www.wikidata.id-id.nina.az
Kayu bersertifikat adalah kayu yang dihasilkan dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Dalam skema sertifikasi oleh pihak ketiga suatu lembaga penyusun standar yang independen membuat sebuah standar pengelolaan hutan yang baik misalnya standar pengelolaan hutan lestari yang pada gilirannya standar itu digunakan oleh suatu lembaga sertifikasi yang juga independen untuk menilai kinerja pengelolaan hutan yang diselenggarakan oleh suatu unit pengelola hutan atau unit manajemen hutan Dengan sertifikasi akan berkembang standar manajemen hutan yang baik 1 Hutan di Pulau San Juan yang dikelola dengan baik Daftar isi 1 Syarat 2 Sejarah singkat 3 Program 4 Lihat pula 5 Referensi 6 Pranala luarSyarat suntingProgram sertifikasi hutan umumnya membutuhkan praktik manajemen hutan yang sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku Dasar persyaratan atau karakteristik dari sertifikasi hutan mencakup 2 Perlindungan keanekaragaman hayati spesies dan habitat satwa liar yang terancam kepunahan Tingkat pemanenan kayu yang berkelanjutan Perlindungan kualitas air Aktivitas regenerasi hutan seperti penanaman kembali dan reforestasi Sertifikasi dan audit dari pihak ketiga yang dilakukan oleh badan sertifikasi terakreditasi Keterlibatan pemangku kepentingan stakeholder usaha kehutanan yang lebih dari satu Tersedianya mekanisme komplain dan pengajuan gugatanSejarah singkat suntingIsu sertifikasi pengelolaan hutan tidak bisa dilepaskan dari maraknya aksi boikot kayu tropis yang dikampanyekan berbagai ornop organisasi non pemerintah tingkat dunia di akhir dekade 1980 an Aksi aksi tersebut dilandasi oleh keprihatinan masyarakat dunia akan nasib hutan tropis yang terus mengalami kehancuran dan kerusakan lingkungan Pada tahun 1987 dibentuk Organisasi Kayu Tropis Internasional ITTO International Tropical Timber Organization untuk menyepakati perlunya pengelolaan hutan yang lestari sekaligus untuk memastikan bahwa pemanfaatannya dan perdagangan kayunya dapat terus berlangsung bagi kepentingan masyarakat dan hutan Pada saat yang kurang lebih bersamaan timbul kesadaran dan keinginan di kalangan industriawan dan konsumen kayu internasional untuk mengetahui asal usul kayu yang digunakan dan bahwa kayu kayu itu berasal dari sumber yang dikelola secara bertanggung jawab baik secara sosial maupun lingkungan 3 Sejak saat itu muncul berbagai inisiatif dan gagasan untuk membangun standar sertifikasi mulanya diawali oleh ornop ornop seperti Greenpeace Rainforest Alliance dan lain lain tetapi juga oleh Soil Association SA Masing masing ornop menyusun standar dan kemudian atas permintaan konsumen yang menghubunginya menyelenggarakan suatu penilaian sertifikasi terhadap unit pengelola hutan tertentu sesuai permintaan Di Indonesia Perum Perhutani adalah yang pertama memperoleh sertifikat pengelolaan hutan lestari pada tahun 1990 menurut standar sertifikasi SmartWood yang dilansir oleh Rainforest Alliance 4 Standar sertifikasi hutan pihak ketiga disediakan pertama kali oleh FSC Forest Stewardship Council pada tahun 1993 dengan kolaborasi antara organisasi lingkungan swadaya perusahaan produk kehutanan dan masyarakat Segera program dan sistem yang serupa muncul di seluruh dunia Namun banyak kalangan yang menilai bahwa banyak pula sistem dan standar yang ternyata dikembangkan oleh perusahaan perusahaan kehutanan yang secara spesifik bertujuan untuk mengelabui konsumen melalui nama yang bermiripan namun dengan standar yang kurang ketat 5 Kriteria dan Indikator Pengelolaan Lestari untuk Hutan Tropis Alami Criteria and Indicators for The Sustainable Management of Natural Tropical Forest dihasilkan oleh ITTO pada tahun 1998 setelah sebelas tahun berproses 3 Sementara di Indonesia berdasarkan adaptasi atas versi versi awal kriteria dan pedoman ITTO pada tahun 1993 Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia APHI menerbitkan rancangan kriteria penilaian pengelolaan hutan Indonesia namun standar ini kurang memperoleh sambutan sehingga akhirnya hanya digunakan secara internal Dalam pada itu antara 1993 hingga 1998 dirintis pembentukan organisasi Lembaga Ekolabel Indonesia LEI dan penyusunan kriteria dan indikator Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari PHAPL yang kemudian diterapkan secara voluntari sukarela bagi pengelolaan hutan di Indonesia 6 Program suntingSaat ini terdapat lebih dari 50 program sertifikasi di seluruh dunia 7 yang mencakup berbagai jenis hutan dengan masa berlaku yang berbeda beda Dua program sertifikasi hutan internasional terbesar yaitu Forest Stewardship Council FSC dan Programme for the Endorsement of Forest Certification PEFC PEFC adalah yang terbesar dilihat dari wilayah hutan yang disertifikasi olehnya yang mencakup dua per tiga dari seluruh hutan yang tersertifikasi Sedangkan FSC adalah yang tercepat berkembang 8 Di Indonesia sistem sertifikasi kayu yang bersifat mandatori wajib dilakukan oleh Departemen Kehutanan dalam program Sistem Verifikasi Legalitas Kayu SVLK yang pelaksanaannya berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No P 33 Menhut II 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P 40 Menhut II 2010 Sistem ini telah diinformasikan ke 144 negara di dunia agar dipastikan bahwa negara tersebut hanya menerima kayu dari Indonesia yang telah disertifikasi dan tidak menerima kayu ilegal 9 Indonesia adalah negara pertama di dunia yang melakukan sertifikasi kayu 10 sedangkan negara lain selama ini menyerahkan program sertifikasi produk kayunya kepada lembaga non pemerintah Akan tetapi berlainan dengan sertifikat pengelolaan hutan lestari sertifikat VLK hanya menyatakan bahwa produk kayu yang tersertifikasi tersebut memiliki asal usul yang sah secara legal Lihat pula suntingAudit lingkungan Perlindungan hutan Bangunan hijau Pembalakan liar Programme for the Endorsement of Forest Certification Manajemen hutan berkelanjutan Manajemen berkelanjutan Manajemen kayuReferensi sunting Metafore Forest Certification Resource Center Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 04 05 Diakses tanggal 2013 08 29 National Association of State Foresters Policy Statement 2008 PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 04 08 Diakses tanggal 2013 08 29 a b Nussbaum R amp M Simula 2006 Buku pegangan sertifikasi hutan terjemahan p 4 10 Bogor INRR amp Persaki Tim Penulis LEI 2004 Memoar satu dekade pergulatan sertifikasi di Indonesia 12 Bogor Pustaka LEI Diamond Jared 2005 Collapse How Societies Choose to Fail Or Succeed London Penguin hlm 479 ISBN 0 14 303655 6 Tim Penulis LEI 2004 op cit 15 30 Third Party Forest Certification in British Columbia PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2020 04 07 Diakses tanggal 2013 08 29 UNECE FAO 2009 2010 Forest Products Annual Market Review page 115 PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2010 08 20 Diakses tanggal 2013 08 29 Sistem Informasi Legalitas Kayu About us Diarsipkan 2014 05 02 di Wayback Machine Indonesia negara pertama lakukan sertifikasi produk kayu Antara Diakses 8 September 2013Pranala luar sunting nbsp Portal Pertanian Forest Certification Resource Center Diarsipkan 2020 01 29 di Wayback Machine Forest Stewardship Council Sustainable Forestry Initiative PEFC International website Dovetail Partners Forest Certification A Status Report 2010 Diarsipkan 2013 05 31 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kayu bersertifikat amp oldid 24877570