www.wikidata.id-id.nina.az
Rajungan BiasaRajungan P pelagicus jantanKlasifikasi ilmiahKerajaan AnimaliaFilum ArthropodaSubfilum CrustaceaKelas MalacostracaOrdo DecapodaInfraordo BrachyuraFamili PortunidaeGenus PortunusSpesies P pelagicusNama binomialPortunus pelagicus Linnaeus 1758 Sinonim 3 Pagurus Reidjungan Rumphius 1741 1 Cancer pelagicus Linnaeus 1758 2 Portunus denticulatus Marion de Proce 1822 133 Cancer cedonulli Herbst 1794 2 5 157 Pl 39 Lupa pelagica H Milne Edwards 1834 450 Neptunus pelagicus Heller 1865 27 part Neptunus peiagicus sic Estampador 1959 71 Portunus Portunus pelagicus var sinensis Shen 1932 70 Pl 3 Fig 6 Pl 4 Fig 2 Rajungan biasa rajungan bunga atau rajungan biru Portunus pelagicus adalah sejenis kepiting yang hidup di laut Jenis ini biasanya ditemukan di wilayah pantai yang dangkal terutama di perairan Samudra Pasifik bagian barat Rajungan merupakan salah satu jenis kepiting yang populer dimanfaatkan sebagai sumber pangan dengan harga yang cukup mahal Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan beberapa sebutan seperti flower crab blue crab blue swimmer crab dan blue manna crab Daftar isi 1 Pemerian 2 Agihan dan habitat 3 Perilaku 4 Pemanfaatan 5 Konservasi 6 Catatan taksonomis 7 Catatan kaki 8 Pranala luarPemerian sunting nbsp Pelat identifikasi dilukis oleh Kawahara Keiga antara 1823 29 Rajungan berukuran sedang hingga agak besar lebar karapas mencapai 20 cm termasuk duri samping 4 Lebar karapas antara 2 2 2 3 kali panjangnya dan spesimen museum yang diketahui terbesar adalah hewan jantan dengan karapas berukuran 155 7 73 4 mm dari Singapura 3 Karapas dengan permukaan yang kasar hingga berbincul bincul bagian bagian region pada karapas terlihat jelas Wilayah dahi di antara kedua mata dengan 4 gigi yang runcing menyegitiga sisi anterolateral sebelah luar mata dengan 9 gigi atau duri yang paling akhir berukuran paling besar 2 hingga 4 kalinya gigi ke 8 4 Sapit berbentuk memanjang pada hewan jantan dengan satu duri mengerucut di pangkal jari sapit dactylus 4 Ruas merus ketiga dari ujung pada sapit ramping dan memanjang panjang 4 6 kali dari lebarnya sisi mukanya dengan 3 duri Kaki pejalan ramping memanjang dengan rasio panjang lebar pada propodus ruas kedua dari ujung kaki keempat berkisar antara 3 7 4 5 median 4 1 Ruas ujung pada kaki perenang yang serupa dayung berbentuk bundar telur memanjang berujung tumpul panjang lk 1 7 kali lebar 3 Jantan dengan warna warna biru terang atau kebiruan Karapas biru tua kehijauan atau kecokelatan dengan bintik bintik dan garis putih kebiruan membentuk pola serupa jala yang bermata lebar terputus putus sapit biru keunguan berujung merah cokelat karat dengan bintik bintik pucat keputihan Betina hijau kecokelatan kusam dengan bintik bintik putih pada karapas dan noktah hitam di wilayah posterobrankhial 3 Agihan dan habitat suntingRajungan biasa memiliki agihan yang luas di wilayah perairan Pasifik Barat Kepiting ini tercatat dari perairan Tiongkok Jepang Okinawa dan Kyushu Korea Filipina Indonesia terus ke barat setidaknya hingga Selat Malaka Tercatat pula adanya hibridisasi antara P pelagicus dan P reticulatus di perairan Teluk Benggala dan Laut Andaman di wilayah Samudra Hindia Selain itu rajungan biasa ini didapati pula di sekitar Darwin Wilayah Utara Australia 3 P pelagicus hidup tidak jauh dari pantai terutama di dasar laut yang dangkal berpasir atau berlumpur hingga ke laguna dan padang lamun serta estuaria sampai kedalaman lk 40 m 3 Juga dijumpai di sekitar terumbu karang padang rumput laut dan tepian mangrove Hewan muda cenderung menyukai wilayah intertidal yang dangkal Kepiting ini mencapai umur dewasa lk pada usia setahun 4 Perilaku suntingRajungan lebih suka tinggal terkubur di bawah pasir atau lumpur khususnya selama siang hari dan musim dingin yang dapat menjelaskan toleransi yang tinggi mereka untuk NH 4 dan NH 3 Binatang ini keluar untuk mencari makan selama pasang tinggi untuk mencari makanannya yaitu organisme seperti bivalvia ikan dan alga Rajungan merupakan perenang yang sangat baik sebagian besar karena sepasang kaki pipih yang menyerupai dayung Namun berbeda dengan kepiting bakau rajungan tidak dapat bertahan untuk waktu yang lama jika keluar dari air Pemanfaatan suntingRajungan merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis penting di Indonesia Selain dikonsumsi di dalam negeri rajungan merupakan komoditas ekspor yang cukup penting Antara tahun 2001 2005 potensi total rajungan di Indonesia diperkirakan sebesar 7 2 juta ton tahun dan yang telah dimanfaatkan baru sekitar 40 atau 2 7 juta ton tahun Ini kira kira menyumbang sebesar 5 08 dari nilai total produksi perikanan krustasea di negeri ini 5 Ekspor rajungan pada tahun 2011 telah mencapai 42 410 ton dengan nilai Rp 978 miliar 6 Bersama dengan kepiting bakau rajungan diekspor ke negara negara Amerika Serikat Tiongkok Jepang Hongkong Korea Selatan Taiwan Malaysia dan negara negara di kawasan Eropa Melulu Amerika Serikat saja permintaannya mencapai 450 ton setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan restoran makanan laut Rajungan diekspor dalam keadaan hidup dibekukan atau dikemas dalam kaleng 5 Di samping dagingnya yang lezat kulit rajungan pun dapat diekspor dalam bentuk kering sebagai sumber kitin kitosan dan karotenoid yang dimanfaatkan oleh berbagai industri sebagai bahan baku obat kosmetik pangan dan lain lain 5 Kulit atau cangkang rajungan mempunyai kandungan mineral yang tinggi di antaranya kalsium 19 97 dan fosfor 1 81 sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperkaya kandungan nutrisi makanan 7 Konservasi suntingPermintaan pasar yang tinggi ditambah dengan harga yang menguntungkan telah menyebabkan eksploitasi yang intensif terhadap sumber daya rajungan di Indonesia terutama karena produksi rajungan ini masih mengandalkan penangkapan dari alam 6 Pada banyak wilayah hal ini telah mengakibatkan tingkat produksi yang stagnan bahkan di beberapa lokasi cenderung menurun 5 Penelitian di pesisir timur Lampung mendapatkan bahwa 91 jumlah individu rajungan yang tertangkap dalam studi 69 volume tangkapan berada di bawah ukuran yang diperbolehkan untuk ditangkap menurut Surat Edaran Dirjen P2HPKKP 27 April 2011 yakni dengan ukuran lebar karapas 8 cm ke atas Selanjutnya 98 jumlah rajungan yang tertangkap 92 volume tangkapan ini juga berada di bawah ukuran rata rata rajungan matang gonad di perairan pesisir dan laut Lampung Timur yakni dengan lebar karapas Lm50 103 mm Artinya sebagian besar rajungan di lokasi kajian masih dalam kategori rajungan muda atau yuwana Ketimpangan struktur populasi ini diduga sebagai akibat tekanan eksploitasi yang tinggi terhadap stok rajungan di perairan ini termasuk eksploitasi terhadap stok induk yang sedang mengerami telur sebagai sumber pemasok larva dan yuwana ke perairan ini 6 Untuk melindungi populasi rajungan Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2015 telah menaikkan batas ukuran lebar karapas rajungan yang boleh ditangkap yaitu di atas 10 cm Di samping itu dilarang menangkap rajungan kepiting dan lobster yang tengah mengandung telur 8 Catatan taksonomis suntingPortunus pelagicus sensu lato semula dianggap menyebar luas mulai dari pesisir timur Afrika ke anak benua India Asia Tenggara hingga Jepang Australia dan Kaledonia Baru Kajian pada 2010 mengenali adanya empat spesies yang tersembunyi cryptic species yakni 3 P pelagicus sensu stricto dengan wilayah penyebaran terutama di wilayah Pasifik Barat P segnis menyebar di Samudera Hindia bagian barat hingga Laut Tengah P reticulatus menyebar di Samudera Hindia bagian timur pesisir timur India Sri Lanka dan Teluk Benggala P armatus menyebar di perairan Australia hingga Kaledonia Baru Catatan kaki sunting Rumpf G E 1741 1705 D Amboinsche Rariteitkamer behelzende eene beschryvinge van allerhande zoo weeke als harde Schaalvisschen te weeten raare Krabben Kreeften en diergelyke Zeedieren p 11 Tab VII lett R T Amsterdam Gedrukt by Francois Halma 1705 Linnaeus C amp L Salvius 1758 Systema naturae per regna tria naturae secundum classes ordines genera species Editio decima t 1 626 Holmiae Impensis Direct Laurentii Salvii 1758 1759 a b c d e f g Lai JCY PKL Ng amp PJF Davie A revision of the Portunus pelagicus Linnaeus 1758 species complex Crustacea Brachyura Portunidae with the recognition of four species The Raffles Bulletin of Zoology 58 2 199 237 Diarsipkan 2014 04 22 di Wayback Machine 31 Agustus 2010 a b c d Ng P K L 1998 Crabs in Kent E Carpenter amp Volker H Niem Eds FAO Species Identification Guide The Living Marine Resources of The Western Pacific Vol 2 1046 155 Rome Food and Agriculture Organization Portunus pelagicus p 1124 a b c d Sulistiono T Nugroho amp M Zahid 2009 Ekobiologi dan potensi pengembangan perikanan rajungan Indonesia Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB tidak diterbitkan a b c Kurnia R Mennofatria Boer amp Zairion 2014 Biologi populasi rajungan Portunus pelagicus dan karakteristik lingkungan habitat esensialnya sebagai upaya awal perlindungan di Lampung Timur Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia JIPI Vol 19 1 22 8 April 2014 pranala nonaktif permanen Yanuar V J Santoso amp E Salamah 2009 Pemanfaatan cangkang rajungan Portunus pelagicus sebagai sumber kalsium dan fosfor dalam pembuatan produk crackers Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Vol XII 1 59 72 Diarsipkan 2019 02 14 di Wayback Machine Okt 2009 Kementerian Kelautan dan Perikanan RI 2015 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Permen KP 2015 tentang Penangkapan Lobster Panulirus spp Kepiting Scylla spp dan rajungan Portunus pelagicus spp Diarsipkan 2015 06 16 di Wayback Machine Pranala luar sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Portunus pelagicus Crabs of Japan Flower crabs Portunus pelagicus Diarsipkan 2016 02 25 di Wayback Machine EoL Portunus pelagicus FAO Portunus pelagicus Fisheries Western Australia Blue Swimmer Crab Fact Sheet Guide to the Mangrove of S pore Flower crabs Portunus pelagicus Seashore Life in Singapore Flower crabs Portunus pelagicus Wild Singapore Flower crabs Portunus pelagicus Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Rajungan biasa amp oldid 24997037