www.wikidata.id-id.nina.az
Meutya Viada Hafid lahir 3 Mei 1978 adalah seorang Politikus Partai Golkar dan mantan pembawa acara berita televisi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR Republik Indonesia dari Partai Golkar sejak tahun 2006 Sebelumnya ia bekerja sebagai jurnalis di Metro TV Meutya membawakan acara berita serta menjadi presenter di beberapa acara Meutya HafidKetua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik IndonesiaPetahanaMulai menjabat 29 Oktober 2019PendahuluAbdul Kharis AlmasyhariWakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik IndonesiaMasa jabatan 1 Februari 2016 4 April 2018PendahuluTantowi YahyaPenggantiSatya Widya YudhaWakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan Perwakilan RakyatMasa jabatan 20 Oktober 2014 1 Februari 2016PendahuluTantowi YahyaPenggantiTantowi YahyaAnggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik IndonesiaPetahanaMulai menjabat 30 Agustus 2010 1 Pengganti Antar Waktu hingga 1 Oktober 2014PendahuluBurhanuddin NapitupuluDaerah pemilihanSumatera Utara IInformasi pribadiLahirMeutya Viada Hafid3 Mei 1978 umur 45 Bandung Jawa Barat IndonesiaKebangsaanIndonesiaPartai politik GolkarSuami istriNoer Fajrieansyah 2 Orang tua Alm Anwar Hafid dan Almh Metty Rumaety 3 Alma materUniversitas New South WalesUniversitas IndonesiaPekerjaanPolitikus pembawa acara Daftar isi 1 Riwayat Pendidikan 4 2 Organisasi 4 3 Tragedi penyanderaan 4 Sebagai jurnalis televisi 5 Karier politik 6 Rujukan 7 Pranala luarRiwayat Pendidikan 4 SuntingSD Negeri Menteng 02 1984 1990 SMP Negeri 1 Jakarta 1990 1993 Crescent Girl s School 1994 1997 S 1 Universitas New South Wales 1997 2001 S 2 Universitas Indonesia 2015 2018 Organisasi 4 SuntingWakil Ketua Umum Bidang Polhukam dan MPO DPP Ormas MKGR 2020 sekarang Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar 2019 sekarang Wakil Ketua Dewan Pakar Kesatuan Perempuan Partai Golkar KPPG 2019 sekarang Juru Bicara Tim Kampanye Nasional TKN Jokowi Ma ruf Amin 2018 2019 Koordinator Bidang Hukum HAM Kebijakan Publik dan Kerjasama Publik Kesatuan Perempuan Partai Golkar 2016 2021 Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Partai Golkar 2016 2019 Ketua Bidang Strategi Opini dan Propaganda Ormas MKGR 2015 2020 Tragedi penyanderaan SuntingPada 18 Februari 2005 Meutya dan rekannya juru kamera Budiyanto diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di Irak Kontak terakhir Metro TV dengan Meutya adalah pada 15 Februari tiga hari sebelumnya Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005 Sebelum ke Irak Meutya juga pernah meliput tragedi tsunami di Aceh Pada tanggal 28 September 2007 Meutya melaunching buku yang ia tulis sendiri yaitu 168 Jam dalam Sandera Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menyumbangkan tulisan untuk bagian pengantar dari buku ini Selain presiden beberapa tokoh lainnya pun menyumbangkan tulisannya yakni Don Bosco Selamun Pemimpin Redaksi Metro TV 2004 2005 dan Marty Natalegawa Mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri Sebagai jurnalis televisi SuntingPada 11 Oktober 2007 Meutya Hafid terpilih sebagai pemenang Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O Neill dari pemerintah Australia Penghargaan ini dianugerahkan setiap tahun untuk mengenang mantan Atase Pers Kedutaan Australia Elizabeth O Neill yang gugur dalam tugasnya pada 7 Maret 2007 dalam kecelakaan pesawat di Yogyakarta Penghargaan diberikan kepada satu orang jurnalis Australia dan satu orang jurnalis Indonesia diserahkan langsung oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia Bill Farmer Dari Australia jurnalis ABC Radio Australia bernama Joanna McCarthy terpilih menjadi pemenang Dengan kemenangan itu Meutya menjalani program 3 minggu di daerah pedalaman untuk mengembangkan pengertian dan apresiasi lebih baik terhadap isu kontemporer yang dihadapi Australia dan Indonesia Dubes Farmer menilai Meutya yang saat itu menjadi pembawa acara berita unggulan Metro TV dan acara perbincangan seperti Top Nine News Today s Dialogue dan Metro Hari ini adalah pilihan paling tepat sebagai pekerja keras profesional dan jurnalis yang berdedikasi dengan pengalaman luar biasa 5 Pada 19 Februari 2008 Meutya meraih penghargaan alumni Australia 2008 untuk kategori Jurnalisme dan Media bersamaan dengan pemilik grup Lippo Dr James Tjahaja Riady alumni University of Melbourne yang menerima penghargaan serupa untuk kategori kewiraswastaan Meutya sempat kuliah di University of New South Wales sebelum kemudian mengabdikan diri sebagai jurnalis Metro TV Finalis lain di kategori yang sama adalah Avian Tumengkol William Angliss Institute yang menjadi wakil khusus urusan kepresidenan dan luar negeri Wishnutama Kusubandio Kooralbyn International School yang saat itu menjadi Direktur Utama Trans7 Mohammad Sobary Monash University yang menduduki Direktur Eksekutif Kemitraan dan Rahmad Nasution University of Queensland kepala biro Antara Meutya menjadi satu dari 30 000 pelajar dan mahasiswa di Malaysia dari Indonesia di Australia dalam 50 tahun terakhir yang menunjukkan prestasi gemilang dan berkontribusi besar membuat lingkungan sosial Australia lebih berwawasan dan mendekatkan kedua bangsa Penghargaan diberikan di hadapan sekitar 700 alumnus Australia dan kalangan diplomat RI yang pernah bertugas di Australia Turut hadir mantan menteri Hartarto dan pengusaha ternama Noke Kiroyan 6 Pada 9 Februari 2012 Meutya menjadi satu di antara lima Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan karena dianggap sebagai tokoh besar di balik perkembangan pers nasional Meutya menjadi satu satunya perempuan yang duduk di antara tokoh pers inspiratif tersebut dan juga yang termuda meraih penghargaan tersebut Dia terpilih bersama Tirto Adhi Soerjo Tirto Adhi Soerjo perintis pertama surat kabar di Indonesia melalui Medan Prijaji pada 1 Januari 1907 di Bandung Selain itu juga sastrawan dan pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohamad tokoh pers Indonesia Rosihan Anwar serta Andy F Noya yang menjadi host acara Kick Andy di Metro TV Kita juga semakin sadar bahwa wartawan tak hanya butuh intelektualitas dan wawasan tetapi juga keberanian dan kegigihan Dan yang tak kalah pentingnya Meutya juga menyadarkan pada kita bahwa wartawan bukan hanya profesi kaum pria demikian Mizan menyebutkan 7 Karier politik SuntingPada 2010 Meutya berpasangan dengan H Dhani Setiawan Isma S Sos sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota Binjai periode 2010 2015 diusung Partai Golkar Demokrat Hanura PAN Patriot P3I PDS serta 16 partai non fraksi DPRD Binjai Deklarasi pasangan Dhani Meutya didukung Partai Golkar sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota dilaksanakan di Gedung Patar Hall Jalan Tuanku Imam Bonjol Binjai Kota pada 15 Desember 2009 Acara deklarasi tersebut dihadiri ribuan massa dengan pengawalan ketat petugas kepolisian kota Binjai Sayangnya Meutya kalah Saat itu diduga ada kesalahan rekapitulasi penghitungan suara di Tingkat PPK Binjai Barat Binjai Utara Binjai Timur Binjai Selatan dan Binjai Kota Suara Dhani Meutya juga diduga berkurang 200 dari seharusnya 22 287 menjadi 22 087 suara Perolehan suara Dhani Meutya juga banyak yang dibatalkan karena kertas suara dicoblos hingga bagian belakang secara simetris dan banyaknya dan kertas suara yang robek di bagian tengah sehingga menguntungkan calon pasangan tertentu Meutya berupaya mencari keadilan ke Mahkamah Konstitusi dan meminta penghitungan kembali kotak suara sekaligus mencari kebenaran pelaksanaan Pilkada di Kota Binjai karena diduga ada kesalahan penghitungan suara di beberapa TPS Kecamatan Binjai Barat berdasarkan temuan temuan saksi di tiap tiap TPS Sayangnya MK memutuskan menolak permohonan Meutya dengan alasan tidak cukup bukti 8 9 Pada bulan Agustus 2010 ia dilantik menjadi Anggota DPR antar waktu dari Partai Golkar menggantikan Burhanudin Napitupulu yang meninggal dunia 10 Ketika organisasi massa yang didirikan Surya Paloh yakni Nasional Demokrat berganti baju menjadi partai politik pada 25 Juli 2011 Meutya yang dekat dengan Surya Paloh atasannya ketika berkarya di Metro TV termasuk di antara kader Golkar yang mundur dari Nasdem Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan seluruh anggota Fraksi Partai Golkar memilih mundur dari Nasional Demokrat Pengunduran diri kader Golkar itu diumumkan pada Kamis 11 Agustus 2011 yang merupakan tenggat bagi kader Golkar untuk memilih bertahan di partai berlambang beringin tersebut atau pindah ke Nasdem Selain Meutya kader Golkar lain yang sempat bergabung di Nasdem adalah Jeffrie Geovani dan Ferry Mursyidan Baldan Pada hari itu Meutya Hafid menyatakan di akun Twitternya dengan tegas mengatakan sangatlah tak mungkin jika saya menjadi anggota parpol lain 11 Rujukan Sunting Cite web Meutya Hafid Dilantik Jadi Anggota DPR detikcom 2021 11 12 Diakses tanggal 2021 12 27 Purnomo lt https www obsessionnews com noer fajrieansyah anak muda yang sukses berkarier di bumn Sidik Farih Maulana 2019 https news detik com berita d 4797848 ibunda meutya hafid wafat menpora wamendag hadir di pemakaman a b Profil Meutya Hafid Pileg DPR 2019 Diarsipkan 2021 09 26 di Wayback Machine diakses 26 September 2021 http www indonesia embassy gov au jaktindonesian SM07 071 html http www waspada co id index2 php option com content amp do pdf 1 amp id 11910 pranala nonaktif permanen Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 12 Diakses tanggal 2012 06 01 http www medanpunya com mpc pilkada 3460 golkar usung dhani setiawan dan meutya hafid pranala nonaktif permanen http www tribunnews com 2010 06 11 mk tolak pilkada kota binjai akhiri harapan meutya hafid jadi walikota Mutia Hafid Resmi Gantikan Burhanuddin Napitupulu http politik vivanews com news read 239947 anggota fraksi golkar mundur dari nasdem pranala nonaktif permanen Pranala luar SuntingSitus resmi Diarsipkan 2016 12 02 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Meutya Hafid amp oldid 24367418