www.wikidata.id-id.nina.az
Gereja Kristen Protestan Angkola GKPA adalah suatu sinode gereja Kristen Protestan di Indonesia yang berkantor pusat di Padangsidimpuan Provinsi Sumatera Utara Organisasi gereja ini secara resmi didirikan pada tanggal 26 Oktober 1975 ketika memperoleh otonomi dari Huria Kristen Batak Protestan HKBP dengan nama Huria Kristen Batak Protestan Angkola HKBP A Pada tahun 1988 bergabung dengan Gereja Protestan Angkola GPA dan mulai mengambil nama menjadi Gereja Kristen Protestan Angkola GKPA melayani masyarakat Batak Angkola dalam bahasa suku Batak Angkola Gereja Kristen Protestan AngkolaPenggolonganProtestanPemimpinEphorus Pdt Ramos B B Simanjuntak S Th WilayahIndonesiaBahasaBatak AngkolaBatak MandailingDidirikande facto 26 Oktober 1975 de jure 1 Agustus 1976 Sumatera UtaraTerpisah dariHKBPPenyatuan dariGereja Protestan Angkola GPA Gereja Mennonit Mandailing GMM dan Huria Kristen Batak Protestan Angkola HKBP A Jemaat178 jemaatUmat34 390 jiwaSitus web resmiwww gkpa or idSemboyanParlagutan Na Dumenggan Mangkobasi Rap Sauduran Gereja Yang Unggul Melayani Dalam Kebersamaan 2016 1 Gereja Kristen Protestan Angkola GKPA telah berdiri sendiri dan diakui Pemerintah sesuai dengan Surat Pengakuan Departemen Agama Republik Indonesia No 1 Ket 413 159277 Tgl 19 Oktober 1997 dan No 75 Tgl 10 Maret 1988 serta No 21 tahun 1995 berdasarkan UU no 8 1985 Tambahan Berita Negara R I No 17 Tanggal 26 2 1999 GKPA berbentuk Badan Hukum yang berdiri sendiri diawalnya bertempat kedudukan di Sipirok kemudian tahun 1987 pindah ke Padangsidimpuan Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara Indonesia Daftar isi 1 Doktrin 2 Sejarah 2 1 Terbentuknya Persekutuan Angkola 2 2 Berdirinya Hasadaon Kristen Angkola HKA Medan 2 3 Berdirinya Hasadaon Kristen Angkola Tapanuli Selatan HKA TS di Jakarta 2 4 Berdirinya Hasadaon Kristen Angkola HKA Padangsidimpuan 2 5 HKBP A berdiri sendiri 2 6 Bersatunya Gereja Mennonite Mandailing GMM dengan HKBPA 2 7 Konflik Internal HKBPA 2 8 Sejarah Struktur Organisasi HKBPA hingga GKPA 2 9 Pucuk Pimpinan sepanjang sejarah 3 Pelayanan 4 Fungsionaris Kantor Pusat GKPA 5 Parhobas Kantor Pusat GKPA 6 Distrik 6 1 Daftar Distrik GKPA 7 Sekretariat 8 Kemitraan 9 Lihat Pula 10 Referensi 11 Catatan kaki 12 Pranala luarDoktrin SuntingGKPA mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan Juruselamat dan Kepala Gereja yang disaksikan oleh Alkitab Perjanjian Lama Ulangan 7 6 dan Perjanjian Baru Matius 16 18 Efesus 4 5 karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan yaitu Yesus Kristus 1 Korintus 3 11 GKPA adalah milik Allah 1 Korintus 3 23 memberikan pelayanan Gerejawi berdasarkan Kasih Kebenaran Keadilan dan Perdamaian Yesus Kristus Kepala Gereja Sejarah SuntingTerbentuknya Persekutuan Angkola Sunting Selama kurun waktu 33 tahun 1941 1974 adanya perwujudan HKBP A yang mandiri bagi masyarakat Kristen Angkola Mandailing khususnya yang diperantauan selalu rindu akan persekutuan dalam lingkungan sendiri yang bersifat khas etnis Angkola Mandailing yang menggunakan bahasa Batak Angkola dalam kebaktian serta mempergunakan Buku Ende Angkola dan Perjanjian Baru bahasa Angkola Melalui pertemuan ataupun partangiangan persekutuan doa banyak nilai nilai positif dan berharga yang dapat diperoleh dan dikembangkan demi tercapainya cita cita dari HKBP A Kemudian muncul persekutuan persekutuan Kristen Angkola Mandailing di Medan Barat pada tahun 1963 yang dinamai Sauduran Kristen Angkola SKA disusul kemudian tahun berikutnya dengan Marsiurupan Kristen Angkola MKA di Medan Timur dan Satahi pada 1967 di Simpang Limun Medan Badan badan itu mengadakan persekutuan doa dalam bahasa Angkola dan kegiatan kegiatan memupuk rasa persaudaraan etnis melalui tradisi dan adat daerahnya jika ada siriaon dan siluluton serta mengadakan usaha sosial yang hasilnya diperuntukkan membantu jemaat jemaat di Bonabulu kampung halaman Eksistensi kumpulan kumpulan itu semakin meluas dan kegiatan kegiatannya semakin ditingkatkan pula Akhirnya setiap diadakan pertemuan disertai ibadah secara khusus acara rutin setiap Minggu sore Kegiatan diluaskan pula dengan pengumpulan buku buku dan terbitan gereja lainnya yang sudah langka untuk diperbanyak dicetak ulang dan dibagikan di kalangan sendiri baik yang dirantau maupun yang di kampung halaman Bonabulu 2 Berdirinya Hasadaon Kristen Angkola HKA Medan Sunting nbsp GKPA Bunga Bondar Res Bunga BondarLangkah maju berikutnya ialah pembentukan HKA Hasadaon Kristen Angkola pada 19 Juli 1967 Hasadaon kesatuan ini adalah badan penggabungan atau pengayoman dalam bidang kerohanian dari perkumpulan perkumpulan Sauduran MKA dan Satahi di atas tadi Ketiga badan itu tetap berjalan sebagai perkumpulan sosial antar anggotanya tetapi kegiatan bidang rohani telah disatukan penyelenggaraannya dalam HKA Huria Kristen Angkola HKA inilah yang kemudian menjadi salah satu bakal jemaat dari HKBP A di Medan 2 Berdirinya Hasadaon Kristen Angkola Tapanuli Selatan HKA TS di Jakarta Sunting Prihatin atas proses kemunduran kerohanian yang dialami jemaat Angkola Mandailing di daerah Tapanuli Selatan maka masyarakat Kristen Tapanuli Selatan di Jakarta pada September 1969 membentuk wadah persatuan yaitu Hasadaon Kristen Angkola Tapanuli Selatan HKA TS Nama semula ialah Hasadaon ruas HKBP na ro sian Distrik I Tapanuli Selatan Hasadaon ini mempunyai tujuan ganda Pertama mempersatukan warga gereja asal Distrik HKBP Angkola dan Mandailing dalam satu wadah persekutuan yang menyelenggarakan sermon setiap sabtu sore Kedua menjadi sarana pengumpulan dana bagi kepentingan jemaat jemaat di Bonabulu antara lain memberi si palas ni roha ucapan syukur bagi pelayan pelayan gerejawi di Bonabulu pemberian beasiswa dan menanggung biaya cetak ulang dari Perjanjian Baru yang diringkaskan dalam bahasa Angkola karya Schutz 2 Berdirinya Hasadaon Kristen Angkola HKA Padangsidimpuan Sunting Perkumpulan HKA Padangsidimpuan ini merupakan perkumpulan ketiga sesudah Medan Jakarta Pembentukan perkumpulan ini pada 7 April 1974 merupakan suatu tindakan keterpaksaan yang harus ditempuh sebagai tindak lanjut tragedi Padangsidimpuan Menindaklanjuti tragedi Padangsidimpuan dilaksanakanlah berbagai pertemuan yang mengarahkan masyarakat Kristen Angkola dan Mandailing untuk mewujudkan HKBP A yang berdiri sendiri Langkah selanjutnya adalah terbentuknya Badan Persiapan Panjeon BPP HKBP A pada 4 Mei 1973 di Medan yang diketuai oleh St Baginda Hasibuan dan yang anggota anggotanya terdiri dari wakil wakil jemaat di Bonabulu Medan dan Jakarta Badan inilah selanjutnya yang mengkoordinir dan mengarahkan perjuangan hingga berdirinya HKBP A 2 HKBP A berdiri sendiri Sunting Pada 26 Okotber 1975 HKBP memberikan kemandirian bagi Huria Kristen Batak Protestan Angkola HKBP A dengan menetapkan Pdt Melanchton Pakpahan sebagai Ephorus Pdt Zending Sohataon Harahap sebagai Sekretaris Jenderal St Baginda Galangan Siregar sebagai Sekretaris dan St Mara Sinaga sebagai Bendahara HKBP memberikan kemandirian ini berdasarkan Rapat Parhalado Pusat HKBP pada 15 17 Oktober 1975 di Parapat yang memutuskan 1 Memberikan panjaeon de Facto kepada Gereja HKBP A berlaku terhitung mulai 17 Oktober 1975 2 Panjaeon de Jure akan diberikan pada Sinode Godang HKBP 1976 pada 1 Agustus 1976 di Pematangsiantar 2 Penyerahan Panjaeon de Facto HKBP A resmi dilangsungkan pada 26 Oktober 1975 di Bungabondar sebagai acara awal dari Pesta Peresmian Panjaeon de Jure HKBP A Naskah Panjaeon ini ditandatangani Ephorus HKBP Ds G Siahaan Sekretaris Jenderal Prof Dr F H Sianipar dan dari pihak HKBP A kedua Pimpinan HKBP A dan Ketua Umum BPP HKBP A St Baginda Hasibuan serta Sekretaris Umum BPP HKBP A St Arif Hasibuan 3 Bersatunya Gereja Mennonite Mandailing GMM dengan HKBPA Sunting HKBPA sebagaimana ada dalam proses keberdiriannya dan bagaimana seharusnya dia dan sebagai organisasi gereja adalah hasil dari perjuangan sejak awal abad ke 19 di daerah Mandailing Angkola Julu dan Angkola Dolok Sejarah perjuangan itu diawali pada tahun 1833 ketika Pendeta Verhoeven memulai usaha Badan Zendingnya di Pakantan dan yang kemudian beralih menjadi usaha Badan Zending Baptis Amerika di Boston dan selanjutnya dialihkan lagi menjadi usaha dari DZV atau Baptis Mennonite dengan organisasi Gereja yang disebut GMM Gereja Mennonite Mandailing 4 yaitu Gereja Menonnite di Mandailing Melalui masa peralihan Komite Jawa akhirnya gereja GMM menjadi bagian integral dari HKBP pada tahun 1931 Namun dengan munculnya Batak Nias Zending BNZ GMM sempat lepas dari HKBP BNZ Lembaga Pekabaran Injil yang didirikan oleh Zendingscoonsulaat pada tanggal 27 September 1940 Lembaga ini bertugas menangani dan mengambil alih serta harta milik RMG di Tapanuli Kemudian melanjutkan sejarahnya sebagai gereja dibawah asuhan dari Gereja Injili di Tanah Jawa yang berpusat di Pati Setelah mendengar kabar bahwa HKBPA berdiri menjadi suatu gereja yang mandiri Pimpinan GITJ segera melakukan koordinasi dengan Pucuk Pimpinan HKBPA mengenai persoalan GMM yang sulit berkoordinasi dengan GITJ karena jarak yang sangat jauh dan kesulitan dana yang dialami GMM pada saat itu Maka melalui perundingan GMM atas kehendaknya sendiri menyatakan menggabungkan diri pada HKBPA pada tanggal 27 Maret 1976 Dalam penggabungan ini dinyatakan bahwa seluruh aset dan kekayaan yang dimiliki oleh GMM diberikan sepenuhnya kepada GKPA dan seluruh warga jemaat GMM berada di bawah GKPA terhitung sejak tanggal penggabungan Namun GKPA harus melakukan pelayanan dan tata ibadah sesuai dengan tata ibadah GMM yang beraliran Mennonite serta mengakui keberadaan GMM dalam perjalanan sejarah GKPA 5 Konflik Internal HKBPA Sunting nbsp GKPA Medan Barat di Jalan Cangkir Ressort Medan BaratHKBP A yang masih muda pada tahun 1982 mengalami sebuah kesulitan kemelut dan cobaan yang kemudian memuncak menjadi suatu perpecahan dengan pemisahan sebagian anggota jemaat Pendeta dan Sintua yang kemudian berhimpun dalam organisasi gereja sendiri dengan nama Gereja protestan Angkola GPA Banyak faktor yang melatarbelakangi persoalan yang bermuara pada pembentukan gereja baru tersebut diantaranya adalah perbedaan pendapat dalam Synode Khusus pada tanggal 22 25 Oktober 1981 di Sipirok yang tidak dapat terselesaikan dengan baik dalam forum Synode Persoalan struktural jabatan Ephorus HKBPA periode 1981 1986 yang menyisakan persoalan dengan pihak yang tidak terpilih dan para pendukungnya Perselisihan yang paling mencolok adalah dengan dimasukkannya seluruh Pendeta ke dalam Majelis Pusat HKBPA bukan lagi melalui perawakilan Pendeta sehingga terjadi perselisihan antara Pucuk Pimpinan dan Majelis Pusat HKBPA Ketetapan ketetapan yang kabur dan penafsiran yang berbeda terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HKBPA yang baru semakin memperkeruh keadaan HKBPA yang sedang berkonflik antara satu golongan dengan golongan lain Persoalan keuangan juga menjadi sorotan yaitu penatalayanan perbedaharaan yang dianggap kurang transparan penanganan Yayasan yang dianggap kurang profesional dan persoalan lain seperti perbedaan cara berpikir dan pendapat di HKBPA Jakarta juga sampai ke Kantor Pusat HKBP A Perselisihan yang terjadi di tingkat pusat hingga parlagutan yang dianggap sudah tidak dapat diselesaikan lagi dianggap oleh satu golongan hanya dapat berakhir dengan didirikannya gereja baru Maka pada tanggal 10 Mei 1982 berdirilah GPA mendeklarasikan diri terpisah dari HKBPA Para Pendeta yang ikut dalam GPA ini adalah Pdt M P Marpaung S Th yang kemudian ditunjuk sebagai Ephorus GPA Pdt R Hutapea dan Pdt Yeheskiel Dengan adanya gereja baru tersebut maka warga jemaat HKBPA pun terpecah dari tingkat Resort hingga Parlagutan menjadi dua bagian yaitu yang tetap bertahan dengan HKBPA dan ikut barisan GPA Perpecahan yang bertahan cukup lama ini dirasa bukanlah hal yang baik untuk dipelihara sehingga suara suara persatuan diperdengungkan oleh parlagutan dan warga jemaat kepada Pucuk Pimpinan HKBPA Maka untuk mewujudkan persatuan tersebut dibahaslah dalam Synode AM VII HKBPA pada tanggal 2 6 Juli 1986 di Medan dengan tema Supaya kami erat bersatu dan sehati dan sepikir Pasca berakhirnya Synode AM VII HKBPA maka diadakanlah beberapa tahap diskusi antara pihak HKBPA dan pihak GPA terutama antara Pucuk Pimpinan kedua belah pihak maka pada Synode AM Synode Kerja HKBP A VIII di Padangsidimpuan tepatnya pada 2 Juli 1988 HKBPA dan GPA menyatakan Marsada atau Bersatu dalam wadah GKPA Penyatuan ini ditandai dengan penandatangan naskah penyatuan antara HKBP A dan GPA dalam wadah nama baru GKPA ditandatangani oleh kedua pimpinan masing masing Pdt G P Harahap MST HKBPA dan Pdt M P Marpaung STh GPA Proses dan pelaksanaan penyatuan ini berjalan dengan lancar dan sekaligus memberi semangat dan keyakinan besar bagi seluruh anggota jemaat yang bersatu untuk membangun dan mengembangkan sekaligus tentunya mendukung program kemandirian dalam wadah GKPA 6 Sejarah Struktur Organisasi HKBPA hingga GKPA Sunting nbsp GKPA Huta Dolok Ressort SilantomSebagai sebuah Gereja tentulah GKPA haruslah memiliki suatu struktural dari tingkat teratas hingga tingkat bawah sebagai kekuatan yang mendasar bagi suatu organisasi yang berdiri secara mandiri Pada masa awal pendirian lembaga eksekutif HKBPA dipimpin oleh Ephorus Pdt M Pakpahan dan Sekretaris Jenderal Pdt Z S Harahap yang dibantu oleh tujuh orang Kepala Departemen yaitu 1 Departemen Umum 2 Departemen Zending Sosial 3 Departemen Hubungan Antar Gereja Luar Dalam Negeri 4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 5 Departemen Keuangan Umum 6 Departemen Kesehatan 7 Departemen Pembangunan Dengan jumlah sepuluh orang Pendeta Resort maka Pucuk Pimpinan berkoordinasi dan berhubungan langsung dengan Pendeta Resort tanpa perantara Adapaun yang menjadi lembaga legislatif yaitu Majelis Pusat HKBPA berjumlah 23 orang termasuk diantaranya Ephorus dan Sekretaris Jenderal Pasca berakhirnya Synode Khusus tahun 1981 maka terpilihlah Pdt Z S Harahap sebagai Ephorus GKPA dan Pdt W Pospos S Th M Min sebagai Sekretaris Jenderal GKPA Periode 1981 1986 Dengan bergantinya Pucuk Pimpinan maka dirubah jugalah beberapa departemen yang membantunya diantaranya dihapuskannya Departemen Hubungan Antara Gereja Luar Dalam Negeri dan ditambahakn satu departemen yaitu Departemen Pemuda dan Wanita Pada masa ini pula jumlah Majelis Pusat GKPA berjumlah 32 orang Hal ini dikarenakan dalam Synode tahun 1981 diputuskan bahwa seluruh Pendeta Resort masuk ke dalam struktur Majelis Pusat GKPA Pada tahun 1986 terpilihlah Ephorus HKBPA Pdt Ginda P Harahap MST dan Pdt B Matondang S Th sebagai Sekretaris Jenderal melalui forum Synode Am yang diselenggarakan pada tanggal 2 6 Juli 1986 Pada masa ini Pucuk Pimpinan juga menambakan staf Kantor Pusat yang terdiri dari beberapa biro yang membantunya dalam menjalankan tugas tugas yang terpisah dengan Kepala kepala Departemen Jumlah Anggota Majelis Pusat pada Periode 1986 1991 berjumlah 29 orang Memasuki tahun 1991 terjadi perubahan besar besaran yang dilakukan Pucuk Pimpinan GKPA yang kembali terpilih melalui Synode terhadap bagian bagian yang bertugas membantunya yaitu dengan membubarkan semua departemen departemen digantikan dengan Biro I V ditambah Bendahara dan Redaktur Sioban Barita Adapaun tugas dari masing masing biro yang bertugas membantu kerja kerja Pucuk Pimpinan adalah Biro I Bidang Pekabaran Injil administrasi personalia komunikasi hubungan masyarakat penelitian perencanaan dan lektur perpustakaan Biro II Bidang Keuangan dan dana pensiun Biro III Bidang Pembinaan Warga Gereja PWG Partisipasi dalam pembangunan Parpem kesehatan Diakonia dan Sosial Biro IV Bidang Pembangunan dan pendidikan Biro V Bidang Hukum Adapun yang menjadi Majelis Pusat GKPA pada Periode ke IV Majelis Pusat ini adalah berjumlah 25 orang yang terdiri dari unsur Pucuk Pimpinan unsur Pendeta unsur awam dan unsur kategorial Pada tahun 1995 dibentukah distrik di GKPA untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan jumlah empat buah distrik Adapun ke empat distrik tersebut adalah Distrik I Distrik Persiapan Angkola Mandailing diresmikan di GKPA Padangsidimpuan pada tanggal 19 Maret 1995 Distrik II Distrik Persiapan Sipirok Dolok Hole diresmikan di GKPA Sipirok pada tanggal 26 Maret 1995 Distrik III Distrik Persiapan Sumatera Timur diresmikan di GKPA Medan Barat pada tanggal 12 Maret 1995 Distrik IV Distrik Persiapan Jawa Sumbagsel di GKPA Penjernihan Jakarta pada tanggal 2 April 1995 Dalam menjalankan tugasnya Distrik dipimpin oleh seorang Praeses yang memiliki fungsi untuk membantu Pucuk Pimpinan dalam melaksanakan tugas ebagai pemimpin dan koordinator seluruh penyelenggaraan kegiatan Maka Praeses sebagai perpanjangan tangan Pucuk Pimpinan di daerah diharapkan dapat menyelesaikan persoalan persoalan di daerah dengan lebih cepat dan menjalankan keputusan keputusan Pucuk Pimpinan dengan baik Pada tahun 1996 melalui forum Synode XI di Padangsidimpuan terpilihlah Pdt B Matondang yang sebelumnya sebagai Sekretaris jenderal menjadi Ephorus dan Pdt Kaleb Manurung sebagai Sekretaris Jendral GKPA periode 1996 2001 Adapun yang menjadi Majelis Pusat GKPA berjumlah 25 orang bersama dengan Pucuk Pimpinan GKPA di dalamnya Pada forum Synode XI juga dipilih langsung empat orang Praeses yang memimpin distrik serta mempertegas posisi Praeses sebagai perpanjangan tangan dari Pucuk Pimpinan di daerah daerah Maka diputuskanlah pada Synode tersebut struktur GKPA yang lebih rapi dan jelas agar tidak terjadi kekacauan di kemudian hari yaitu Anggota bersekutu dalam jemaat Disetiap jemaat dan Majelis Jemaat yang diketuai oleh Pendeta Jemaat atau Guru Jemaat bertanggung jawab pada sidang jemaat dan Majelis Resort Jemaat jemaat di satu daerah pelayanan dihimpun dalam satu Resort yang diketuai oleh Pendeta Resort Beberapa Resort dihimpun dalam satu Distrik dipimpin oleh Praeses Distrik Semua Distrik bertanggung jawab pada Pucuk Pimpinan dan dikoodinir bersama sama oleh Majelis Pusat Majelis Pusat adalah Badan Legislatif tertinggi antara Synode Am dan diketuai oleh Ephorus Pucuk Pimpinan dan Majelis Pusat bertanggung jawab pada Synode Am 7 Pucuk Pimpinan sepanjang sejarah Sunting Periode 1976 1981 8 Ephorus Pdt Melanthon Pakpahan Sekretaris Jenderal Pdt Zending S HarahapPeriode 1981 1986 9 Ephorus Pdt Zending S Harahap Sekretaris Jenderal Pdt W P Pospos S Th M MinPeriode 1986 1991 10 Ephorus Pdt Ginda P Harahap MST Sekretaris Jenderal Pdt Bonar Matondang S ThPeriode 1991 1996 Ephorus Pdt Ginda P Harahap MST Sekretaris Jenderal Pdt Bonar Matondang S Th nbsp Foto Ephorus dan Sekretaris Jenderal GKPA Periode 2021 2026Periode 1996 2001 11 Ephorus Pdt Bonar Matondang S Th Sekretaris Jenderal Pdt Kaleb Manurung M ThPeriode 2001 2006 a Ephorus Pdt Bonar Matondang S Th Sekretaris Jenderal Pdt Sabam P Marpaung M SiPeriode 2006 2011 Ephorus Pdt Abraham Lincoln Hutasoit MA Sekretaris Jenderal Pdt Pinda H Harahap S Th Periode 2011 2016 Ephorus Pdt Adolv Bastian Marpaung M Min M Th Sekretaris Jenderal Pdt Togar Satrya Simatupang M ThPeriode 2016 2021 Ephorus Pdt Togar S Simatupang M Th Sekretaris Jenderal Pdt Ramos B B Simanjuntak S ThPeriode 2021 2026 Ephorus Pdt Ramos B B Simanjuntak S Th Sekretaris Jenderal Pdt Reinhard Siregar M MinPelayanan SuntingTahun 2016 GKPA memiliki lebih dari 178 Gereja yang terbagi dalam 32 ressort dan 4 Distrik 12 Gereja gereja tersebut dilayani oleh 71 Pelayan Penuh Aktif yang terdiri atas 61 orang Pendeta 2 orang Guru Parlagutan Guru Jemaat full timer 3 orang Diakones dan 5 orang Vicar Calon Pelayan 13 Selain itu GKPA menyediakan program pendidikan kerohanian bagi anak anak dan kaum muda mudi serta menerbitkan bahan bahan pengajaran Pelayanannya meliputi penyediaan SMP Berkat di Huta Dame Panyabungan Utara Mandailing Natal satu pusat kesehatan umum di Muara Sipongi Mandailing Natal dengan Nama Badan Pelayanan Kesehatan Masyarakat BPKM Muara Sipongi Panti Asuhan Debora di Dusun Silangge Desa Pahae Aek Sagala Sipirok Tapanuli Selatan dan program pelatihan teknik dalam bidang pertanian petermakan perikanan dan lain lain Juga menyediakan kursus kursus serta pendidikan bagi para pendeta penatua kaum wanita serta tenaga pengajar Sekolah Minggu GKPA juga terlibat dalam upaya penaggulangan kekerasan emansipasi keadilan sosial perdamaian dan integritas alam serta seminar seminar tentang HIV AIDS Selain itu aktif dalam pekerjaan misi di daerah daerah pemukiman baru dan transmigrasi Bahan bahan dalam bahasa Angkola termasuk Alkitab bahasa Angkola diproduksi dan banyak dipakai Pengalaman pekerjaan di kalangan masyarakat Angkola suatu kelompok etnis berjumlah sekitar 450 000 orang menghasilkan pertumbuhan gereja 14 Fungsionaris Kantor Pusat GKPA Sunting1 Pucuk Pimpinan Pdt Ramos B B Simanjuntak S Th sebagai Ephorus Pdt Reinhard Siregar M Min Sebagai Sekretaris Jenderal2 Biro Biro Pdt Datuk P Siagian S TO Sebagai Kepala Biro I Umum 15 Marta Eva Matondang SE Sebagai Kepala Biro II Keuangan Pdt Marganti Gabe Panggabean M Ag Sebagai Kepala Biro III PWG Pdt Anton Pakpahan S Th Sebagai Kepala Biro IV Usaha Dan Jasa 3 Majelis Pusat Ketua Pdt Ramos B B Simanjuntak S Th Sekretaris Pdt Reinhard Siregar M MinAnggota A Unsur Praeses Pdt Herwen Jona Marpaung M Th Pdt Take Sister Harianja S Th Pdt Daniel S B P Siregar S Th Pdt Guswin P Simbolon S ThB Unsur Pendeta Pdt Saud A Sigalingging S Th Ketua Rapat Majelis Pendeta Pdt Datuk P Siagian S Th Pdt Flora N Pasaribu S Th Pdt Ruminta Pohan S Th Pdt Rosanna Pasaribu S ThC Unsur Awam Edison Rambe SE MM St Bonardo A P Marpaung SE St Jhon F L Dongoran SE St Wilmar Marpaung SE St Drs Parsaulian Tambunan M Pd James Watt Siregar St Julianto P Siregar SE Marajin Darmauli Siregar ST St Mangatas F K Marpaung S SosD Unsur Kategorial 16 Advend Sagala S Pd Pemuda St Megawati Pangaribuan Kaum Ibu Drs Agus P Siregar Kaum Bapak E Hak Prerogatif 16 Mangaraja Na Tigor Siregar S H St Dr Rianto RitongaParhobas Kantor Pusat GKPA SuntingEphorus Pdt Ramos BB Simanjuntak S Th Sekjend Pdt Reinhard Siregar M Min Biro I Administrasi SDM Perencanaan dan Urusan Rumah Tangga Kepala Biro Pdt Sofian M Pane S Th Kepala Seksi Logistik amp Perpustakaan Cristivem Pakpahan Kepala Seksi Lektur Komunikasi Hubungan Masyarakat dan Sioban Barita Advent Nainggolan Diarsipkan 2023 08 02 di Wayback Machine Staff Santa Bulan Jaka Sitorus S Kom Supir Harianto Ritonga Tenaga Kebersihan Novalia br Butarbutar Calon Pegawai Jefri Homban Ritonga SE Biro II Keuangan Jamsostek dan Dana Pensiun Kepala Biro Marta Eva Matondang SE Bendahara St Sahattua Naibaho SE Staff Heny Lia Pakpahan SE Biro III Zending Pekabaran Injil Pembangunan Masyarakat Parpem Diakonia Sosial dan Konseling Kepala Biro Pdt Marganti Gabe Panggabean M Ag Kepala Panti Asuhan Herlina Sihombing Kepala Seksi Marturia amp Hubungan Luar Negeri Eris Melinda L Tobing S Pd Staff Bebmen Rambe S Th Calon Pegawai Febriani Silitonga S Pd Biro IV Pembangunan Pendidikan dan Usaha Jasa Kepala Biro Pdt Anton Pakpahan S Th Guru SMP Berkat Aek Bingke Murni Purba S Pd Kepala Seksi Usaha St Ika L Harahap Staff Corlina Matondang SE Biro V Penelitian Pengembangan Litbang dan Komunikasi Calon Pegawai Reza K Gultom SHDistrik SuntingArtikel utama Daftar Gereja dan Resort GKPA Gereja GKPA saat ini memiliki 4 Distrik yaitu pembagian administratif kewilayahan gerejawi dalam struktur organisasi GKPA yang tersebar di pulau Sumatera dan pulau Jawa Tiap distrik dipimpin oleh seorang pendeta dengan jabatan Praeses dan menaungi sejumlah ressort 12 Daftar Distrik GKPA Sunting No Distrik Praeses Jumlah Ressort Jumlah Persiapan Ressort Jumlah Parlagutan Jumlah parlagutan Persiapan Lokasi Kantor Distrik Wilayah1 Angkola Mandailing Pdt Herwen Jona Marpaung M Th 12 0 70 9 Kota Padangsidimpuan Kota Padangsidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Mandailing Natal Kabupaten Padang Lawas Kabupaten Padang Lawas Utara Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Tapanuli Tengah Kota Sibolga2 Sipirok Dolok Hole Pdt Daniel S B P Siregar S Th 11 1 64 2 Padangbujur Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Padang Lawas Utara Kabupaten Tapanuli Utara Kota Pekanbaru Kota Dumai Kota Batam Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Bengkalis Kabupaten Siak3 Sumatera Timur Pdt Guswin P Simbolon S Th 5 0 27 0 Kota Medan Kota Medan Kabupaten Langkat Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Serdang Bedagai Kota Tebing Tinggi Kota Pematang Siantar Kabupaten Simalungun Kabupaten Batubara Kabupaten Labuhanbatu Kabupaten Labuhanbatu Utara Kabupaten Labuhanbatu Selatan4 Jawa Sumbagsel Pdt Take Sister Harianja S Th 4 1 13 3 Jakarta Jabodetabek Kota Bandung Kota Surabaya Kota Palembang Kota Bandar Lampung Kabupaten Bungo Kabupaten TeboSekretariat SuntingKantor Pusat GKPA bertempat di Jalan Teuku Umar No 102 Kelurahan Losung Padangsidimpuan Selatan Padangsidimpuan Provinsi Sumatera Utara IndonesiaKemitraan SuntingGKPA merupakan salah satu anggota Persekutuan Gereja gereja di Indonesia PGI atau singkatan bahasa Inggris CCI CCA dan LWF Juga tercatat sebagai anggota WCC sejak tahun 1990 14 UEM United Evangelical MissionLihat Pula SuntingPGIReferensi Sunting Visi Misi dan Renstra Gereja Kristen Protestan Angkola GKPA Tahun 2016 2041 Tim Penyusun 2016 halaman 1 a b c d e Visi Misi dan Renstra Gereja Kristen Protestan Angkola GKPA Tahun 2016 2041 Tim Penyusun 2016 halaman 16 18 Pesta Olop olop 20 Thn GKPA Bertumbuh Menuju Kedewasaan Kantor Pusat GKPA 1995 Sejarah Gereja Mennonite Protestan Indonesia Mandailing Jakarta Bhatara 1995 Sejarah Gereja Kristen Protestan Angkola di Tapanuli Selatan 1988 2000 Daniel Jonathan Tito Sigaligging 2016 halaman 29 31 Sejarah Gereja Kristen Protestan Angkola di Tapanuli Selatan 1988 2000 Daniel Jonathan Tito Sigaligging 2016 halaman 31 34 Sejarah Gereja Kristen Protestan Angkola di Tapanuli Selatan 1988 2000 Daniel Jonathan Tito Sigaligging 2016 halaman 34 40 Sejarah Gereja Kristen Protestan Angkola di Tapanuli Selatan 1988 2000 Daniel Jonathan Tito Sigaligging 2016 halaman 26 Sejarah Gereja Kristen Protestan Angkola di Tapanuli Selatan 1988 2000 Daniel Jonathan Tito Sigaligging 2016 halaman 35 Sejarah Gereja Kristen Protestan Angkola di Tapanuli Selatan 1988 2000 Daniel Jonathan Tito Sigaligging 2016 halaman 36 Sejarah Gereja Kristen Protestan Angkola di Tapanuli Selatan 1988 2000 Daniel Jonathan Tito Sigaligging 2016 halaman 39 a b Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 27 Diakses tanggal 2021 07 01 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 02 Diakses tanggal 2021 10 08 a b Profil GKPA di situs WCC Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 02 10 Diakses tanggal 2014 01 26 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 02 Diakses tanggal 2021 07 01 a b https web facebook com gkpapusat posts 2262217014099963Catatan kaki Sunting Pendeta Bonar Matondang meninggal dunia dalam kecelakaan yang dialami sepulang dari GKPA Mandalasena pada tanggal 10 Juli 2005 Sehingga Pendeta Sabam Marpaung diangkat menjadi ephorus hingga akhir periodePranala luar SuntingSejarah GKPA Diarsipkan 2022 05 22 di Wayback Machine Buku Studies on the Liturgy of the Gereja Kristen Protestan Angkola GKPA in Indonesia Diarsipkan 2023 08 02 di Wayback Machine karya Togar S Simatupang Terbitan Luther Seminary North Adelaide S Aust 1997 1 Diarsipkan 2023 06 08 di Wayback Machine nbsp Portal Kristen nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai GKPA Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Gereja Kristen Protestan Angkola amp oldid 24350620