www.wikidata.id-id.nina.az
Samatha Pali Sanskerta शमथ samatha adalah praktik meditasi Buddhis bhavana mengenai penenangan pikiran citta dan formasi nya saṅkhara Hal ini dilakukan dengan menumbuhkan dan mengembangkan nilai luhur dalam diri seperti metta cinta kasih karuna welas asih sila kemoralan cagga kedermawanan dan lain sebagainya Samatha umum ditemukan pada semua tradisi Buddhis Daftar isi 1 Istilah 2 Sekilas 3 Penerapan 4 Asal Mula 5 Interpretasi kontemporer Theravada 6 Tradisi Indo Tibet 6 1 Sutra Mahayana 6 2 Dhyana 7 Faktor faktor dalam samatha 7 1 Sembilan kediaman mental 7 2 Lima kesalahan dan delapan penangkal 7 2 1 Lima kesalahan 7 2 2 Delapan penangkal 7 2 3 Enam Kekuatan 7 2 4 Empat metode keterlibatan mental 7 3 Mahamudra dan dzogchen 7 4 Hubungan dengan vipassana 8 Praktik praktik serupa dalam agama agama lain 9 Rujukan 10 Lihat pula 11 Pranala luarIstilah SuntingIstilah Tibet untuk samatha adalah shyine Wylie zhi Gnas Menurut Jamgon Kongtrul wawasan dapat dikumpulkan melalui penafsiran etimologi samatha dan shyine Istilah Tibet untuk samatha adalah shyine shi ne shi Gnas dan Sanskerta adalah Shamatha Dalam istilah bahasa Tibet suku kata pertama shi dan dalam istilah bahasa Sansekerta dua suku kata pertama shama mengacu pada kedamaian dan keamanan Arti kedamaian atau keamanan dalam konteks ini adalah bahwa biasanya pikiran kita seperti gemuruh topan Gemuruh tersebut adalah kecemasan pikiran Pikiran kita pada dasarnya merupakan suatu perhatian obsesif terhadap masa lalu konseptualisasi tentang masa kini dan terutama perhatian yang obsesif terhadap masa depan Ini berarti bahwa biasanya pikiran kita tidak mengalami saat sekarang sama sekali 1 Bidang semantik dari shi dan shama adalah keamanan perlambatan atau pendinginan istirahat Bidang semantik ne adalah untuk mematuhi atau tetap dan hal ini serumpun atau setara dengan suku kata akhir istilah dalam bahasa Sanskerta tha 2 Sekilas SuntingDalam kanon Pali jalan praktik Buddha disederhanakan menjadi tiga divisi yaitu moralitas sila konsentrasi samadhi dan kebijaksanaan panna Kesadaran pernapasan mengarahkan praktisinya ke dalam konsentrasi samadhi area pengalaman di mana indra menjadi tenang dan pikiran berdiam dalam konsentrasi yang tidak terganggu pada objek yaitu napas jika tidak dalam penyerapan meditatif Dhyana Ini adalah kondisi untuk wawasan vipassana dan selanjutnya pengembangan kebijaksanaan yang membebaskan panna Dalam Buddhisme moralitas sila dipahami sebagai dasar yang stabil untuk pencapaian samatha Samatha dan vipassana merupakan bagian tak terpisahkan dari Jalan Mulia Berunsur Delapan Noble Eightfold Path seperti yang dijelaskan oleh Sang Buddha dalam ajaran intinya the Four Noble Truths Empat Kebenaran Mulia The Way to the End of Suffering meliputi sila samadhi dan panna merupakan jalan yang mengundang praktisi untuk hidup dengan sila samadhi dan panna Penerapan SuntingSamatha ketenangan dianggap sebagai prasyarat konsentrasi Dalam hal praktik meditatif samatha mengacu pada teknik yang membantu dalam menenangkan pikiran Salah satu teknik utama yang diajarkan oleh Sang Buddha dalam hal ini adalah kesadaran pernapasan Pali anapanasati Praktik ini juga digunakan untuk memusatkan pikiran Dengan demikian meditasi samatha dan meditasi konsentrasi sering dianggap identik Tujuannya adalah pendirian perhatian seperti yang digunakan dalam hubungannya dengan praktik wawasan P vipassana S vipasyana penyelidikan sifat benda seperti yang ditemui dalam tradisi dzogchen sehingga menghasilkan kebijaksanaan P panna S prajna Samatha umumnya dilakukan sebagai awal untuk dan dalam hubungannya dengan praktik kebijaksanaan 3 Melalui pengembangan meditatif dari kediaman yang tenang seseorang dapat menekan munculnya lima rintangan Dengan penekanan terhadap rintangan rintangan ini pengembangan meditatif wawasan menghasilkan kebijaksanaan yang membebaskan 4 Dalam tradisi Theravada terdapat empat puluh objek meditasi Kesadaran sati pernapasan Anapana anapanasati S anapanasmṛti adalah praktik samatha yang paling umum Samatha dapat mencakup praktik praktik samadhi lainnya juga Beberapa praktik meditasi seperti perenungan objek kasina mendukung pengembangan samatha praktik lainnya seperti kontemplasi kelompok yang kondusif untuk pengembangan vipassana sementara praktik yang lainnya seperti perhatian pada pernapasan secara klasik digunakan untuk mengembangkan kedua kualitas mental tersebut 5 Asal Mula SuntingSang Buddha dikatakan telah mengidentifikasi dua kualitas mental yang penting yang muncul dari praktik meditasi yang sehat Samatha kediaman yang tenang yang memantapkan menyusun menyatukan dan memusatkan pikiran Vipassana wawasan yang memungkinkan seseorang untuk melihat mengeksplorasi dan melihat formasi fenomena yang terkondisi berdasarkan lima kelompok 6 Sang Buddha dikatakan telah memuji ketenangan dan wawasan sebagai sarana untuk mencapai keadaan nibbana Pali Skt Nirwana yang tidak terkondisi Sebagai contoh dalam Kimsuka Tree Sutta Sang Buddha memberikan kiasan yang rumit di mana ketenangan dan wawasan adalah sepasang pembawa berita yang cepat yang menyampaikan pesan dari nibbana melalui Jalan Mulia Berunsur Delapan 7 Dalam Four Ways to Arahantship Sutta Ven Ananda melaporkan bahwa orang orang mencapai tingkat kesucian arahat menggunakan kekekalan dan wawasan yang tenang melalui salah satu dari tiga cara berikut Mereka mengembangkan kediaman yang tenang dan kemudian wawasan Pali samatha pubbangamam vipassanam Mereka mengembangkan wawasan dan kemudian kediaman yang tenang Pali vipassana pubbangamam samatham Mereka mengembangkan kediaman yang tenang dan wawasan secara tandem Pali samatha vipassanam yuganaddham misalnya memperoleh jhana pertama dan kemudian melihat kelompok terkait tiga tanda keberadaan sebelum melanjutkan ke jhana kedua 8 Dalam kanon Pali Sang Buddha tidak pernah menyebutkan praktik meditasi samatha dan vipassana secara terpisah sebagai gantinya samatha dan vipassana adalah dua kualitas pikiran untuk dikembangkan melalui meditasi Seperti yang Bhikkhu Thanissaro tulis Ketika sutta Pali menggambarkan sang Buddha yang sedang memberitahu siswa siswanya untuk bermeditasi mereka tidak pernah mengutipnya dengan mengatakan lakukanlah vipassana tetapi selalu lakukanlah jhana Dan mereka tidak pernah menyamakan kata vipassana dengan teknik kesadaran Dalam beberapa kasus di mana mereka menyebutkan vipassana mereka hampir selalu memasangkannya dengan samatha bukan sebagai dua metode alternatif tetapi sebagai dua kualitas pikiran yang seseorang mungkin peroleh atau akan diberkahi dengan dan hal itu harus dikembangkan secara bersama sama 9 Demikian pula mengacu pada MN 151 ay 13 19 dan AN IV 125 27 Ajahn Brahm yang seperti Bhikkhu Thanissaro dalam Tradisi Hutan Thailand menulis bahwa Beberapa tradisi berbicara tentang dua jenis meditasi meditasi wawasan vipassana dan meditasi ketenangan samatha Bahkan keduanya adalah aspek tak terpisahkan dari proses yang sama Ketenangan adalah kebahagiaan yang damai yang lahir dari meditasi wawasan adalah pemahaman yang jelas yang lahir dari meditasi yang sama Ketenangan mengarah pada wawasan dan wawasan menyebabkan ketenangan 10 Interpretasi kontemporer Theravada SuntingDalam Theravada ada berbagai pemahaman mengenai samatha 11 Di Sri Lanka samatha mencakup semua meditasi yang diarahkan pada objek statis 12 Di Burma samatha terdiri dari semua praktik konsentrasi yang bertujuan untuk menenangkan pikiran Selama dekade terakhir ini samatha dalam tradisi Burma telah dipopulerkan di barat oleh Pa Auk Sayadaw Tradisi ini menjunjung tinggi penekanan pada samatha yang termuat dalam tradisi kitab komentar Visuddhimagga Pa Auk Sayadaw menyajikan tradisi ini melalui retret yang luas di seluruh dunia hingga masa pensiunnya pada tahun 2012 Pada tahun 2005 Tina Rasmussen dan Stephen Snyder menyelesaikan seluruh jalur samatha yang rinci di bawah pengawasan langsung Pa Auk Sayadaw Mereka kemudian merupakan orang awam Barat pertama yang ia ijinkan untuk mengajar Snyder dan Rasmussen dalam retret mereka dan dalam buku mereka Practicing The Jhanas Traditional Concentration Meditation As Presented By The Venerable Pa Auk Sayadaw menyajikan ajaran tradisional yang akurat dalam konteks yang dapat diakses praktisi awam Barat 13 Tradisi Hutan Thailand yang berasal dari Ajahn Mun dan yang dipopulerkan oleh Ajahn Chah menekankan ketidakterpisahan dari samatha dan vipassana dan pentingnya kedua praktik tersebut Tradisi Indo Tibet SuntingSutra Mahayana Sunting Sejumlah sutra Mahayana menyebut samatha biasanya dalam hubungannya dengan vipassana Salah satu yang paling menonjol the Cloud of Jewels Sutra Arya Ratnamegha Sutra Tib Phags pa dkon mchog sprin gyi mdo membagi semua bentuk meditasi ke dalam samatha atau vipassana mendefinisikan samatha sebagai kesadaran tujuan tunggal dan vipassanasebagai melihat ke dalam hakikat segala sesuatu 14 The Sutra Unlocking Mistery Samdhinirmocana Sutra sebuah sutra Yogacara juga sering digunakan sebagai sumber dalam ajaran ajaran tentang samatha The Samadhiraja Sutra sering dikutip sebagai sumber penting dalam instruksi samatha oleh tradisi Kagyu terutama melalui komentar Gampopa 15 meskipun ilmuwan Andrew Skilton yang telah mempelajari Samadhiraja Sutra secara mendalam melaporkan bahwa Sutra itu sendiri tidak mengandung eksposisi signifikan baik pada praktik meditasi ataupun pada kondisi pikiran 16 Dhyana Sunting Samatha membantu aspek konsentrasi yang benar dari jalan mulia berunsur delapan Hasil keberhasilan samatha juga kadang kadang dicirikan sebagai penyerapan meditasi samadhi ting nge dzin dan meditasi seimbang Samahita mnyam bzhag dan kebebasan dari lima penghalang avaraṇa sgrib pa Hal ini juga mengakibatkan siddhis dari indra ke enam abhijna mgon shes dan emanasi ajaib nirmana sprul pa 17 Faktor faktor dalam samatha SuntingSembilan kediaman mental Sunting Dalam formulasi yang berasal dari Asanga 4 Masehi praktik samatha dikatakan untuk peningkatan melalui sembilan kediaman mental atau Sembilan tahapan melatih pikiran Sans navakara cittasthiti Tib Sem Gnas dgu yang mengarah ke samatha yang benar setara dengan konsentrasi akses dalam sistem Theravada dan dari sana ke keadaan konsentrasi meditasi yang disebut dhyana pertama Pali jhana Tib Bsam gtan yang sering dikatakan sebagai keadaan ketenangan atau kebahagiaan 18 19 Asanga melukiskan sembilan kediaman mental dalam Abhidharmasamuccaya nya dan dalam bab Sravakabhumi dari Yogacarabhumi sastra nya Hal ini juga ditemukan dalam Mahayanasutralankara dari Maitreyanatha Sembilan Kediaman Mental navakara cittasthiti sem gnas dgu tersebut adalah 20 Penempatan pikiran S cittasthapana Tib འཇ ག པ sem jog pa terjadi ketika praktisi mampu menempatkan perhatiannya pada objek meditasi tetapi tidak dapat mempertahankan perhatiannya tersebut untuk waktu yang lama Gangguan kebodohan pikiran dan rintangan lainnya merupakan hal yang umum terjadi Perhatian yang berkelanjutan S samsthapana Tib ར ན ད འཇ ག པ rgyun du jog pa terjadi ketika praktisi mengalami saat saat perhatian yang terus menerus pada objek sebelum akhirnya terganggu Menurut B Alan Wallace ini adalah ketika Anda bisa mempertahankan perhatian Anda pada objek meditasi selama sekitar satu menit Perhatian yang diulang S avasthapana Tib བ ན ཏ འཇ ག པ slan te jog pa adalah ketika perhatian praktisi terpaku pada objek selama sebagian besar sesi latihan dan dia mampu segera menyadari ketika dia telah kehilangan pegangan mentalnya pada objek dan mampu mengembalikan perhatiannya dengan cepat Sakyong Mipham Rinpoche menunjukkan bahwa kemampuan untuk mempertahankan perhatian untuk 108 tarikan napas adalah tolak ukur yang baik ketika kita telah mencapai tahap ini Perhatian yang Saksama S upasthapana Tib ཉ བར འཇ ག པ nye bar jog pa terjadi ketika praktisi mampu mempertahankan perhatiannya sepanjang seluruh sesi meditasi satu jam atau lebih tanpa kehilangan pegangan mentalnya pada objek meditasi sama sekali Dalam tahap ini praktisi mencapai kekuatan kesadaran Namun demikian tahap ini masih mengandung bentuk halus kesenangan dan kebodohan atau kelemahan Perhatian yang dijinakkan S damana Tib ད ལ བར བ ད པ dul bar byed pa pada tahap ini praktisi mencapai ketenangan dalam pikiran tetapi harus mewaspadai terhadap bentuk bentuk halus dari kelemahan atau kesuraman keadaan pikiran yang damai yang bisa rancu dengan kediaman yang tenang Dengan berfokus pada manfaat masa depan dari mendapatkan Shamatha praktisi dapat mengangkat gzengs bstod pikirannya dan menjadi lebih fokus dan jelas Perhatian yang ditenangkan S Samana Tib ཞ བར བ ད པ zhi bar byed pa adalah tahap di mana kebodohan mental atau kelalaian yang halus tidak lagi menjadi kesulitan yang besar tapi sekarang praktisi rawan terhadap kesenangan halus yang timbul di ujung perhatian meditatif Menurut B Alan Wallace tahap ini hanya akan tercapai setelah ribuan jam pelatihan yang ketat Perhatian yang sepenuhnya ditenangkan S vyupasamana Tib ར མ པར ཞ བར བ ད པ nye bar bar zhi byed pa meskipun praktisi mungkin masih mengalami kegembiraan atau kesuraman yang halus hal tersebut jarang terjadi dan ia dapat dengan mudah mengenali dan menenangkannya Perhatian fokus tunggal S ekotikarana Tib ར གཅ ག ཏ བ ད པ Rtse gcig tu byed pa dalam tahap ini praktisi dapat mencapai tingkat konsentrasi yang tinggi dengan hanya sedikit usaha dan tanpa terganggu bahkan oleh kelemahan atau kegembiraan halus selama seluruh sesi meditasi Keseimbangan Pikiran S samadhana Tib མཉམ པར འཇ ག པ བ ད པ Mnyam par jog pa meditator sekarang mudah mencapai konsentrasi yang diserap ting nge dzin S samadhi dan bisa mempertahankannya selama sekitar empat jam tanpa gangguan apapun 10 samatha Tib ཞ གནས shyine puncaknya kadang kadang disebut sebagai tahap kesepuluh dd Lima kesalahan dan delapan penangkal Sunting Tradisi tekstual Buddhisme Tibet mengidentifikasi lima kesalahan dan delapan penangkal dalam praktik meditasi samatha Lima kesalahan mengidentifikasi hambatan dalam praktik meditasi dan delapan penangkal diterapkan untuk mengatasi lima kesalahan tersebut Formulasi ini berasal dari Madhyanta vibhaga dari Maitreyanatha dan diuraikan dalam teks teks lanjutan seperti dalam Stages of Meditation Bhavanakrama oleh Kamalasila 21 Lima kesalahan Sunting Untuk berlatih samatha seseorang harus memilih salah satu objek pengamatan alambana dmigs pa Maka seseorang harus mengatasi lima kesalahan adinava Nyes dmigs berikut 22 Kemalasan kausidya le lo Lupa instruksi avavadasammosa gdams ngag brjed pa Kelemahan laya bying ba dan kegembiraan auddhatya rgod pa Kelemahan mungkin dapat berbentuk kasar audarika kain pa atau halus suksma phra mo Kelesuan styana rmugs pa sering juga hadir namun dikatakan kurang umum Non terapan anabhisamskara du mi byed pa Terlalu diterapkan abhisamskara du byed pa Delapan penangkal Sunting Berikut ini delapan penangkal pratipakṣa gnyen po atau terapam abhisamskara du byed pa yang dapat diterapkan untuk mengatasi lima kesalahan tersebut 23 terhadap kemalasan 1 Keyakinan Sraddha ayah pa 2 Aspirasi chanda dun pa 3 Tenaga vyayama rtsol ba 4 Kelenturan prasrabdhi shin sbyangs terhadap lupa terhadap instruksi 5 Kesadaran diri smrti dran pa terhadap kelemahan dan kegembiraan6 Kesadaran samprajana Shes bzhin terhadap non terapan 7 Penerapan abhisaṃskara du byed pa terhadap terlalu banyak diterapkan 8 non terapan anabhisaṃskara du mi byed pa Enam Kekuatan Sunting Enam kekuatan bala stobs juga diperlukan untuk samatha 24 Mendengar sruta thos pa Berpikir cinta bsam pa Kesadaran diri smrti dran pa Kesadaran samprajana Shes bzhin Usaha virya brtson grus Keakraban paricaya yong su dris pa Empat metode keterlibatan mental Sunting Empat motode keterlibatan mental manaskara yid la byed pa yang dikatakan mungkin untuk dilakukan adalah 23 Keterlibatan paksa balavahana sgrim ste jug pa Keterlibatan yang terganggu sacchidravahana chad cing jug pa Keterlibatan yang tidak terganggu nischidravahana med par jug pa Keterlibatan spontan anabhogavahana lhun grub tu jug pa Mahamudra dan dzogchen Sunting Samatha dipahami secara agak berbeda dalam tradisi Mahamudra seperti yang dipraktikkan dalam garis keturunan Kagyu Seperti yang Traleg Kyabgon Rinpoche jelaskan Dalam praktik meditasi ketenangan Mahamudra kita memperlakukan semua pikiran sebagai hal yang sama untuk mendapatkan jarak dan obyektifitas yang cukup dari kondisi mental kita saat ini yang akan memungkinkan kita untuk masuk secara alami ke dalam keadaan ketenangan tanpa usaha atau rencana Agar pikiran diam kita perlu untuk menangguhkan pertimbangan nilai yang kita terapkan dalam aktivitas mental kita adalah penting bahwa kita tidak mencoba untuk menciptakan keadaan tenang tetapi mengijinkan pikiran untuk masuk ke dalam ketenangan secara alami Ini merupakan gagasan penting dalam tradisi Mahamudra yaitu mengenai tidak melakukan apa apa Kita tidak melakukan mediasi ketenangan kita membiarkan ketenangan muncul dengan sendirinya dan akan melakukannya hanya jika kita berhenti memikirkan keadaan meditasi sebagai hal yang perlu kita lakukan secara aktif Dengan kata lain menangkap diri Anda di tengah gangguan adalah ujian sejati dalam meditasi ketenangan karena yang penting adalah bukan kemampuan untuk mencegah timbulnya pikiran atau emosi tetapi kemampuan untuk menangkap diri kita dalam keadaan mental atau emosional tertentu Ini adalah inti dari meditasi ketenangan dalam konteks Mahamudra Gaya meditasi Mahamudra tidak mendorong kita menuju berbagai tingkat konsentrasi meditasi tradisional seperti yang dijelaskan dalam panduan mediasi eksoteris Dari sudut pandang Mahamudra kita tidak boleh menginginkan keseimbangan meditasi atau memiliki keengganan untuk pikiran diskursif dan emosi yang saling bertentangan tetapi untuk melihat kedua keadaan tersebut dengan tenang Sekali lagi poin pentingnya adalah bukan apakah meditasi yang seimbang telah hadir tapi apakah kita mampu mempertahankan kesadaran keadaan mental kita Jika pikiran pikiran yang mengganggu benar benar timbul karena hal tersebut pasti akan muncul kita hanya perlu mengenali pikiran pikiran dan emosi tersebut sebagai fenomena sementara 25 Bagi Kagyupa dalam konteks Mahamudra samatha melalui perhatian pada pernapasan dianggap sebagai cara yang ideal bagi meditator untuk melakukan transisi dalam mengambil pikiran itu sendiri sebagai objek meditasi dan menghasilkan vipassana atas dasar tersebut 26 Yang cukup mirip adalah pendekatan samatha yang ditemukan dalam semde dzogchen Sansekerta mahasandhi cittavarga Dalam sistem semde samatha merupakan yang pertama dari empat yoga Tib naljor Wylie rnal byor 27 yang lainnya adalah vipassana Wylie lhag mthong Non dualitas advaya Tib nyime Wylie gnyis med 28 dan kehadiran spontan anabogha atau nirabogha Tib lhundrub Wylie lhun grub 29 Ini merupakan paralel dari empat yoga dalam Mahamudra Pada Juni 1996 Ajahn Amaro mendirikan Biara Abhayagiri di Redwood Valley California di mana ia adalah kepala biara bersama dengan Ajahn Pasanno hingga Juli 2010 Ajahn Amaro kembali ke Amaravati pada bulan Juli 2010 dan sebagai pelajar lama dalam tradisi Theravada Hutan Thailand dari Ajahn Chah ia juga telah melatih pendekatan samatha semde dzogchen di bawah Tsoknyi Rinpoche Ia menemukan kesamaan dalam pendekatan dari dua tradisi tersebut terhadap samatha 30 Hubungan dengan vipassana Sunting Dzogchen Ponlop Rinpoche dengan jelas menggambarkan grafik hubungan perkembangan praktik samatha dan vipassana Bagaimana kedua aspek meditasi tersebut dipraktikkan adalah ketika seseorang mulai dengan praktik shamatha atas dasar itu maka ada kemungkinan untuk melatih vipassana atau lhagthong Melalui praktik vipassana yang berbasis dan dijalankan di tengah tengah shamatha seseorang pada akhirnya berlatih penyatuan yuganaddha dari shamatha dan vipassana Penyatuan tersebut mengarah kepada pengalaman yang sangat jelas dan langsung dari sifat segala sesuatu Hal ini membawa seseorang sangat dekat dengan apa yang disebut dengan kebenaran mutlak 31 Praktik praktik serupa dalam agama agama lain SuntingMeditasi dari tradisi agama lain mungkin juga diakui sebagai meditasi samatha yang berbeda dalam fokus konsentrasinya Dalam pengertian ini samatha bukanlah meditasi Buddhis murni Samatha dalam fokus tunggal dan konsentrasi pikirannya adalah serumpun dengan keenam dahan yoga Astanga yoga raja yang merupakankonsentrasi Dharana Rujukan Sunting Ray Reginald A Ed 2004 In the Presence of Masters Wisdom from 30 Contemporary Tibetan Buddhist Teachers Boston Massachusetts USA Shambhala Publications ISBN 1 57062 849 1 pbk alk paper hal 69 Ray Reginald A Ed 2004 In the Presence of Masters Wisdom from 30 Contemporary Tibetan Buddhist Teachers Boston Massachusetts USA Shambhala ISBN 1 57062 849 1 pbk alk paper hal 70 Wallace A 2006 The Attention Revolution Diarsipkan 2007 03 12 di Wayback Machine Wisdom Publications ed 1 hal 164 AN 2 30 Lihat misalnya Bodhi 1999 dan Nyanaponika 1996 hal 108 AN 4 94 Thanissaro Bhikkhu 1998 Kimsuka Sutta The Riddle Tree Diakses pada 22 05 2014 Bodhi 2005 hal 268 439 nn 7 9 10 Lihat pula Thanissaro 1998 Thanissaro Bhikkhu 1997 One Tool Among Many The Place of Vipassana in Buddhist Practice Diakses 22 05 2014 Brahm 2006 Mindfulness Bliss and Beyond Wisdom Publications Inc hal 25 ISBN 0 86171 275 7 The Experience of Samadhi An In depth Exploration of Buddhist Meditation by Richard Shankman Shambhala 2008 ISBN 1 59030 521 3 Schumann Hans Wolfgang 1997 Boeddhisme Asoka Practicing The Jhanas Traditional Concentration Meditation As Presented By The Venerable Pa Auk Sayadaw by Snyder Stephen Rasmussen Tina Shambhala 2009 ISBN 978 1 59030 733 5 How to practice Calm Abiding Meditation Dharma Fellowship Collected Works of Chogyam Trungpa Vol II Shambhala Publications halaman 19 State or Statement Samadhi in Some Early Mahayana Sutras The Eastern Buddhist 34 2 2002 halaman 57 Meditative States in Tibetan Buddhism By Lati Rinpoche Denma Locho Rinpoche Leah Zahler Jeffrey Hopkins Wisdom Publications December 25 1996 halaman 53 85 Wallace A The Attention Revolution Wisdom Publications 1st ed 2006 hal 6 The Practice of Tranquility amp Insight A Guide to Tibetan Buddhist Mediation by Thrangu Rinpoche Snow Lion Publications 2 edition 1998 ISBN 1 55939 106 5 hal 19 Meditative States in Tibetan Buddhism By Lati Rinpoche Denma Locho Rinpoche Leah Zahler Jeffrey Hopkins Wisdom Publications December 25 1996 ISBN 0 86171 119 X halaman 53 85 Study and Practice of Meditation Tibetan Interpretations of the Concentrations and Formless Absorptions by Leah Zahler Snow Lion Publications 2009 halaman 23 Study and Practice of Meditation Tibetan Interpretations of the Concentrations and Formless Absorptions by Leah Zahler Snow Lion Publications 2009 halaman 5 a b Meditative States in Tibetan Buddhism By Lati Rinpoche Denma Locho Rinpoche Leah Zahler Jeffrey Hopkins Wisdom Publications Desember 25 1996 hal 53 85 Meditative States in Tibetan Buddhism By Lati Rinpoche Denma Locho Rinpoche Leah Zahler Jeffrey Hopkins Wisdom Publications Desember 25 1996 hal 54 58 Mind at Ease by Traleg Kyabgon Shambhala Publications halaman 149 152 157 Pointing Out the Great Way The Stages of Meditation in the Mahamudra tradition by Dan Brown Wisdom Publications 2006 halaman 221 34 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 10 03 Diakses tanggal 2014 06 23 Unbounded Wholeness by Anne C Klein Tenzin Wangyal ISBN 0 19 517849 1 hal 349 Unbounded Wholeness by Anne C Klein Tenzin Wangyal ISBN 0 19 517849 1 hal 357 359 Ajahn Chah s View of the View in Broad View Boundless Heart by Ajahn Amaro Ray Reginald A Ed 2004 In the Presence of Masters Wisdom from 30 Contemporary Tibetan Buddhist Teachers Boston Massachusetts USA Shambala ISBN 1 57062 849 1 pbk alk paper hal 76 Lihat pula SuntingMeditasi Buddhis Vipassana AnapanasatiPranala luar SuntingBhavana Pengertian Faedah dan Cara Melaksanakan samaggi phala or id Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Samatha amp oldid 19367476