www.wikidata.id-id.nina.az
Kerajaan Muna atau Wuna merupakan salah satu kerajaan besar yang saat ini berlokasi di Provinsi Sulawesi Tenggara dan didirikan sekitar tahun 1210 Kerajaan ini terletak di bagian utara Pulau Muna dan beribukota di Kotano Wuna Keraton Muna Kota Muna kini Kecamatan Tongkuno dengan Raja pertama seorang Bangsawan Melayu keturunan Bani Abasiah bernama Syekh Al Wahid alias La Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno ne Tombula Alias Remang Rilangiq yang menikah dengan Watandiabe We Tendriabeng adik Sawerigading Epic I lagaligo Kerajaan Muna1210 1956BenderaIbu kotaKotano WunaBahasa yang umum digunakanMunaAgamaAnimisme dan Dinamisme 1210 1527 Islam 1527 sekarang PemerintahanKerajaan mutlakRaja 1210La Eli gelar Bheteno ne Tombula 1947 1956La Ode PanduSejarah Pengangkatan La Eli menjadi Raja1210 Dibubarkan1956Didahului oleh Digantikan olehBerkas Bendera Kerajaan Muna jpg Kerajaan Muna Indonesia Daftar isi 1 Sejarah Awal Kerajaan Muna 2 Terbentuknya Kerajaan Muna 3 Masa Pemerintahan Sugi 4 Masa Pemerintahan Lakilaponto 5 Daftar Raja Raja Muna 6 Sejarah Perjuangan Menentang Penjajahan 7 Pemerintahan 7 1 Raja Muna 7 2 Bhonto Bhalano 7 3 Mintarano Bhitara 7 4 Ghoerano 7 5 Kino dan Mino 7 6 Fato Lindono 7 7 Bhontono liwu dan Kamokula 8 Pertahanan 8 1 Kapitalao 8 2 Kapita 8 3 Kino Bharata 8 4 Lotenani 8 5 Firisi 8 6 Pasi 9 Perekonomian 10 Galeri 11 Rujukan 12 Pranala luarSejarah Awal Kerajaan Muna suntingSebelum terbentuknya kerajaan Muna di Muna telah terbentuk delapan kampung Walaupun masih sangat sederhana kedelapan kampung yang telah terbentuk mengikat diri dalam sebuah Union dengan mengangkat Mieno Wamelai sebagai pemimpin tertinggi Kedelapan kampung itu kemudian dibagi menjadi dua wilayah utama yang terdiri atas 4 kampung Empat kampung pertama dipimpin oleh kamokula terdiri atas Tongkuno pemimpinya bergelar Kamokulano Tongkuno Barangka pemimpinnya bergelar Kamokulano Barangka Lindo pemimpinnya bergelar Kamokulano Lindo Wapepi pemimpinnya bergelar Kamokulano WapepiSedangkan empat kampung lainnya dipimpin oleh mieno yakni Kaura pemimpinnya bergelar Mieno Kaura Kansitala pemimpinnya Mieno Kasintala Lembo pemimpinnya bergelar Mieno Lembo Ndoke Pemimpinnya bergelar Mieno Ndoke Terbentuknya Kerajaan Muna suntingSejarah peradaban manusia di muna dimulai di Liangkobori yang dihuni oleh Suku Tomuna Suku Tomuna adalah ras Wedoid yang berasal dari Srilanka Suku Tomuna merupakan salah satu suku penghuni awal nusantara Ketika Sawerigading dan pengikutnya yang berjumlah 40 orang terdampar di suatu daratan di Pulau Muna yang saat ini di kenal dengan nama Bahutara Sawerigading dan para pengikutnya kemudian berbaur dengan penduduk yang telah dahulu menetap dan membentuk komunitas di Pulau Muna yaitu Suku Tomuna Lama kelamaan komunitas itu berkembang Sawerigading dan empat puluh pengikutnya diDaratan Muna telah membawa nuansa baru dalam pembangunan peradaban dalam kehidupan Orang Muna Suatu waktu dipilihlah suatu pemimpin untuk memimpin komunitas itu Pemimpin yang dipilih adalah yang dianggap sebagai primus intervares Sejarah kerajaan Muna dimulai setelah dilantiknya La Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno ne Tombula sebagai Raja Muna pertama Setelah dilantiknya La Eli bergelar Bheteno Ne Tombula sebagai Raja Muna I Kerajaan Muna baru dapat dikatakan sebagai sebuah kerajaan berdaulat karena telah memenuhi syarakat syarat sebagai sebuah negara yaitu telah memiliki Rakyat Wilayah dan Pemerintahan yang berdaulat dan seluruh perangkat masyarakat bersepakat untuk mengikat diri dalam sebuah pemerintahan dengan segala aturannya yang bernama Kerajaan Muna Masa Pemerintahan Sugi suntingSetelah pemerintahan Bheteno Ne Tombula berakhir Kerajaan Muna dipimpin oleh Sugi Sugi bagi masyarakat Muna berarti Yang Dipertuan atau Yang Mulia Sepanjang sejarah Kerajaan Muna ada lima orang Sugi yang perna memimpin Kerajaan muna Mereka itu adalah Sugi Patola Sugi Ambona Sugi Patani Sugi La Ende dan Sugi Manuru Dari kelima sugi yang pernah memimpin kerajaan muna Sugi Manuru lah yang dianggap berhasil membawa banyak perubahan di kerajaan muna dalam berbagai aspek Masa Pemerintahan Lakilaponto suntingSetelah masa pemerintahan sugi berakhir pemerintahan kerajaan muna dijalankan oleh Lakilaponto Lakilaponto menjadi raja muna VII setelah menggantikan ayahandanya Sugi Manuru sebagai raja muna Selama menjadi raja muna Lakilaponto terkenal akan keberaniannya Pada masa pemerintahannya dibangunlah benteng mengelilingi ibu kota kerajaan muna untuk menghalau dan menghadang ancaman serangan yang datang dari luar Lakilaponto memerintah kerajaan muna selama kurang lebih 3 tahun 1517 1520 sebelum digantikan oleh adiknya sendiri La Posasu Daftar Raja Raja Muna suntingLa Eli alias Baiduzzaman Gelar Bheteno Ne Tombula alias Remang Rilangiq Menjadi Raja Luwuk Purba sebagai Soloweta Raja Raja Pengganti sementara di Kerajaan Luwuk Purba Menggantikan Sawerigading tahun 1210 La Tamparasi Kaghua Bangkano Fotu Gelar Sugi Patola La Bhoka Ombo Gelar Sugi Ambona La Patani gelar Sugi Patani Sugi La Ende Sugi Manuru gelar Omputo Mepasokino Adhati 1501 1517 Lakilaponto Alias Murhum di Buton atau La Tolalaka di Kendari 1517 1520 Menjadi Sultan Buton I dengan nama Sultan Kaimuddin Khalifatul Khamis 1520 1564 La Posasu gelar Sultan Kobangkuduno 1520 1551 Rempoi Somba Sultan Fahrisi 1551 1600 Titakono Sultan Muhammad Idrus 1600 1625 La Ode Sa adudin 1625 1626 La Ode Ngkadiri gelar Sangia Kaindea 1626 1667 ditangkap Belanda diasingkan ke Ternate Wa Ode Wakelu Permaisuri Sangia Kaindea 1667 1668 La Ode Muhammad Idris Orang Buton ditunjuk oleh Belanda 1668 1671 La Ode Ngkadiri 1971 Periode kedua setelah Kembali dari pengasingan La Ode Abdul Rahman La Ode Tuga gelar Sangia Latugho Sultan Abdul Rahman 1671 1716 La Ode Husaini gelar Omputo Sangia 1716 1758 La Ode Kentu Koda gelar Omputo Kantolalo 1758 1764 Laode Husaini 1764 1767 Periode Ke 2 Laode Muhammad Ali 1767 La Ode Harisi 1767 La Ode Umara gelar Omputo Nigege La Ode Murusali gelar Sangia Gola La Ode Sumaili gelar Omputo Nisombo La Ode Saete gelar Omputo Sorano Masigi 1816 1830 melawan Belanda La Ode Bulae gelar Sangia Laghada 1830 1861 ditangkap Belanda diasingkan ke Bengkulu La Aka 1861 1864 Pelaksana Raja La Ode Ali gelar Sangia Rahia 1864 1870 La Ode Huse 1870 La Ode Tao 1866 La Ode Kaili 1866 1906 La Ode Ahmad Maktubu gelar Omputo Milano we Kaleleha 1906 1914 La Ode Pulu 1914 1918 melawan Belanda 1918 1920 kosong dikuasai Belanda La Ode Afiuddin 1920 1924 melawan Belanda 1924 1926 kembali dikuasai Belanda La Ode Rere gelar Omputo Aro Wuna 1926 1928 selanjutnya 1928 1930 kembali dikuasai Belanda La Ode Dika gelar Omputo Komasigino 1930 1938 1938 1947 Kosong Muna terus melawan hingga Indonesia merdeka Putera La Ode Dika bernama La Ode Kaimoeddin menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara 1992 2002 La Ode Pandu gelar Omputo Milano te Kosundano 1947 1956 Putera dari La Ode Pandu bernama La Ode Baharuddin menjadi Bupati Muna 2010 2015 Menantunya bernama Ir RIdwan BAE menjadi bupati Muna 2000 2010 dan menjadi anggota DPR RI 2014 2024 La Ode Sirad Imbo 2012 Sekarang Putera dari La Ode Dika Sejarah Perjuangan Menentang Penjajahan suntingKerajaan Muna melakukan konfrontasi dengan Penjajah di mulai dengan keterlibatan Lakilaponto Raja Muna ke VII 1517 1520 menumpas Armada bajak laut Banggai Labolontio yang selalu menggangu keamanan kerajaan kerajaan tetangga disekitarnya Selain itu Lakilaponto juga Setelah Bertahta di Buton tahun 1520 1564 dan Mememeluk Islam yang dibawah oleh Syeid Abdul wahid dari Mekah Daulah Turky Utsmani dia berperan aktif menghalau Portugis di Tenggara Sulawesi Banggai selayar Maluku dan Solor NTT sehingga Penjajahan Portugis tidak terlihat di Tenggara Sulawesi Pada Masa Raja Wuna ke X La Titakono 1600 625 Kerajaan Muna menolak Campur tangan VOC di Buton karena dapat mengancam keutuhan dan persatuan Kesultanan Butuni Darusalam setalah mengetahui gelagat VOC di Buton Namun pada akhirnya Sultan Buton tetap melakukan perjanjian Abadi tersebut pada tahun 1613 di bawah pimpinan Sultan Dayanu Iksanudin alias Laelangi Dampak dari perjajian tersebut merenggangkan hubungan persaudaraan yang telah dibina oleh para pendahulu kedua kerajaan ini Efek domino dari kerja sama tersebut Menimbulkan peperangan antara Muna dan Buton di Bawah pimpinan Raja Muna XII Sangia Kaendea 1626 1667 Mula mula Kerajaan Muna memenangi Peperanga tersebut namun setelah Buton mendapat bantuan dari VOC maka pasukan kerajaan Muna harus mundur Selang beberapa waktu pasukan buton yang diperkuat oleh armada Kapal VOC berlabu di peraiaran pulau lima tepatnya di depan lohia Pihak Bunton dan VOC mengirim utusan untuk menemui Raja Wuna dengan alasan perundingan perdamaian di antara kedua bela pihak Mula mula La Ode Ngakdiri Sangia Kaendea meragukan hal tersebut namun karena terbujuk oleh alasan persaudaraan akhirnya iapun turut serta dalam melakukan perundingan itu Sesampainya di pulau lima Raja Wuna tersebut tidak diajak untuk berunding seperti apa yang diberitahukan semula dia ditangkap dengan tipu muslihat oleh Buton dan VOC dan diasingkan keternate setelah beberapa lama kemudian Raja wuna tersebut diselamtkan kembali oleh Pihak kerajaan Muna dan kembali menduduki tahta Kerajaan Muna Perlawanan Raja Muna berikutnya dilakukan oleh La Ode Saete 1816 1630 yang melakukan peperangan dengan pihak Belanda dan Buton sehingga banyak menghancurakan kapal kapal Belanda dan Buton di Muna selain itu Raja Muna tersebut mengorganisir semua kekuatan tempur yang ada dan melakukan perang semesta melawan penjajah sehingga dia mampu mempertahankan kerajaan Muna dari serangan musuh yang datang bertubi tubi Perjuangan Kerajaan Muna berikutnya dipelopori oleh La Ode Pulu 1914 1918 dia menentang keras perjanjian Korte Verklaring Tahun 1906 Antara Buton dan Belanda Raja Muna mengagap perjanjian tersebut adalah Ilegal dan sepihak yang tidak sesui dengan Peraturan Adat di Muna sehingga dia melakukan perlawanan Rakyat secara gerilya dan banyak mematahkan serangan pasukan Belanda Walau demikian dia akhirnya tetap terbunuh dalam peperangan tersebut karena minimnya jumlah persenjataan dan logistik perang Hal tersebut menandai awal runtuhnya kedaulatan Kerajaan Muna dan makin kuatnya cengkaraman Belanda dan Buton di Muna Walau demikian para Raja Raja Wuna berikutnya tetap Menolak Isi Perjanjian tersebut sehingga pergantian Raja raja Muna berikutnya selalu tidak berlangsung lama Perjuangan Rakyat Muna terus bergolak menentang penjajahan Belanda hingga akhirnya membentuk banyak laskar laskar Rakyat dan beberapa Batalion tempur diantaranya Batalion Sadar yang merupakan embrio berdirinya KODAM WIRABUANA di Makssar dan Mendukung Kesepakatan Malino untuk bergabung dengan Pemerintahan Pusat di Jakarta dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI Struktur Pemerintahan Kerajaan Muna Regu Pogala ialah regu perintis yang bersenjatakan tombak pemungkas Gala Sebagai regu perintis jalan mereka memperagakan tarian perang yang diperagakan oleh 4 orang prajurit pilihan Seorang pemegang Tombi bendera seorang memainkan Gala dan dua orang lainnya memukul gendang Pomani gendang perang Omputo Raja sebagai kotubu kutub kekuasaan ia memakai peci poporoki Daster Kebesaran dan dipayungi dengan Pau Payung Kebesaran Sebagai Ulil amri ia mengenakan kostum Balahadhadha simbol dari perlindungan segenap warga disapa dengan Waompu Kromo Inggil BersenjatakanPasatimpo Keris Pusaka yang diselip pada lilitanSulepe Pending Berjalan diapit oleh 2 orang Kapitalao Laksamana disebelah kanannya Kapitalao Matagholeo Laksamana Armada Timur disebelah kirinya Kapitalao Kansoopa Laksamana Armada Barat Kapitalao Laksamana pimpinan sayap militer Sarano Wuna Membawahi 4 komando daerah masing masing 1 Kapita dan 3 Bharata Bharata Tolu Peleno Memakai daster dan baju kebesaran militer seorang Laksamana kedua orang Kapitalao mengapit Omputo Kapitalo Matagholeo memegang pedang kebesaran yang dijuluki La wiira ninggai meharono tapuaka si penangkal isu si penyapu bagai tsunami Sambil memegang pedang kebesaran dengan Ewa Wuna Pencak Silat Khas Muna dengan suara menggelegar ia berkata Turu turu turu laha lahae somogilino wampanino bisaramo nando aitu ainihae la wiira ninggai meharono tapuaka turu turu turu tunduk tunduk tunduk siapa siapa yang ingin menentang katakanlah sekarang juga ini dia si penangkal isu si penyapu bagai tsunami Kapitalao Kansoopa memegang Pandanga Tombak Kebesaran dalam sikap siaga penuh menunggu kalau kalau ada penantang Bhonto Bhalano Mangkubumi ia adalah penyelenggara kekuasaan pemerintahan Membawahi 4 Ghoera Wilayah Besar dan 8 orang Bobato Adi Pati Memakai daster dan baju kebesaran seorang Mangkubumi Disebelah kirinyaMintarano Bhitara Hakim Tinggi berjalan sejajar Pasangan itu diapit oleh Fato Ghoerano 94 pimpinan wilayah besar Koghoerano Tongkuno dan Lawa disebelah kanan Bhonto Bhalano Koghoerano Kabhawo dan Katobu disebelah kiri Mintarano Bhitara Keenam orang ini adalah anggota Majelis Tinggi diketuai oleh Bhonto Bhalano Merekalah yang berhak memilih Raja dan Kapitalao Di belakang barisan bersaf mereka berjejer Fato Lindono 4 orang staf pribadi Raja Mereka adalah personifikasi dari filosofi kemasyarakatan Kainsitala Kesejajaran kesetaraan Kaura ura Kreativitas Bhalembo lembo perkumpulan persatuan dan Ndoke cerdas dan tangkas Bharata Tolu Peleno menggunakan pakaian kebesaran militer Sarano Wuna mereka adalah pimpinan komando daerah militer di 3 Bharata Laghontoghe Loghia dan Wasolangka Bobato Oaluno dengan pakaian kebesaran seseorang Adipati merekalah ini adalah pimpinan di delapan Bobato Labhoora Lakologou Lagadi Watumelaa Lasehao Kasaka Mantobua dan Tobea Sara Hukumu Hukamah terdiri dari Kino Agama Ketua Ulama berdiri disebelah kiri Raja Pasangan ini mempersonifikasikan harmoni ulama dan umara Memakai jubah kebesaran dan sorban Kino Agama jubah ini adalah simbol perlindungan segenap warga Imamu Imam Mesjid Raya memakai jubah dan sorban seorang imim Pakaian itu adalah simbol dari perlindungan segenap warga terhadap adhala hu yaitu ajal yang disebabkan oleh petaka kemanusiaan mulai dari ubun ubun hingga leher manusia Hatibi Ruduano Pasangan Hatib memakai jubah dan sorban seorang hatib Keduanya mengapit imam di kanan kirinya Khatib Tongkuno di kanan dan Khatib Lawa di kiri Pakaian kedua Khatib adalah simbol perlindungan segenap warga dari adhala ha yaitu ajal yang disebabkan oleh petaka kemanusiaan mulai dari bahu hingga pinggul manusia Modhi Kamokula popaano 4 Moji Senior memakai juba dan sorban Moji senior berjejer di belakang Imam Juba dan sorban mereka adalah simbol perlindungan segenap warga dari Adhala Hi yaitu ajal yang disebabkan oleh petaka kemanusiaan yang menimpa keempat anggota tubuh manusia Barisan inilah yang disebut Kolambu Rayati Kelambu Rakyat Zaman Kerajaan dahulu Raja dan Sara Hukumu bertanggung jawab apabila bencana kemanusiaan menimpa warga Bila pertanggung jawabannya tidak beralasan cukup Mahkamah Sarano Wuna berhak memberhentikan mereka Modhi Anahi Popaano 4 Moji Yunior juga memakai jubah dan sorban Mereka adalah aparat yang sewaktu waktu menggantikan tugas tugas Modhi Kamokula bila mereka berhalangan Sara Hukumu bertugas melantunkan takbiru Takbir khas Muna di dalam setriap kirab Modhi Popaano Loghia 4 orang Moji dari mesjid Loghia memakai jubah dan sorban seorang Mijo Bharata Tugas mereka adalah Tambi yaitu menopang Takbiru yang dilantunkan oleh Sara Hukumu Barisan mereka bersaf di belakang barisan modhi anahi Bhelo Bharuga Aparat Keraton terdiri dari Wangkaawi Regu pembawa senjata Kerajaan berjumlah 12 orang terdiri dari Tunani perwira 4 orang Firisi Opsir 4 orang Siriganti Bintara 4 orang Jejeran Tunani didepan Firisi di tengah dan Siriganti di belakang Kapita Pimpinan Komando kawal Keraton berpakaian kebesaran selaku Perwira Militer bersenjata keris berjalan disebelah kanan Wangkaawi Bhonto Kapili perwira pilihan terdiri dari 4 orang perwira Seorang memayungi raja dengan payung kebesaran dua orang ajudan dan seorang lainnya memegang gambi kendaga raja yang berisi sirih pinang serta perlengkapannya Mereka berderet di belakang raja Pasi Prajurit Yudha brpakaian seragam militer Sarano Wuna dan berenjata Terdiri dari 40 orang 5 staf masing masing 8 orang Bhonto Litau pemangku Protokol Keraton berpakaian resmi sebagai seorang pemangku dan bersenjata Berderet bersama barisan fato lindono Sampu Moose Kejora Hinggap berjumlah 10 orang Keda keda dedara Berpakaian resmi Sampu Moose menunggangi 10 ekor kuda berlonceng dan berkekang kuningan Dikawali oleh 10 orang pemuda perkasa Sampu Moose adalah regu pelestari tarian Linda Limbai selaku tarian asli Muna Pemerintahan suntingPada dasarnya sistem monarki kerajaan biasanya di daerah daerah lain adalah jabatan turun temurun akan tetapi di Kerajaan Muna Rajanya dipilih oleh suatu Dewan Kerajaan yang disebut Dewan Sara Dewan Sara ini dijabat oleh Golongan Walaka Dewan sara ini bertugas memilih mengangkat dan memberhentikan raja Proses pemilihan raja biasanya diawali dengan pertemuan Dewan Sara mungkin semacam Sidang Umum MPR di negara kita sebelum pemilihan predisen secara langsung Dari sidang Dewan Sara inilah dipilih siapa yang berhak menjadi raja Namun yang berhak menjadi Raja adalah tetap golongan Kaomu sebab golongan inilah yang mendominasi jabatan eksekutif Sedangkan jabatan legislatif dijabat oleh golongan Walaka dan terkadang Walaka ini dinamakan golongan Sara Dalam pemilihan raja biasanya calon raja diusulkan oleh para anggota dewan yang mengakili aspirasi masyarakat Akan tetapi jika calon raja hanya satu orang maka calon raja tersebut langsung dinobatkan sebagai raja Kerajaan Muna Juga mengenal sistem putra mahkota Raja yang terpilih sebelum dilantik diambil sumpahnya terlebih dahulu Pada masa Islam raja yang akan dilantik harus mengucapkan dua kalimat sahadat dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan sumpah raja yang berisi sebagai berikut Hansu hansuruana badha somano konohansuru liwu artinya biarlah badan hancur binasa asalkan negara tetap berdaulat Hansu hansuruana Liwu somano konohansuru sara artinya biarlah negara porak poranda asalkan pemerintahan tetap tegak Hansu hansuruana sara somano konohansuru adhati artinya biarlah pemerintahan bubar goyah asalkan adat tetap ada Hansu hansuruana adhati somano konohansuru tangka agama artinya biarlah adat hancur tidak terpakai lagi asalkan agama tetap adaSelain itu pemerintahan Kerajaan Muna terdiri Dewan Kerajaan yakni Omputo Raja Bhonto Bhalano Mintarano Bhitara Kapita Lau 2 orang Kapita 1 orang Koghoerano 4 orang Fatolindono 4 orang Raja Muna sunting Raja Muna menangani pemerintahan di atas seluruh daerah Muna Dia dibantu pertama tama oleh bhonto bhalano dan selanjutnya oleh Syarat Muna Dia juga ketua Syarat Muna Dia mengangkat serta memberhentikan pejabat pejabat tinggi setelah mendengarkan Syarat Muna dan sesuai dengan pendapat mereka Semua keputusan Syarat Muna harus dikuatkan olehnya Bhonto Bhalano sunting Sebenarnya dialah yang menyelenggarakan pemerintahan di Muna Kedudukannya dalam Syarat Muna sama tinggi dengan Raja Muna Dia menjadi anggota Syarat Muna dan ketuanya dalam perkara perkara hukum Sebagai jawatan tertinggi dia memberikan pendapatnya dalam berbagai perkara perkara hukum Keputusannya hampir selalu disetujui oleh Raja Muna Dia bertempat tinggal di kota Muna Dia berhak atas penjagaan di rumahnya oleh empat orang Mintarano Bhitara sunting Mintarano bhitara membawa kata yang diucapkan oleh yang lebih rendah kedudukannya kepada bhonto bhalano Sekaligus ia menyampaikan kepada anggota Syarat Muna di dalam rapat segala sesuatu yang mau disampaikan pada Syarat oleh Raja Muna atau bhonto bhalano Dia menanyakan terdakwa dan saksi saksi dalam sidang Syarat Muna serta semua pihak dalam perkara perkara perdata Merundingkan dengan keempat ghoerano mengenai keputusan yang akan dijatuhkan serta menyampaikannya kepada bhonto bhalano Ghoerano sunting Tugas utamanya adalah menjaga ketentraman dan keamanan di wilayahnya Mereka bertugas mengawasi kino dan mino di dalam wilayah mereka Menjadi anggota Syarat Muna Mengambil keputusan hukum di kampung kampung Mereka dapat diangkat menjadi bhonto bhalano bertempat tinggal di kota Muna Kino dan Mino sunting Kino dan Mino bertugas menjaga ketertiban dan keamanan di wilayahnya masing masing dibawah pengawasan Ghoerano Fato Lindono sunting Tugas mereka mengurus semua urusan rumah tangga di rumah Raja Muna wajib mengurus kayu bakar dan air serta pada awal wajib menjaga Raja Muna Ketika kemudian tugas ini menjadi terlalu berat bagi empat orang mereka mendapat bantuan dari orang lain sehingga mereka menjadi kepala para pembantu Raja Muna Pembantu yang tidak menetap di kota Muna bertempat tinggal di empat kampung Kaura Lembo Kancitala dan Ondoke Keempat kampung itu mendapat nama sesuai dengan nama keempat kepalanya Kampung kampung ini dinamakan fato lindono empat bagian baru Keempat kepala itu mendapat gelar mino orangnya Bhontono liwu dan Kamokula sunting Mereka mempunyai tugas antara lain Mengurus semua keperluan ladang Inilah tugas utama mereka Menyampaikan perintah dari kino atau mino kepada penduduk kampung dan mengusahakan agar perintah ini ditaati Mengurus semua perselisihan kampung Bila mereka tidak mampu mengurus suatu perselisihan maka akan diajukan kepada kino atau mino Mengurus pengadilan sebagai Syarat Kampung Bila ada tamu yang lebih tinggi kedudukannya mengunjungi kampung mengurus segala sesuatu menyediakan tempat bermalam mengurus kayu air penjagaan dan sebagainya Pertahanan suntingPertahanan Kerajaan Muna menjadi tanggung jawab Kapitalao yakni Kapitalao Matagholeo Kapten Armada Laut Timur dan Kapitalao Kansoopa Kapten Armada Laut Barat keduanya bertugas menjaga wilayah pantai Kerajaan Muna dari serangan musuh Kapitalao ini dipilih dari kepala kampung Kino yang bergelar Bobato Oaluno yakni Kino Tobea Kino Kasaka Kino Labora Kino Lakologou Kino Mantobua Kino Lagadi Kino Watumela Kino Lasehao Kapitalao Matagholeo berkedudukan di daerah Loghia dan Kapitalao Kansoopa berkedudukan di daerah Wasolangka Dalam menjaga wilayah pantai Kapitalao dibantu oleh Kino Barata yakni Kino Wasolangka Kino Loghia Kino Lahontohe dan Kino Marobea Sedangkan keamanan wilayah ibu kota dan Istana Kerajaan menjadi tanggung jawab Kapita Kapten yang dibantu oleh prajurit kerajaan Pejabat yang berperan dalam pertahanan Kerajaan Muna antara lain Kapitalao sunting Kedudukan kapitalao ini hanya dapat diisi oleh para kino dari delapan kampung yaitu Labora Lakologou Tobea Mantobua Lagadi Watumelaa Lasehao dan Kasaka para kino ini disebut bobatu oaluno dan ketiga kino bharata Lohia Lahontohe dan Wasolangka Para kino dari kampung kampung lainnya tidak dapat dipilih menjadi kapitalao Para kino dari kampung kampung lainnya dapat diangkat sebagai kino salah satu dari delapan kampung tersebut di atas untuk kemudian dapat dicalonkan sebagai kapitalao Kapita sunting Kapita adalah dari golongan La Ode Dia dipilih dari keturunan Raja Muna kapitalao dan kino yang pertama tama diangkat Ada dua orang yang dicalonkan satu oleh ghoerano Tongkuno dan Kabawo serta satu lagi oleh ghoerano Lawa dan Katobu Nama kedua calon ini disampaikan kepada bhonto bhalano oleh ghoerano Tongkuno Bhonto bhalano bersama mintarano bhitara memilih satu dari kedua calon tersebut Kapita berfungsi sebagai komandan pasukan pertahanan dalam wilayah kotano wuna Kino Bharata sunting Tugas mereka adalah melindungi wilayah dan hak hak Raja Muna terhadap penyerangan dari luar Karena itu mereka ditempatkan di tiga tempat pelabuhan di Muna yaitu Lohia Lahontohe dan Wasolangka Mereka juga dibebani dengan tugas agar pedagang pedagang membayar imbalan kepada Syarat Muna untuk hasil hutan yang di kumpulkan Sebagai kino dibebani urusan pengadilan Berhak menetap di kota Muna dan berumah di sana Dapat terpilih menjadi kapitalao Lotenani sunting Lotenani adalah penjaga utama Raja Muna Bila di dalam ibu kota terjadi suatu kejahatan dan pelaku pelakunya melarikan diri lewat darat maka lotenani akan mengejarnya Untuk itu lotenani dapat menggunakan satu firisi satu siriganti satu bhonto kapili Lotenani dipilih dari golongan anangkolaki Firisi sunting Firisi terbagi atas Firisino Pasi dan Firisino Kolaki Firisino pasi adalah kepala pasi tentara Firisino kolaki adalah pemimpin siriganti penjaga perhiasan istana Pasi sunting Pasi adalah tentara dalam Kerajaan Muna Ada 40 orang pasi yaitu dari setiap ghoera sepuluh orang Para pasi adalah dari golongan anangkolaki Pasi juga bertugas dalam istana mereka khusus mengawasi cara duduk yang sopan anggota Syarat dan orang orang lainnya dalam kehadiran Raja MunaKerajaan Muna pernah beberapa kali berperang baik antara Kerajaaan Muna dengan Kerajaan tetanggan maupun perang internal dalam lingkup Kerajaan Muna serta peperangan melawan Kolonial Belanda Perekonomian suntingPerekonomian Kerajaan Muna didominasi oleh sektor pertanian tradisional perikanan dan juga perdagangan Sektor pertanian mendominasi mulai dari wilayah utara Kerajaan Muna hingga perbatasan dengan Kesultanan Buton di wilayah selatan Kerajaan ini dan merupakan mata pencaharian mayoritas penduduk Kerajaan Muna Sektor perikanan terdapat di wilayah pesisir seperti Loghia Lahontohe Wasolangka dan Tobea Sedangkan sektor perdagangan dapat dijumpai di wilayah yang menjadi pelabuhan utama Kerajaan Muna yakni Lahontohe Wasolangka dan Loghia Setiap tahun pada bulan Maulud setiap ghoera Semacam Provinsi harus menghasilkan suatu pajak sebesar 40 bhoka Rp 96 Jadi jumlahnya 160 bhoka Rp 384 Jumlah uang ini harus dihasilkan oleh semua orang maradika dan wesembali jadi hanya orang yang tinggal di luar Kota Muna Golongan La Ode dan Walaka dalam hal ini dibebaskan Pajak ini yang dinamakan wulusau dapat berupa uang atau barang seperti beras kain putih sarung dan seterusnya Pajak ini dibayarkan pada bhonto bhalano yang harus membaginya pula dengan Raja Muna mintarano bhitara kedua kapitalao keempat ghoerano serta semua kino dan mino Cara membaginya sama dengan yang berlaku pada wawontobho Selanjutnya pada zaman dahulu di ghoera Kabawo pada setiap bulan puasa dibayar pajak gula yang dibuat dalam sebelumnya Bila orang membuat gula maka di dalam hutan dibuat sebuah pondok kecil pada tempat bekerja bhantea namanya Pada setiap bhantea bekerja 10 sampai 30 orang Pajak setiap bhantea adalah 300 potong gula yang dihasilkan oleh para maradika dan wesembali Penghasilan total pajak gula ini dibagi dalam tiga bagian yaitu satu bagian untuk Raja Muna satu bagian untuk bhonto bhalano bersama sama dengan mintarano bhitara dan satu bagian lagi untuk ghoerano Kabawo bersama dengan kino mino imam khatib dan semua modhi dari Ghoera Kabawo Bila pada saat pembayaran pajak ini kapitalao berada di kota Muna maka merekapun mendapat sebagian Juga bilamana hasil hutan mau diekspor maka harus dibayar suatu pajak yang biasanya ditentukan sebesar 10 dari harganya Harga pajak ini dibayarkan pada kino yang harus membaginya dengan Syarat Muna Galeri suntingPara Prajurit Muna Para Prajurit Muna Prajurit Kerajaan Muna Prajurit Kerajaan Muna Perangkat Kerajaan Muna Perangkat Kerajaan Muna nbsp Peta Kotano Wuna nbsp Lokasi Kabupaten Muna di Sulawesi TenggaraRujukan suntingRustam E Tamburaka 2007 Sejarah dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara Badan Riset Daerah Sulawesi Tenggara La Kimi Batoa 1991 Sejarah Muna CV Astri Raha J Couvreur Rene Van Den Berg 2001 Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Muna Artha Wacana Press KupangPranala luar sunting Indonesia Pariwisata Muna Diarsipkan 2019 10 21 di Wayback Machine Indonesia Sultan s and Raja s in Indonesia Indonesia For Muna Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kerajaan Muna amp oldid 24445987