www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Doudo Panceng Gresik berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Desa Doudo dalam bahasa setempat dilafalkan Ndhudha merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Panceng Desa ini berbatasan dengan Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah di sebelah utara Desa Gedangan Kecamatan Sidayu di sebelah tenggara dan Desa Wotan Kecamatan Panceng di sebelah barat Desa ini dihuni oleh sekitar 500 kepala keluarga dengan sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani dan pekerja di luar negeri DoudoDesaNegara IndonesiaProvinsiJawa TimurKabupatenGresikKecamatanPancengKode pos61156Kode Kemendagri35 25 03 2014Luas Jumlah penduduklebih kurang 500 kepala keluarga Daftar isi 1 Asal Nama 2 Ketampakan Alam 3 Pembagian Wilayah 4 Kebudayaan 5 Objek TerkenalAsal Nama suntingNama Doudo menurut legenda masyarakat setempat diambil dari nama pendiri desa yakni Pak Dhudha Makam dari Pak Dhudha sendiri menurut kepercayaan dikubur di Kuburan Sentana yang dahulu merupakan kuburan yang dikeramatkan dan diupacarai dengan sedekah bumi tiap tahunnya Saat ini kuburan tersebut telah dibongkar karena dianggap menimbulkan unsur syirik bagi masyarakat dan dialihfungsikan sebagai kantor kepala desa setelah sebelumnya digunakan sebagai sekolah dasar Namun dalam versi lain ada yang menyebut Desa Doudo ini berasal dari bahasa Kawi doh yang berarti jauh dan uda yang berarti air mengingat keadaan alam Desa Doudo sendiri yang sulit didapati air tanah Ketampakan Alam suntingDesa Doudo sebagian besar disusun atas tanah bronggalan atau tanah merah tanah lempung yang berwarna coklat kekuningan serta tanah hitam dan tanah kapur Lahan bertanah merah atau tanah hitam biasanya digunakan untuk alas tegalan yang ditanami palawija dan singkong atau digunakan untuk perkebunan misalnya jambu monyet dan mangga Sedangkan lahan bertanah lempung biasanya digunakan untuk sawah dengan padi sebagai tanaman utama Desa ini tidak mengandung sumber air tanah sama sekali dalam jarak 20 m dari permukaan tanah kecuali di beberapa titik misalnya Laga Geneng yang bahkan menghasilkan mata air namun hanya sedikit Orang dahulu akhirnya mengusahakan dibangunnya telaga Doudo sebagai sumber air utama desa dengan sumber dari tadah hujan Telaga ini pada masa lampau digunakan sebagai tempat kegiatan masyarakat desa yang berhubungan dengan air misalnya mandi mencuci baju memandikan sapi maupun mengambil air minum Namun saat ini fungsi telaga ini hanya digunakan untuk irirgasi pertanian saja karena sudah diadakan pengusahaan air bersih melalui perpipaan ledeng Pembagian Wilayah suntingWilayah Desa Doudo terbagi dalam beberapa sub wilayah Desa Ndhudha Sentana Alas Kulon Paktipah Sulbak Selbak Alas Kidul Alas Wetan Ndhekem Kuburan Alas Lor Sangar Laga GenengKebudayaan suntingDesa Doudo memiliki beberapa kebudayaan yang bisa dianggap sebagai kebudayaan unik di antaranya Unsur penggunaan bahasa yang memiliki logat dan kosakata khas yang diadaptasi dari berbagai bahasa Umumnya kosakata tersebut diambil dari bahasa Jawa baku dengan perbedaan pelafalan pada kata berakhiran ih yang dilafalkan eh uh yang dilafalkan oh serta beberapa kata berakhiran i konsonan yang dilafalkan iy konsonan Kosakata yang lain disinyalir diadaptasi dari berbagai bahasa misalnya pulampu yang disinyalir diambil dari bahasa Sanskerta atau bahasa Tamil cembalin yang diambil dari bahasa Melayu penjalin dan kermit yang diambil dari bahasa Inggris permit surat izin Terdapat pula beberapa kosakata yang masih belum diketahui akar bahasanya dan dimungkinkan merupakan bahasa asli misalnya brokohan makan pagi di sawah dan mbalon pesawat terbang Makanan khasnya yakni rujak bumbu mentah di mana posisi gula jawa sebagai bumbu rujak pada umumnya diganti dengan terasi dan petis Selain itu bumbu bumbu yang ada tidak digoreng atau disangrai sebagaimana bumbu rujak pada umumnya Campuran dari bumbu rujak ini bisa dipadukan dengan buah buahan jambu air jambu batu jambu monyet mengkudu pisang batu bengkuang nanas dsb maupun dengan blunyoh sejenis timun laut mentah Tradisi kondangan yakni kunjung mengunjung antar warga pada saat malam hari raya kecuali pada hari raya Ketupat dilakukan di pagi hari dengan menyuguhkan tumpeng atau berkat kepada yang berkunjung Tradisi takbir keliling dengan membawa oncor obor dari pelepah pepaya atau bambu mengelilingi desa tiap malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha tetapi sekarang tradisi ini sudah bisa dianggap punah Objek Terkenal suntingObjek yang terkenal dari desa ini adalah jambu monyet karena daerah ini bersama dengan desa sekitarnya yakni Desa Wotan dan Desa Petung merupakan daerah satu satunya di kawasan Gresik Utara yang menghasilkan tanaman jambu monyet Selain itu desa ini juga terkenal dari telaganya yang sering menjadi jujugan pelancong dari desa kecamatan tetangga baik untuk sekadar berenang atau memancing Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Doudo Panceng Gresik amp oldid 24441330