www.wikidata.id-id.nina.az
Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak konjungsi Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam maghrib karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari serta ukurannya sangat tipis Apabila hilal terlihat maka pada petang maghrib waktu setempat telah memasuki bulan kalender baru Hijriyah Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya Rukyat telah digunakan sejak zaman Rasulullah masih hidup Perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat bukan saat tengah malam Sementara penentuan awal bulan kalender tergantung pada penampakan visibilitas bulan Karena itu satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari Daftar isi 1 Hisab 2 Rukyat 3 Kriteria Penentuan Awal Bulan Kalender Hijriyah 3 1 Rukyatul Hilal 3 2 Wujudul Hilal 3 3 Imkanur Rukyat MABIMS 3 4 Rukyat Global 4 Perbedaan Kriteria 5 Lihat pula 6 Referensi 7 Pranala luarHisab sunting Hisab secara harfiah perhitungan Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falak astronomi untuk memperkirakan posisi Matahari dan bulan terhadap bumi Posisi Matahari menjadi penting karena menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu salat Sementara posisi bulan diperkirakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender Hijriyah Hal ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat muslim mulai berpuasa awal Syawal Idul Fithri serta awal Dzulhijjah saat jamaah haji wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah dan Idul Adha 10 Dzulhijjah Dalam Al Qur an surat Yunus 10 ayat 5 dikatakan bahwa Allah memang sengaja menjadikan Matahari dan bulan sebagai alat menghitung tahun dan perhitungan lainnya Juga dalam Surat Ar Rahman 55 ayat 5 disebutkan bahwa Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan Karena ibadah ibadah dalam Islam terkait langsung dengan posisi benda benda langit khususnya Matahari dan bulan maka sejak awal peradaban Islam menaruh perhatian besar terhadap astronomi Astronom muslim ternama yang telah mengembangkan metode hisab modern adalah Al Biruni 973 1048 M Ibnu Tariq Al Khawarizmi Al Batani dan Habash Metode hisab termasuk pembaruan bid ah karena tidak pernah dicontohkan semasa Nabi Muhammad masih hidup Dewasa ini metode hisab telah menggunakan komputer dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi Berbagai perangkat lunak software yang praktis juga telah ada Hisab sering kali digunakan sebelum rukyat dilakukan Salah satu hasil hisab adalah penentuan kapan ijtimak terjadi yaitu saat Matahari bulan dan bumi berada dalam posisi sebidang atau disebut pula konjungsi geosentris Konjungsi geosentris terjadi pada saat matahari dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama jika diamati dari bumi Ijtimak terjadi 29 531 hari sekali atau disebut pula satu periode sinodik Rukyat suntingBerkas Rukyat gifSalah satu contoh hasil pengamatan kedudukan hilal Rukyatul hilal dan metode pengamatan langsung matahari bulan merupakan salah satu tuntunan sunnah Rasul untuk menentukan bulan baru dan waktu sholat sebelum inovasi sistem penanggalan kalender modern ataupun jam ditemukan Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal yakni penampakan bulan sabit yang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtimak Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya Matahari pertama kali setelah ijtimak pada waktu ini posisi Bulan berada di ufuk barat dan Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari Apabila hilal terlihat maka pada petang Maghrib waktu setempat telah memasuki tanggal 1 Metode Rukyat termasuk sunnah Rasul yang dicontohkan di zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat tabi in dalam menentukan masa bulan baru maupun waktu sholat dimana sistem penanggalan kalender modern dan teknologi canggih yang akurat terkait penghitungan periode bulan baru ditemukan bertahun tahun setelah Rasul wafat Namun tidak selamanya hilal dapat terlihat Jika selang waktu antara ijtimak dengan terbenamnya Matahari terlalu pendek maka secara ilmiah teori hilal mustahil terlihat karena iluminasi cahaya Bulan masih terlalu suram dibandingkan dengan cahaya langit sekitarnya Kriteria Danjon 1932 1936 menyebutkan bahwa hilal dapat terlihat tanpa alat bantu jika minimal jarak sudut arc of light antara Bulan Matahari sebesar 7 derajat 1 Dewasa ini rukyat juga dilakukan dengan menggunakan peralatan canggih seperti teleskop yang dilengkapi CCD Imaging namun tentunya perlu dilihat lagi bagaimana penerapan kedua ilmu tersebutKriteria Penentuan Awal Bulan Kalender Hijriyah suntingPenentuan awal bulan menjadi sangat signifikan untuk bulan bulan yang berkaitan dengan ibadah dalam agama Islam seperti bulan Ramadhan yakni umat Islam menjalankan puasa ramadan sebulan penuh Syawal yakni umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri serta Dzulhijjah dimana terdapat tanggal yang berkaitan dengan ibadah Haji dan Hari Raya Idul Adha Sebagian umat Islam berpendapat bahwa untuk menentukan awal bulan adalah harus dengan benar benar melakukan pengamatan hilal secara langsung Sebagian yang lain berpendapat bahwa penentuan awal bulan cukup dengan melakukan hisab perhitungan matematis astronomis tanpa harus benar benar mengamati hilal Keduanya mengklaim memiliki dasar yang kuat Berikut adalah beberapa kriteria yang digunakan sebagai penentuan awal bulan pada Kalender Hijriyah khususnya di Indonesia Rukyatul Hilal sunting Rukyatul Hilal adalah kriteria penentuan awal bulan kalender Hijriyah dengan merukyat mengamati hilal secara langsung Apabila hilal bulan sabit tidak terlihat atau gagal terlihat maka bulan kalender berjalan digenapkan istikmal menjadi 30 hari Kriteria ini berpegangan pada Hadits Nabi Muhammad Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal Jika terhalang maka genapkanlah istikmal menjadi 30 hari Kriteria ini di Indonesia digunakan oleh Nahdlatul Ulama NU dengan dalih mencontoh sunnah Rasulullah dan para sahabatnya dan mengikut ijtihad para ulama empat mazhab Bagaimanapun hisab tetap digunakan meskipun hanya sebagai alat bantu dan bukan sebagai penentu masuknya awal bulan Hijriyah Wujudul Hilal sunting Wujudul Hilal adalah kriteria penentuan awal bulan kalender Hijriyah dengan menggunakan dua prinsip Ijtimak konjungsi telah terjadi sebelum Matahari terbenam ijtima qablal ghurub dan Bulan terbenam setelah Matahari terbenam moonset after sunset maka pada petang hari tersebut dinyatakan sebagai awal bulan kalender Hijriyah tanpa melihat berapapun sudut ketinggian altitude Bulan saat Matahari terbenam Kriteria ini di Indonesia digunakan oleh Muhammadiyah dan Persis dalam penentuan awal Ramadhan Idul Fitri dan Idul Adha untuk tahun tahun yang akan datang Akan tetapi mulai tahun 2000 PERSIS sudah tidak menggunakan kriteria wujudul hilal lagi tetapi menggunakan metode Imkanur rukyat Hisab Wujudul Hilal bukan untuk menentukan atau memperkirakan hilal mungkin dilihat atau tidak Tetapi Hisab Wujudul Hilal dapat dijadikan dasar penetapan awal bulan Hijriyah sekaligus bulan kalender baru sudah masuk atau belum dasar yang digunakan adalah perintah Al Qur an pada QS Yunus 5 QS Al Isra 12 QS Al An am 96 dan QS Ar Rahman 5 serta penafsiran astronomis atas QS Yasin 36 40 Imkanur Rukyat MABIMS sunting Imkanur Rukyat adalah kriteria penentuan awal bulan kalender Hijriyah yang ditetapkan berdasarkan Musyawarah Menteri menteri Agama Brunei Darussalam Indonesia Malaysia dan Singapura MABIMS dan dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan Hijriyah pada Kalender Resmi Pemerintah dengan prinsip Awal bulan kalender Hijriyah terjadi jika Pada saat Matahari terbenam ketinggian altitude Bulan di atas cakrawala minimum 2 dan sudut elongasi jarak lengkung Bulan Matahari minimum 3 atau Pada saat bulan terbenam usia Bulan minimum 8 jam dihitung sejak ijtimak Secara bahasa Imkanur Rukyat adalah mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal Secara praktis Imkanur Rukyat dimaksudkan untuk menjembatani metode rukyat dan metode hisab Terdapat 3 kemungkinan kondisi Ketinggian hilal kurang dari 0 derajat Dipastikan hilal tidak dapat dilihat sehingga malam itu belum masuk bulan baru Metode rukyat dan hisab sepakat dalam kondisi ini Ketinggian hilal lebih dari 2 derajat Kemungkinan besar hilal dapat dilihat pada ketinggian ini Pelaksanaan rukyat kemungkinan besar akan mengkonfirmasi terlihatnya hilal Sehingga awal bulan baru telah masuk malam itu Metode rukyat dan hisab sepakat dalam kondisi ini Ketinggian hilal antara 0 sampai 2 derajat Kemungkinan besar hilal tidak dapat dilihat secara rukyat Tetapi secara metode hisab hilal sudah di atas cakrawala Jika ternyata hilal berhasil dilihat ketika rukyat maka awal bulan telah masuk malam itu Metode rukyat dan hisab sepakat dalam kondisi ini Tetapi jika rukyat tidak berhasil melihat hilal maka metode rukyat menggenapkan bulan menjadi 30 hari sehingga malam itu belum masuk awal bulan baru Dalam kondisi ini rukyat dan hisab mengambil kesimpulan yang berbeda Meski demikian ada juga yang berpikir bahwa pada ketinggian kurang dari 2 derajat hilal tidak mungkin dapat dilihat Sehingga dipastikan ada perbedaan penetapan awal bulan pada kondisi ini Hal ini terjadi pada penetapan 1 Syawal 1432 H 2011 M Di Indonesia secara tradisi pada petang hari pertama sejak terjadinya ijtimak yakni setiap tanggal 29 pada bulan berjalan Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Hisab Rukyat BHR melakukan kegiatan rukyat pengamatan visibilitas hilal dan dilanjutkan dengan Sidang Itsbat yang memutuskan apakah pada malam tersebut telah memasuki bulan kalender baru atau menggenapkan bulan berjalan menjadi 30 hari Prinsip Imkanur Rukyat digunakan antara lain oleh PersisDi samping metode Imkanur Rukyat di atas juga terdapat kriteria lainnya yang serupa dengan besaran sudut angka minimum yang berbeda Rukyat Global sunting Rukyat Global adalah kriteria penentuan awal bulan kalender Hijriyah yang menganut prinsip bahwa jika satu penduduk negeri melihat hilal maka penduduk seluruh negeri berpuasa dalam arti luas telah memasuki bulan Hijriyah yang baru meski yang lain mungkin belum melihatnya Prinsip ini antara lain dipakai oleh Hizbut Tahrir Indonesia 2 Perbedaan Kriteria suntingMetode penentuan kriteria penentuan awal Bulan Kalender Hijriyah yang berbeda sering kali menyebabkan perbedaan penentuan awal bulan yang berakibat adanya perbedaan hari melaksanakan ibadah seperti puasa Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri Di Indonesia perbedaan tersebut pernah terjadi beberapa kali Pada tahun 1992 1412 H ada yang berhari raya Jumat 3 April mengikuti Arab Saudi yang Sabtu 4 April sesuai hasil rukyat NU dan ada pula yang Minggu 5 April mendasarkan pada Imkanur Rukyat Penetapan awal Syawal juga pernah mengalami perbedaan pendapat pada tahun 1993 dan 1994 Pada tahun 2011 juga terjadi perbedaan yang menarik Dalam kalender resmi Indonesia sudah tercetak bahwa awal Syawal adalah 30 Agustus 2011 Tetapi sidang isbat memutuskan awal Syawal berubah menjadi 31 Agustus 2011 Sementara itu Muhammadiyah tetap pada pendirian semula awal Syawal jatuh pada 30 Agustus 2011 Hal yang sama terjadi pada tahun 2012 dimana awal bulan Ramadhan ditetapkan Muhammadiyah tanggal 20 Juli 2012 sedangkan sidang isbat menentukan awal bulan Ramadhan jatuh pada tanggal 21 Juli 2012 Namun Pemerintah Indonesia mengkampanyekan bahwa perbedaan tersebut hendaknya tidak dijadikan persoalan tergantung pada keyakinan dan kemantapan masing masing serta mengedepankan toleransi terhadap suatu perbedaan Lihat pula suntingBulan satelit Ijtimak Kalender Hijriyah Sidang isbatReferensi sunting Indonesia Situs Rukyatul Hilal Indonesia Moon Calculator Program amp Documentation oleh Dr Monzur Ahmed 2001 The Danjon Limit is French astronomer Andre Danjon s estimate of the smallest angular separation center to center between Sun and Moon at which a lunar crescent can be seen Danjon set the value at about 7 based on the crescent observations available to him in the early 1930 s Despite the obvious difficulties of accurately interpreting a dim and slender Moon in a bright twilight sky Danjon felt that the inability to detect crescents at smaller elongations was an intrinsic property of the Moon caused by the roughness of the lunar terrain preventing any direct sunlight striking the Moon s surface from being seen at smaller angles even under the best of circumstances More recent observations suggest contrary to Danjon s conclusion that this is mostly a perceptual problem and that the sunlit crescent does not actually vanish at least not at this angle Danjon Limit Diarsipkan 2012 07 12 di Wayback Machine Bie Jo Seng 30 Agustus 2011 HTI Yakini Metode Rukyat Global Paling Syar i ANTARA News Diakses tanggal 18 Desember 2012 Pranala luar sunting Inggris Moonsighting com Situs mengenai pengamatan visibilitas bulan Inggris Starrynight Pro Perangkat lunak visibilitas bulan dilengkapi visualisasi simulasi Inggris Accurate Times Diarsipkan 2006 10 22 di Wayback Machine Perangkat lunak terintegrasi untuk menghitung dan menentukan waktu pada aplikasi ibadah sehari hari Kementerian Agama Republik Indonesia 2013 Buku Saku Hisab Rukyat Diarsipkan 2019 05 08 di Wayback Machine Jakarta Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Hisab dan rukyat amp oldid 23450287