www.wikidata.id-id.nina.az
Ki Manteb Soedharsono aksara Jawa ꦑ ꦩꦟ ꦠ ꦧ ꦯ ꦝ ꦱꦤ 31 Agustus 1948 2 Juli 2021 adalah seorang dalang wayang kulit ternama yang berasal dari Jawa Tengah 3 Karena keterampilannya dalam memainkan wayang ia pun dijuluki para penggemarnya sebagai Dalang Setan Ia juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern 4 Ki Manteb SoedharsonoLahirManteb Soedharsono 1948 08 31 31 Agustus 1948Dusun Jatimalang Palur Mojolaban Sukoharjo Jawa Tengah IndonesiaMeninggal2 Juli 2021 2021 07 02 umur 72 Karangpandan Karanganyar Jawa Tengah IndonesiaNama lainKi MantebDalang Setan julukan PekerjaanDalangSenimanGayaGagrag SurakartaSuami istriSamirah m 1966 c 1967 wbr Suparmi 1967 bercerai Sumarni 1969 bercerai Sani bercerai Sri Suwarni m 1978 c 2005 wbr Erni bercerai Benny Sasya Syamsiah m 2011 c 2012 wbr Suwarti m 2013 meninggal 2021 wbr 1 2 AnakPernikahan dengan Samirah Medhot Samiyana Pernikahan dengan Suparmi Endar Maryati Pernikahan dengan Sumarni Anik WijayantiRetno Palupi Pernikahan dengan Sri Suwarni Danang SusenoGatot Tetuko Anak angkat BagasKeluargaMarsi adik Manta Muda Darsana adik Tuwana adik Maryana Brahim Saputra adik Darmadi Ari Darsana adik Suprapti adik Daftar isi 1 Riwayat Hidup 1 1 Masa muda 1 2 Menemukan identitas 1 3 Mendapat popularitas 2 Manajemen keuangan 3 Prestasi 4 Filmografi 4 1 Film 5 Iklan 6 Referensi 7 Bacaan lanjutan 8 Pranala luarRiwayat Hidup SuntingMasa muda Sunting Manteb Soedharsono adalah putra seorang dalang pula bernama Ki Hardjo Brahim Ia dilahirkan di Dusun Jatimalang Kelurahan Palur Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah pada tanggal 31 Agustus 1948 Ki Hardjo Brahim adalah seniman tulen yang tidak memiliki pekerjaan lain kecuali mendalang Manteb sebagai putra pertama dididik dengan keras agar bisa menjadi dalang tulen seperti dirinya Ki Hardjo sering mengajak Manteb ikut mendalang ketika ia mengadakan pertunjukan Sementara itu ibu Manteb yang juga seorang seniman penabuh gamelan lebih suka jika putranya itu memiliki pekerjaan sampingan Itulah sebabnya Manteb pun disekolahkan di STM Manahan Solo Namun sejak kecil Manteb sudah laris sebagai dalang sehingga pendidikannya pun terbengkalai Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti sekolah untuk mendalami karier mendalang Menemukan identitas Sunting Untuk meningkatkan keahliannya Manteb banyak belajar kepada para dalang senior misalnya kepada dalang legendaris Ki Narto Sabdo pada tahun 1972 dan kepada Ki Darman Gondo Darsono yang ahli sabet pada tahun 1974 Pada tahun 70 dan 80 an dunia pedalangan wayang kulit dikuasai oleh Ki Narto Sabdo dan Ki Anom Suroto Ki Manteb berusaha keras menemukan jati diri untuk bisa tetap eksis dalam kariernya Jika Ki Narto mahir dalam seni dramatisasi sedangkan Ki Anom mahir dalam olah suara maka Ki Manteb memilih untuk mendalami seni menggerakkan wayang atau yang disebut dengan istilah sabet Ki Manteb mengaku hobi menonton film kung fu yang dibintangi Bruce Lee dan Jackie Chan untuk kemudian diterapkan dalam pedalangan Untuk mendukung keindahan sabet yang dimainkannya Ki Manteb pun membawa peralatan musik modern ke atas pentas misalnya tambur biola terompet ataupun simbal Pada awalnya hal ini banyak mengundang kritik dari para dalang senior Namun tidak sedikit pula yang mendukung inovasi Ki Manteb Keahlian Ki Manteb dalam olah sabet tidak hanya sekadar adegan bertarung saja tetapi juga meliputi adegan menari sedih gembira terkejut mengantuk dan sebagainya Selain itu ia juga menciptakan adegan flashback yang sebelumnya hanya dikenal dalam dunia perfilman dan karya sastra saja Ia berpendapat jika ingin menjadi dalang sabet yang mahir maka harus bisa membuat wayang dengan tangannya sendiri Mendapat popularitas Sunting nbsp Pagelaran wayang kulit Ki Manteb Soedharsono memainkan lakon Gathotkaca Winisuda Ki Manteb mulai mendalang sejak kecil Namun popularitasnya sebagai seniman tingkat nasional mulai diperhitungkan publik sejak ia menggelar pertunjukan Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di Jakarta pada tahun 1987 Ketika Ki Narto Sabdo meninggal dunia tahun 1985 seorang penggemar beratnya bernama Soedharko Prawiroyudo merasa sangat kehilangan Soedharko kemudian bertemu murid Ki Narto yaitu Ki Manteb yang dianggap memiliki beberapa kemiripan dengan gurunya itu Ki Manteb pun diundang untuk mendalang dalam acara khitanan putra Soedharko Sejak itu hubungan Sudarko dengan Ki Manteb semakin akrab Sudarko pun bertindak sebagai promotor pergelaran rutin Banjaran Bima di Jakarta yang dipentaskan oleh Ki Manteb Pergelaran tersebut diselenggarakan setiap bulan sebanyak 12 episode sejak kelahiran sampai kematian Bima tokoh Pandawa Ki Manteb mengaku Banjaran Bima merupakan tonggak bersejarah dalam hidupnya Sejak itu namanya semakin terkenal Bahkan pada tahun 90 an tingkat popularitasnya telah melebihi Ki Anom Suroto yang juga menjadi kakak angkatnya Pada tanggal 4 5 September 2004 Ki Manteb membuat rekor dengan mendalang 24 jam tanpa henti dengan lakon Baratayudha Pertunjukan ini berlokasi di RRI Semarang Jalan A Yani 144 146 Semarang Berkat pementasannya ini ia mendapatkan rekor MURI pentas wayang kulit terlama Dan hebatnya meskipun telah mendalang selama 24 jam itu dokter yang memeriksa kesehatan Ki Manteb setelah pentas menyatakan bahwa kondisi Ki Manteb sangat prima Tanggal 5 Januari 2013 Ki Manteb didaulat Dahlan Iskan yang menjabat Menteri Negara BUMN untuk melakukan prosesi tolak bala bagi mobil listrik Tucuxi agar terhindar dari fitnah dan marabahaya 5 Namun sayang di daerah Plaosan Magetan mobil tersebut mengalami kecelakaan Dalam kecelakaan itu Dahlan Iskan selamat Manajemen keuangan SuntingSelain gaya pedalangan yang atraktif Ki Manteb juga dikenal sebagai pelopor dalam hal manajemen keuangan Honor hasil pentas tidak dihabiskan langsung melainkan dikelola oleh istrinya Sri Suwarni wafat 2005 yang bertindak sebagai manajer Ki Manteb memiliki banyak kru dalam setiap pementasannya Ia juga membutuhkan biaya perawatan untuk armada dan peralatan mendalangnya Untuk itu diperlukan manajemen yang baik agar tidak mengulangi pengalaman buruk para dalang lainnya misalnya semasa muda hidup berlimpah karena laris tetapi setelah tua menderita kekurangan Prestasi SuntingPada tahun 1982 Ki Manteb menjadi juara Pakeliran Padat se Surakarta Prestasi tersebut membuat namanya mulai menanjak Tahun 1995 Ki Manteb mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto berupa Satyalancana Kebudayaan Pada awal tahun 1998 Ki Manteb menggelar pertunjukkan kolosal di Museum Keprajuritan Taman Mini Indonesia Indah dengan lakon Rama Tambak Pergelaran yang sukses ini mendapat dukungan dari pakar wayang STSI Pada tahun 2004 Ki Manteb memecahkan rekor MURI mendalang selama 24 jam 28 menit tanpa istirahat Tahun 2010 penghargaan Nikkei Asia Prize Award 2010 dalam bidang kebudayaan dianugerahkan kepada Ki Manteb Soedharsono karena kontribusinya yang signifikan bagi kelestarian dan kemajuan kebudayaan Indonesia terutama wayang kulit Filmografi SuntingFilm Sunting Tahun Judul Peran Produksi2016 Jagoan Instan Mbah Parto Starvision PlusIklan SuntingOskadon 1996 2023 Referensi Sunting Nurdiyanto 2015 hlm 24 31 Pancen Oye Dalang Ki Manteb Menikah Ketujuh Kalinya detikcom 24 November 2011 Diakses tanggal 15 Maret 2021 Nurdiyanto 2015 hlm 11 Nurdiyanto 2015 hlm 4 5 Januari 2013 Priyambodo ed 5 Januari 2013 Mobil Listrik Tucuxi jalani tes jalan Solo Surabaya ANTARA News Diakses tanggal 15 Maret 2021 Lebih dari satu parameter editor last dan editor yang digunakan bantuan Bacaan lanjutan SuntingNurdiyanto 2015 Ki Manteb Soedharsono Profi Dalang Inovatif Yogyakarta Balai Pelestarian Nilai Budaya BPNB Daerah Istimewa Yogyakarta ISBN 9789798971549 Abbas A Komar Subro Seno 1995 Ki Manteb Dalang Setan Sebuah Tantangan Surakarta Yayasan Resi Tujuh Satu OCLC 604648089 Pranala luar SuntingSitus web resmi Ki Manteb Soedharsono Diarsipkan 2011 10 26 di Wayback Machine Ki Manteb Soedharsono di KapanLagi com Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Manteb Soedharsono amp oldid 23929232