www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk kegunaan lain lihat Mandala Mandala मण डल adalah istilah bahasa Sanskerta yang bermakna lingkaran Mandala digunakan sebagai model untuk menggambarkan pola penyebaran pengaruh kekuasaan politik dalam sejarah purba Asia Tenggara ketika kekuasaan setempat memegang peranan penting Konsep sejarah politik mandala ini berkaitan dengan kecenderungan modern untuk memandang persatuan kekuasaan politik misalnya kekuasaan kemaharajaan atau negara bangsa besar di kemudian hari Hal ini merupakan hasil dari kemajuan teknologi pembuatan peta pada abad XV 1 Sejarawan asal Inggris O W Wolters meyebutkan gagasan ini pada 1982 Mandala mandala utama dalam Sejarah Asia Tenggara kurun abad V hingga XV masehi Dari utara ke selatan Bagan Ayutthaya Champa Angkor Sriwijaya dan Majapahit Peta sejarah purba Asia Tenggara berevolusi dari jejaring permukiman prasejarah yang muncul dalam catatan sejarah sebagai serpihan serpihan yang membentuk mandala yang kadang saling tumpang tindih 2 Istilah mandala digunakan untuk menjelaskan sejarah awal pembentukan politik Asia Tenggara seperti federasi atau persekutuan beberapa kerajaan yang dipersatukan oleh kerajaan induk atau kumpulan kerajaan kerajaan bawahan vasal yang tunduk pada satu pusat kekuasaan Istilah ini digunakan pada abad XX oleh sejarahwan Barat dalam diskursi pranata politik India kuno untuk menghindari penggunaan istilah negara dalam arti konvensional Pranata atau kesatuan politik Asia Tenggara purba berbeda dengan kesatuan politik dalam pengertian China dan Eropa dimana kawasan negara ditentukan oleh garis perbatasan yang jelas dan aparat birokrat akan tetapi menyebar dengan arah kebalikannya kesatuan politik ditentukan oleh pusat atau inti kekuasaannya daripada perbatasannya dan dapat tersusun atas beberapa unit politik bawahan tanpa integrasi administratif lebih lanjut 3 Dalam beberapa hal sistem mandala ini mirip dengan sistem feodal di Eropa negara negara bagian atau negeri bawahan terikat oleh tuannya melalui hubungan tribut yaitu memberikan persembahan berupa upeti Dibandingkan dengan sistem feodal sistem mandala ini memberikan lebih banyak kebebasan kepada negeri bawahannya hubungannya lebih bersifat hubungan pribadi antar penguasanya dan sering kali bersifat tidak eksklusif Suatu daerah tertentu dapat menjadi bawahan beberapa sistem mandala tertentu atau bahkan tidak samasekali Daftar isi 1 Sejarah 2 Kewajiban 3 Referensi 4 Bacaan lanjutan 5 Lihat pulaSejarah Sunting Beberapa mandala yang saling tumpang tindih di daratan Asia Tenggara sekitar tahun 1360 dari utara ke selatan Lan Xang Lanna Sukhothai Ayutthaya Angkor dan Champa Secara sejarah kekuatan mandala utama antara lain Kerajaan Khmer di Kamboja Sriwijaya di Sumatra rangkaian kerajaan kerajaan di Jawa Medang Kadiri Singhasari dan Majapahit Ayutthaya di Thailand Champa dan Dai Viet di Vietnam dan China 4 China menempati posisi khusus karena sering kali mandala utama Asia Tenggara memberi persembahan ke China untuk mendapatkan keistimewaan ekonomi berupa hubungan dagang dengan China meskipun syarat persembahan ini umumnya sangat minimal Beberapa negara bawahan dalam perlindungan China misalnya Kamboja Lan Xang dilanjutkan oleh Vientiane dan Luang Prabang serta Lanna Kamboja secara khusus digambarkan oleh kaisar Vietnam Gia Long sebagai negara merdeka yang diperbudak dua tuan Chandler p 119 Masuknya Islam di Nusantara melihat penerapan sistem ini yang masih berlanjut dalam pembentukan pemerintahan seperti pembentukan koalisi Negeri Sembilan pada abad ke 18 yang berfokus pada Seri Menanti sebagai pusat yang diapit oleh empat luak dalam dan empat daerah luar 5 Contoh lainnya yaitu kerajaan kerajaan bercorak Islam di Jawa setelah Majapahit Sistem ini berakhir dengan kedatangan kekuasaan Eropa pada pertengahan abad XIX Secara budaya mereka memperkenalkan praktik geografis Eropa yang beranggapan setiap wilayah hanya dikuasai satu penguasa Dalam praktik kolonisasi di Indochina Prancis Malaya Britania dan Birma serta Hindia Belanda memaksa penguasa kolonial ini untuk menetapkan batas wilayah koloni milik mereka Wilayah kerajaan bawahan ini lalu dibagi bagi antara koloni koloni Eropa ini dan kerajaan Siam Kewajiban SuntingKewajiban di setiap sisi hubungan bervariasi sesuai dengan kekuatan hubungan dan keadaan Misalnya di Semenanjung Malaya pada umumnya negara bawahan wajib membayar bunga mas upeti tetap berbagai barang berharga dan budak dan miniatur pohon emas dan perak bunga mas dan perak Penguasa tuan membalas dengan hadiah yang sering kali lebih berharga daripada yang diberikan oleh negara bawahan Namun negara bawahan juga harus menyediakan orang dan perbekalan ketika dipanggil paling sering pada saat perang Manfaat utama bagi negara bawahan adalah perlindungan dari invasi oleh kekuatan lain meskipun seperti yang dicatat oleh sejarawan Asia Tenggara Thongchai Winichakul ini sering kali merupakan perlindungan seperti mafia 6 dari ancaman tuannya sendiri Dalam beberapa kasus penguasa juga mengendalikan suksesi di negara bawahan tetapi secara umum campur tangan dalam urusan dalam negeri negara bawahan itu minimal dia akan mempertahankan pasukan dan kekuatan perpajakannya sendiri misalnya Dalam kasus hubungan yang lebih renggang tuan mungkin menganggapnya sebagai salah satu upeti sedangkan negara bawahan mungkin menganggap pertukaran hadiah murni bersifat komersial atau sebagai ekspresi niat baik Thongchai p 87 Referensi Sunting How Maps Made the World Wilson Quarterly Summer 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 08 11 Diakses tanggal 28 Juli 2011 Source Mapping the Sovereign State Technology Authority and Systemic Change by Jordan Branch in International Organization Winter 2011 O W Wolters 1999 p 27 Dellios Rosita 2003 1 1 Mandala from sacred origins to sovereign affairs in traditional Southeast Asia dalam bahasa Inggris Bond University Australia Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 04 20 Diakses tanggal 2011 12 11 Lebih dari satu parameter author dan last yang digunakan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link O W Wolters 1999 pp 27 40 126 154 Tambiah Stanley Jeyaraja 2013 The galactic polity in Southeast Asia HAU Journal of Ethnographic Theory University of Chicago Press 3 3 504 506 Thongchai Winichakul 1994 Siam Mapped hlm 88 Bacaan lanjutan SuntingChandler David A History of Cambodia Westview Press 1983 ISBN 0 8133 3511 6 Chutintaranond Sunait Mandala segmentary state and Politics of Centralization in Medieval Ayudhya Journal of the Siam Society 78 1 1990 p 1 Lieberman Victor Strange Parallels Southeast Asia in Global Context c 800 1830 Volume 1 Integration on the Mainland Cambridge University Press 2003 Stuart Fox Martin The Lao Kingdom of Lan Xang Rise and Decline White Lotus 1998 Tambiah S J World Conqueror and World Renouncer Cambridge 1976 Thongchai Winichakul Siam Mapped University of Hawaii Press 1984 ISBN 0 8248 1974 8 Wolters O W History Culture and Region in Southeast Asian Perspectives Institute of Southeast Asian Studies 1982 ISBN 0 87727 725 7 Wolters O W History Culture and Region in Southeast Asian Perspectives Institute of Southeast Asian Studies Revised Edition 1999 Wyatt David Thailand A Short History 2nd edition Yale University Press 2003 ISBN 0 300 08475 7Lihat pula SuntingHasta Mandala Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Mandala sejarah Asia Tenggara amp oldid 23720573