Sifat ekstraversi (juga dieja ekstroversi) dan introversi adalah dimensi sentral pada beberapa teori kepribadian manusia. Istilah introversi dan ekstraversi dicetuskan oleh Carl Jung, walaupun pemahaman umum dan penggunaan sekarang dalam psikologi bervariasi. Secara umum, orang ekstrover berperilaku ramah, sering berbicara, dan bersemangat, sementara orang introver berperilaku reflektif dan pendiam. Jung mendefinisikan introversi sebagai "jenis perilaku yang dicirikan oleh orientasi ke kehidupan melalui konten psikis subjektif", dan ekstraversi sebagai "jenis perilaku yang dicirikan oleh konsentrasi ketertarikan kepada objek eksternal".
Ekstraversi dan introversi biasanya dipandang sebagai sebuah kontinum (spektrum). Jung memberikan perspektif yang berbeda dan mengusulkan bahwa seluruh manusia memiliki sisi ekstrover dan introver, dimana salah satu sisi lebih dominan daripada sisi lainnya. Hampir semua model komprehensif kepribadian memasukkan konsep tersebut dalam berbagai bentuk. Contohnya antara lain model Big Five, psikologi analitis Jung, model 3-faktor Hans Eysenck, 16 faktor kepribadian Raymond Cattell, tes MMPI, dan Myers–Briggs Type Indicator.
Di antara kecenderungan ekstrem introversi dan ekstraversi, terdapat ambiversi yang merupakan kepribadian penengah antara ekstrover dan introver. Ketiga kepribadian tersebut memiliki pandangan berbeda dalam hal pengambilan keputusan, interaksi sosial, respon terhadap masalah, komunikasi verbal dan non verbal, serta berbagai respon sosial lainnya.
Sejarah Sunting
Pada September 1909, psikiater Swiss Carl Jung menggunakan istilah introverted dalam ceramah di Universitas Clark. Transkrip ceramah tersebut kemudian dipublikasikan bersama 2 orang lain dalam jurnal tahun 1910; itu merupakan pertama kali yang pertama kali istilah tersebut digunakan dalam kertas. Dalam ceramahnya dia menyebutkan bahwa cinta yang "introver", "diarahkan ke dalam subjek dan di situlah memicu peningkatan aktivitas imajinatif".
Buku tahun 1921 dia, Psychologische Typen, dipublikasikan sebagai Personality Types (Jenis Kepribadian) dalam bahasa Inggris pada 1923. Itu menggambarkan introversi dalam detail untuk yang pertama kalinya. Dalam kertas dia nantinya, Psychologische Typologie, dia memberikan definisi introversi yang lebih ringkas, dan menulis:
Dia menjauhi kejadian eksternal, tidak mengikutinya, memiliki ketidaksukaan yang jelas terhadap masyarakat segera setelah dia bertemu terlalu banyak orang. Dalam perkumpulan besar dia merasa kesepian dan tersesat. Semakin ramai, semakin besar perlawanan dia. Dia sama sekali tidak "bersamanya", dan tidak menyukai perkumpulan antusias. Dia bukan pencampur bagus. Apa yang dia lakukan, dia lakukan dengan caranya sendiri, dan menghalangi diri terhadap pengaruh dari luar. Dia cenderung tampak aneh, sering tampak terhambat, dan sering terjadi bahwa, oleh suatu kekasaran tertentu atau kesulitan untuk mendekati dia, atau semacam malapropisme, tanpa disadari dia membuat orang tersinggung...
Bagi dia komunikasi diri sendiri adalah suatu kesenangan. Dunia dirinya sendiri adalah tempat yang aman, kebun yang bertembok dan dirawat dengan hati-hati, yang ditutupi dari publik dan disembunyikan dari mata-mata. Tempat dia adalah yang terbaik. Dia merasa betah di dunia dia, dimana perubahan-perubahan hanya dilakukan oleh dia. Karya terbaik dia dibuat dengan sumber daya dia sendiri, dari inisiatif dia sendiri, dan dengan caranya sendiri...
Kerumunan, pandangan mayoritas, opini publik, antusiasme populer tidak pernah meyakinkan dia mengenai apapun, tetapi hanya akan membuat dia merayap ke dalam cangkangnya.
Hubungan dia dengan orang lain menjadi hangat hanya jika keamanannya dijamin, dan ketika dia dapat mengesampingkan ketidakpercayaan defensifnya. Terlalu sering dia tidak bisa, dan akibatnya jumlah teman dan kenalan dia sangat terbatas.
Jenis Sunting
William McDougall mendiskusikan konsepsi Jung, dan meraih kesimpulan ini: "Introver adalah mereka yang pemikiran reflektifnya menahan dan menunda aksi dan ekspresi: ekstrover adalah mereka yang energinya yang dibebaskan pada pengadukan kecenderungan apa pun mengalir keluar dengan bebas dalam tindakan dan ekspresi keluar".
Ekstraversi Sunting
Ekstraversi adalah keadaan memperoleh gratifikasi/gairah dari luar. Ekstrover cenderung menikmati interaksi manusia dan antusias, banyak bicara, asertif, dan suka berteman. Ekstrover bersemangat dan suka berada sekitar orang lain. Mereka menikmati aktivitas yang melibatkan perkumpulan sosial yang besar, seperti pesta, kegiatan komunitas, demonstrasi publik, dan kelompok bisnis atau politik. Mereka juga cenderung bekerja dengan baik sebagai kelompok. Seorang ekstrover akan menikmati waktu bersama orang lain dan tidak menikmati waktu sendirian. Saat sendirian, mereka cenderung lebih rawan terhadap kebosanan.
Introversi Sunting
Introversi adalah keadaan memperoleh gratifikasi/gairah dari diri sendiri. Introver biasanya dipandang sebagai orang pendiam atau reflektif. Sebagian psikolog populer mencirikan introver sebagai orang dimana energinya bertambah melalui renungan dan berkurang selama interaksi. Ini serupa dengan pandangan Jung, walaupun dia fokus pada energi mental, bukan energi fisik. Sedikit konsep modern membuat pembeda ini. Introver menikmati aktivitas sendirian seperti membaca, menulis, atau meditasi. Introver menikmati waktu sendirian dan tidak menikmati waktu bersama orang lain. Introver mudah kewalahan oleh stimulasi berlebihan dari perkumpulan dan pelibatan sosial, bahkan introversi kadang didefinisikan dalam hal preferensi untuk lingkungan eksternal yang diam dan tanpa stimulasi. Mereka lebih suka berkonsentrasi pada satu aktivitas pada satu waktu dan mengamati situasi sebelum berpartisipasi, yang terutama terlihat pada anak-anak dan remaja. Mereka lebih berpikir analitis sebelum berbicara.
Menganggap introversi sebagai sifat pemalu adalah kesalahan umum. Introversi merupakan pilihan, sementara sifat pemalu berasal dari kecemasan. Introver lebih menginginkan aktivitas sendirian daripada aktivitas sosial, namun tidak selalu takut terhadap pertemuan sosial seperti orang pemalu. Susan Cain, pengarang buku Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking, berargumen bahwa budaya Barat modern salah menilai kemampuan orang introver, dan karena itu mengurangi talenta, energi, dan kebahagiaan. Cain mendeskripsikan bagaimana masyarakat meremehkan introver, dan bahwa, dengan orang diajarkan sejak kecil bahwa bergaul berarti bahagia, introversi sekarang dianggap "berada di antara kekecewaan dan patologi". Sebaliknya, Cain mengatakan bahwa introversi bukan sifat "kelas kedua", tetapi introver dan extrover bersama memperkaya masyarakat; contohnya termasuk orang introver J. K. Rowling, Isaac Newton, Albert Einstein, Mahatma Gandhi, Dr. Seuss, W. B. Yeats, Steven Spielberg, dan Larry Page.
Ambiversi Sunting
Sebagian besar teori sifat kontemporer mengukur level ekstraversi-introversi sebagai bagian dari sebuah dimensi berkelanjutan kepribadian, dengan beberapa skor dekat salah satu ujung, dan yang lain dekat titik tengah. Orang ambiver berada di tengah spektrum.
Prevalensi relatif Sunting
Cain melaporkan bahwa studi menunjukkan bahwa 33–50% penduduk Amerika Serikat merupakan introver. Kelompok tertentu memiliki prevalensi introver yang lebih tinggi; studi 6.000 subjek berbasis MBTI yang menunjukkan bahwa 60% pengacara dan 90% pengacara kekayaan intelektual merupakan introver.
Pengukuran Sunting
Tingkat ekstraversi dan introversi paling umum ditentukan melalui pengukuran sendiri, walaupun laporan rekan dan observasi pihak ketiga juga dapat digunakan. Pengukuran sendiri bersifat leksikal atau berbasis pernyataan. Jenis pengukur ditentukan oleh asesmen sifat-sifat psikometri, dan keterbatasan waktu dan ruang studi yang sedang dilakukan.
Pengukuran sendiri leksikal Sunting
Pengukuran leksikal menggunakan kata-kata sifat yang menggambarkan sifat ekstrover dan introver, seperti ramah, sering berbicara dan pendiam. Kata-kata yang mewakili introversi dikode balik untuk membuat pengukuran gabungan dari ekstraversi-introversi dalam sebuah kontinum. Goldberg (1992) mengembangkan pengukur 20-kata sebagai bagian dari penanda 100-kata Big Five dia. Saucier (1994) mengembangkan pengukur 8-kata yang lebih singkat sebagai bagian dari penanda mini 40-kata dia. Namun, sifat psikometri penanda mini aslinya ternyata tidak optimal dengan sampel di luar Amerika Utara. Oleh karena itu, sebuah pengukuran yang direvisi secara sistematis, bernama International English Mini-Markers (Pengukuran Mini Inggris Internasional), dikembangkan untuk memperbagus sifat psikometri. Pengukuran ini memiliki reliabilitas konsistensi internal dan validitas yang tinggi dalam hal mengukur ekstraversi-introversi dan dimensi kepribadian 5-faktor lain, dengan atau tanpa penduduk Amerika Utara. Reliabilitas konsistensi internal pengukur ekstraversi untuk penutur asli bahasa inggris dilaporkan sebagai alpha Cronbach (α) 0,92, sementara untuk penutur tidak asli bahasa inggris adalah α 0,85.
Pengukuran sendiri pernyataan Sunting
Pengukuran pernyataan cenderung mengandung lebih banyak kata, dan karena itu memakan lebih banyak ruang instrumen penelitian daripada pengukuran leksikal. Responden ditanya seberapa banyak mereka, misalnya, "Berbincang dengan banyak orang pada pesta atau Sering merasa tidak nyaman sekitar orang lain". Walaupun beberapa pengukuran berbasis pernyataan ekstraversi-introversi memiliki sifat psikometri yang serupa dengan pengukuran leksikal untuk penduduk Amerika Utara, pengembangannya yang umumnya rendah membuatnya kurang cocok digunakan untuk penduduk lain. Misalnya, pernyataan yang menanyakan keseringan berbicara pada pesta sulit dijawab oleh orang yang tidak mengikuti pesta, seperti anggapan orang Amerika. Selain itu, pernyataan yang kadang berbahasa Inggris Amerika Utara sehari-hari membuatnya kurang cocok digunakan di luar Amerika. Misalnya, pernyataan seperti "Keep in the background" (Tetap berada di latar belakang (tidak menarik perhatian)) dan "Know how to captivate people" (Tahu cara memikat hati orang) kadang-kadang sulit dimengerti penutur tidak asli bahasa Inggris, kecuali dalam arti harfiah.
Teori Eysenck Sunting
Hans Eysenck mendeskripsikan ekstraversi-introversi sebagai seberapa banyak seseorang bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Perbedaan perilaku tersebut diduga akibat perbedaan mendasar psikologi otak. Eysenck mengaitkan penghambatan dan perangsangan korteks dengan sistem aktivasi retikuler naik (ARAS), yaitu jalur yang berada di batang otak. Orang ekstrover mencari keseruan dan mengikuti aktivitas sosial untuk menaikkan kegairahannya yang rendah secara alami, sementara orang introver cenderung menghindari situasi sosial agar tidak terlalu banyak menaikkan kegairahannya yang tinggi secara alami. Eysenck memasukkan ekstraversi sebagai salah satu dari 3 sifat utama dalam model kepribadian P-E-N dia, yang juga termasuk psikotisisme dan neurotisisme.
Eysenck awalnya mengusulkan bahwa ekstraversi adalah kombinasi 2 kecenderungan utama, impulsivitas dan sosiabilitas. Dia nantinya menambah beberapa sifat yang lebih spesifik, yaitu keaktifan, tingkat aktivitas, dan kesemangatan. Sifat tersebut selanjutnya terkait dengan respons kebiasaan yang lebih spesifik lagi dalam hierarki kepribadian dia, seperti berpesta pada akhir pekan.
Eysenck membandingkan sifat ini dengan teori 4 temperamen dari kedokteran masa kuno; temperamen choleric dan sanguine sama dengan ekstraversi, dan temperamen melancholic dan phlegmatic sama dengan introversi.
Faktor biologis Sunting
Kepentingan relatif alam vs lingkungan dalam penentuan tingkat ekstraversi memicu kontroversi dan menjadi fokus banyak studi. Studi kembar menemukan komponen genetik sebesar 39% hingga 58%. Dalam hal komponen lingkungan, lingkungan keluarga terlihat sangat kurang penting dibandingkan dengan faktor lingkungan individual yang tidak dibagikan antara kembar.
Eysenck mengusulkan bahwa ekstraversi disebabkan oleh variabilitas rangsangan kortikal (kecepatan dan intensitas aktivitas otak. Dia menghipotesiskan bahwa introver dicirikan oleh tingkat aktivitas yang lebih tinggi daripada ekstrover, dan karena itu dalam jangka panjang korteksnya lebih terangsang daripada ekstrover. Bahwa ekstrover membutuhkan lebih banyak stimulasi eksternal daripada introver telah diinterpretasikan sebagai bukti untuk hipotesis ini. Bukti lain hipotesis "rangsangan" adalah introver mengeluarkan lebih banyak lendir daripada ekstrover sebagai respons terhadap setetes jus lemon. Ini dikarenakan peningkatan aktivitas pada ARAS, yang merespon ke rangsangan seperti makanan atau kontak sosial.
Ekstraversi telah dikaitkan dengan sensitivitas sistem dopamin mesolimbik yang lebih tinggi terhadap rangsangan yang berpotensi berhadiah. Ini sebagian menjelaskan tingkat pengaruh positif yang tinggi pada ekstrover, karena mereka lebih merasakan keseruan hadiah potensial. Salah satu akibat dari ini adalah ekstrover dapat lebih mudah mempelajari kemungkinan-kemungkinan untuk penguatan positif, karena hadiahnya sendiri lebih dirasakan.
Salah satu studi menemukan bahwa orang introver memiliki lebih banyak aliran darah pada lobus frontal otak dan talamus anterior atau depan mereka , yang berupa area yang berurusan dengan pemrosesan internal, seperti perencanaan dan pemecahan masalah. Orang ekstrover memiliki lebih banyak aliran darah pada girus cingulate anterior, lobus temporalis, dan talamus posterior, yang terlibat dalam pengalaman emosional dan indrawi. Studi ini dan yang lain menandakan bahwa introversi-ekstraversi terkait dengan perbedaan individual fungsi otak. Sebuah studi volume otak regional menemukan korelasi positif antara introversi dan volume materi abu-abu pada korteks prefrontal kanan dan persimpangan temporoparietal kanan, serta korelasi positif antara introversi dan volume materi putih. Pencitraan saraf fungsional terkait tugas menemukan bahwa ekstraversi diasosiasikan dengan peningkatan aktivitas pada girus cingulate anterior, korteks prefrontal, girus temporal tengah, dan amigdala.
Ekstraversi juga telah dikaitkan dengan faktor fisiologis seperti respirasi, melalui asosiasinya dengan surgensi.
Oleh hasil penelitian yang lain, ditunjukkan bahwa introver mempunyai aktivitas neuronal yang lebih tinggi pada daerah otak yang terasosiasi dengan belajar, kendali pergerakan, dan kendali keawasan.
Perilaku Sunting
Berbagai perbedaan karakteristik perilaku terkait dengan ekstraversi dan introversi. Menurut satu studi, ekstrover cenderung memakai pakaian dekoratif, sementara introver menyukai pakaian praktis dan nyaman. Ekstrover lebih menyukai musik yang lebih upbeat, konvensional, dan bersemangat daripada introver. Kepribadian juga mempengaruhi penataan area kerja orang-orang. Umumnya, ekstrover lebih banyak mendekorasi kantor mereka, membiarkan pintu terbuka, menaruh kursi tambahan dekat mereka, dan lebih sering menaruh permen-permen di meja mereka. Ini usaha mengajak rekan kerja dan interaksi. Sebaliknya, introver jarang berdekorasi dan cenderung menata ruang kerjanya untuk menghindari interaksi sosial.
Meskipun ada perbedaan tersebut, sebuah meta-analisis 15 studi sampel pengalaman mengusulkan bahwa ada banyak tumpah tindih perilaku ekstrover dan introver. Dalam studi-studi tersebut, peserta menggunakan perangkat mobile untuk melaporkan sejauh mana tingkat ekstrover mereka (misalnya berani, sering berbicara, asertif, ramah) pada waktu-waktu tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Fleeson dan Gallagher (2009) menemukan bahwa ekstrover sering berperilaku seperti introver, dan introver sering berperilaku seperti ekstrover. Dari itu, ditentukan bahwa ada lebih banyak variabilitas dalam-orang daripada antar-orang mengenai perilaku seperti ekstrover. Sifat utama yang membedakan orang ekstrover dan introver adalah orang ekstrover cenderung sekitar 5–10% lebih sering berperilaku agak seperti ekstrover daripada orang introver. Dari perspektif ini, ekstrover dan introver tidak "berbeda secara fundamental". Namun, "ekstrover" hanyalah seseorang yang lebih sering berperilaku ekstrover; itu mengusulkan bahwa ekstraversi lebih mengenai apa yang seseorang "lakukan" daripada apa yang seseorang "miliki".
Selain itu, sebuah studi oleh Lippa (1978) menentukan sejauh mana individu mempresentasikan dirinya sendiri dengan cara yang berbeda. Ini dinamakan perilaku ekspresif, dan itu bergantung pada motivasi individu dan kemampuan mengontrol perilaku tersebut. Lippa (1978) memeriksa 68 siswa yang diminta untuk bermain peran melalui berpura-pura mengajar matematika. Level ekstraversi dan introversi siswa diukur berdasarkan perilaku eksternal/ekspresif mereka seperti jarak langkah, keluasan grafis, persentase waktu mereka berbicara, lamanya mereka membuat kontak mata dan waktu total setiap sesi. Studi ini menemukan bahwa introver sejati dikira dan dinilai mempunyai lebih banyak perilaku ekspresif seperti ekstrover karena mereka lebih banyak memantau diri sendiri. Ini berarti introver lebih banyak berupaya secara sadar untuk menampilkan versi lebih seperti ekstrover dan diinginkan secara sosial dari diri sendiri. Dengan demikian, individu dapat mengatur dan mengubah perilaku mereka berdasarkan situasi lingkungan.
Manusia itu kompleks dan unik, dan karena introversi-ekstraversi bervariasi sepanjang kontinum, individu mungkin memiliki campuran kedua orientasi. Seseorang yang berperilaku introver dalam suatu situasi mungkin berperilaku ekstrover dalam situasi lain, dan orang dapat berperilaku dengan cara "kontra disposisional" dalam situasi tertentu. Contohnya, teori sifat bebas oleh Brian Little mengusulkan bahwa orang dapat mengadopsi "sifat bebas", berperilaku dengan gaya yang mungkin bukan "sifat alamiah pertama" mereka, namun melalui itu dapat memajukan projek yang penting bagi mereka secara strategis. Ini bersama menampilkan pandangan ekstraversi yang optimis. Daripada menetap dan stabil, individu bervariasi dalam perilaku ekstrover mereka sepanjang momen yang berbeda, dan dapat memilih untuk bertindak seperti ekstrover untuk memajukan projek personal yang penting atau bahkan meningkatkan kebahagiaan mereka, seperti yang disebutkan di atas.
Abstraksi dan pengambilan risiko Sunting
Oleh ilmuwan, telah disarankan bahwa perbedaan E/I terkait dengan abstraksi dan pengambilan risiko.
Pribadi ekstrover, cenderung memberikan deskripsi yang abstrak terhadap suatu benda, sementara pribadi yang introver cenderung memberikan deskripsi konkret.
Kemudian, berhubungan dengan pengambilan risiko, sifat ekstroversi terkait dengan pengambilan risiko yang lebih berani, seperti melakukan hubungan seks tanpa kontrasepsi. Lebih jauh lagi, kepribadian ekstrover juga terkait dengan merokok ketika remaja.
Salah satu penemuan penting dan konsisten mengenai E/I adalah pribadi ekstrover cenderung lebih bahagia (happy) dibandingkan dengan introver. Penjelasan yang disarankan adalah ekstrover cenderung lebih senang karena mereka lebih sensitif terhadap situasi sosial yang memuaskan, atau karena mereka terlibat lebih banyak aktivitas sosial.
Variasi regional Sunting
Beberapa orang mengklaim bahwa orang Amerika Serikat hidup dalam "masyarakat ekstrover" yang menyukai perilaku ekstrover dan menolak introversi. Ini karena budaya umum A.S. menilai kepribadian eksternal, sementara dalam budaya lain orang dihargai untuk "diri batin dan kejujuran moral mereka". Budaya lain, seperti di Jepang, Tiongkok, dan wilayah lain yang umumnya beragama Kristen Ortodoks, Buddha, dan Sufisme, menghargai introversi. Perbedaan budaya tersebut memprediksi kebahagiaan individu; orang ekstrover rata-rata lebih bahagia dalam budaya ekstrover dan sebaliknya.
Para peneliti telah menemukan bahwa orang yang hidup di pulau cenderung kurang ekstrover (lebih introver) daripada orang yang hidup di daratan dan orang yang nenek moyangnya telah mendiami pulau tersebut untuk 20 generasi cenderung kurang ekstrover daripada orang yang baru saja datang. Terlebih lagi, orang yang beremigrasi dari pulau ke daratan cenderung lebih ekstrover daripada orang yang tetap di pulau dan berimigrasi ke pulau.
Di Amerika Serikat, para peneliti menemukan bahwa masyarakat negara bagian barat tengah Dakota Utara, Dakota Selatan, Nebraska, Minnesota, Wisconsin, dan Illinois lebih tinggi tingkat ekstrovernya daripada rata-rata Amerika Serikat. Utah dan negara bagian tenggara Florida dan Georgia juga memiliki tingkat ekstrover yang tinggi. Negara bagian paling introver di Amerika Serikat adalah Maryland, New Hampshire, Alaska, Washington, Oregon dan Vermont. Masyarakat negara bagian barat laut Idaho, Montana, dan Wyoming juga relatif introver.
Lihat pula Sunting
- Perilaku manusia
- Perilaku
- Sifat (perilaku), dapat diubah
- Watak, tidak dapat diubah
- Kepribadian
- Sikap
- Temperamen
- Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking
Referensi Sunting
- "Is it extraversion or extroversion?" [Apakah itu ekstraversi atau ekstroversi?]. The Predictive Index. 2016-08-02. Diakses 2018-02-21.
- Jung, C. G. (1921) Psychologische Typen, Rascher Verlag, Zurich – penerjemah H.G. Baynes, 1923.
- ^ Castro, Joseph (2013-09-10). "The Science of What Makes an Introvert and an Extrovert" [Ilmu Apa yang Membuat Introversi dan Ekstroversi]. Gizmodo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-07-29.
- Thompson, Edmund R. (2008). "Development and Validation of an International English Big-Five Mini-Markers" [Pengembangan dan Validasi Sebuah Penanda Mini Big-Five Inggris Internasional]. Personality and Individual Differences. 45 (6): 542–8. doi:10.1016/j.paid.2008.06.013.
- Jung, Carl (1995). Memories, Dreams, Reflections [Ingatan, Mimpi, Refleksi]. London: Fontana Press. hlm. 414–5. ISBN 978-0-00-654027-4.
- Introversi, Ekstroversi, dan Ambiversi
- Jones RA (September 2011). "Storytelling scholars and the mythic child: Rhetorical aesthetics in two case studies" [Sarjana pendongeng dan anak mitos: Estetika retoris dalam 2 kasus studi]. Culture & Psychology. 17 (3): 339–358. doi:10.1177/1354067X11408135. ISSN 1354-067X.
- ^ Jung CG (1910). "The Association Method" [Metode Asosiasi]. The American Journal of Psychology. 21 (2): 219–269. doi:10.2307/1413002. hdl:11858/00-001M-0000-002B-AD55-2. ISSN 0002-9556. JSTOR 1413002.
- Jung CG (1921). C.G. Jung - Psychologische Typen.
- ^ Jung CG (1971). Psychological types [Jenis kepribadian]. Princeton, New Jersey: Princeton University Press. ISBN 978-0-691-09770-1 – via Internet Archive.
- McDougall, W. (1923/1932). The Energies of Men: a Study of the Fundamentals of Dynamic Psychology, [Energi-Energi Pria: Studi Dasar Psikologi Dinamis.] Methuen & Co. Ltd, London, hal. 184.
- ^ Merriam Webster Dictionary [Kamus Merriam Webster].
- ^ Castro, Joseph (2013-09-10). "The Science of What Makes an Introvert and an Extrovert" [Ilmu Apa yang Membuat Introversi dan Ekstroversi]. Gizmodo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-07-29.
- ^ [Ekstraversi atau Introversi]. The Myers & Briggs Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 April 2017. Diakses tanggal 6 April 2015.
- Peterson, Ashley L. (11 April 2019). [Introversi, Pemalu & Kecemasan Sosial: Apa Perbedaannya?]. Mental Health at Home. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Agustus 2022. Lihat juga: ● Brown, Alexander (13 Maret 2022). [Kecemasan Sosial? Introver? Atau Malu?]. Mind Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Agustus 2022.
- Cain, Susan, Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking [Diam: Kekuatan Orang Introver dalam Dunia Yang Tidak Bisa Berhenti Berbicara], Crown Publishing 2012: dikutip oleh Szalavitz, Maia, "'Mind Reading': Q&A with Susan Cain on the Power of Introverts" ["Membaca Pikiran": Q&A dengan Susan Cain mengenai Kekuatan Orang Introver] ( ), Time Healthland, 27 Januari 2012; dan Cook, Gareth, "The Power of Introverts: A Manifesto for Quiet Brilliance" [Kekuatan Orang Introver: Sebuah Manifesto untuk Kecerdasan yang Diam] (), Scientific American, 24 Januari 2012.
- Introversion [Introversi] Gale Encyclopedia of Childhood & Adolescence. Gale Research, 1998.
- Laney, Marti Olsen (2002), The Introvert Advantage: How to Thrive in an Extrovert World [Kekuatan Introver: Cara Berkembang dalam Dunia Ekstrover], Workman Publishing. ISBN 0-7611-2369-5.
- Szalavitz, Maia, "'Mind Reading': Q&A with Susan Cain on the Power of Introverts" ["Membaca Pikiran": Q&A dengan Susan Cain mengenai Kekuatan Orang Introver] ( 2012-03-02 di Wayback Machine.) Time Healthland, 27 Januari 2012.
- All About Shyness [Semua Tentang Sifat Pemalu] 12 September 2016 di Wayback Machine. Meredith Whitten, Psych Central, 21 Agustus 2001; Diakses 2007-08-02
- Susan Cain (26 Januari 2012). "Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking" [Diam: Kekuatan Orang Introver dalam Dunia Yang Tidak Bisa Berhenti Berbicara]. www.cbsnews.com. Diakses tanggal 2015-10-05.
- ^ "Book Review: Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking by Susan Cain" [Ulasan Buku: Diam: Kekuatan Orang Introver dalam Dunia Yang Tidak Bisa Berhenti Berbicara oleh Susan Cain]. 2012-09-12. Diakses tanggal 2015-10-05.
- Cain, Susan (24 Januari 2012). Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking [Diam: Kekuatan Orang Introver dalam Dunia Yang Tidak Bisa Berhenti Berbicara]. ISBN 9780307452207. Diakses tanggal 24 Februari 2019.
- The OCEAN of Personality [LAUT Kepribadian] July 7, 2011, di Wayback Machine. Personality Synopsis, Chapter 4: Trait Theory. AllPsych Online. Terakhir diupdate 23 Maret 2004
- Cohen, Donald; Schmidt, James P. (1979). "Ambiversion: Characteristics of Midrange Responders on the Introversion-Extraversion Continuum" [Ambiversi: Karakteristik Penjawab Tengah-Tengah dalam Kontinuum Introversi-Ekstraversi]. Journal of Personality Assessment. 43 (5): 514–6. doi:10.1207/s15327752jpa4305_14. PMID 16367029.
- Cain, Susan (2012), Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking [Diam: Kekuatan Orang Introver dalam Dunia Yang Tidak Bisa Berhenti Berbicara] pada halaman 3 (Introduction) and halaman 280 (catatan 11). • Goudreau, Jenna, "The Secret Power Of Introverts" [Kekuatan Rahasia Introver] (), Forbes, 26 Januari, 2012.
- Gordon, Leslie A. (1 Januari 2016). [Sebagian besar pengacara merupakan introver, dan itu belum tentu hal yang buruk]. ABA Journal. Diarsip di Wayback Machine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-08.
- ^ Thompson, Edmund R. (2008). "Development and Validation of an International English Big-Five Mini-Markers" [Pengembangan dan Validasi Sebuah Penanda Mini Big-Five Inggris Internasional]. Personality and Individual Differences. 45 (6): 542–8. doi:10.1016/j.paid.2008.06.013.
- ^ Goldberg, Lewis R.; Johnson, John A.; Eber, Herbert W.; Hogan, Robert; Ashton, Michael C.; Cloninger, C. Robert; Gough, Harrison G. (2006). "The international personality item pool and the future of public-domain personality measures" [Kumpulan item kepribadian internasional dan masa depan pengukuran kepribadian domain publik]. Journal of Research in Personality. 40 (1): 84–96. doi:10.1016/j.jrp.2005.08.007.
- Goldberg, Lewis R. (1992). "The development of markers for the Big-Five factor structure" [Pengembangan penanda untuk struktur faktor Big-Five]. Psychological Assessment. 4 (1): 26–42. doi:10.1037/1040-3590.4.1.26.
- Saucier, Gerard (1994). "Mini-Markers: A Brief Version of Goldberg's Unipolar Big-Five Markers" [Penanda Mini: Versi Singkat Penanda-Penanda Unipolar Big-Five oleh Goldberg]. Journal of Personality Assessment. 63 (3): 506–16. doi:10.1207/s15327752jpa6303_8. PMID 7844738.
- Piedmont, R. L.; Chae, J.-H. (1997). "Cross-Cultural Generalizability of the Five-Factor Model of Personality: Development and Validation of the NEO PI-R for Koreans" [Kemampuan Generalisasi Antar-Budaya Model 5 Faktor Kepribadian: Pengembangan dan Validasi NEO PI-R untuk Orang Korea]. Journal of Cross-Cultural Psychology. 28 (2): 131–155. doi:10.1177/0022022197282001.
- Eysenck, H. J. (1967). The biological basis of personality [Basis biologis kepribadian]. Springfield, IL: Thomas Publishing. [halaman dibutuhkan]
- Bullock, W. A.; Gilliland, K. (1993). "Eysenck's arousal theory of introversion-extraversion: A converging measures investigation" [Teori Eysenck introversi-ekstraversi: Investigasi pengukur konvergen]. Journal of Personality and Social Psychology. 64 (1): 113–123. doi:10.1037/0022-3514.64.1.113. PMID 8421248.
- Parish, Laura (November 1965). "The Eysenck Personality Inventory by H. J. Eysenck; S. G. B. Eysenck" [Inventori Kepribadian Eysenck oleh H. J. Eysenck; S. G. B. Eysenck]. British Journal of Educational Studies. 14 (1): 140. doi:10.2307/3119050. JSTOR 3119050.
- Tellegen, Auke; Lykken, David T.; Bouchard, Thomas J. Jr.; Wilcox, Kimerly J.; Segal, NL; Rich, S (1988). "Personality similarity in twins reared apart and together" [Kesamaan kepribadian pada kembar yang dibesarkan secara terpisah dan bersama]. Journal of Personality and Social Psychology. 54 (6): 1031–9. CiteSeerX 10.1.1.318.4777 . doi:10.1037/0022-3514.54.6.1031. PMID 3397862.
- ^ "Lemon juice experiment" [Eksperimen jus lemon]. BBC. Diakses tanggal 4 Juni 2016.
- ^ Castro, Joseph (2013-09-10). "The Science of What Makes an Introvert and an Extrovert" [Ilmu Apa yang Membuat Introversi dan Ekstroversi]. Gizmodo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-07-29.
- Larsen, Randy J. (2014). Personality psychology : domains of knowledge about human nature [Psikologi kepribadian : domain pengetahuan mengenai sifat manusia]. David M. Buss. New York, NY: McGraw Hill. hlm. 200. ISBN 978-0-07-803535-7. OCLC 816153864.
- Depue, RA; Collins, PF (1999). "Neurobiology of the structure of personality: Dopamine, facilitation of incentive motivation, and extraversion" [Neurobiologi struktur kepribadian: Dopamin, fasilitasi insentif motivasi, dan ekstraversi]. The Behavioral and Brain Sciences. 22 (3): 491–517; diskusi 518–69. doi:10.1017/S0140525X99002046. PMID 11301519.
- Johnson, DL; Wiebe, JS; Gold, SM; Andreasen, NC; Hichwa, RD; Watkins, GL; Boles Ponto, LL (1999). "Cerebral blood flow and personality: A positron emission tomography study" [Aliran darah serebral dan kepribadian: Studi tomografi emisi positron]. The American Journal of Psychiatry. 156 (2): 252–7. doi:10.1176/ajp.156.2.252. PMID 9989562.
- Forsman, L. J., de Manzano, Ö., Karabanov, A., Madison, G., & Ullén, F. (2012). Differences in regional brain volume related to the extraversion–introversion dimension—a voxel based morphometry study. [Perbedaan volume otak regional yang terkait dengan dimensi ekstraversi-introversi—sebuah studi morfometri berbasis voxel.] Neuroscience research, 72(1), 59–67.
- Lei, Xu; Yang, Tianliang; Wu, Taoyu (2015-11-09). "Functional neuroimaging of extraversion-introversion" [Pencitraan saraf fungsional ekstraversi-introversi]. Neuroscience Bulletin. 31 (6): 663–675. doi:10.1007/s12264-015-1565-1. ISSN 1673-7067. PMC 5563732 . PMID 26552800.
- Shiner, Rebecca; Caspi, Avshalom (2003). "Personality differences in childhood and adolescence: Measurement, development, and consequences" [Perbedaan kepribadian pada anak-anak dan remaja: Pengukuran, pengembangan, dan konsekuensi]. Journal of Child Psychology and Psychiatry. 44 (1): 2–32. doi:10.1111/1469-7610.00101. PMID 12553411.
- Sharma, R. S. (1980). "Clothing behaviour, personality, and values: A correlational study" [Perilaku berpakaian, kepribadian, dan nilai: Sebuah studi korelasional]. Psychological Studies. 25 (2): 137–42.
- Rentfrow, Peter J.; Gosling, Samuel D. (2003). "The do re mi's of everyday life: The structure and personality correlates of music preferences" [Do re mi kehidupan sehari-hari: Korelasi struktur dan kepribadian terhadap preferensi musik]. Journal of Personality and Social Psychology. 84 (6): 1236–56. doi:10.1037/0022-3514.84.6.1236. PMID 12793587.
- Gosling, S. (2008). Snoop. New York: Basic Books.[halaman dibutuhkan]
- Fleeson, W.; Gallagher, P. (2009). "The Implications of Big Five Standing for the Distribution of Trait Manifestation in Behavior: Fifteen Experience-Sampling Studies and a Meta-Analysis" [Implikasi Kedudukan Big Five untuk Distribusi Manifestasi Sifat dalam Perilaku: 15 Studi Sampel Pengalaman dan sebuah Meta-Analisis]. Journal of Personality and Social Psychology. 97 (6): 1097–1114. doi:10.1037/a0016786. PMC 2791901 . PMID 19968421.
- Lippa, R. (1978). "Expressive control, expressive consistency, and the correspondence between expressive behavior and personality" [Kontrol ekspresif, konsistensi ekspresif, dan korespondensi antara perilaku ekspresif dan kepribadian]. Journal of Personality. 46 (3): 438–461. doi:10.1111/j.1467-6494.1978.tb01011.x.
- Little, B. R. (1996). "Free traits, personal projects and idio-tapes: Three tiers for personality research" [Sifat bebas, projek personal dan idio-tape: 3 tingkat untuk penelitian kepribadian]. Psychological Inquiry. 8 (4): 340–344. doi:10.1207/s15327965pli0704_6.
- Little, B. R. (2008). "Personal Projects and Free Traits: Personality and Motivation Reconsidered" [Projek Personal and Sifat-Sifat Bebas: Kepribadian dan Motivasi Dipertimbangkan Kembali]. Social and Personality Psychology Compass. 2 (3): 1235–1254. doi:10.1111/j.1751-9004.2008.00106.x.
- ^ (Inggris)Castro JB. 2013. Ilmu Apa yang Membuat Introversi dan Ekstroversi. IO9. Diakses 17 Juni 2014.
- Diamond, Stephen A. (7 November 2008). "The Therapeutic Power of Sleep" [Kekuatan Terapeutik Tidur]. Psychology Today. Diakses tanggal 4 Februari 2012.
- "Quiet, Please: Unleashing 'The Power Of Introverts'" [Harap Diam: Melepaskan "Kekuatan Orang Introver"]. NPR. 30 Januari 2012. Diakses tanggal 4 Februari 2012.
- Cain, Susan. [Kekuatan Orang Introver]. TED. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Maret 2012. Diakses tanggal 27 Desember 2012.
- Laney, Marti Olsen (2002), The Introvert Advantage: How to Thrive in an Extrovert World [Kekuatan Introver: Cara Berkembang dalam Dunia Ekstrover], Workman Publishing. ISBN 0-7611-2369-5.
- ^ Fulmer, C. Ashley; Gelfand, Michele J.; Kruglanski, Arie W.; Kim-Prieto, Chu; Diener, Ed; Pierro, Antonio; Higgins, E. Tory (2010). "On 'Feeling Right' in Cultural Contexts: How Person-Culture Match Affects Self-Esteem and Subjective Well-Being" [Tentang "Merasa Benar" dalam Konteks Budaya: Bagaimana Kecocokan Orang-Budaya Mempengaruhi Harga Diri dan Kesehatan Subjektif]. Psychological Science. 21 (11): 1563–9. doi:10.1177/0956797610384742. PMID 20876880.
- Rentfrow, Peter J.; Gosling, Samuel D.; Potter, Jeff (2008). "A Theory of the Emergence, Persistence, and Expression of Geographic Variation in Psychological Characteristics" [Teori Kemunculan, Keteguhan, dan Ekspresi Variasi Geografis dalam Karakteristik Psikologis]. Perspectives on Psychological Science. 3 (5): 339–69. doi:10.1111/j.1745-6924.2008.00084.x. PMID 26158954.
- Stephanie Simon (23 September 2008). "The United States of Mind" [Amerika Serikat dari Pikiran]. The Wall Street Journal.