Karl Theodor Jaspers adalah seorang filsuf eksistensialis dari Jerman. Ia lahir pada tahun 1883 dan meninggal pada tahun 1969. Semula Jaspers bekerja sebagai psikiater, tetapi pada tahun 1921, ia bekerja sebagai dosen filsafat di Heidelberg. Jaspers hidup pada masa Nazi berkuasa dan mengalami kesulitan-kesulitan karena istrinya berdarah Yahudi. Pada tanggal 14 April 1945, Jaspers dan istrinya diputuskan akan dibawa ke kamp konsentrasi. Namun ternyata Amerika Serikat menduduki Heidelberg dan mengalahkan Jerman pada Perang Dunia II. Sesudah perang, Jaspers menjadi penulis soal-soal politik, dan berpindah ke Swiss.
Karl Jaspers | |
---|---|
Lahir | Oldenburg, Germany | 23 Februari 1883
Meninggal | 26 Februari 1969 Basel, Switzerland | (umur 86)
Era | Filsuf abad ke-20 |
Kawasan | Filosofi Barat |
Aliran | Existentialism, Neo-Kantianism |
Minat utama | Psychiatry, Theology, Philosophy of History |
Gagasan penting | Axial Age, coined the term Existenzphilosophie, Dasein and Existenz |
Memengaruhi |
Pemikiran filsafat Jaspers berakar kuat pada Kierkegaard, tetapi banyak juga dipengaruhi oleh para filsuf lain, seperti Plotinos, Spinoza, Kant, Schelling, dan Nietzsche. Jika dibandingkan dengan para filsuf eksistensialisme lain, Jaspers adalah filsuf yang pemikirannya memperlihatkan suatu sistem yang rapi. Karya Jaspers yang paling penting untuk mengetahui pemikirannya adalah "Filosofi" yang ditulis pada tahun 1932. Pemikiran Jaspers yang paling dikenal adalah tentang "chiffer-chiffer" dan "situasi batas". Ada empat "situasi batas" yang menantang manusia untuk mewujudkan dirinya dengan lebih penuh:
- 1. Kematian.
- 2. Penderitaan.
- 3. Perjuangan.
- 4. Kesalahan.
"Situasi batas" ini bersifat mendua, sebab eksistensi seseorang dapat berkembang maju atau malah mundur ketika berhadapan dengan "situasi batas" tersebut. Hal itu tergantung dari pilihan yang diambil oleh orang tersebut.
Referensi Sunting
- ^ Simon Petrus L. Tjahjadi. 2007. Tuhan Para Filsuf dan Ilmuwan: Dari Descartes sampai Whitehead. Yogyakarta: Kanisius. Hal.119-129.
- ^ Harun Hadiwijono. 1983. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 164-165.