www.wikidata.id-id.nina.az
Dalam psikologi sosial kesalahan atribusi mendasar atau yang juga dikenal sebagai bias korespondensi atau efek atribusi merupakan kecenderungan seseorang untuk mengabaikan penjelasan situasional dan lingkungan untuk perilaku seorang individu dan lebih menekankan penjelasan disposisional serta berbasis kepribadian Efek ini telah digambarkan sebagai kecenderungan untuk percaya bahwa apa yang dilakukan orang mencerminkan siapa mereka 1 yaitu tindakan mengatribusikan perilaku suatu individu apa yang seseorang lakukan atau katakan dengan kepribadian mereka dan tanpa memerdulikan tindakan individu yang terkait dengan situasi atau konteks Kesalahannya adalah dalam melihat tindakan seseorang hanya sebagai cerminan kepribadian mereka dan mengabaikan bahwa perilaku seseorang juga dapat disebabkan karena faktor lingkungan serta situasi Kesalahan ini melibatkan jenis penalaran melingkar yang apabila pertanyaannya adalah mengapa seseorang melakukan itu maka jawabannya hanya karena mereka akan melakukan itu Meskipun hal hal seperti perbedaan kepribadian dan predisposisi sebenarnya itu ada akan tetapi kesalahan atribusi mendasar adalah kesalahan yang disebabkan karena seseorang salah menafsirkan penyebab dari suatu perbuatan dan menganggap bahwa faktor kepribadian itu terlalu penting bagi orang tersebut Daftar isi 1 Asal usul 1 1 Studi demonstrasi klasik Jones dan Harris 1967 2 Kritik 3 Penjelasan 4 Berlawanan dengan bias korespondensi 5 Lihat juga 5 1 Bias kognitif 6 ReferensiAsal usul suntingFrasa ini diciptakan oleh Lee Ross 2 beberapa tahun setelah eksperimen klasik yang dilakukan oleh Edward E Jones dan Victor Harris 1967 3 Ross berpendapat dalam sebuah makalah populer bahwa kesalahan atribusi mendasar membentuk landasan konseptual untuk bidang psikologi sosial Jones menulis bahwa dia menemukan ungkapan Ross terlalu provokatif dan agak menyesatkan dan juga bercanda Selain itu saya marah karena saya tidak memikirkannya terlebih dahulu 4 Beberapa psikolog termasuk Daniel Gilbert lebih menggunakan frasa bias korespondensi untuk kesalahan atribusi mendasar 4 Psikolog lain berpendapat bahwa kesalahan atribusi mendasar dan bias korespondensi saling terkait tetapi kedua hal itu merupakan fenomena independen dengan yang pertama menjadi penjelasan umum untuk yang terakhir 5 Sebagai contoh sederhana dari perilaku yang coba dijelaskan oleh teori kesalahan atribusi pertimbangkan situasi di mana Alice yang merupakan seorang pengemudi jalur kendaraannya dipotong oleh Bob Alice mengaitkan perilaku Bob dengan kepribadian dasarnya misalnya dia hanya memikirkan dirinya sendiri dia egois dia brengsek dia pengemudi yang tidak terampil sedangkan Alice sendiri tidak berpikir bahwa tindakan Bob itu terkait dengan situasi misalnya Bob akan ketinggalan pesawat istrinya melahirkan di rumah sakit putrinya kejang kejang di sekolah Alice mungkin membuat kesalahan yang sama dan memaafkan dirinya sendiri dengan mengatakan dia dipengaruhi oleh penyebab situasional misalnya saya terlambat untuk wawancara kerja saya saya harus menjemput putra saya untuk janji bertemu dengan dokter giginya daripada berpikir dia memiliki cacat karakter misalnya saya sangat brengsek saya memperlakukan orang lain dengan hina saya buruk dalam mengemudi 6 Studi demonstrasi klasik Jones dan Harris 1967 sunting Jones dan Harris berhipotesis berdasarkan teori kesimpulan koresponden bahwa seseorang akan mengaitkan perilaku yang tampaknya dipilih secara bebas dengan disposisi dan perilaku yang tampaknya diarahkan secara kebetulan dengan situasi Hipotesis tersebut dipatahkan oleh kesalahan atribusi mendasar 3 Diadakan sebuah eksperimen yang di mana terdapat subjek dalam eksperimen untuk membaca esai yang mendukung dan menentang Fidel Castro Kemudian mereka diminta menilai sikap pro Castro dari para penulis Ketika subjek percaya bahwa penulis bebas memilih posisi untuk atau melawan Castro mereka biasanya akan menilai orang yang menyukai Castro memiliki sikap yang lebih positif terhadap Castro Namun bertentangan dengan hipotesis awal Jones dan Harris ketika subjek diberitahu bahwa posisi penulis ditentukan oleh lemparan koin mereka masih menilai penulis yang mendukung Castro memiliki rata rata sikap yang lebih positif terhadap Castro daripada mereka yang berbicara menentangnya Dengan kata lain subjek tidak dapat melihat dengan baik pengaruh kendala situasional yang ditempatkan pada penulis mereka tidak bisa menahan diri dari menghubungkan kepercayaan yang tulus kepada para penulis Kelompok eksperimen memberikan lebih banyak atribusi internal terhadap penulis Kritik suntingHipotesis bahwa orang secara sistematis cenderung mengatribusikan perilaku secara berlebihan pada kepribadian seseorang telah ditentang Epstein dan Teraspulsky 7 menguji apakah subjek benar benar memperkirakan hubungan empiris di antara perilaku Konsistensi perilaku ini adalah apa yang menggambarkan ciri ciri Mereka menemukan bahwa perkiraan korelasi antara perilaku berhubungan kuat dengan korelasi yang diamati secara empiris di antara perilaku ini Subyek merasa sensitif bahkan terhadap hubungan yang sangat kecil dan kepercayaan diri mereka dalam perkumpulan melacak seberapa jauh mereka mengalami ketidaksesuaian yaitu jika mereka tahu kapan mereka tidak tahu telah meninggi untuk hubungan yang paling kuat Subyek juga menunjukkan kesadaran akan efek agregasi atas kesempatan dan menggunakan strategi yang masuk akal untuk sampai pada keputusan Epstein menyimpulkan bahwa Jauh dari menjadi penganut ciri yang lazim seperti yang telah disarankan sebelumnya intuisi subyek paralel dengan prinsip prinsip psikometrik dalam beberapa hal penting ketika menilai hubungan antara perilaku kehidupan nyata Meskipun digambarkan sebagai kuat mapan dan meresap meta analisis dari 173 studi yang memenuhi syarat dari bias aktor pengamat yang tersedia pada tahun 2005 secara mengejutkan menunjukkan sebuah ukuran efek mendekati nol 8 Analisis ini memungkinkan tinjauan sistematis tentang sejauh mana bukti kemungkinan pengaruhnya Analisis ini menunjukkan bahwa bias hanya ditemukan ketika 1 orang lain digambarkan sebagai sangat tidak biasa 2 ketika peristiwa hipotetis bukan nyata dijelaskan 3 ketika orang orang akrab saling mengenal dengan baik atau 4 ketika derajat kebebasan peneliti tinggi 8 Tampaknya dalam keadaan ini dua bias diamati peristiwa negatif secara asimetris dikaitkan dengan sifat pada orang lain tetapi kebalikannya berlaku untuk peristiwa positif mendukung bias kepercayaan diri daripada bias aktor pengamat Lihat juga meta analisis 2006 oleh Malle 8 Penjelasan suntingBeberapa teori memprediksi kesalahan atribusi mendasar dan dengan demikian beberapa teori tersebut bersaing untuk menjelaskannya dan dapat dipalsukan jika tidak terjadi Contoh terkemuka meliputi Kesesatan keadilan dunia Keyakinan bahwa orang mendapatkan apa yang pantas bagi mereka atas perilaku yang mereka buat konsep yang pertama kali diteorikan oleh Melvin J Lerner 1977 9 Mengatribusikan kegagalan pada penyebab disposisional daripada penyebab situasional yang tidak dapat diubah dan tidak dapat dikendalikan memuaskan kebutuhan kita untuk percaya bahwa dunia ini adil dan bahwa kita memiliki kendali atas hidup kita Kita termotivasi untuk melihat dunia yang adil karena ini mengurangi ancaman yang kita rasakan 10 11 memberi kita rasa aman membantu kita menemukan makna dalam keadaan sulit dan meresahkan dan menguntungkan kita secara psikologis 12 Namun kesesatan keadilan dunia juga menghasilkan kecenderungan orang untuk menyalahkan korban dari suatu kecelakaan atau tragedi seperti pemerkosaan 13 14 dan kekerasan dalam rumah tangga 15 untuk meyakinkan diri mereka sendiri tentang ketidakpekaan mereka terhadap peristiwa semacam itu Orang bahkan mungkin menyalahkan korban dalam kehidupan lampau untuk mencari pembenaran atas hasil buruk mereka 16 Penonjolan dari pelaku Kita cenderung mengaitkan efek yang diamati dengan penyebab potensial yang menarik perhatian kita Ketika kita mengamati orang lain orang itu adalah titik acuan utama sementara situasinya diabaikan seolah olah tidak lain hanyalah latar belakang belaka Dengan demikian atribusi untuk perilaku orang lain lebih cenderung berfokus pada orang yang kita lihat bukan keberadaan situasional yang bekerja pada orang itu yang mungkin tidak kita sadari 17 18 19 Ketika kita mengamati diri kita sendiri kita lebih menyadari paskaan yang bekerja pada kita Seperti perbedaan orientasi ke dalam versus orientasi ke luar menyebabkan bias aktor pengamat 20 Kurangnya upaya penyesuaian Terkadang meskipun kita sadar bahwa perilaku orang tersebut dibatasi oleh faktor situasional kita masih melakukan kesalahan atribusi mendasar 3 Ini karena kita tidak memperhitungkan informasi perilaku dan situasional secara bersamaan untuk mengkarakterisasi disposisi pelaku 21 Awalnya kita menggunakan perilaku yang diamati untuk mengkarakterisasi orang tersebut dengan otomatisitas 22 23 24 25 26 Kita perlu melakukan upaya yang disengaja dan sadar untuk menyesuaikan kesimpulan kita dengan mempertimbangkan kendala situasional Oleh karena itu ketika informasi situasional tidak cukup diperhitungkan untuk penyesuaian kesimpulan disposisional yang tidak dikoreksi menciptakan kesalahan atribusi mendasar Ini juga akan menjelaskan mengapa orang melakukan kesalahan atribusi mendasar ke tingkat yang lebih besar ketika mereka berada di bawah beban kognitif yaitu ketika mereka memiliki lebih sedikit motivasi atau energi untuk memproses informasi situasional 27 Budaya Perbedaan budaya juga bertanggungjawab atas terjadinya kesalahan dalam atribusi 28 orang orang dari budaya individualistik Barat dilaporkan lebih rentan terhadap kesalahan sementara orang orang dari budaya kolektivistik menjadi kurang rentan atas kesalahan ini 29 Berdasarkan presentasi tokoh kartun kepada subjek Jepang dan Amerika telah disarankan bahwa subjek kolektivis mungkin lebih dipengaruhi oleh informasi dari konteks misalnya lebih dipengaruhi oleh wajah sekitar dalam menilai ekspresi wajah 30 Sebagai alternatif subjek individualis mungkin lebih menyukai penilaian terhadap seseorang tersebut daripada konteks situasi 31 Yang lain menyarankan individualisme Barat dikaitkan dengan cara memandang diri sendiri dan orang lain sebagai agen yang sifatnya independen dalam menentukan perilakunya oleh karena itu lebih berfokus pada individu daripada detail kontekstual 32 Berlawanan dengan bias korespondensi suntingKesalahan atribusi mendasar biasanya digunakan secara bergantian dengan bias korespondensi kadang kadang disebut kesimpulan korespondensi meskipun frasa ini mengacu pada penilaian yang tidak selalu merupakan bias yang muncul ketika kesimpulan yang ditarik tidak benar mis kesimpulan disposisional ketika penyebab sebenarnya adalah situasional Namun ada perdebatan tentang apakah kedua istilah tersebut harus dibedakan satu sama lain Tiga perbedaan utama antara dua proses penilaian ini telah dikemukakan Mereka tampaknya dimunculkan dalam situasi yang berbeda karena baik inferensi disposisional koresponden maupun inferensi situasional dapat dimunculkan secara spontan 33 Pemrosesan atribusi bagaimanapun tampaknya hanya terjadi ketika peristiwa tersebut tidak terduga atau bertentangan dengan harapan sebelumnya Pendapat ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Semin dan Marsman 1994 34 yang menemukan bahwa berbagai jenis kata kerja mengundang kesimpulan dan atribusi yang berbeda Kesimpulan korespondensi digunakan ke tingkat yang lebih besar oleh kata kerja tindakan interpretatif seperti membantu daripada tindakan penegasan atau kata kerja penegasan sehingga menunjukkan bahwa keduanya diproduksi dalam keadaan yang berbeda Kesimpulan korespondensi dan atribusi sebab musabab juga berbeda dalam otomatisitas Kseimpulan dapat terjadi secara spontan jika perilaku menyiratkan kesimpulan situasional atau kepribadian sementara atribusi kausal terjadi jauh lebih lambat misalnya Smith amp Miller 1983 35 Juga telah disarankan bahwa kesimpulan korespondensi dan atribusi kausal ditimbulkan oleh mekanisme yang berbeda Secara umum disepakati bahwa inferensi korespondensi dibentuk dengan melalui beberapa tahap Pertama orang tersebut harus menafsirkan perilaku dan kemudian jika ada cukup informasi untuk melakukannya tambahkan informasi situasional dan perbaiki kesimpulannya Orang itu kemudian dapat menyesuaikan lebih lanjut kesimpulannya dengan mempertimbangkan informasi disposisional juga 27 36 Namun atribusi kausal tampaknya dibentuk baik dengan memproses informasi visual menggunakan mekanisme persepsi atau dengan mengaktifkan struktur pengetahuan misalnya skema atau dengan analisis dan pemrosesan data yang sistematis 37 Oleh karena itu karena perbedaan dalam struktur teoretis kesimpulan korespondensi lebih kuat terkait dengan interpretasi perilaku daripada atribusi kausal Berdasarkan perbedaan sebelumnya antara atribusi sebab musabab dan kesimpulan korespondensi beberapa peneliti berpendapat bahwa kesalahan atribusi mendasar harus dianggap sebagai kecenderungan untuk membuat penjelasan disposisional daripada penjelasan situasional untuk perilaku seseorang sedangkan bias korespondensi harus dianggap sebagai kecenderungan untuk menarik kesimpulan disposisional koresponden dari perilaku 38 39 Dengan definisi yang berbeda antara keduanya beberapa studi lintas budaya juga menemukan bahwa perbedaan budaya bias korespondensi tidak setara dengan kesalahan atribusi mendasar Sementara yang terakhir telah ditemukan lebih lazim dalam budaya individualistis daripada budaya kolektif bias korespondensi terjadi lintas budaya 40 41 42 serta menunjukkan perbedaan antara kedua frasa Lihat juga sunting nbsp Portal Masyarakat nbsp Portal Psikologi Atribusi psikologi Kekeliruan tarif dasar Pertaruhan kognitif Atribusi disposisional Gaya penjelasan Bias mementingkan diri sendiri Bias kognitif sunting Kesimpulan aktor pengamat Bias atribusi Bias kognitif Hipotesis atribusi defensif Efek konsensus salah Kesalahan atribusi grup Daftar bias kognitif Lokus kendali Bias kelalaian Kesalahan atribusi utama Bias insentif ekstrinsikReferensi sunting Bicchieri Cristina Scripts and Schemas Coursera Social Norms Social Change II Diakses tanggal 15 June 2017 Ross L 1977 The intuitive psychologist and his shortcomings Distortions in the attribution process Dalam Berkowitz L Advances in experimental social psychology 10 New York Academic Press hlm 173 220 ISBN 978 0 12 015210 0 a b c Jones E E Harris V A 1967 The attribution of attitudes Journal of Experimental Social Psychology 3 1 1 24 doi 10 1016 0022 1031 67 90034 0 a b Gilbert D T 1998 Speeding with Ned A personal view of the correspondence bias PDF Dalam Darley J M Cooper J Attribution and social interaction The legacy of E E Jones PDF Washington DC APA Press Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2011 07 09 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Gawronski Bertram 2004 Theory based bias correction in dispositional inference The fundamental attribution error is dead long live the correspondence bias PDF European Review of Social Psychology 15 1 183 217 doi 10 1080 10463280440000026 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 01 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Fundamental Attribution Error Ethics Unwrapped McCombs School of Business The University of Texas at Austin 2018 Epstein Seymour Teraspulsky Laurie 1986 Perception of cross situational consistency Journal of Personality and Social Psychology 50 6 1152 1160 doi 10 1037 0022 3514 50 6 1152 PMID 3723332 a b c Malle Bertram F 2006 The actor observer asymmetry in attribution A surprising meta analysis Psychological Bulletin 132 6 895 919 doi 10 1037 0033 2909 132 6 895 PMID 17073526 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Lerner M J Miller D T 1977 Just world research and the attribution process Looking back and ahead Psychological Bulletin 85 5 1030 1051 doi 10 1037 0033 2909 85 5 1030 Burger J M 1981 Motivational biases in the attribution of responsibility for an accident A meta analysis of the defensive attribution hypothesis Psychological Bulletin 90 3 496 512 doi 10 1037 0033 2909 90 3 496 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Walster E 1966 Assignment of responsibility for an accident Journal of Personality and Social Psychology 3 1 73 79 doi 10 1037 h0022733 PMID 5902079 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Gilbert D T Malone P S 1995 The correspondence bias PDF Psychological Bulletin 117 1 21 38 doi 10 1037 0033 2909 117 1 21 PMID 7870861 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2005 12 11 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Abrams D Viki G T Masser B Bohner G 2003 Perceptions of stranger and acquaintance rape The role of benevolent and hostile sexism in victim blame and rape proclivity Journal of Personality and Social Psychology 84 1 111 125 doi 10 1037 0022 3514 84 1 111 PMID 12518974 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bell S T Kuriloff P J Lottes I 1994 Understanding attributions of blame in stranger rape and date rape situations An examinations of gender race identification and students social perceptions of rape victims Journal of Applied Social Psychology 24 19 1719 1734 doi 10 1111 j 1559 1816 1994 tb01571 x Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Summers G Feldman N S 1984 Blaming the victim versus blaming the perpetrator An attributional analysis of spouse abuse Journal of Social and Clinical Psychology 2 4 339 347 doi 10 1521 jscp 1984 2 4 339 Woogler R J 1988 Other lives other selves A Jungian psychotherapist discovers past lives New York Bantam Lassiter F D Geers A L Munhall P J Ploutz Snyder R J Breitenbecher D L 2002 Illusory causation Why it occurs Psychological Science 13 4 299 305 doi 10 1111 j 0956 7976 2002 x PMID 12137131 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Robinson J McArthur L Z 1982 Impact of salient vocal qualities on causal attribution for a speaker s behavior Journal of Personality and Social Psychology 43 2 236 247 doi 10 1037 0022 3514 43 2 236 Smith E R Miller F D 1979 Salience and the cognitive appraisal in emotion Journal of Personality and Social Psychology 48 4 813 838 doi 10 1037 0022 3514 48 4 813 PMID 3886875 Storms M D 1973 Videotape and the attribution process Reversing actors and observers points of view Journal of Personality and Social Psychology 27 2 165 175 doi 10 1037 h0034782 PMID 4723963 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Gilbert D T 2002 Inferential correction In T Gilovich D W Griffin amp D Kahneman Eds Heuristics and biases The psychology of intuitive judgment Cambridge University Press Carlston D E Skowronski J J 1994 Savings in the relearning of trait information as evidence for spontaneous inference generation Journal of Personality and Social Psychology 66 5 840 880 doi 10 1037 0022 3514 66 5 840 Moskowitz G B 1993 Individual differences in social categorization The influence of personal need for structure on spontaneous trait inferences Journal of Personality and Social Psychology 65 132 142 doi 10 1037 0022 3514 65 1 132 Newman L S 1993 How individuals interpret behavior Idiocentrism and spontaneous trait inference Social Cognition 11 2 243 269 doi 10 1521 soco 1993 11 2 243 Uleman J S 1987 Consciousness and control The case of spontaneous trait inferences Personality and Social Psychology Bulletin 13 3 337 354 doi 10 1177 0146167287133004 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Winter L Uleman J S 1984 When are social judgements made Evidence for the spontaneousness of trait inferences Journal of Personality and Social Psychology 47 2 237 252 doi 10 1037 0022 3514 47 2 237 PMID 6481615 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Gilbert D T 1989 Thinking lightly about others Automatic components of the social inference process In J S Uleman amp J A Bargh Eds Unintended thought pp 189 211 New York Guilford Press Lagdridge Darren Trevor Butt September 2004 The fundamental attribution error A phenomenological critique British Journal of Social Psychology 43 3 357 369 doi 10 1348 0144666042037962 PMID 15479535 Miller J G 1984 Culture and the development of everyday social explanation PDF Journal of Personality and Social Psychology 46 5 961 978 doi 10 1037 0022 3514 46 5 961 PMID 6737211 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2021 09 25 Diakses tanggal 2021 12 04 Masuda T Ellsworth P C Mesquita B Leu J Tanida S van de Veerdonk E 2008 Placing the face in context Cultural differences in the perception of facial emotion PDF Journal of Personality and Social Psychology 94 3 365 381 doi 10 1037 0022 3514 94 3 365 PMID 18284287 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 03 04 Diakses tanggal 2021 12 04 Masuda T Nisbett R E 2001 Attending holistically vs analytically Comparing the context sensitivity of Japanese and Americans Journal of Personality and Social Psychology 81 5 922 934 doi 10 1037 0022 3514 81 5 922 PMID 11708567 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Markus H R Kitayama S 1991 Culture and the self Implications for cognition emotion and motivation Psychological Review 98 2 224 253 CiteSeerX 10 1 1 320 1159 nbsp doi 10 1037 0033 295X 98 2 224 Hamilton D L 1988 Causal attributions viewed from an information processing perspective In D Bar Tal amp A W Kruglanski Eds The social psychology of knowledge Pp 369 385 Cambridge England Cambridge University Press Semin G R Marsman J G 1994 Multiple inference inviting properties of interpersonal verbs Event instigation dispositional inference and implicit causality Journal of Personality and Social Psychology 67 5 836 849 doi 10 1037 0022 3514 67 5 836 Smith E R Miller F D 1983 Mediation among attributional inferences and comprehension processes Initial findings and a general method Journal of Personality and Social Psychology 44 3 492 505 doi 10 1037 0022 3514 44 3 492 Krull D S Dill J C 1996 Thinking first and responding fast Flexibility in social inference processes Personality and Social Psychology Bulletin 22 9 949 959 doi 10 1177 0146167296229008 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Anderson C A Krull D S amp Weiner B 1996 Explanations Processes and consequences In E T Higgins amp A W Kruglanski Eds Social psychology Handbook of basic principles pp 221 296 New York Guilford Hamilton D L 1998 Dispositional and attributional inferences in person perception In J M Darley amp J Cooper Eds Attribution and social interaction pp 99 114 Washington DC American Psychological Association Krull Douglas S 2001 On partitioning the fundamental attribution error Dispositionalism and the correspondence bias Dalam Moskowitz Gordon B Cognitive Social Psychology The Princeton Symposium on the Legacy and Future of Social Cognition dalam bahasa Inggris Mahwah New Jersey USA Psychology Press hlm 211 227 ISBN 978 1135664251 Masuda T amp Kitayama S 1996 Culture specificity of correspondence bias Dispositional inference in Japan Paper presented at the 13th Congress of the International Association for Cross Cultural Psychology Montreal Quebec Canada Choi I Nisbett R E 1998 Situational salience and cultural differences in the correspondence bias and actor observer bias PDF Personality and Social Psychology Bulletin 24 9 949 960 doi 10 1177 0146167298249003 hdl 2027 42 68364 nbsp Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Krull D S Loy M H Lin J Wang C F Chen S Zhao X 1999 The fundamental attribution error Correspondence bias in individualist and collectivist cultures Personality and Social Psychology Bulletin 25 10 1208 1219 doi 10 1177 0146167299258003 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori Tag ini diberikan pada Januari 2023 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kesalahan atribusi mendasar amp oldid 25037199