www.wikidata.id-id.nina.az
Perang Bali II disebut juga Perang Jagaraga terjadi pada tahun 1848 Perang tersebut berlangsung antara pasukan Belanda melawan pasukan Bali Belanda memanfaatkan isu hak tawan karang di mana raja raja Bali dapat merampas kapal yang karam di perairannya yang tak dapat disetujui oleh hukum internasional 1 Intervensi Belanda di Bali 1848 Perang JagaragaRaja Buleleng membunuh dirinya sendiri bersama pengikutnya dalam perang puputan tahun 1849 melawan Belanda Le Petit Journal 1849 Tanggal7 Mei 1848 1850LokasiBali IndonesiaHasilKemenangan Belanda yang menentukan Belanda menguasai Bali Utara Pihak terlibat Hindia BelandaLombokKerajaan BulelengKerajaan Jembrana Kerajaan KlungkungTokoh dan pemimpinAndreas Victor MichielsI Gusti Ketut Jelantik Kekuatan2 400 prajurit14 500 prajurit1 500 prajurit senapanKorban200 tewas1 000 anArtileri Belanda di Jagaraga Prajurit Bali era dasawarsa 1880an Pasukan Belanda beranggotakan 2 400 prajurit sepertiga terdiri atas orang Eropa sisanya adalah orang Jawa dan Madura ditambah dengan 1 kompi yang beranggotakan orang kulit hitam Afrika kemungkinan berasal dari koloni Belanda di Ghana saat itu Pantai Emas 2 Angkatan tersebut mendarat di Sangsit Buleleng pada tanggal 7 Mei 1848 2 Orang Bali berjumlah 16 000 jiwa termasuk 1 500 orang yang bersenjatakan senapan api di bawah pimpinan I Gusti Ketut Jelantik 2 Setelah Belanda mendarat orang Bali menarik diri ke posisi mereka di Jagaraga hanya 4 kilometer jauhnya 2 Belanda menyerang musuh di Jagaraga meskipun udara panas menyengat Orang Bali menyerang balik dan menghalau pasukan Belanda yang di pihaknya jatuh korban 200 orang tewas sehingga harus naik kapal kembali 2 Setelah kekalahan ini Belanda kembali lagi dalam ekspedisi berikutnya pada tahun 1849 di Kusamba Bali Selatan Daftar isi 1 Ekspedisi 1 1 Komposisi 1 2 Operasi militer 2 Hasil 3 Referensi 3 1 Daftar pustakaEkspedisi SuntingKomposisi Sunting Mayor Jenderal Jonkheer Carel van der Wijck ditunjuk sebagai Panglima ekspedisi kedua bersama Letnan Kolonel A H van der Kock sedangkan Superior Jan van Swieten diangkat sebagai Kepala Staf Dengan demikian ia mengambil tugas tugas politik yang ada di tangan J F T pada tahun 1846 sebagai walikota Yang satu ini sekarang sudah meninggal Sadar akan kekuatan lawannya Rochussen mengumpulkan pasukan ekspedisi yang lebih kuat yang terdiri dari 2 265 orang tentara Hindia Belanda ditambah 500 pasukan pembantu dari tiga sultan dari pulau Madura dan 500 kuli Armada terdiri dari 9 kapal perang dengan 72 meriam dan 740 awak 3 Operasi militer Sunting Sebuah ultimatum diberikan kepada tiga pangeran yang disebutkan sebelumnya yang hampir tidak menghasilkan jawaban Operasi dimulai pada tanggal 8 Juni 1848 dengan penembakan dari kapal perang di kota pesisir Sangsit setelah itu pasukan mendarat 4 Pada tanggal 9 Juni ia menuju benteng Djagaraga Inilah Djelantik dengan 25 meriam dan 16 000 orang 1500 di antaranya dengan senapan yang lain dengan tombak dan tombak 5 Ketika pasukan Belanda mendekati desa Djagaraga di pagi hari mereka ditembaki dari dua benteng Karena pertahanan yang kuat tidak mungkin untuk mengambil benteng ini Pertempuran di dekat Djagaraga berlangsung hampir sepanjang hari Kompleks candi tempat tentara Belanda ditembaki hanya sementara direbut dari Bali Lambat laun pasukan Belanda melemah karena kekurangan amunisi korban tewas dan panas Serangan oleh kelompok kelompok besar orang Bali hanya bersenjatakan tombak tetapi secara jumlah mayoritas membuat Van der Wijck memutuskan untuk memerintahkan mundur Karena dikejar hanya sebentar sebagian besar dari mereka berhasil mencapai pantai Sangsit dan kapal perang 6 Dalam pertempuran ini dimana pasukan Belanda telah kalah banyak yang tewas dan terluka di kedua belah pihak Dalam laporannya Letnan Kolonel Van Swieten menyebutkan 131 tewas dan 98 luka luka di pihak Belanda sebagian karena panas Pangeran Kesiman di Badung memberitahukan tentang 2 000 orang tewas dan terluka di antara orang Bali 7 8 Dua perwira dikirim ke Batavia pada 10 Juni untuk melapor disertai permintaan 2 batalyon bala bantuan dan 1 000 kuli Setelah 9 hari mereka kembali dengan pesan bahwa permintaan itu tidak dikabulkan 9 Gubernur Jenderal tidak berani mengirim bala bantuan karena kerusuhan politik revolusi di Eropa dapat juga melanda ke koloni Ia lebih suka mempertahankan kekuasaan kolonial di Jawa dengan kekuatan penuh 10 Setelah itu Mayor Jenderal Van der Wijck dan stafnya memutuskan bahwa aksi tidak mungkin dilanjutkan dan pada 20 Juni 1848 semua kapal berangkat ke Batavia Tentara profesional modern dan dipersenjatai dengan baik waktu itu telah dikalahkan oleh tentara rakyat yang terdiri dari petani yang tidak berpengalaman dalam peperangan terutama dipersenjatai dengan keris dan tombak 11 Dalam lampiran Nederlandsche Staatscourant tanggal 9 November 1849 laporan ekspedisi militer ini mengakui kekalahan 12 Hasil SuntingEkspedisi kedua Bali ini gagal Mayor Jenderal Van der Wijck meminta pengunduran dirinya setelah itu dan kembali ke Belanda dalam masa pensiun Rochussen yakin bahwa pamor pemerintah Hindia Belanda harus kembali dalam jangka pendek Kalau tidak konsekuensi politiknya bisa sangat merusak tidak hanya di Bali tetapi juga di bagian lain nusantara di mana berita mengejutkan tentang hasilnya diedarkan melalui pedagang yang menyusuri pantai dengan prahus mereka 13 Khawatir kehilangan muka dan reputasi Belanda dipertaruhkan wajar jika ekspedisi militer ketiga diputuskan tanpa ragu ragu 14 Yang pada akhirnya menuju Perjanjian Kuta pada tahun 1849 Belanda kembali mengirim pasukan dengan jumlah yang lebih besar sekitar 5 000 serdadu dikirim ke Bali dan mendarat dipantai Buleleng pasukan belanda langsung menuju Jagaraga dan mengepung benteng benteng tersebut berkobarlah pertempuran sengit benteng Jagaraga akhirnya dapet diduduki Belanda dengan kekalahan dalam perang Jagaraga itu maka pada tahun 1849 semua kerajaan di Bali sudah berada di bawah kekuasaan Belanda Referensi Sunting Bali amp Lombok by Ryan Ver Berkmoes hal 31 a b c d e A short history of Bali Indonesia s Hindu realmby Robert Pringle p 98 1 Agung blz 89 90 Hanna memperkirakan aksi tersebut pada bulan Mei 1848 dan juga menggambarkan penembakan sebelumnya terhadap Sangsit seminggu sebelumnya dengan banyak kehancuran dan kematian di antara penduduk hal 90 Hanna hlm 91 Menurut Schulte Nordholt hlm 166 kemenangan bagi Bali tepat pada waktunya karena banyak pejuang Belanda yang melarikan diri karena kekurangan amunisi dan opium Agung hlm 92 Hanna menyebutkan 264 orang Belanda tewas dan 2 000 orang Bali hlm 91 92 Hanna hal 92 Schulte Nordholt hlm 166 Agung hlm 92 93 Kutipan dari ini Gusti Ketut Djelantik mengobarkan semangat juang pasukannya sehingga mereka menawarkan yang luar biasa perlawanan yang belum pernah kita alami dalam sejarah tentara kita di Hindia Agung hlm 93 94 Wiener hlm 177 Daftar pustaka Sunting Schulte Nordholt H G C 2010 The Spell of Power A History of Balinese Politics 1650 1949 Leiden KITLV Press Wiener M J 1995 Visible and Invisible Realms Power Magic and Colonial Conquest in Bali Chicago University Press Hanna Willard A Ph D 2004 Bali Chronicles A Lively Account of the Island s History from Early Times to the 1970 s Singapore Periplus Editions Agung Ide Anak Agung Gde 1990 Bali in de XIXde eeuw Yogyakarta Duta Wacana University Press Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Perang Bali II amp oldid 23114582