www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel atau bagian dari artikel ini menggunakan gaya bahasa naratif yang tidak sesuai dengan Wikipedia sehingga menurunkan kualitas artikel ini Bantulah Wikipedia memperbaikinya Setelah dirapikan tolong hapus pesan ini Artikel ini menggunakan kata kata yang berlebihan dan hiperbolis tanpa memberikan informasi yang jelas Silakan buang istilah istilah yang hiperbolis tersebut Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Sumber referensi dari artikel ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak benar Mohon periksa kembangkan artikel ini dan tambahkan sumber yang benar pada bagian yang diperlukan Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Muhammad Hasyim Asy ari berita surat kabar buku cendekiawan JSTORK H Muhammad Hasyim Asy ari 14 Februari 1871 25 Juli 1947 adalah seorang ulama pahlawan nasional serta merupakan pendiri sekaligus Rais Akbar pimpinan tertinggi pertama organisasi massa Islam Nahdlatul Ulama Kyai HajiMuhammad Hasyim Asy ariم ح م د ه اش م ا ش ع ر ي GelarHadratussyeikhInformasi pribadiLahir14 Februari 1871Tambakrejo Jombang Keresidenan Surabaya Hindia BelandaMeninggal25 Juli 1947Jombang Jawa Timur IndonesiaAgamaIslamKebangsaanIndonesiaPasanganNyai NafiqohNyai MasrurohAnakHannah Khoiriyah Aisyah Azzah Abdul Wahid Abdul Hakim Abdul Kholiq Abdul Karim Ubaidillah Mashurroh Muhammad YusufAbdul Qodir Fatimah Chotijah Muhammad Ya kubOrang tuaKyai Asy ari ayah Nyai Halimah ibu DenominasiSunniDikenal sebagaiPendiri Nahdlatul Ulama dan Pahlawan NasionalPemimpin MuslimPenerusK H A Wahab HasbullahIa memiliki julukan Hadratussyaikh yang berarti mahaguru dan telah hafal Kutub al Sittah 6 kitab hadits serta memiliki gelar Syaikhu al Masyayikh yang berarti Gurunya Para Guru 1 Ia adalah putra dari pasangan K H Asy ari dengan Ny H Halimah dilahirkan di Desa Tambakrejo Jombang Jawa Timur dan memiliki salah satu anak bernama K H A Wahid Hasyim yang juga merupakan pahlawan nasional perumus Piagam Jakarta serta cucunya yakni K H Abdurrahman Wahid merupakan Presiden RI ke 4 Daftar isi 1 Mendirikan NU 2 Pemikiran 3 Resolusi Jihad 4 Nasab 5 Karya 6 Wafat 7 Dalam budaya populer 8 Referensi 9 Pranala luarMendirikan NU suntingTerbentuknya Nahdlatul Ulama atau NU sebagai wadah Ahlussunnah wal Jama ah atau Aswaja bukan semata mata karena K H Hasyim Asy ari dan ulama ulama lainnya ingin melakukan inovasi namun memang kondisi pada waktu itu sudah sampai pada kondisi genting dan wajib mendirikan sebuah wadah Di mana saat itu di Timur Tengah telah terjadi momentum besar yang dapat mengancam kelestarian Ahlussunnah wal Jama ah terkait penghapusan sistem khalifah oleh Republik Turki Modern dan ditambah berkuasanya Manhaj Salaf di Arab Saudi yang sama sekali menutup pintu untuk berkembangnya paham Sufi di tanah Arab saat itu Menjelang berdirinya NU beberapa ulama masyhur berkumpul di Masjidil Haram dan sangat mendesak berdirinya organisasi untuk menjaga kelestarian Ahlussunnah wal Jama ah 2 Setelah melakukan istikharah para ulama di Arab Saudi mengirimkan sebuah pesan kepada K H Hasyim Asy ari untuk sowan kepada dua ulama besar di Indonesia saat itu apabila dua ulama besar ini merestui maka akan sesegera mungkin dilakukan tindak lanjut dua orang itu adalah Habib Hasyim Pekalongan dan Syaikhona Kholil Bangkalan Maka K H Hasyim Asy ari dengan didampingi Kiai Yasin Kiai Sanusi Kiai Irfan dan K H R Asnawi datang sowan ke kediamannya Habib Hasyim di Pekalongan 2 Selanjutnya dilanjutkan dengan sowan ke Syaikhona Kholil Bangkalan maka K H Hasyim dan ulama lainnya mendapatkan wasiat dari Syaikhona Kholil untuk segera melaksanakan niatnya itu sekaligus beliau merestuinya 3 Kemudian pada tahun 1924 Syaikhona Kholil mengutus Kiai As ad yang saat itu berumur 27 tahun untuk mengantarkan sebuah tongkat ke Kiai Hasyim Asy ari Tebuireng Jombang dan menghafalkan Surat Thaha ayat 17 23 untuk dibacakan di hadapan Kiai Hasyim Berangkatlah Kiai As ad dengan mengayuh sepeda Kiai As ad telah dibekali uang oleh Syaikhona Kholil untuk di perjalanan namun ia justru berpuasa selama di perjalanan Kemudian setibanya di Tebuireng Kiai As ad menghadap Kiai Hasyim Asy ari dan menyerahkan tongkat itu Kiai Hasyim bertanya Apakah ada pesan dari Syaikhona Lalu Kiai As ad membaca Surat Thaha ayat 17 23 yang arti terjemahannya Apakah yang ada di tangan kananmu wahai Musa Dia Musa berkata Ini adalah tongkatku aku bertumpu padanya dan aku merontokkan daun daun dengannya untuk kambingku dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain Allah berfirman Lemparkanlah ia wahai Musa Lalu ia melemparkan tongkat itu maka tiba tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat Dia Allah berfirman Peganglah ia dan jangan takut Kami Allah akan mengembalikannya kepada keadaannya semula Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu niscaya ia keluar menjadi putih bercahaya tanpa cacat sebagai mukjizat yang lain untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda tanda kekuasaan Kami yang sangat besar 4 Berselang beberapa hari Syaikhona Kholil kembali mengutus Kiai As ad untuk mengantarkan sebuah tasbih kepada Kiai Hasyim Ketika Syaikhona Kholil menyerahkan tasbihnya Kiai As ad enggan untuk menerima dengan tangannya ia memohon kepada Syaikhona untuk mengalungkan tasbih itu ke lehernya Syaikhona Kholil berpesan agar Kiai As ad membaca Yaa Jabbar Yaa Qahhar hingga sampai Tebuireng dan membacanya di hadapan Kiai Hasyim Selama di perjalanan Kiai As ad sama sekali tidak berani menyentuh tasbih itu hingga sesampainya di Tebuireng Kiai As ad segera menghadap Kiai Hasyim dan memohon Kiai Hasyim untuk mengambil tasbih itu dari lehernya seraya ia membaca Yaa Jabbar Ya Qahhar K H Hasyim Asy ari 5 telah menangkap dua isyarat kuat tersebut yang mengartikan bahwasannya Syakhona Kholil telah memantapkan hati beliau dan merestui didirikannya Jam iyah Nahdlatul Ulama Setahun kemudian pada tanggal 31 Januari 1926 M 16 Rajab 1344 H di Surabaya berkumpul para ulama se Jawa Madura Mereka bermusyawarah dan sepakat mendirikan organisasi Islam Nahdlatul Ulama Gaya atau nada penulisan bagian ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia Bantulah memperbaikinya berdasarkan panduan penulisan artikel Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Pemikiran suntingPemikiran dari K H Hasyim Asy ari tentang Ahlussunnah wal Jama ah adalah ulama dalam bidang tafsir Al Qur an Sunnah Nabi Muhammad dan Fiqih yang tunduk pada tradisi Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin Selanjutnya beliau menyatakan bahwa sampai sekarang ulama tersebut termasuk mereka yang mengikuti Mazhab Imam Abu Hanifah Imam Maliki Imam Syafi i dan Imam Hambali Pemikiran inilah yang diterapkan oleh Jam iyah Nahdlatul Ulama yang menyatakan sebagai pengikut penjaga pelestari dan penyebar paham Ahlussunnah wal Jama ahAhlussunnah wal Jama ah dalam pandangan K H Hasyim Asy ari tidak memiliki makna tunggal tergantung perspektif yang digunakan Paling tidak terdapat dua perspektif yang digunakan untuk mendefinisikan Ahlussunnah wal Jama ah yaitu teologi dan fiqih Namun jika ditelusuri lebih lanjut melalui karya karya K H Hasyim Asy ari maka sebenarnya dapat diambil sebuah kesimpulan yaitu bahwa Ahlussunnah wal Jama ah pada dasarnya lebih kepada pola keberagaman bermadzhab kepada generasi muslim masa lalu yang cukup otoritatif secara religius 6 Resolusi Jihad suntingResolusi Jihad adalah suatu hasil dari perenungan dan penghayatan nilai nilai Islam kebangsaan Tak lama setelah merdeka Indonesia kembali mendapat teror Belanda yang ingin kembali masuk menguasa Indonesia dari tangan Jepang Presiden Soekarno mengutus Bung Tomo untuk menghadap KH Hasyim Asy ari untuk meminta nasehat dan pendapat bagaimana kiranya hukumnya umat Islam menghadapi ancaman tersebut Menanggapi hal itulah K H Hasyim Asy ari 7 mengeluarkan fatwa yang kemudian diputuskan dalam rapat para konsul NU se Jawa Madura Berikut isi teks asli fatwa tersebut Bismillahirrochmanir RochimMendengar Bahwa di tiap tiap Daerah di seloeroeh Djawa Madoera ternjata betapa besarnja hasrat Oemmat Islam dan Alim Oelama di tempatnja masing masing oentoek mempertahankan dan menegakkan AGAMA KEDAOELATAN NEGARA REPOEBLIK INDONESIA MERDEKA Menimbang a Bahwa oentoek mempertahankan dan menegakkan Negara Repoeblik Indonesia menurut hoekoem Agama Islam termasoek sebagai satoe kewadjiban bagi tiap tiap orang Islam b Bahwa di Indonesia ini warga negaranja adalah sebagian besar terdiri dari Oemmat Islam Mengingat Bahwa oleh fihak Belanda NICA dan Djepang jang datang dan berada di sini telah banjak sekali didjalankan kedjahatan dan kekedjaman jang menganggoe ketentraman oemoem Bahwa semoea jang dilakoekan oleh mereka itu dengan maksoed melanggar kedaoelatan Negara Repoeblik Indonesia dan Agama dan ingin kembali mendjadjah di sini maka beberapa tempat telah terdjadi pertempoeran jang mengorbankan beberapa banjak djiwa manoesia Bahwa pertempoeran2 itu sebagian besar telah dilakoekan oleh Oemmat Islam jang merasa wadjib menoeroet hoekoem Agamanja oentoek mempertahankan Kemerdekaan Negara dan Agamanja Bahwa di dalam menghadapai sekalian kedjadian2 itoe perloe mendapat perintah dan toentoenan jang njata dari Pemerintah Repoeblik Indonesia jang sesoeai dengan kedjadian terseboet Memoetoeskan Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Repoeblik Indonesia soepaja menentoekan soeatoe sikap dan tindakan jang njata serta sepadan terhadap oesaha2 jang akan membahajakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia teroetama terhadap fihak Belanda dan kaki tangannja Soepaja memerintahkan melandjoetkan perdjoeangan bersifat sabilillah oentoek tegaknja Negara Repoeblik Indonesia Merdeka dan Agama Islam Soerabaja 22 Oktober 1945Nasab suntingRasulullah SAW Fatimah Az Zahra Husain bin Ali Ali Zainal Abidin Muhammad al Baqir Ja far ash Shadiq Musa Al Kadzim Ali Ar Ridho Muhammad Al Jawad At Taqi Ali An Naqi Al Hadi Ja far Az Zaki Ali Al Asyqori Abdullah Ahmad Mahmud Muhammad Ja far Ali Husein Jalaluddin Al Bukhori Ahmad Al Kabir Jalaluddin Husein Mahmud Nasiruddin Mahmudinil Kubro Jamaluddin Akbar Muhammad Kebungsuan Syamsu Tabriz Ishaq Pangeran Pethak Abdul Fatah Adipati Pengging Sepuh Abdul Azis Ki Ageng Kebo Kenongo Abdurrahman Sultan Hadiwijaya Joko Tingkir Abdullah Pangeran Benowo I Abdul Halim Pangeran Benowo II Pangeran Keputran Sumohadiningrat Abdurrahman Sambu Lasem Abdul Halim Dzumali Mbah Tuyuhan Abdul Wahid Salatiga Muhammad Abu Syarwani Kiai Asy ari Ponpes Keras Jombang Hadrotussyaikh Muhammad Hasyim Asy ariKarya suntingRisalah Ahlussunnah wal Jama ah Fi Hadistil Mauta wa Asyrathissa ah wa Bayani Mafhumissunnah wal Bid ah Paradigma Ahlussunah wal Jama ah Pembahasan tentang Orang orang Mati Tanda tanda Zaman Penjelasan Sunnah dan Bid ah Karya K H Hasyim Asy ari yang satu ini banyak membahas tentang bagaimana sebenarnya penegasan antara sunnah dan bid ah Secara tidak langsung kitab tersebut banyak membahas persoalan persoalan yang akan muncul di kemudian hari terutama saat ini Muqaddimah Al Qanun Al Asasi li Jam iyyah Nahdlatul Ulama Anggaran Dasar Organisasi Nahdlatul Ulama Kitab ini berisikan pemikiran K H Hasyim Asy ari yang berkaitan dengan NU Dalam kitab tersebut K H Hasyim Asy ari mengutip beberapa ayat dan hadits yang menjadi landasannya dalam mendirikan NU Risalah fi Ta kidul Akhdzi bi Mazhabil A immatul Arba ah Risalah untuk memperkuat pegangan atas madzhab empat Dalam kitab ini K H Hasyim Asy ari tidak sekedar menjelaskan pemikiran empat imam madzhab Imam Syafi i Imam Malik Imam Abu Hanifah Imam Ahmad bin Hanbal Namun beliau juga memaparkan alasan alasan kenapa pemikiran di antara keempat imam itu patut kita jadikan rujukan Arba ina Haditsan Tata allaqu bi Mabadi Jam iyyah Nahdlatul Ulama Sebagaimana judulnya kitab ini berisi empat puluh hadits pilihan yang sangat tepat dijadikan pedoman oleh warga NU Hadits yang dipilih oleh K H Hasyim Asy ari terutama berkaitan dengan hadits hadits yang mejelaskan pentingnya memegang prinsip dalam kehidupan yang penuh dengan rintangan dan hambatan ini Adabul alim wal Muta alim fi ma Yahtaju Ilaihil Muta allim fi Maqamati Ta limihi Etika Pengajar dan Pelajar dalam Hal hal yang Perlu Diperhatikan oleh Pelajar Selama Belajar Pada dasarnya kitab ini merupakan ringkasan dari kitab Adab al Mu allim karya Syekh Muhamad bin Sahnun Ta limul Muta allim fi Thariqah at Ta allum karya Syekh Burhanuddin az Zarnuji dan Tadzkiratus Syaml wal Mutakalli fi Adabil Alim wal Muta allim karya Syekh Ibnu Jama ah Meskipun merupakan bentuk ringkasan dari kitab kitab tersebut tetapi dalam kitab tersebut kita dapat mengetahui betapa besar perhatian K H Hasyim Asy ari terhadap dunia pendidikan Wafat suntingKiai Hasyim wafat pada tanggal 25 Juli 1947 M atau 7 Ramadan 1366 H saat itu di Kiai Hasyim menerima kedatangan utusan Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Bung Tomo yang hendak mengabarkan keadaan negara setelah terjadinya Agresi Militer I pada 21 Juli 1947 Kiai Hasyim kaget sebab mendengar cerita dari utusan tersebut bahwa Singosari telah direbut oleh Jenderal Spoor Mendengar kabar itu Kiai Hasyim sangat kaget hingga beliau jatuh pingsan sempat didatangkan dokter namun nyawanya tak bisa diselamatkan lagi ia dimakamkan di komplek Pondok Pesantren Tebuireng Diwek Jombang 8 Dalam budaya populer suntingDalam film Sang Kiai 2013 Hasyim Asy ari diperankan oleh Ikranagara Referensi sunting KH Hasyim Asy ari Kisah Wafat dan Perjuangannya di Bulan Ramadhan nu or id Diakses tanggal 2022 01 16 a b NU Online nu or id Diakses tanggal 2021 12 03 Home Tebuireng Online dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 12 03 Surat Thaha 17 23 Kementerian Agama RI Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 05 21 Diakses tanggal 14 01 2022 Periksa nilai tanggal di access date bantuan Abdurrahman Syarif 2021 07 04 Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy ari Sang Mujaddid Tebuireng Initiatives Diakses tanggal 2023 01 21 Teladan Ukhuwah Islamiyah dan Keilmuan KH Hasyim Asy ari nu or id Diakses tanggal 2022 01 16 Abdurrahman Syarif 2021 06 27 Tafsir Pemikiran Kebangsaan dan Keislaman KH M Hasyim Asy ari Tebuireng Initiatives Diakses tanggal 2023 01 21 Detik detik Hadratussyekh KH Hasyim Asy ari Wafat pada Tanggal 7 Ramadhan nu or id Diakses tanggal 2022 01 16 Pranala luar sunting Indonesia Tokohindonesia com Diarsipkan 2016 03 26 di Wayback Machine Indonesia pahlawancenter com Diarsipkan 2016 05 29 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Muhammad Hasyim Asy 27ari amp oldid 25565653