Meuseukat adalah Penganan khas Aceh sejenis dodol dikarenakan tekstur yang lembut dan rasanya manis. Rasa manis ini didapat dari buah nanas yang digunakan dalam pembuatannya sehingga kue ini disebut juga dodol nanas. Warna kue ini adalaha putih karena hanya menggunakan tepung terigu tanpa pewarna makanan. Adapun warnanya yang kuning dikarenakan buah nanas yang digunakan sebagai campuran.
Filosofi sunting
Seperti halnya makanan dari daerah lain, Meuseukat ini juga memiliki filosofi tersendiri yang kemudian menempatkannya dalam kasta tertinggi kue tradisional khas Aceh. Dalam memperlakukan tamu masyarakat Aceh dikenal dengan kesopanannya yang tinggi. Tidak hanya dari perilakunya tetapi juga dari penyajian makanannya. Warna putih kue inilah yang kemudian diartikan sebagai kejernihan hati masyarakat Aceh saat menyambut tamu.
Penyajian sunting
Berdasarkan makna filosofi diatas maka penyajian kue ini hanya dihadirkan pada saat-saat tertentu. Yang paling utama adalah Penyambutan tamu. Selain itu pernikahan juga tidak lepas dari kehadiran panganan ini yaitu sebagai hantaran. Kue ini juga bisa didapati pada perayaan hari raya besar seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Tujuannya tidak lain adalah untuk menyambut keluarga dan handai taulan yang bersilaturahmi.
Cara Pembuatan sunting
Membuat meuseukat sama saja seperti membuat dodol, Membuat Meuseukat membutuhkan waktu lama dan ketelatenan.
- Ketika membuat adonan, sebelum ditambahkan gula, tepung terlebih dahulu dimasak dengan air putih dan air jeruk dan nanas. Jeruk dan nanas sebaiknya disaring menghindari adanya serat dalam adonan kue. Kemudian tambahkan mentega dan tepung dalam air gula. Lalu, diaduk menggunakan sendok kayu dengan api kecil hingga adonan matang. Setelah matang, kue dimasukkan wadah rata dan diberi alas plastik, fungsinya untuk mencegah supaya kue Meuseukat tidak lengket dan mudah ketika dipotong.
Lokasi Penjualan sunting
Meuseukat ini jarang bisa ditemui di pasar-pasar traditional. Pembeli harus memesan terlebih dahulu karena kue ini hanya dihadirkan pada hari-hari tertentu. Tapi sekarang banyak daerah di sentra kue tradisional Aceh yang menjual kue ini. Seperti kawasan Lampisang,Kecamatan Lhoknga,Aceh Besar atau beberapa supermarket gerai souvenir Aceh.