruparago 12 nafsu akan keberadaan non materi nafsu akan kelahiran kembali di dunia tanpa bentuk aruparago 13 kesombongan mano 14 15 kegelisahan uddhaccaŋ 16 kedunguan avijja 17 Sebagaimana ditampilkan pada tabel di sebelah kanan di dalam Sutta Pitaka lima belenggu pertama dirujuk sebagai belenggu rendah orambhagiyani saṃyojanani dan diberantas segera setelah menjadi seorang pemasuk arus dan lima belenggu terakhir dirujuk sebagai belenggu belenggu tinggi uddhambhagiyani saṃyojanani diberantas oleh seorang arahat 18 Tiga belenggu Sunting Baik dalam Saṅ giti Sutta DN 33 dan Dhammasaṅgaṇ i Dhs 1002 1006 merujuk kepada tiga belenggu sebagai tiga belenggu pertama dari sepuluh belenggu dalam Sutta Pitaka sebagaimana disebutkan di atas percaya pada diri sakkaya diṭṭhi keraguan vicikiccha kemelekatan pada ritual dan kebiasaan silabbata paramaso 19 Menurut Kanon tiga belenggu belenggu telah diberantas oleh para pemasuk arus dan kembali sekali 20 Daftar sepuluh belunggu menurut Abhidhamma Pitaka Sunting Kitab Dhamma Sangani dalam Abhidhamma Pitaka Dhs 1113 34 menyediakan daftar lain mengenai sepuluh belenggu daftar ini juga ditemukan dalam Culla Niddesa kitab Khuddaka Nikaya Nd2 656 1463 dan pada komentar komentar Kanon Pali Penomorannya adalah 21 nafsu sensual Pali kama raga kemarahan paṭigha kesombongan mana pandangan pandangan diṭṭhi keraguan vicikiccha kemelekatan pada kebiasaan dan ritual silabbata paramasa nafsu akan keberadaan bhava raga kecemburuan issa keserakahan macchariya kebodohan avijja Komentar menegaskan bahwa pandangan pandangan keraguan kemelekatan pada kebiasaan dan ritual kecemburuan dan keserakahan keluar dari tahapan pertama akan Kesadaran sotapatti nafsu sensual yang kotor dan kemarahan pada tingkatan kedua sakadagamita dan bahkan bentuk halus serupa pada tingkatan ketiga anagamita dan kesombongan nafsu akan keberadaan dan kebodohan pada tahapan keempat dan akhir arahatta Belenggu belenggu yang berhubungan dengan rumah tangga Sunting Secara khusus Sutta Potaliya MN 54 mengenal delapan belenggu belenggu termasuk tiga dari Lima Ajaran yang mana mengabaikan menyebabkan pemutusan hubungan lead s to the cutting off of affairs vohara samucchedaya saṃvattanti 1 menghancurkan kehidupan paṇatipato 2 mencuri adinnadanaṃ 3 ucapan salah musavado 4 fitnah pisuna 5 iri hati dan keserakahan giddhilobho 6 kebencian nindaroso 7 kemarahan dan kebencian kodhupayaso dan 8 kesombongan atimano 22 Belenggu individual SuntingBelenggu belenggu berikut merupakan tiga belenggu pertama dalam daftar sepuluh belenggu yang terdapat di Sutta Pitaka sebagaimana disebutkan terdahulu dan daftar Saṅ giti Sutta dan Abhidhamma Pitaka akan tiga belenggu DN33 Dhs 1003 ff Sebagaimana dijelaskan dibawah pemberantasan tiga belenggu belenggu ini merupakan petunjuk kanonikal akan seseorang yang berada pada jalur pencerahan Pandangan identitas sakkaya diṭṭ hi Sunting Secara etimologi kaya berarti tubuh sakkaya berarti tubuh fisik dan diṭṭhi berarti pandangan sering kali menunjuk kepada pandangan salah dalam agama Buddha sebagaimana dicontohkan dalam tampilan tabel berikut Secara umum percaya akan keberadaan diri sendir atau lebih ringkasnya pandangan diri merujuk kepada kepercayaan bahwa dalam satu khanda atau lainnya terdapat entitas permanen sebuah atta 23 Sama halnya dalam MN 2 Sabbasava Sutta Buddha menjelaskan belenggu akan pandangan dalam bentuk berikut Pandangan oleh Enam Samanadalam Kanon Pali berdasarkan Sa mannaphala Sutta1 Pertanyaan Apakah mungkin untuk menunjukkanbuah kehidupan tafakur terlihat disini dan saat ini 1samaṇapandangan diṭṭ hi PuraṇaKassapaAmoralitas menolak segala penghargaan atauhukuman baik untuk perkara baik maupun buruk MakkhaliGosalaFatalisme kami tidak memiliki kekuatan penderitaan adalah sesuatu yang telah ditakdirkan AjitaKesakambaliMaterialisme dengan kematian segalanya musnah PakudhaKaccayanaKeabadian Permasalahan kesenangan sakit danjiwa adalah abadi dan tidak saling berinteraksi NigaṇṭhaNataputtaPengendalian diri terberkati dengannya dibersihkan olehnyadan diliputi dengan menghindari segala bentuk kejahatan 2SanjayaBelaṭṭhaputtaAgnostisisme Saya pikir tidak juga Saya tidak berpikir demikian pula Saya tidak berpikir tidak atau bukan tidak Notes 1 DN 2 Thanissaro 1997 Walshe 1995 pp 91 109 2 DN a Naṇamoli amp Bodhi 1995 pp 1258 59 n 585 Demikian lah bagaimana seseorang dengan pandangan salah hadir dengan tidak sesuai Siapakah saya pada masa lalu Bagaimana saya pada masa mendatang Saya kah Tidakkah saya Apa saya Sebagaimana ia hadir dengan tidak sesuai satu dari enam jenis pandangan timbul dalam dirinya As he attends inappropriately in this way one of six kinds of view arises in him Saya memiliki jiwa Saya tidak memiliki jiwa Justru karena pengertian akan jiwa saya mengartikan jiwa Justru karena pengertian akan diri saya mengartikan tanpa jiwa Justru karena pengertian akan tanpa jiwa saya mengartikan jiwa Ini adalah jiwa saya sesungguhnya adalah jiwa milik saya yang senantiasa Hal ini disebut juga semak belukar mengenai pandangan sebuah hutan belantara mengenai pandangan pemutar balikkan mengenai pandangan geliatan akan pandanggan sebuah belenggu mengenai pandangan Terikat oleh belenggu mengenai pandangan yang awam tidak terbebaskan Saya menyampaikan kepada mu dari penderitaan amp tekanan 24 Keraguan vicikiccha Sunting Pada umumnya keraguan merujuk kepada keraguan mengenai ajaran Buddha Dhamma Pengajaran setara lainnya ditampilkan pada tabel di sebelah kanan Lebih jelasnya dalam SN 22 84 Tissa Sutta 25 Buddha dengan tegas memperingatkan terhadap ketidakpastian mengenai Jalan Utama Berunsur Delapan yang dijelaskan sebagai jalur yang tepat menuju Nibbana memimpin seseorang melewati kebodohan nafsu indria kemarahan dan keputusasaan Kemelekatan akan kebiasaan dan ritual silabbata paramaso Sunting Sila merujuk pada perilaku moral vata atau bata untuk tugas keagamaan ketaantan tata cara pelaksanaan kebiasaan 26 dan paramasauntuk menjadi terikat kepada atau penularan dan memiliki konotasi akan penyalahgunaan Dhamma 27 Keseluruhan silabbata paramaso diterjemahkan menjadi penularan pengaruh buruk akan peraturan dan ritual kecanduan akan pekerjaan baik khayalan bahwa hal tersebut cukup 28 atau lebih sederhananya jatuh kembali kepada kemelekatan akan pedoman dan peraturan 29 Sementara belenggu akan keraguan dapat dianggap sebagai upaya untuk menyinggung ajaran Shramana samana yang bersaing selama masa Buddha belenggu mengenai kebiasaan dan riual sepertinya merujuk kepada beberapa adat kebiasaan penguasa brahmanik kontemporer 30 Memangkas belenggu Sunting lt font 3 gt Meditasidengan belenggu belenggu Disini O bhikkhu seorang bhikkhu mengerti mata dan bentuk materi dan belenggu yang timbul tergantung pada keduanya mata dan bentuk ia mengerti bagaimana belenggu yang tidak timbul menjadi timbul ia mengerti bagaimana mengabaikan belenggu yang timbul tersebut dan ia mengerti bagaimana hal yang tidak timbul pada masa mendatang akan belenggu yang diabaikan terjadi Dan oleh karenanya ia mengerti telinga dan suara indra pembauan dan bau bauan indra pengecapan dan rasa indra sentuhan dan objek yang dapat disentuh dan kesadaran dan objek objek batin Satipatthana Sutta MN 10 31 Pada MN 64 Khotbah Panjang kepada Malunkyaputta Buddha menyatakan bahwa jalan untuk mengabaikan lima belenggu rendah yang adalah lima dari sepuluh belenggu pertama sebagaimana disebutkan terdahulu adalah melalui pencapaian jhana dan pengetahuan akan vipassana secara bersamaan 32 Dalam SN 35 54 Mengabaikan Belenggu Buddha menyatakan bahwa seseorang yang mengabaikan belenggu belenggu ketika ia mengetahui dan melihat sebagai ketidak kekalan Pali anicca duabelas sumber indra ayatana hal hal yang sehubungan dengan enam indra kesadaran vinnaṇa dan hasil reaksi sentuhan phassa dan sensasi vedana 33 Pada hal yang sama dalam SN35 55 Menumbangkan Belenggu Buddha menyatakan bahwa ia yang menumbangkan belenggu ketika ia mengetahui dan melihat sebagai tanpa diri anatta sumber indra indra kesadaran sentuhan dan sensasi 34 Kanon Pali secara tradisional menjelaskan pemangkasan belenggu belenggu ini dalam empat tingkatan Ia yang memotong tiga belenggu pertama Pali tiṇi saŋyojanani menjadi pemasuk arus sotapanna Ia yang memotong tiga belenggu pertama dan secara berarti melemahkan dua belenggu berikut untuk menjadi kembali sekali sakadagami Ia yang memotong lima belenggu pertama orambhagiyani samyojanani menjadi seorang tidak kembali anagami Ia yang memotong seluruh sepuluh belenggu menjadi seorang arahat 35 Hubungan dengan konsep inti lainnya SuntingSama dengan konsep Buddhis yang ditemukan di seluruh Kanon Pali termasuk lima hambatan nivaraṇ ani dan sepuluh kekotoran kilesa Dengan perbandingan dalam tradisi Theravada belenggu belenggu menjangkau kehidupan berlipat kali dan sangat sulit untuk dihapus sedangkan hambatan bersifat rintangan sementara Kekotoran mencakup seluruh kekotoran batin termasuk belenggu dan hambatan 36 Lihat pula SuntingAnatta mengenai belenggu pertama sakkaya diṭṭhi Empat tingkat pencerahan mengenai penghapusan belenggu belenggu Lima hambatan juga termasuk belenggu keempat kamacchanda kelima vyapada kesembilan uddhacca dan kedua vicikiccha Upadana Kemelekatan dimana empat jenis kemelekatan awal adalah kemelekatan untuk merasakan kesenangan kamupadana pandangan salah ditthupadana kebiasaan dan ritual silabbatupadana dan doktrin diri attavadupadana Referensi Sunting Thanissaro 2001 Bodhi 2000 p 1230 Tangentially in discussing the use of the concept of the fetter in the Satipatthana Sutta regarding mindfulness of the six sense bases Bodhi 2005 references this sutta SN 35 232 as explaining what is meant by the fetter that is desire and lust chanda raga While providing this exegesis Bodhi 2005 also comments that the Satipatthana Sutta commentary associates the term fetter in that sutta as referring to all ten fetters Sebagai contoh lihat Tamsil seekor Ular air MN 22 dimana Buddha menyatakan U ntuk mereka yang adalah arahat terbebas dari noda yang telah mencapai dan menyelesaikan tugas mereka menaruh beban mencapai tujuan mereka memutuskan belenggu yang mengikat keberadaan yang terbebaskan oleh pengetahuan penuh tidak lagi terdapat lingkaran mendatang akan keberadaan yang dapat mengikat mereka B hikkhu tersebut yang telah mengabaikan lima belenggu terendah akan terlahir kembali segera di Baik Murni dan disana mereka pada akhirnya akan melampaui tidak akan kembali dari dunia itu B hikkhu tersebut yang telah mengabaikan tiga belenggu seluruhnya adalah pemasuk arus tidak cenderung untuk menurun terjamin dan menuju kepada Pencerahan sepenuhnya Nyanaponika 2006 Buah Pali phala adalah puncak dari jalan magga Oleh karena itu sebagai contoh seorang pemasuk arus adalah buah untuk seseorang pada jalur masuk arus lebih jelasnya pemasuk arus telah mengabaikan tiga belenggu pertama yang mana seseorang yang berada pada jalur masuk arus berjuang untuk mengabaikan belenggu belenggu ini Baik pemasuk arus dan kembali sekali mengabaikan tiga belenggu pertama Yang membedakan tingkatan tingkatan ini adalah bahwa kembali sekali sebagai tambahan juga melemahkan nafsu kebencian dan khayalan dan akan harus dilahirkan kembali hanya satu kali Belenggu belenggu ini diberi nomor sebagai contoh dalam SN 45 179 dan 45 180 Bodhi 2000 hal 1565 66 Artikel berbahasa Pali dan terjemahan bahasa Inggris untuk sepuluh belenggu ini didasari oleh Rhys Davids amp Stede 1921 25 p 656 Saŋyojana entry Diarsipkan 2012 07 07 di Archive is retrieved 2008 04 09 Rhys Davids amp Stede 1921 25 pp 660 1 Sakkaya entry Diarsipkan 2012 07 07 di Archive is retrieved 2008 04 09 menjelaskan sakkaya diṭṭhi sebagai teori akan jiwa bidaah individualitas spekulasi akan keabadian atau hal lain mengenai individualitas seseorang Bodhi 2000 p 1565 SN 45 179 menerjemahkannya sebagai pandangan identitas Gethin 1998 p 73 menggunakan pandangan akan kepribadian Harvey 2007 p 71 menggunakan pandangan pandangan dalam kelompok yang ada Thanissaro 2000 menggunakan pandangan pandangan identifikasi diri dan Walshe 1995 p 26 menggunakan kepercayaan pribadi Rhys Davids amp Stede 1921 25 p 615 Vicikiccha entry Diarsipkan 2012 07 07 di Archive is retrieved 2008 04 09 menjelaskan vicikiccha sebagai keraguan kebingungan ketidakpastian Bodhi 2000 p 1565 SN 45 179 Gethin 1998 p 73 and Walshe 1995 p 26 menerjemahkannya sebagai keraguan Thanissaro 2000 menggunakan ketidakpastian Harvey provides kebimbangan akan tanggung jawab kepada tiga perlindungan dan nilai kehidupan cf M i 380 and S ii 69 70 Sebagai contoh lihat Rhys Davids amp Stede 1921 25 p 713 Sila entry Diarsipkan 2012 07 18 di Archive is retrieved 2008 04 09 mengenai konsep serupa akan silabbatupadana silabbata upadana berupaya setelah bekerja dan ritual Bodhi 2000 p 1565 SN 45 179 menerjemahkan istilah ini sebagai pemahaman menyimpang akan peraturan dan sumpah Gethin 1998 p 73 menggunakan bergantung pada peraturan dan sumpah Harvey 2007 p 71 uses pemahaman akan peraturan dan sumpah Thanissaro 2000 menggunakan pemahaman akan peraturan dan pelaksanaan dan Walshe 1995 p 26 menggunakan keterikatan akan ritus dan rituals Untuk diskusi yang lebih luas mengenai istilah ini lihat contoh Rhys Davids amp Stede 1921 25 pp 203 4 Kama entry Diarsipkan 2012 07 15 di Archive is and p 274 Chanda entry Diarsipkan 2012 07 09 di Archive is retrieved 2008 04 09 Bodhi 2000 p 1565 SN 45 179 Gethin 1998 p 73 Harvey 2007 p 71 Thanissaro 2000 and Walshe 1995 p 26 menerjemahkan kamacchando sebagai nafsu indria sensual desire Rhys Davids amp Stede 1921 25 p 654 Vyapada entry Diarsipkan 2012 07 07 di Archive is retrieved 2008 04 09 mendefinisikan vyapado sebagai berlaku buruk berbuat jahat keinginan untuk melukai kedengkian keinginan buruk Bodhi 2000 p 1565 SN 45 179 Harvey 2007 p 71 Thanissaro 2000 and Walshe 1995 p 26 menerjemahkannya sebagai keinginan buruk ill will Gethin 1998 p 73 menggunakan keengganan aversion Rhys Davids amp Stede 1921 25 pp 574 5 Rupa entry Diarsipkan 2012 07 12 di Archive is retrieved 2008 04 09 mendefinisikan ruparago sebagai nafsu setelah kelahiran kembali dalam rupa lust after rebirth in rupa Bodhi 2000 p 1565 SN 45 180 menerjemahkannya sebagai nafsu akan bentuk lust for form Gethin 1998 p 73 menggunakan keinginan akan bentuk desire for form Thanissaro 2000 menggunakan keinginan akan bentuk passion for form Walshe 1995 p 27 menggunakan keinginan akan keberadaan dalam Dunia Bentuk craving for existence in the Form World Rhys Davids amp Stede 1921 25 pp 574 5 Rupa entry Diarsipkan 2012 07 12 di Archive is retrieved 2008 04 09 menyarankan bahwa aruparago dapat dijelaskan sebagai nafsu setelah kelahiran kembali dalam arupa lust after rebirth in arupa Bodhi 2000 p 1565 SN 45 180 menerjemahkannya sebagai nafsu akan ketidakadaan bentuk lust for the formless Gethin 1998 p 73 menggunakan keinginan untuk keadaan tanpa bentuk desire for the formless Harvey 2007 p 72 menggunakan keterikatan akan bentuk murni atau dunia dunia tanpa bentuk attachment to the pure form or formless worlds Thanissaro 2000 menggunakan keinginan untuk apa yang tidak berbentuk passion for what is formless Walshe 1995 p 27 menggunakan keinginan akan keberadaan di Dunia Tanpa Bentuk craving for existence in the Formless World Rhys Davids amp Stede 1921 25 p 528 Mana entry Diarsipkan 2012 07 11 di Archive is retrieved 2008 04 09 mendefinisikan mana sebagai kebanggaan kesombongan keangkuhan pride conceit arrogance Bodhi 2000 p 1565 SN 45 180 Thanissaro 2000 and Walshe 1995 p 27 menerjemahkannya sebagai kesombongan conceit Gethin 1998 p 73 menggunakan kebanggaan pride Harvey 2007 p 72 menggunakan kesombongan Saya adalah the I am conceit Untuk membedakan antara belenggu pertama pandangan akan diri dan belenggu ke delapan kesombongan lihat contoh SN 22 89 trans Thanissaro 2001 Rhys Davids amp Stede 1921 25 p 136 Uddhacca entry Diarsipkan 2012 07 13 di Archive is retrieved 2008 04 09 mendefinisikan uddhacca sebagai melampaui keseimbangan pergolakan kegirangan kebingunan tergesa gesa over balancing agitation excitement distraction flurry Bodhi 2000 p 1565 SN 45 180 Harvey 2007 p 72 Thanissaro 2000 and Walshe 1995 p 27 menerjemahkannya sebagai kegelisahan restlessness Gethin 1998 p 73 uses agitation Rhys Davids amp Stede 1921 25 p 85 Avijja entry Diarsipkan 2012 07 07 di Archive is retrieved 2008 04 09 mendefinisikan avijja sebagai kedunguan akar buruk utama dan kelahiran kembali yang terus menerus ignorance the main root of evil and of continual rebirth Bodhi 2000 p 1565 SN 45 180 Gethin 1998 p 73 Thanissaro 2000 and Walshe 1995 p 27 translate it as ignorance Harvey 2007 p 72 menggunakan kedunguan spiritual spiritual ignorance Untuk referensi sutta tunggal baik untuk belenggu belenggu tinggi dan belenggu belenggu rendah lihat DN 33 bagian kelima dan AN 1 13 Dalam hal lainnya sebuah sutta mengenai belenggu belenggu rendah diikuti dengan sebuah sutta mengenai belenggu belenggu tinggi seperti dalam SN 45 179 and 45 180 SN 46 129 and 46 130 SN 46 183 dan 46 184 SN 47 103 dan 47 104 SN 48 123 dan 48 124 SN 49 53 dan 49 54 SN 50 53 dan 50 54 SN 51 85 dan 51 86 SN 53 53 dan 53 54 dan AN 9 67 dan 9 70 Sebagai tambahana lima belenggu rendah sendiri tanpa rujukan akan belenggu belenggu tinggi didiskusikan contoh dalam MN 64 Untuk daftar dalam Saṅ giti Sutta mengenai tiga belenggu belenggu lihat contoh Walshe 1995 p 484 Untuk daftar tiga belenggu dalam Dhammasaṅgaṇ i lihat Rhys Davids 1900 pp 256 61 Lihat pula Rhys Davids amp Stede 1921 25 p 656 entry for Saŋyojana Diarsipkan 2012 07 07 di Archive is retrieved 2008 04 09 mengenai tiṇ i saŋyojanani C A F Rhys Davids 1900 p 257 menerjemahkan ketiga istilah ini sebagai teori kepribadian kebingungan dan penularan akan hal hal yang semata mata merupakan peraturan dan ritual the theory of individuality perplexity and the contagion of mere rule and ritual See e g MN 6 and MN 22 Rhys Davids amp Stede 1921 25 p 656 Saŋyojana entry Diarsipkan 2012 07 07 di Archive is merujuk Cula Niddesa 657 1463 dan Dhamma Sangani 1113 Pada faktanya keseluruhan bagian dari Dhamma Sangani ditujukan kepada belenggu belenggu buku III ch V Dhs 1113 34 lihat pula Rhys Davids 1900 hal 297 303 Rhys Davids 1900 hal 297 menyediakan terjemahan dalam bahasa Inggris mengenai istilah istilah berbahasa Pali sensualitas penolakan kesombongan pendapat spekulatif kebingungan penularan aturan dan ritual semata gairah untuk eksistensi baru iri hati kekejaman kebodohan sensuality repulsion conceit speculative opinion perplexity the contagion of mere rule and ritual the passion for renewed existence envy meanness ignorance Pada naskah naskah setelah masa kanon daftar ini juga dapat ditemukan dalam komentar Buddhagosa dalam Papancasudani pada bagian Satipatthana Sutta mengenai enam dasar indra dan belenggu belenggu Soma 1998 Untuk terjemahan dalam bahasa Inggris lihat Naṇ amoli amp Bodhi 2001 pp 467 469 dan Upalavanna undated Untuk romanisasi transliterasi bahasa Pali SLTP undated Rhys Davids amp Stede 1921 25 pp 660 1 Sakkaya entry Diarsipkan 2012 07 07 di Archive is retrieved 2008 04 09 Lihat pula anatta Thanissaro 1997a Thanissaro 2005 Rhys Davids amp Stede 1921 25 p 597 Vata 2 entry Diarsipkan 2012 07 07 di Archive is retrieved 2008 04 09 Ibid p 421 Paramasa entry Diarsipkan 2012 08 01 di Archive is retrieved 2008 04 09 Ibid p 713 Sila entry regarding the suffix bbata Diarsipkan 2012 07 18 di Archive is retrieved 2008 04 09 Thanissaro 1997b Sebagai perbandingan lihat Gethin 1998 hal 10 13 untuk sebuah diskusi yang dilakukan Buddha mengenai tradisi sramanik dan brahmanik Soma 1998 bagian The Six Internal and the Six External Sense bases Perlu digaris bawahi bahwa hanya belenggu yang diabaikan bukan organ indra atau objek indra Naṇamoli amp Bodhi 2001 pp 537 41 Bodhi 2000 p 1148 Bodhi 2000 p 1148 Perhatikan bahwa Sutta Sutta yang menjadi rujukan MN 64 SN 35 54 and SN 35 55 dapat dilihat saling melengkapi dan konsisten jika sebagai contoh menyimpulkan bahwa seseorang perlu menggunakan pencapaian jhanik dan pengetahuan vipassana guna mengetahui dan melihat ketidak kekalan dan inti tanpa diri dari sumber indra kesadaran kontak dan sensasi Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai ketidak kekalan dan tanpa diri lihat Tiga Corak Umum See e g Bhikkhu Bodhi s introduction in Naṇ amoli amp Bodhi 2001 pp 41 43 Bodhi in turn cites for example MN 6 and MN 22 Gunaratana 2003 dhamma talk entitled Dhamma Satipatthana Ten Fetters Pustaka SuntingBodhi Bhikkhu 2000 The Connected Discourses of the Buddha A Translation of the Samyutta Nikaya Somerville MA Wisdom Publications ISBN 0 86171 331 1 Bodhi Bhikkhu 18 Jan 2005 MN 10 Satipatthana Sutta continued Ninth dharma talk on the Satipatthana Sutta MP3 audio file Available on line at http www bodhimonastery net MP3 M0060 MN 010 mp3 pranala nonaktif permanen Gethin Rupert 1998 The Foundations of Buddhism Oxford Oxford University Press ISBN 0 19 289223 1 Gunaratana Henepola 2003 Satipatthana Sutta Dharma talks MP3 on CD High View WV Bhavana Society Orderable on line at http www bhavanasociety org resource satipatthana sutta cd Diarsipkan 2007 02 05 di Wayback Machine Harvey Peter 1990 2007 An introduction to Buddhism Teachings history and practices Cambridge Cambridge University Press ISBN 0 521 31333 3 Naṇamoli Bhikkhu amp Bhikkhu Bodhi 2001 The Middle Length Discourse of the Buddha A Translation of the Majjhima Nikaya Somerville MA Wisdom Publications ISBN 0 86171 072 X Nyanaponika Thera trans 1974 Alagaddupama Sutta The Snake Simile MN 22 Kandy Buddhist Publication Society Retrieved 15 Aug 2010 from Access to Insight 2006 at http www accesstoinsight org tipitaka mn mn 022 nypo html Rhys Davids C A F 1900 2003 Buddhist Manual of Psychological Ethics of the Fourth Century B C Being a Translation now made for the First Time from the Original Pali of the First Book of the Abhidhamma Piṭaka entitled Dhamma Sangaṇi Compendium of States or Phenomena Kessinger Publishing ISBN 0 7661 4702 9 Rhys Davids T W amp William Stede eds 1921 5 The Pali Text Society s Pali English dictionary Chipstead Pali Text Society A general on line search engine for the PED is available at http dsal uchicago edu dictionaries pali Soma Thera 1998 6th rev ed The Way of Mindfulness The Satipatthana Sutta and Its Commentary Available on line at http www accesstoinsight org lib authors soma wayof html Sri Lanka Buddha Jayanti Tipitaka Series SLTP undated Potaliya suttaṃ in Pali MN 54 Available on line at http www metta lk tipitaka 2Sutta Pitaka 2Majjhima Nikaya Majjhima2 054 potaliya p html Thanissaro Bhikkhu trans 1997a Sabbasava Sutta All the Fermentations MN 2 Available on line at http www accesstoinsight org tipitaka mn mn 002 than html Thanissaro Bhikkhu trans 1997 Samannaphala Sutta The Fruits of the Contemplative Life DN 2 Available on line at http www accesstoinsight org tipitaka dn dn 02 0 than html Thanissaro Bhikkhu trans 1997b Sona Sutta About Sona AN 6 55 Available on line at http www accesstoinsight org tipitaka an an06 an06 055 than html Thanissaro Bhikkhu trans 2000 Sanyojana Sutta Fetters AN 10 13 http www accesstoinsight org tipitaka an an10 an10 013 than html Thanissaro Bhikkhu trans 2001 The Group of Ones 15 Iti 1 15 Available on line at http www accesstoinsight org tipitaka kn iti iti 1 001 027 than html iti 015 Thanissaro Bhikkhu trans 2005 Tissa Sutta Tissa SN 22 84 Available on line at http www accesstoinsight org tipitaka sn sn22 sn22 084 than html Upalavanna Sister trans undated To The Householder Potaliya MN 54 Available on line at http www metta lk tipitaka 2Sutta Pitaka 2Majjhima Nikaya Majjhima2 054 potaliya e1 html Walshe Maurice O Connell trans 1995 The Long Discourses of the Buddha A Translation of the Digha Nikaya Somerville Wisdom Publications ISBN 0 86171 103 3 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Samyojana amp oldid 24246360