www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional Penyakit parvovirus anjing adalah penyakit menular pada anjing yang disebabkan oleh Canine parvovirus disingkat CPV atau CPV 2 Penyakit ini bersifat mematikan terutama pada anjing yang berusia kurang dari enam bulan 1 Penyakit parvovirus anjingAnjing berumur tiga bulan yang menderita penyakit parvovirus Diare dengan tinja yang encer sebelah kanan merupakan salah satu tanda penyakit ini Informasi umumNama lainInfeksi parvovirus anjing panleukopenia anjingSpesialisasiKedokteran hewanTipePencernaan dan miokarditisPenyebabCanine parvovirusAspek klinisGejala dan tandaDemam muntah diare berbau amisAwal muncul5 7 hariDiagnosisTes diagnostik cepat PCRKondisi serupaDistemper anjingTata laksanaPencegahanPemberian vaksinPerawatanTerapi suportif dengan infus Daftar isi 1 Spesies rentan 2 Tanda klinis 3 Penyebab 3 1 Virologi 3 2 Faktor risiko 3 3 Cara penularan 4 Diagnosis 5 Pencegahan 6 Penanganan 7 Catatan kaki 8 Daftar pustakaSpesies rentan suntingBaik anjing domestik maupun anjing liar seperti anjing semak anjing rakun dan koyote dapat terinfeksi 1 Antibodi terhadap CPV juga dilaporkan pada serigala abu abu 2 rubah beruban rubah pemakan kepiting dan serigala bersurai di Brasil 3 rubah kelabu amerika selatan dan culpeo di Chili 4 serta anjing liar afrika di Kenya 5 6 Tanda klinis suntingInfeksi CPV dapat termanifestasi dalam dua bentuk penyakit yaitu bentuk pencernaan dan miokarditis Tanda klinis yang terlihat pada bentuk pencernaan umumnya muncul setelah masa inkubasi selama 5 7 hari meskipun masa inkubasi juga dapat memiliki kisaran 2 14 hari 7 Demam lemas mukosa hidung kering muntah serta diare yang berbau amis dan biasanya mengandung darah merupakan tanda klinis yang biasa dijumpai Anjing dapat mengalami dehidrasi dan kematian dapat terjadi dalam 72 jam Pada bentuk miokarditis sesak napas muntah aritmia jantung dan edema paru dapat ditunjukkan oleh anjing Kematian mendadak tanpa tanda klinis juga bisa terjadi 8 Penyebab suntingVirologi sunting Canine parvovirus tipe 2 CPV 2 penyebab penyakit parvovirus anjing pertama kali didentifikasi pada akhir dasawarsa 1970 an pada anjing dengan enteritis berdarah 9 Beberapa tahun kemudian tipe CPV 2 yang asli digantikan oleh virus dengan dua variasi antigenik yang disebut CPV 2a dan CPV 2b 10 Pada tahun 2000 varian antigenik ketiga yang disebut CPV 2c muncul di Italia dan menyebar ke negara negara lain 11 12 Jenis parvovirus lain yang menginfeksi anjing adalah Carnivore bocaparvovirus 1 yang sebelumnya disingkat CPV 1 13 Sementara itu infeksi parvovirus pada kucing disebabkan oleh Feline panleukopenia virus yang berkerabat erat dengan CPV 2 14 Faktor risiko sunting Anjing berusia muda enam pekan hingga enam bulan anjing yang belum divaksin atau vaksinasinya belum lengkap lebih berpeluang menderita penyakit parvovirus Selain itu beberapa trah anjing seperti Rottweiler Doberman Pinscher American Pit Bull Terrier English Springer Spaniel dan anjing gembala Jerman memiliki risiko terinfeksi yang lebih besar 7 Cara penularan sunting Tinja dan bahan muntahan anjing terinfeksi merupakan sumber virus Anjing terinfeksi mulai meluruhkan virus dalam tinjanya sejak 4 5 hari setelah terpapar CPV bahkan sebelum tanda klinis muncul sampai dengan sekitar 10 hari setelah pulih secara klinis 7 Anjing sehat dapat tertular melalui kontak langsung baik melalui rute oral dan nasal dengan tinja yang mengandung virus dan secara tidak langsung melalui konsumsi pakan dan minum yang terkontaminasi virus Selain itu CPV juga dapat bertahan lama di lingkungan dan terbawa oleh benda benda mati seperti kandang dan peralatan 1 Diagnosis suntingPenyakit parvovirus anjing dapat didiagnosis dengan tes diagnostik cepat untuk mendeteksi antigen virus dalam tinja 15 Reaksi berantai polimerase isolasi virus dan uji hemaglutinasi juga dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini 16 Hasil uji negatif palsu dapat terjadi pada periode awal penyakit akibat konsentrasi virus yang rendah pada tinja cair bervolume tinggi atau pada periode akhir penyakit saat peluruhan virus menurun dengan cepat pada 10 hingga 12 hari pascainfeksi 3 hingga 4 hari setelah tanda klinis berkembang Pada pemeriksaan darah leukopenia sedang hingga berat yang dicirikan oleh limfopenia dan neutropenia dialami oleh mayoritas anjing yang terinfeksi parvovirus 7 Pencegahan suntingPenyakit parvovirus anjing bisa dicegah dengan vaksinasi World Small Animal Veterinary Association WSAVA merekomendasikan parvovirus anjing sebagai penyakit yang termasuk dalam program vaksinasi inti pada anjing Vaksin CPV 2 dalam bentuk virus hidup yang dilemahkan diberikan secara parenteral pada usia 6 8 pekan lalu setiap 2 4 pekan hingga berusia 16 pekan Anjing dewasa yang baru akan divaksin perlu diberikan dua dosis vaksin dengan jarak 2 4 pekan tetapi satu dosis vaksin hidup yang dilemahkan atau vaksin distemper rekombinan dianggap protektif Sementara itu vaksinasi penguat diberikan pada anjing usia 6 bulan atau 1 tahun lalu tidak lebih sering dari setiap 3 tahun 17 18 Penanganan suntingAnjing yang didiagnosis menderita penyakit parvovirus perlu diisolasi dan dipisahkan dengan anjing lain untuk mencegah penularan penyakit Tidak ada obat antivirus khusus yang digunakan untuk menangani penyakit ini Penanganan yang biasanya diberikan adalah terapi suportif dengan infus untuk mencegah atau menghilangkan dehidrasi dan memulihkan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit pemberian obat antimuntah seperti metoklopramid klorpromazin maropitan dan ondansetron 19 dan antibiotika spektrum luas untuk mengatasi infeksi sekunder seperti beta laktam dan aminoglikosida aminoglikosida hanya bisa diberikan setelah dehidrasi selesai ditangani 20 Catatan kaki sunting a b c Dirkeswan 2014 hlm 43 Zarnke Randall L Ballard Warren B 1987 Serologic Survey for Selected Microbial Pathogens of Wolves In Alaska 1975 1982 Journal of Wildlife Diseases 23 1 77 85 doi 10 7589 0090 3558 23 1 77 ISSN 0090 3558 de Almeida Curi Nelson Henrique Araujo Amanda Soriano Campos Fabia Souza Lobato Zelia Ines Portela Gennari Solange Maria Marvulo Maria Fernanda Vianna Silva Jean Carlos Ramos Talamoni Sonia Aparecida 2010 Wild canids domestic dogs and their pathogens in Southeast Brazil disease threats for canid conservation Biodiversity and Conservation 19 12 3513 3524 doi 10 1007 s10531 010 9911 0 ISSN 0960 3115 PMC 7088301 nbsp PMID 32214695 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Acosta Jamett G Cunningham A A Bronsvoort B M deC Cleaveland S 2015 Serosurvey of canine distemper virus and canine parvovirus in wild canids and domestic dogs at the rural interface in the Coquimbo Region Chile European Journal of Wildlife Research 61 2 329 332 doi 10 1007 s10344 014 0886 0 ISSN 1612 4642 Woodroffe Rosie Prager Katherine C Munson Linda Conrad Patricia A Dubovi Edward J Mazet Jonna A K 2012 Getz Wayne M ed Contact with Domestic Dogs Increases Pathogen Exposure in Endangered African Wild Dogs Lycaon pictus PLoS ONE 7 1 e30099 doi 10 1371 journal pone 0030099 ISSN 1932 6203 PMC 3253127 nbsp PMID 22238695 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Van Arkel Alicia Kelman Mark West Peter Ward Michael P 2019 The relationship between reported domestic canine parvovirus cases and wild canid distribution Heliyon 5 9 e02511 doi 10 1016 j heliyon 2019 e02511 PMC 6819786 nbsp PMID 31687600 Pemeliharaan CS1 Format PMC link a b c d Gallagher Alex 2020 Canine Parvovirus MSD Veterinary Manual Diakses tanggal 10 Januari 2022 Dirkeswan 2014 hlm 44 Appel M Scott F Carmichael L 1979 Isolation and immunisation studies of a canine parco like virus from dogs with haemorrhagic enteritis Veterinary Record 105 8 156 159 doi 10 1136 vr 105 8 156 ISSN 0042 4900 pranala nonaktif permanen Parrish C R Aquadro C F Strassheim M L Evermann J F Sgro J Y Mohammed H O 1991 Rapid antigenic type replacement and DNA sequence evolution of canine parvovirus Journal of Virology 65 12 6544 6552 doi 10 1128 jvi 65 12 6544 6552 1991 ISSN 0022 538X Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 11 10 Diakses tanggal 2022 01 10 Buonavoglia Canio Martella Vito Pratelli Annamaria Tempesta Maria Cavalli Alessandra Buonavoglia Domenico Bozzo Giancarlo Elia Gabriella Decaro Nicola 2001 Evidence for evolution of canine parvovirus type 2 in Italy Journal of General Virology 82 12 3021 3025 doi 10 1099 0022 1317 82 12 3021 ISSN 0022 1317 Decaro Nicola Buonavoglia Canio 2012 Canine parvovirus A review of epidemiological and diagnostic aspects with emphasis on type 2c Veterinary Microbiology 155 1 1 12 doi 10 1016 j vetmic 2011 09 007 PMC 7173204 nbsp PMID 21962408 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Mochizuki Masami Hashimoto Michiru Hajima Takayuki Takiguchi Mitsuyoshi Hashimoto Akira Une Yumi Roerink Frank Ohshima Takahisa Parrish Colin R 2002 Virologic and Serologic Identification of Minute Virus of Canines Canine Parvovirus Type 1 from Dogs in Japan Journal of Clinical Microbiology 40 11 3993 3998 doi 10 1128 JCM 40 11 3993 3998 2002 ISSN 0095 1137 PMC 139639 nbsp PMID 12409364 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 01 14 Diakses tanggal 2022 01 14 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Truyen U Parrish C R 1992 Canine and feline host ranges of canine parvovirus and feline panleukopenia virus distinct host cell tropisms of each virus in vitro and in vivo Journal of Virology 66 9 5399 5408 doi 10 1128 jvi 66 9 5399 5408 1992 ISSN 0022 538X Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 01 14 Diakses tanggal 2022 01 14 Walter Weingartner Julia Bergmann Michele Weber Karin Truyen Uwe Muresan Cosmin Hartmann Katrin 2021 Comparison of Eight Commercially Available Faecal Point of Care Tests for Detection of Canine Parvovirus Antigen Viruses 13 10 2080 doi 10 3390 v13102080 ISSN 1999 4915 PMC 8540396 nbsp Periksa nilai pmc bantuan PMID 34696513 Periksa nilai pmid bantuan Desario Costantina Decaro Nicola Campolo Marco Cavalli Alessandra Cirone Francesco Elia Gabriella Martella Vito Lorusso Eleonora Camero Michele 2005 Canine parvovirus infection Which diagnostic test for virus Journal of Virological Methods 126 1 2 179 185 doi 10 1016 j jviromet 2005 02 006 Day M J Horzinek M C Schultz R D Squires R A 2016 WSAVA Guidelines for the vaccination of dogs and cats WSAVA Vaccination Guidelines Journal of Small Animal Practice dalam bahasa Inggris 57 1 E1 E45 doi 10 1111 jsap 2 12431 Decaro N Buonavoglia C Barrs V R 2020 Canine parvovirus vaccination and immunisation failures Are we far from disease eradication Veterinary Microbiology 247 108760 doi 10 1016 j vetmic 2020 108760 PMC 7295477 nbsp PMID 32768213 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Yalcin E Keser G O 2017 Comparative efficacy of metoclopramide ondansetron and maropitant in preventing parvoviral enteritis induced emesis in dogs Journal of Veterinary Pharmacology and Therapeutics 40 6 599 603 doi 10 1111 jvp 12396 PMC 7166845 nbsp PMID 28198032 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Macintire Douglass 1 Agustus 2008 Treatment of severe parvoviral enteritis Proceedings DVM 360 Diakses tanggal 14 Januari 2022 Daftar pustaka suntingDirektorat Kesehatan Hewan 2014 Manual Penyakit Hewan Mamalia PDF Jakarta Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Penyakit parvovirus anjing amp oldid 22491220