www.wikidata.id-id.nina.az
Maulana Rahmat Ali HA OT atau biasa disebut Tuan Rahmat Ali lahir pada 1893 wafat 31 Agustus 1958 di Rabwah Pakistan adalah seorang Mubalig Ahmadiyah serta sahabat dari Mirza Ghulam Ahmad Ia adalah mubalig Ahmadiyah pertama yang diutus ke Indonesia dari Qadian India oleh Khalifatul Masih II Mirza Bashir ud Din Mahmood Ahmad 1 Ia dikenal sebagai Sang Penabur Benih Ahmadiyah di Indonesia juga seorang yang memiliki kedudukan istimewa yaitu sebagai sahabat dari Mirza Ghulam Ahmad 2 Berkas Rahmatali alislam jpgMaulana Rahmat Ali HA OT Daftar isi 1 Riwayat hidup singkat 2 Masa bertugas di Indonesia 2 1 Tiba di Tapaktuan 2 2 Di Tanah Minang 2 3 Tiba di Pulau Jawa 2 4 Masa Perjuangan Kemerdekaan RI 3 Karya tulis 4 ReferensiRiwayat hidup singkat SuntingMaulana Rahmat Ali dilahirkan pada tahun 1893 Setelah lulus sebagai salah satu pelajar generasi pertama dari Madrasah Ahmadiyah di Qadian pada tahun 1917 ia kemudian menjadi menjadi guru Bahasa Arab dan Agama pada Ta limul Islam High School setingkat SMA di Qadian Pada tahun 1924 ia kemudian dipindahkan ke Departemen Pertabligan Nazarat Da wat o Tabligh Lalu sejak bulan Juli 1925 ia dikirim ke Indonesia untuk menjadi mubalig hingga kembalinya ke Rabwah Pakistan pada Mei 1950 Dari bulan Juli 1925 sampai April 1950 bertugas sebagai mubaligh di Indonesia Setelah itu ia masih ditugaskan sebagai mubalig selama beberapa tahun di Pakistan Timur Kini negara Bangladesh Pada tanggal 31 Agustus 1958 ia wafat di Rabwah dan dimakamkan di Bahisyti Maqbarah 3 Masa bertugas di Indonesia SuntingTiba di Tapaktuan Sunting Atas undangan pelajar pelajar Indonesia yang sedang belajar di Qadian 1 tepatnya pada tanggal 2 Oktober 1925 ia tiba pertama kali di Tapaktuan Aceh setelah sebelumnya ditahan di Sabang Aceh karena polisi mengira buku buku agama berbahasa arab dan urdu yang ia bawa adalah buku doktrin komunisme 4 Di latar belakangi kepercayaan akan datangnya Imam Mahdi dan surat yang sering dikirimkan para pelajar Indonesia di Qadian agar apabila utusan pertama dari Imam Mahdi datang supaya diterima baik baik tibanya Maulana Rahmat Ali rahmatullah di pantai Tapaktuan disambut oleh ratusan penduduk yang menunggu kedatangan utusan Imam Mahdi Di antara mereka ada yang menerima dan masuk menjadi pengikut Ahmadiyah Selaku juru bahasa dalam bahasa Arab pada waktu itu adalah seorang pemuda bernama Abdul Wahid yang kemudian hari pemuda tersebut belajar ke Qadian dan mewakafkan hidupnya menjadi Muballigh Ahmadiyah 5 Di Tanah Minang Sunting Tidak lama kemudian Maulana Rahmat Ali berangkat menuju Padang Di Padang ia tidak tinggal diam bertabligh kemana mana menyampaikan Ahmadiyah sampai ke daerah daerah Bukitinggi Padang Panjang dan Payakumbuh yang berakibat dakwahnya selain mendapat reaksi penentangan juga simpati Dari situ kaum intelektual ulama Islam dan tokoh tokoh masyarakat sepakat mendirikan sebuah komite yang bernama KOMITE PENCAHARI HAQ yang dipimpin oleh seorang tokoh masyarakat bernama Tahar Sutan Marajo Tujuan komite ini adalah untuk mempertemukan Muballigh Ahmadiyah Maulana Rahmat Ali dengan Ulama Minangkabau Pada awal tahun 1926 Komite tersebut telah berusaha mengundang para alim ulama Minangkabau dan Muballigh Ahmadiyah bertempat di Pasar Gadang pada sebuah gedung pertemuan milik Bagindo Zakaria Pada waktu yang sudah ditentukan untuk mengadakan perdebatan antara Muballigh Ahmadiyah dan para alim ulama Minangkabau itu ternyata yang disebut belakangan tidak muncul dan hanya diwakili oleh murid murid mereka saja Setelah peristiwa di Pasar Gadang tersebut KOMITE PENCAHARI HAQ dengan serta merta membubarkan diri dan bersamaan dengan peristiwa tersebut berdirinya Ahmadiyah sebagai suatu jemaat atau organisasi di Padang dengan beranggotakan seluruh anggota Komite dan simpatisan lainnya sebanyak 15 orang termasuk antara lain Muhammad Tahar Sutan Marajo Daud gelar Bangso Dirajo dan juga Bagindo Zakaria seorang pengusaha terkemuka di Padang asal Pariaman 6 Tiba di Pulau Jawa Sunting Pada tahun 1931 Maulana Rahmat Ali berangkat menuju Jakarta atau Batavia waktu itu Melalui diskusi diskusi perorangan yang ingin mengetahui tentang Ahmadiyah maupun diskusi secara terbuka dakwah Ahmadiyah di tanah jawa mendapat perhatian yg luar biasa Perdebatan perdebatan resmi terjadi antara Ahmadiyah Ulama Islam Pendeta di Jakarta Bogor Bandung sampai Garut Dalam tahun 1933 telah terjadi tiga kali perdebatan pihak Ahmadiyah Muballigh Maulana Rahmat Ali Maulana AbuBakar Ayyub HA Maulana Moh Sadiq HA dengan Pembela Islam yang diwakili dari organisasi Persis Persatuan Islam yang dipimpin oleh A Hassan yang lebih dikenal dengan Hassan Bandung guru dari Almarhum Mohammad Natsir mantan Ketua Rabithah Alam Islami dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia DDII yang terkenal Diawali surat menyurat diskusi Ahmadiyah lewat majalah bulanan Ahmadiyah Sinar Islam dan majalah Pembela Islam yang merupakan media Persis waktu itu yang selanjutnya menimbulkan kesepakatan di antara kedua belah pihak untuk mengadakan suatu pertemuan yang ketika itu disebut Openbare Debatvergadering Pertemuan Debat Terbuka yang pertama kalinya diadakan pada tanggal 14 15 dan 16 April 3 hari berturut turut bertempat di gedung Sociteit Ons Genoegen Naripanweg Bandung dengan pengunjung lebih kurang 1000 orang Perdebatan kedua adalah lanjutan dari perdebatan pertama dan menarik perhatian masyarakat kurang lebih 2000 orang terjadi di Batavia pada bulan September 3 hari berturut turut dari tanggal 28 29 30 tepatnya di Gedung Permufakatan Nasional di Gang Kenari Salemba Batavia Centrum 7 8 Masa Perjuangan Kemerdekaan RI Sunting Ketika Maulana Rahmat Ali tinggal di Batavia tepatnya pada masa perjuangan kemerdekaan RI beberapa tokoh perjuangan seperti Ir Sukarno Sutan Syahrir dan Tan Malaka pernah mendatanginya Maulana Rahmat Ali untuk mendiskusikan berbagai hal di antaranya mengenai Islam Nasionalisme dan Tatanan Dunia Baru Juga pada masa lalu Haji Agus Salim sering merekomendasikan orang orang yang ingin mendalami Islam agar datang ke mesjid Gang Gerobak Disebut mesjid Gang Gerobak karena pada masa itu gang di mana mesjid ini berada selalu penuh dengan berbagai macam gerobak tempat itu sekarang dikenal dengan alamat Jalan Balikpapan I 10 9 10 Karya tulis SuntingSelama masa pendudukan Jepang 1941 1945 kegiatan dakwah secara terbuka praktis tidak dapat dilaksanakan Maulana Rahmat Ali mengisi waktunya pada masa itu dengan menulis beberapa buku Selama dalam tiga tahun itu telah dipersiapkan beberapa naskah buku buku dakwah dalam bahasa Indonesia seperti Kebenaran Al Masih akhir zaman Masyarakat Islam Rukun Iman mengenai malaikat Islam dan Dunia Baru Rahasia Isra dan Mikraj dan beberapa judul lainnya Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu buku buku tersebut diterbitkan oleh Penerbit Neratja Trading Coy dan disebar luaskan keseluruh Indonesia 7 Selama kurang lebih 25 tahun bertugas di Indonesia Maulana Rahmat Ali banyak menulis buku buku dalam bahasa Indonesia baik yang berupa terjemahan maupun karangan Adapun buku buku buah penanya 11 1 Siratun Nabi Muhammad SAW 2 Kebenaran Nabi Muhammad SAW Menurut Bibel 3 Kebenaran Almasih Akhir Zaman 4 Malaikat Allah 5 Khabar Ghaib Mushlih Mau ud 6 Rahasia Rukun Islam 7 Taqdir 8 Masyarakat Islam 9 Apakah Peraturan Dunia Yang Akan Datang 10 Islam Sumber Ilmu Pengetahuan 11 Isra Mi raj 12 Jihad Dalam Islam 13 Mengapa Saya Memilih Islam 14 Hakikat Bibel 15 Nabi Isa a s Anak Allah 16 Nabi Isa a s dan Salib 17 Kuburan Almasih Israili 18 Nabi Isa a s Menurut Quran dan BibelSedangkan buku buku yang sempat diterjemahkan 12 1 Filsafat Ajaran Islam 2 Perbedaan Ahmadi dengan Ghair Ahmadi 3 Pidato Sialkot 4 Menjauhkan Satu Kesalahan 5 Tafsir Rukun Islam 6 Sirat Hz Masih Mau ud a s 7 Perbedaan Orang Yang Bai at dan Yang Tidak Baiat Referensi Sunting a b Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 03 04 Diakses tanggal 2007 04 26 Majelis Irfan Tanya Jawab Khalifatul Masih IV di Masjid Fadhl London Jumat 14 Juli 2000 Bunga Rampai Sejarah Jemaat Ahmadiyah Indonesia 1925 2000 h 19 Suvenir Peringatan Seabad Gerhana Bulan amp Gerhana Matahari 1894 1994 hal 63 1994 Jemaat Ahmadiyah Indonesia Bunga Rampai Sejarah Jemaat Ahmadiyah Indonesia 1925 2000 h 21 Subjek Mengundang Ahmadiyah ke Indonesia Ahmadiyah di Tanah Minangkabau Diskusi Sdr Nadri Saaduddin http www hamline edu apakabar basisdata 1997 09 23 0069 html Diarsipkan 2006 09 19 di Wayback Machine a b Subjek Pedebatan demi demi perdebatan Diskusi Sdr Nadri Saaduddin http www hamline edu apakabar basisdata 1997 09 26 0121 html Diarsipkan 2006 09 19 di Wayback Machine Ahmadiyah Sebuah Titik Yang Dilupa Majalah Tempo nomor 29 21 September 1974 Subjek Apa kata orang lain tentang Ahmadiyah Diskusi Sdr Nadri Saaduddin http www hamline edu apakabar basisdata 1997 10 01 0031 html Diarsipkan 2006 09 19 di Wayback Machine Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 28 Diakses tanggal 2007 04 26 Buku Riwayat Hidup Rahmat Ali H A O T Oleh Maulana Basyiruddin Ahmad Sy 1986 Penerbit Jemaat Ahmadiyah Indonesia Cetakan pertama 1999 BAB VIII BUAH PENA hal 106 Buku Riwayat Hidup Rahmat Ali H A O T Oleh Maulana Basyiruddin Ahmad Sy 1986 Penerbit Jemaat Ahmadiyah Indonesia Cetakan pertama 1999 BAB VIII BUAH PENA hal 106 107 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Maulana Rahmat Ali amp oldid 22188962