www.wikidata.id-id.nina.az
PSPS Riau singkatan dari Persatuan Sepak Bola Pekanbaru dan Sekitarnya dahulu dikenal dengan nama PSPS Pekanbaru adalah klub sepak bola kebanggaan kota Pekanbaru Riau Pada musim kompetisi 2018 tim ini akan bermain di Liga 2 dan akan menggunakan Stadion Kaharuddin Nasution sebagai kandang Tim ini memiliki julukan Askar Bertuah dan Tapir Andalas PSPS RIAUNama lengkapPersatuan Sepak bola Pekanbaru dan Sekitarnya PSPS RIAU Julukan Askar Bertuah Tapir Andalas 1 Berdiri1 Januari 1955StadionStadion Utama Riau Pekanbaru Riau Indonesia Kapasitas 44 000 CEOEffendi SyahputraPelatihJan SaragihAsisten PelatihBasri BadussalamLigaLIGA 2Kelompok suporterAsykar Theking Laskar Tabano Daftar isi 1 Sejarah PSPS riau 2 Stadion 3 Julukan Askar Bertuah 4 Pendukung 5 Manajemen amp Staf 6 Prestasi 7 Kiprah di liga nasional 8 Sponsors 9 Apparel 10 Skuat 11 Pemain Terkenal 12 Referensi 13 Pranala luarSejarah PSPS riau SuntingKlub ini terbentuk pada 1 Januari 1955 Tidak gampang untuk mengangkat perserikatan Pekanbaru untuk menjadi bond perserikatan yang disegani di Kancah sepak bola nasional Selama 44 Tahun hingga melangkah ke Divisi Utama PSSI tahun 1999 PSPS selalu menghitung hari dan menebar harapan Mulai dari periode kepengurusan pertama yang dipimpin mantan Kepala PLN PEKANBARU Yubahar Saat itu langkah PSPS hanyalah sebuah perserikatan kecil yang hanya didukung lima klub anggota yang terdiri dari PS IPP Ikatan Pemuda Pekanbaru PS Pelayaran PS Caltex PS PU Pekerjaan Umum dan PS Elektra PLN Meski begitu diawal berdirinya PSPS sudah menjadi bond yang sejajar dengan perserikatan lain yang ada di Sumatra yang memiliki aset berupa pemain nasional Tahun 1961 PSPS juga pernah ikut PON di Bandung maka tersebutlah beberapa pemain seperti Jayusman Thamrin Manaf dan Hamid Saat itu kondisi pendidikan dan sepak bola berbeda dengan kondisi sekarang dr Thamrin Manaf yang dipanggil ke Timnas tidak bisa bergabung karena tidak mendapat izin dari sekolah dan tempat ia bekerja Meski begitu jatah Riau diisi oleh Hamid yang saat itu menjadi kiper nasional Hamid kala itu sangat diidolakan masyarakat Pekanbaru Hamid memperkuat Timnas Indonesia di Pyongyang Korea Utara tahun 1963 dibawah pelatih EA Mangindaan Besarnya potensi sepak bola di Pekanbaru saat itu pulalah yang kemudian menggiring Gubernur Riau Kaharudin Nasution untuk mendirikan sebuah stadion yang diberi nama Stadion Dwikora pada tahun 1963 Meski terbuat dari kayu stadion ini menjadi pusat olahraga pertama di Pekanbaru Pemain PSPS lain yang juga sempat terdaftar sebagai pemain timnas adalah Jayusman Jayusman adalah pegawai di kantor pajak tetapi sayang gelandang tangguh ini gagal memperkuat timnas yang sebelumnya telah berencana tampil di Aljazair saat itu Aljazair sedang terjadi pergolakan Era dukungan dan gairah dari masyarakat Pekanbaru tidak berlanjut era Hamid Thamrin Manaf Jayusman hanya menghasilkan kenangan yang indah untuk dikenang Kepengurusan demi kepengurusan pun mulai berganti tercatat beberapa nama sempat menjadi Ketua Umum PSPS diantaranya Farouq Alwi yang saat itu menjadi Wali kota Pekanbaru hingga tradisi Ketua Umum PSPS dijabat oleh wali kota Pekanbaru Pada tahun 1972 pusat pelatihan pemain PSPS yaitu Stadion Dwikora mengalami kebakaran dan bangunan utama dari stadion tersebut mengalami kebakaran hebat sehingga tidak dapat digunakan kembali Stadion yang telah menjadi pusat pembibitan pemain PSPS Pekanbaru ini sempat terbengkalai selama 6 tahun dan hanya menjadi lapangan ilalang Hingga akhirnya dibangun kembali oleh PT Caltex Pacific Indonesia dan diresmikan oleh Gubernur Riau saat itu Arifin Achmad pada tanggal 13 Maret 1977 dengan kapasitas penonton 3500 orang Kemudian pada tanggal 8 Maret 1980 Stadion ini berganti nama menjadi Stadion Hang Tuah dan pengantian namanya diresmikan oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga saat itu Abdul Gafur Setelah Stadion Hang Tuah diresmikan PSPS mulai aktif kembali dan PSPS kembali mampu menggairahkan pemain mudanya untuk memacu prestasi maka lahirlah pemain seperti Sugiarto yang pernah mengikuti seleksi PSSI Pra Olimpiade tahun 1975 Sejumlah nama juga hadir hingga sekarang namanya masih disebut kehebantannya antara lain Mahmud mewakili Sumbagut ke PON di Makassar Nantan Ibrahim Nazwar Nurdin Majid Margono dan Ujang Jufri Usaha PSPS Pekanbaru untuk tampil di kompetisi elite nasional pernah hampir berhasil pada tahun 1984 kala itu kompetisi terbagi antar Perserikatan dan Galatama PSPS sebagai klub perserikatan tergabung dalam zona Sumbagut dan berhasil mewakili SUmatra mengikuti babak play off di Cimahi Jawa Barat untuk ke Divisi Utama Sayangnya pada salah satu pertandingan PSPS tersingkir PSPS mengalami kelelahan karena sebagian besar pemain PSPS berasal dari PS UNRI yang pada saat bersamaan juga sedang melakukan turnamen di Bandung sehingga harus pulang pergi Bandung Cimahi Saat itu Peluang PSPS untuk lolos sangat besar sebab diperkuat sejumlah pemain nasional yang juga mereka semua adalah pemain handalan PS BPD RIAU Bank Riau Kepri saat ini diantaranya Ricky Darman Dino Kardinal Edu Mukhni dan kiper berdarah Tionghoa yang terkenal saat itu Sutanto Ongso Saat itu PS BPD merupakan salah satu klub elite yang tidak terkalahkan di Pekanbaru berkat kepedulian Direktur Utama BPD Riau Syafii Yusuf yang saat itu juga menjadi Manajer PSPS Pekanbaru Syafii Yusuf dinilai sebagai orang yang mempelopori masuknya pemain dari luar Riau ke Pekanbaru terutama dari Padang dan Medan MENAPAK DIVISI SATU PSSIHingga akhirnya pada tahun 1994 jabatan kepengurusan PSPS dipimpin Iskandar Husin yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Transmigrasi Riau Iskandar Husin juga sukses mempromosikan Persiraja Banda Aceh ke Divisi Utama PSSI ia berusaha untuk mengembalikan bond perserikatan ini menjadi kebanggaan masyarakat Pekanbaru dan Riau Iskandar Husin mendatangkan pemain baru dibawah pelatih kepala Amrustian mulailah PSPS Pekanbaru merintis jalan di Divisi Dua menuju Divisi Satu PSSI Dan perjuangan itu akhirnya berhasil pada Liga Indonesia tahun 1994 1995 Sejak saat itu PSPS bercokol di Divisi Satu PSSI Tahun 1995 1996 PSPS berhasil meraih juara dua Piala Menpora di Bogor serta juga lolos ke PON yang sebelumnya harus melewati seleksi tingkat regional Berkat keberhasilan itu Iskandar Husin mendapat pujian masyarakat pecinta bola Pekanbaru Lalu semakin besarlah harapan dibebankan dipundaknya untuk membawa PSPS ke jenjang paling bergengsi yaitu Divisi Utama PSSI namun upaya ini dua kali gagal Di Liga Indonesia II LIGINA II PSPS hanya bisa bertahan tidak terdegradasi di Liga Indonesia III LIGINA III PSPS berhasil masuk 10 besar Hanya angan angan dan impian Iskandar Husin untuk mengangkat PSPS ke Divisi Utama tidak kesampaian hingga akhirnya Iskandar Husin yang pernah membawa Persiraja ke Divisi Utama PSSI pindah tugas ke Kalimantan Barat SANG JUARA DIVISI IEra kebangaan itu akhirnya datang juga Setelah berkutat di di Divisi II Wilayah Riau Divisi II PSSI dan Divisi I PSSI jalan panjang itu mulai menampakkan titik terangnya Pergantian kepengurusan dari Iskandar Husin ke Tengku Lukman Jafaar pada tahun 1997 1998 membuat PSPS bergairah kembali Didukung staf yang memiliki kemampuan untuk memanage organisasi didukung semangat yang bergelora dari semua pengurus terutama peran besar dari Syali Duyun Tanjung Alm yang menjabat sebagai Ketua Harian PSPS Dengan merangkul pengusaha muda Riau Arsadianto Rahman Anto Rahman kakak kandung dari Plt Gubernur Riau saat ini periode 2014 2019 Arsyadjuliandi Rachman sebagai manajer PSPS di LIGINA IV PSPS mulai mendatangkan pemain yang berkualitas untuk mengangkat prestasi sekaligus memotivasi pemain muda Sayangnya gelora Divisi Utama sempat terhenti satu tahun karena Liga Indonesia IV dihentikan ditengah jalan karena pertukaran pemimpin di Tanah AIr Semangat itu terus muncul hingga akhirnya di Liga Indonesia v pada tahun 1998 1999 kembali diputar PSPS melakukan persiapan yang benar benar matang PSPS merekrut pelatih nasional Sofyan Hadi serta mengontrak dua pemain asing yaitu Mourmada Marco dan Essama Raymond keduanya menjadi idola baru publik Pekanbaru Disamping itu PSPS juga memboyong 10 pemain terbaik di tanah jawa untuk bermain di Pekanbaru makam muncullah nama Hasyim Khairul Minan Kamarudin Betay Masuknya pemain luar daerah ini justru memberi dampak postitif bagi PSPS karena dengan kehadiran mereka pemain lokal PSPS kembali bergairah untuk bersaing maka muncullah pahlawan baru seperti Miskardi Tharjaki Lubis Agus Rianto JALAN MENUJU DIVISI UTAMA LIGA INDONESIAMemasuki divisi utama untuk pertama kalinya setelah dalam penantian 43 tahun PSPS promosi ke Divisi Utama untuk pertama kalinya dengan predikat juara Divisi Satu dengan mengalahkan PS Indocement Cirebon dengan skor 2 1 di final yang diselenggarakan di Stadion Sanggraha Lebak Bulus Jakarta Para pemain yang memperkuat PSPS saat itu antara lain Miskardi Mourmada Marco Simon Tin Atangana Essama Amougu Raymond Aidil Desfi Darwin Dodi Cahyadi Agus Rianto Toyo Hariono dan lainnya Setelah masuk ke Divisi Utama PSPS sempat diperkuat oleh nama nama tenar yang telah lama malang melintang di Liga Indonesia seperti Sudirman Adnan Mahing Ritham Madubun Rahmad M Rivai alm Chairul Minan Rusdianto Rino Yuska Nova Zaenal Gustavo Hernan Ortiz I Komang Mariawan Ebwelle Bertin Felipe E Cortez Joe Nagbe Moses Nyewan M Affan Lubis Mbeng Jean Joseph Lewono Alejandro Castro dan beberapa nama lainnya PSPS pernah mengalami masa jayanya sewaktu berhasil merekrut pemain pemain Timnas Indonesia seperti Kurniawan Dwi Yulianto Bima Sakti Eko Purdjianto Aples Gideon Tecuari Hendro Kartiko Sugiyantoro Edu Juanda dan Amir Yusuf Pohan Ini berakhir pada musim 2004 saat PSPS mulai melakukan perombakan setelah gagal mewujudkan target juara dalam 2 musim Ditambah lagi dengan insiden skorsing yang menimpa 3 orang pilar PSPS akibat sikap tidak profesional terhadap wasit Sejak saat itu PSPS mengalami pasang surut dalam prestasi di Liga Indonesia dengan penggantian pelatih yang hampir setiap musimnya dilakukan mulai dari pelatih nasional maupun lokal Riau seperti Syafrianto Rusli Abdulrahman Gurning Miskardi Mundari Karya hingga pelatih saat ini Philep Hansen Maramis Di era kendali pelatih Syafrianto Rusli PSPS memperlihatkan kemajuan yang cukup mengesankan sebelumnya keadaan PSPS di Liga Divisi Satu terlihat timbul tenggelam karena ketidakseriusan pemain dan manajemen tim Semenjak ditangani oleh Syafrianto Rusli frekuensi kemenangan baik di kandang maupun tandang mengalami perkembangan yang signifikan Itu juga berlaku pada saudara mudanya Persih Indragiri Hilir Kedua kakak beradik ini berpacu untuk mendapatkan tempat di Divisi Utama Liga Indonesia pada musim yang akan datang Mulai musim kompetisi 2008 PSPS naik ke Liga Divisi Utama Kursi pelatih dipercayakan kepada Mundari Karya Namun karena belum jelasnya kesepakatan dengan manajemen Mundari Karya menangani tim PSPS butuh rujukan dan ditunjuklah mantan pelatih kepala Persitara Jakarta Utara Abdurrahman Gurning sebagai pengganti Mundari Karya Semenjak putaran ke II musim kompetisi Liga Indonesia 2007 Manajemen Tim PSPS telah diganti sebagai Manager Drs Destrayani Bibra Ass Manager Ir Dityo Pramono dan sekretaris Tim Drs Fardiyansyah Akt Dengan Manajemen baru Tim PSPS berhasil menggeliat dalam percaturan Liga Divisi Utama Pada musim kompetisi Liga Indonesia 2008 PSPS Pekanbaru mempercayakan Tim dilatih oleh A R Gurning yang biasa di panggil Bang Haji Dan di awal musim kompetisi PSPS telah menunjukan kemajuan yang sangat baik dengan menduduki posisi teratas sementara dengan 6 kemenangan dan 2 kali seri serta tidak terkalahkan Hasilnya PSPS Pekanbaru langsung dipromosikan ke Liga Super Indonesia 2009 10 setelah meduduki peringkat ketiga Divisi Utama INDONESIAN SUPER LEAGUEMenjajal ISL bersama tim papan atas Indonesia di musim pertamanya PSPS berhasil tampil gemilang dengan menempati peringkat 7 Hal ini termasuk istimewa karena saat itu PSPS tampil hampir tanpa pemain bintang dan mengandalkan pemain lokal Riau yang akhirnya pada musim itu mencuat menjadi pemain yang diperhitungkan seperti Herman Dzumafo Dedi Gusmawan Danil Junaedi Banaken Bassoken Agus Cima April Hadi dll Semakin istimewa karena pada musim 2009 2010 ini PSPS hanya kalah sekali di kandang dari juara musim tersebut yaitu Persipura Jayapura Di musim berikutnya PSPS mengalami penurunan dan akhirnya kemudian kembali terdegradasi ke Divisi Utama pada akhir musim 2013 ISCIndonesia Soccer Championship adalah kompetisi tidak resmi yang diakibatkan oleh sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia PSPS bermain di ISC B yang merupakan kompetisi kasta kedua itu sebelum akhirnya terhenti pada babak 8 besar Liga 2 2017Setelah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia sudah lepas dari sanksi yang diberikan FIFA maka kompetisi sepak bola indonesia kembali bergulir dengan nama baru Liga 1 untuk kasta pertama Liga 2 untuk kasta kedua dan Liga 3 untuk kasta paling rendah Pada Liga 2 Musim 2017 PSPS kembali berhasil menembus babak 8 besar namun kembali gagal untuk melangkah ke babak 4 besar setelah bermain imbang pada pertandingan terakhir melawan PSIS Semarang PSIS unggul produktivitas 1 gol dari PSPS sehingga PSPS harus puas finish di posisi 3 grup Y 8 Besar Liga Musim 2018 AKUISISI SAHAM PSPS RIAU OLEH PENGUSAHA MALAYSIASetelah PSPS Riau dihimpit dengan permasalahan gaji dan juga biaya yang terhutang oleh manajemen terdahulu Hal ini menarik minat pengusaha perhotelan asal Malaysia Bapak Norizam Tukiman untuk menjadi penyelamat dan seterusnya membawa PSPS Riau kembali ke jalur yang tepat untuk dapat bersaing di industry sepakbola indonesia Di awal tahun 2021 Rumor berita terus berkembang di kalangan pendukung sepakbola Indonesia bahwa Tim Askar Bertuah akan diambil alih Beberapa waktu kemudian tepatnya pada tanggal 3 Mei 2021 PSPS Riau sah diambil alih oleh pengusaha Malaysia Bapak Norizam Tukiman yang menjadi berita hangat antara pecinta sepakbola Indonesia yang membawa angina segar untuk era baru kebangkitan PSPS Riau Akuisisi PSPS Riau itu juga merupakan sejarah dalam industri sepakbola Indonesia untuk pertama kalinya investor asing menjadi pemilik klub sepakbola profesional di Indonesia Selain itu akuisisi PSPS Riau juga didukung oleh Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia PSSI Mochamad Iriawan yang meyakini hal itu legal dan diperbolehkan didalam aturannya Bapak Norizam Tukiman yang juga pemilik klub sepakbola TRW Kelantan FC yang bermain di kasta kedua Liga Primer Malaysia dengan kepemilikan ini maka besar peluang terjadinya kolabrasi dua klub antara PSPS Riau dan Kelantan FC untuk dapat mengembangkan prestasi di dua negara tersebut sehingga industry sepakbola di Malaysia dan Indonesia semakin maju selain itu hal dapat Ini membuka peluang bagi meningkatkan prestasi kedua Klub dan peluang kerjasama lainnya yang dapat bermanfaat untuk seluruh pihak terutama PSPS Riau dan Kelantan FC Tim Askar Bertuah setelah terjadinya pengalihan saham PSPS Riau PSPS Riau juga kini dikenal sebagai The Riau Warriors TRW yang merupakan julukan yang mirip dengan Kelantan FC yaitu The Red Warriors TRW Stadion SuntingPSPS akan menggunakan Stadion Kaharuddin Nasution yang berkapasitas 25 000 tempat duduk untuk menghadapi musim kompetisi 2018 Stadion ini pernah digunakan untuk menghelat PON Riau tahun 2012 dan kualifikasi AFC U 22 tahun 2012 Julukan Askar Bertuah SuntingAskar Bertuah berarti Pasukan Beruntung Sesuai dengan julukan Kota Pekanbaru sebagai Kota Bertuah maka PSPS Pekanbaru diberi julukan Askar Bertuah yang diartikan agar PSPS Pekanbaru selalu beruntung dengan memenangi setiap pertandingan baik kandang maupun tandang Pendukung SuntingPendukung PSPS datang dari kota Pekanbaru terutama daerah Rumbai Rumbai Pesisir Senapelan Sukajadi Pekanbaru Kota Simpang Tiga Marpoyan Damai Panam dll Beberapa Universitas di Pekanbaru jadi basis pendukung diantaranya UNRI UIR UNILAK dan UIN Sultan Syarief Qasim II Konsentrasi pendukung juga terdapat di luar kota Pekanbaru yaitu Minas Kampar Taluk kuantan Duri Perawang Siak dan Pelalawan Namun secara menyeluruh masyarakat Riau umumnya adalah pendukung PSPS Pendukung PSPS memiliki 1 kelompok besar suporter yakni Asykar ThekingManajemen amp Staf SuntingManajemen Jabatan StafPresiden Norizam TukimanWakil Presiden Ari Nugroho ArsadiantoGeneral Manager Edward RiansyahSupporting Director Qusmaini NoorTeam Manager Andi OhBusiness Manager M Masmaidi ArisMedia Officer Muhammad Teza TaufikSekretaris Muhammad Teza TaufikTeam Coordinator Ahmad RiansyahFinancial Manager Mikhail DjatmikoGraphic Designer Sony Andrio RanhasPhotographer Fauzan Nur RachmanVideographer Fajar PrasetioStaf Kepelatihan Jabatan StafPelatih Kepala Simon ElissetcheAsisten Pelatih MiskardiPelatih Kiper Indra SuryaDokter Tim dr MiftahKitman YarmelKitman Haris Hami MeagalkyPrestasi SuntingDivisi I Liga Indonesia Juara 1 1998 1999Indonesia Super League Juara 3 1 2008 2009 Dabink cup Juara 1 2018 Piala walikota Padang Juara 1 2017Kiprah di liga nasional SuntingMusim LigaKomp Pos Keterangan1996 1997 Divisi I 3 Putaran 21997 1998 Musim tidak selesai1998 1999 Divisi I 1 Juara Promosi ke Divisi Utama1999 2000 Divisi Utama 5 Wilayah Barat2001 Divisi Utama 6 Wilayah Barat2002 Divisi Utama 5 Wilayah Barat2003 Divisi Utama 92004 Divisi Utama 162005 Divisi Utama 14 Wilayah Barat Degradasi ke Divisi I2006 Divisi I 42007 Divisi Utama 4 Promosi ke Divisi Utama2008 2009 Divisi Utama 3 Promosi ke ISL2009 2010 ISL 72010 2011 ISL 112011 2012 ISL 132013 ISL 18 Degradasi ke Divisi Utama2014 Divisi Utama Babak 16 besar2015 Tidak ada kompetisi Banned FIFA 2016 ISC B Babak 8 besar2017 Liga 2 5 Babak 8 besar2018 Liga 2 Putaran Pertama2019 Liga 2 Putaran Pertama2020 Kompetisi dihentikan Pandemi Covid 19 Sponsors SuntingBRI Zamburger Zamsaham Hotel Zamburger Radio Zamburger Eka hospital 93 sports Next PhySiocare Muscle gym Isabell s MG Barber salon Bank Riau Kepri Riau Andalan Pulp and PaperApparel SuntingLotto 2009 2011 Pluso 2012 Joma 2012 2014 Calcetto 2015 2016 Classico 2017 Kelme 2018 Curva Sport Apparel 2019 2020 93 Sports 2021 Skuat SuntingBerikut skuat yang diturunkan untuk ajang Liga 2 Indonesia 2019 2 Catatan Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non FIFA No Pos Negara Pemain9 MF nbsp IDN Yudi Adytia Tile10 MF nbsp IDN Ifrawadi11 FW nbsp IDN Fachri Alhayani12 DF nbsp IDN Rifaldo Dwi Sugandi13 DF nbsp IDN Hidayatullah15 DF nbsp IDN Danil Junaidi16 MF nbsp IDN Fadau17 FW nbsp IDN Riki Dwi Saputro19 MF nbsp IDN Kevin Julian20 FW nbsp IDN Susilo Irwandoyo No Pos Negara Pemain22 DF nbsp IDN Arif Budi Darmawan23 DF nbsp IDN Muhammad Zulkhairi24 MF nbsp IDN Irdan Ismail77 MF nbsp IDN Muhammad Yogi Novrian25 FW nbsp IDN Firman Septian30 MF nbsp IDN M Yoga Pratama41 DF nbsp IDN Muhammad Mukhlis78 GK nbsp IDN Ismail Hanafi94 FW nbsp IDN Rido Rinaldi captain 98 GK nbsp IDN Ivan FadillahPemain Terkenal Sunting nbsp M Affan Lubis nbsp Kurniawan Dwi Yulianto nbsp Bima Sakti nbsp Eko Purjianto nbsp Aples G Tecuari nbsp Hendro Kartiko nbsp Sugiyantoro nbsp Edu Juanda nbsp Amir Yusuf Pohan nbsp Joe Nagbe nbsp nbsp Dzumafo Epandi Herman nbsp M Isnaini Makan Konate Rohit Chand Zainal AriefReferensi Sunting https www tribunnewswiki com 2021 06 08 psps riau Squad List liga indonesia co id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 08 01 Diakses tanggal 2013 01 05 Pranala luar Sunting Indonesia Facebook PSPS PEKANBARU Indonesia Unofficial Website PSPS Pekanbaru Diarsipkan 2013 10 27 di Wayback Machine Indonesia Web Blog PSPS ONLINE Indonesia Twitter PSPS PEKANBARU Indonesia Facebook Page Ultras 1955 Indonesia Facebook Page Asykar Theking Indonesia Blog PSPS Pekanbaru Indonesia Facebook Page Curva Nord 1955 Indonesia Twitter PSPS Riau Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title PSPS Pekanbaru amp oldid 24297833