www.wikidata.id-id.nina.az
Perang Minahasa Melawan Kolonialisme Spanyol adalah perang yang terjadi yang dilakukan oleh Suku Minahasa terhadap upaya kolonialisme yang dilakukan oleh Bangsa Spanyol di wilayah tempat tinggal mereka Daftar isi 1 Latar belakang perang 2 Perang yang terjadi 2 1 Perang tahun 1644 2 2 Perang tahun 1654 2 3 Perang tahun 1661 1664 2 3 1 Perlawanan di Walak Tomohon 2 3 2 Perlawanan Walak Toulour 2 3 3 Perlawanan Walak Tonsea 2 3 4 Perlawanan Walak Walak Tonsawang Tombasian dan Temboan di Amurang 3 Referensi 4 Daftar PustakaLatar belakang perang suntingPenyebab usaha kolonialisme di daerah ini karena para Bangsa Eropa melihat kemampuan dataran gigir milik Suku Minahasa memproduksi beras dalam jumlah besar Perdagangan beras pertama dimulai dari kapal pertama milik Bangsa Belanda yang mengangkut hasil perdagangan beras pada tahun 1608 1 Pada tahun 1615 raja Kerajaan Babontehu yang berlokasi di Pulau Manado Tua mengundang Lucas De Vergara yang merupakan Bangsa Spanyol untuk mengunjungi Manado Vergara pun mengirimkan dua orang pastor yang bernama Sciallamonte dan Cosmas Pintto sebagai utusannya Karena kedatangan kedua utusan inilah maka pada tahun 1617 dibangunlah sebuah benteng di wilayah Sungai Manarow sebagai pemukiman penyimpanan bahan bahan dagang sekaligus sebagai benteng dari serangan musuh yang populasinya terus bertambah pada tahun 1619 dengan bangsa Spanyol yang lari dari Filipina karena perang 2 Karena kegiatan berdagang yang semakin masif dan menguntungkan Bangsa Spanyol maka pada tahun 1623 Raja Spanyol memerintahkan pembuatan kapal niaga sebagai alat transportasi pengangkutan hasil perdagangan serta renovasi benteng hingga memiliki meriam dengan kaliber 9 mm Pembangunan ini pun memperkuat posisi Spanyol dan memukul mundur Bangsa Eropa lain seperti Bangsa Portugis 2 Lalu pada tahun 1627 Raja Spanyol memerintahkan pembangunan benteng di Manado untuk mengantisipasi pemberian upeti beras yang akan dilakukan oleh Suku Minahasa Kepentingan Bangsa Spanyol ini didasari atas kebutuhan makanan yang besar untuk para garnisun yang berada di Maluku 1 Akhirnya posisi Spanyol yang kuat mengancam kekuasaan raja terutama terhadap kuasanya terhadap suku alfuru karena pembelian beras yang awalnya melalui perantara raja kini bisa dilakukan langsung tanpa melalui perantara 1 Perang yang terjadi suntingPerang tahun 1644 sunting Pada bulan Desember tahun 1643 bentrokan antar Minahasa dan Spanyol menewaskan 40 tentara Spanyol di Tanawangko yang terdiri dari Bangsa Spanyol dan Bangsa Filipina Karena takut menghadapi serangan balasan dari Spanyol maka Suku Minahasa meminta bantuan VOC pada tanggal tanggal 21 April 1644 Mereka mengutus delapan orang untuk menemui Wouter Seroijen yang menjabat sebagai gubernur Maluku saat itu yang terdiri dari Lumi Posuma Taulu Siwi Kalangi dan Timbuleng dan dua orang Siau sebagai pemilik perahu 3 Pada awalnya Seroijen ragu untuk memberikan bantuan tetapi berkat dorongan Sultan Ternate yang juga merupakan musuh spanyol maka permintaan bantuan pun dituruti dan menjadikan serangan ini sebagai ekspedisi gabungan antara Belanda dan Ternate Bantuan ini tediri dari kapal Egmont dengan pasukan Belanda berjumlah 70 orang ditambah dengan 50 orang tentara budak yang telah merdeka serta kora kora dari Kesultanan Ternate 4 Pasukan ini dipimpin oleh Paulus Andriessen 5 Meskipun mendapat bantuan Pihak Belanda mengalami kekalahan karena sepertinya pihak Kesultanan tidak serius dalam berperang 4 Selain pertempuran Belanda melawan Spanyol Spanyol juga mengalami serangan dari tentara pribumi pada tanggal 10 Agustus 1644 yang menewaskan pendeta Lorenza Geralda Peristiwa penyerbuan itu terjadi karena Spanyol telah melakukan kejahatan seperti pemaksaan perampasan perampokkan hasil pertanian serta penganiayaan dan pemerkosaan terhadap perempuan Minahasa Konflik ini juga diperparah dengan Spanyol melukai pemimpin Tomohon Seperti pernyataan yang disampaikan Juan Iranzo pemimpin Tomohon meminta bantuan terhadap 3 wilayah lainnya yaitu Pakasa an Tonsea Tondano dan Tontemboan Akhirnya keempat wilayah tersebut melakukan penyerangan dengan beranggotakan 10 000 tentara 3 Pada awalnya direncanakan perjanjian untuk tidak membunuh para pendeta tapi para pemimpin pasukan ini mengatakan bila para pendeta tidak dibunuh maka mereka akan terkena bencana karena dimukain dewa Maka diambillah keputusan untuk tetap membunuh para pendeta Saat itu Geralda lari ke gunung dan akhirnya dibunuh sambil berlutut Geralda meninggal pada tanggal 14 Agustus 1644 dan dikuburkan di Kali 6 Setelah dibunuh kepala lorenzo juga dipenggal dan diletakkan di tiang batu yang mungkin juga telah direbus dan dimakan sebagai bagian upacara tarian Rumages 7 Pendeta Juan Iranzo selamat karena diselamatkan oleh Ukung Lumi dengan menyembunyikan dirinya di rumahnya selama semalam dan memindahkannya saat subuh ke Lotta Pineleng 8 Dia bersembunyi dari bulan Agustus 1644 sampai April 1645 di biaranya Pada bulan April 1645 Iranzo melarikan diri ke Ternate melalui Sangir 9 Seluruh cerita tentang pengalaman tentang serangan ini diceritakan oleg Iranzo dari Filipina pada tanggal 4 Agustus 1645 7 Menurut Hendricus Benedictus Palar pertempuran ini berakhir hingga sekitar tahun 1646 1647 6 Meskipun menurut Mieke Shouten Spanyol berhasil dipukul mundur keluar dari minahasa pada tahun 1645 8 Spanyol akhirnya mundur ke Pulau Siau 7 Perang tahun 1654 sunting Meskipun mengalami kekalahan pada tahun 1644 VOC masih saja mengunjungi Minahasa diam diam seperti untuk membeli beras dan berdagang di Wenang pada periode 1645 1650 4 Spanyol kembali menyerang Minahasa dengan menguasai Uwuran Amurang untuk menguasai beras dan hasil bumi seperti dari Tondanouw dan Pontak 10 Kemudian para kepala walak pada tahun 1654 mengadakan musyawarah di bukit Tindurukan Pinawetengan yang menhasilkan keputusan untuk meminta bantuan terhadap V O C di Ternate dengan mengirim Ukung Lonto Ukung Supit dan Ukung Ranti dan sejumlah pasukan pengawal 10 Kedatangan ini diterima oleh Arnold de Vlamingh van Outhoorn selaku Gubernur Ternate yang meneruskan permintaan ini ke pemerintahan VOC di Betawi Niat para utusan ini juga diteruskan kepada Heeren XVII yang berada di Belanda bahwa pihak Minahasa ingin mengajak untuk membentuk aliansi dan permintaan untuk membangun loji di Minahasa Berdasarkan laporan yang tertulis pada tanggal 10 Juli 1655 Jacob Hustaert pun dikirim untuk meninjau lokasi di Wenang Proses pendirian pun dilakukan setelah Hustaert berhenti menjabat dan diteruskan oleh Simon Cos Benteng kayu ini dibangun pada tahun 1657 dan ditanda tangani oleh Aytomara dengan nama De Netherlandsche Vastigheit Pembangunan benteng akhirnya memperkokoh posisi Belanda dalam usaha mengusir Spanyol 4 Selain Benteng pihak Belanda juga membangun perkubuan di di wilayah muara sungai Temberan Selanjutnya kepemimpinan benteng diserahkan kepada Andriessen sekaligus menjadi residen pertama Manado 11 Berdasarkan surat pada tanggal 30 Desember 1665 perintah untuk memugar benteng dilakukan dengan menggantinya menjadi sebuah benteng batu dengan nama Nieuw Amsterdam 12 Pada tahun 1703 benteng ini juga diperkuat dengan penambahan tinggi hingga tiga setengah kaki dan dilengkapi enam buah meriam 11 Perang tahun 1661 1664 sunting Perlawanan di Walak Tomohon sunting Saat para pihak Spanyol menculik anak perempuan dari wilayah Ukung Tombulu yang bernama Tendenuata para pasukan Tombulu diperintahkan untuk mengejar dan merebut kembali putrinya yang diculik Pengejaran ini pun berhasil menolong sang putri dalam keadaan selamat serta membunuh beberapa perwira dari Spanyol 10 Perlawanan Walak Toulour sunting Saat Spanyol berada di wilayah Walak Toulour nama lama Tondano mereka merasa marah atas sikap Ukung wilayah tersebut yang bernama Mononimbar karena tidak menuruti perintah untuk memberikan hasil tanaman padi kepada Spanyol meskipun telah dibayar Akibat perilaku ini Pedro Alkasas berhasil memperdaya Mononimbar dengan memberikannya wiski agar sang ukung mabuk Saat keadaan mabuk mereka pun menangkap Mononimbar dan mengikatnya di pohon sampai tewas Karena pemimpinnya telah tewas masyarakat tondano marah dan mememerangi warga Spanyol sampai mundur samapai wilayah pantai timur Minahasa 10 Perlawanan Walak Tonsea sunting Setelah kalah di walak Tondano Spanyol tetap berusaha menguasai walak Tonsea yaitu Sawangan Mereka menyerang wilaha ini bersama dengan Tidore dan berhasil membunuh seorang Walian saat upacara ritual Poso sekaligus menangkap para perempuan dan menjadikan mereka budak Selanjutnya mereka juga memerangi walak tonsea bersama dengan pasukan Bolaang Mongondouw serta Tidore di Pantai Kaburukan Walak Tonsea berhasil memenangkan peperangan ini dengan dipimpin oleh beberapa Teterusan seperti Rumopa Porong Wenas Dumanau Lengkong dan Wahani sebagai pemimpin perang dan memukul mundur pasukan musuh tersebut keluar dari pantai Kaburukan 10 Perlawanan Walak Walak Tonsawang Tombasian dan Temboan di Amurang sunting Pada tahun 1664 Spanyol kembali menngunjungi Amurang dengan jumlah pasukan yang lebih besar untuk menguasai sumber daya wilayah di Minahasa terutama Pontak dan Tonsawang Pihak Tonsawang dipimpin oleh teterusan seperti Ukung Oki serta suaminya Londe Lelengboto Pongulu Koba Mororongan Gandey Pondolos Ratumbanua Karema Urei Otombuat dan Tenden Wulan serta teterusan teterusan dari Tombasian dan Temboan seperti Rumokoy Worotikan Tumiwa Raranta Mamarimbing Sangian Wawu Kineke Kendang Wulan dan Lingkan Wene bertempur dengan melawan pasukan Spanyol hingga tahun 1665 Peperangan ini diperkirakan berhasil menawan puluhan pasukan perwira membunuh ratusan orang dari pihak Spanyol yang akhirnya melarikan diri ke Filipina yang dipimpin oleh oleh Soisa 10 Referensi sunting a b c Henley David E F 2021 Nationalism and Regionalism in a Colonial Context dalam bahasa Inggris Leiden Brill hlm 31 ISBN 978 90 04 48692 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Taroreh Novy 16 Maret 2017 Sejarah Perang Minahasa Spanyol 1651 1664 Bagian I SulutPos com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 01 14 Diakses tanggal 14 Januari 2021 a b Wenas 2007 hlm 44 a b c d Manewus David 11 November 2019 Manewus David ed Aliansi Minahasa Belanda dan Ternate Mengusir Spanyol dari Wilayah Sulawesi Utara TribunManado Wiki Diakses tanggal 15 Januari 2021 Wuntu 2002 hlm 18 a b Manewus David 11 November 2019 Perlawanan Orang Minahasa Sampai Keluarnya Orang Spanyol Dari Minahasa TribunManado Wiki Diakses tanggal 15 Januari 2021 a b c Wenas 2007 hlm 45 a b Karundeng Rikson 13 Maret 2019 Perang Minahasa Spanyol Heroisme Waraney dan Lahirnya Mahassa Kelung kelung id dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 17 Januari 2022 Manewus David 11 November 2019 Martir Martir di Tanah Sulawesi Wilayah Keuskupan Manado TribunManado Wiki Diakses tanggal 17 Januari 2022 a b c d e f Taroreh Novy 16 Maret 2017 Sejarah Perang Minahasa Spanyol 1651 1664 Bagian II SulutPos com sulutpos com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 01 20 Diakses tanggal 20 Januari 2022 a b Wuntu 2002 hlm 19 Wuntu 2002 hlm 20 Daftar Pustaka suntingWuntu Giroth 2002 Perang Tondano 1661 1809 Yogyakarta Galangpress Group ISBN 979 9341 38 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wenas Jessy 2007 Sejarah dan kebudayaan Minahasa Institut Seni Budaya Sulawesi Utara hlm 43 45 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori Tag ini diberikan pada Februari 2023 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Perang Minahasa melawan kolonialisme Spanyol amp oldid 24157176