www.wikidata.id-id.nina.az
Muhammad Djamiat Dalhar 25 November 1927 23 Maret 1979 lebih dikenal dengan nama Djamiat Dalhar adalah seorang mantan pemain sepak bola nasional dan juga pelatih timnas Indonesia Daftar isi 1 Riwayat Hidup 2 Karier sebagai pelatih 2 1 Indonesia vs Uruguay 1974 3 Referensi 4 Lihat pulaRiwayat Hidup SuntingBerasal dari keluarga guru sekolah Muhammadiyah Ayahnya Dalhar adalah pemain sepak bola yang andal di kota kelahirannya di samping tokoh Muhammadiyah Dia mulai bermain sepak bola ketika kanak kanak di alun alun sekitar Masjid Agung Yogyakarta Setelah melalui masa kanak kanaknya bermain dengan kaki ayam ia bergabung dengan klub HW Hisbul Wathan Yogya di mana ayahnya bermain sebagai kiri dalam Posisi itu pula yang kemudian ditempati Djamiat termasuk ketika memperkuat tim PSSI Dari menonton penampilan Soedarmadji salah satu pemain pribumi yang memperkuat Hindia Belanda dalam Piala Dunia 1938 kemudian menirukannya Djamiat mengembangkan kemampuan dirinya Kesungguhan itu pula yang membuat drg Endang Witarsa lawan mainnya saat pertandingan di Semarang terkesan saat berjumpa kembali dengan Djamiat di Jakarta Saat cedera lutut ia hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah di Sekolah Apoteker Salemba Jakarta Endang yang sudah praktik dokter gigi di RS Cipto Mangunkusumo menawarkannya berobat dengan seorang dokter ahli sekaligus mencarikan donatur untuk mengobati cedera lutut yang sepertinya akan mengakhiri karier sepak bola Djamiat Operasi itu berhasil dan ia dapat meneruskan karier sepak bolanya dengan bergabung pada klub UMS yang dilatih Witarsa Karier sepak bolanya meningkat ketika pelatih PSSI asal Yugoslavia Antun Pogacnik kembali memanggilnya untuk memperkuat tim nasional Djamiat mesti berjuang keras untuk menjadi pemain nasional Ia sempat diragukan karena tubuhnya mulai gemuk dan juga perlu perjuangan ekstra keras untuk menggantikan pemain pemain yang sudah mapan Namanya diabadikan sebagai Piala Kejurnas Sepak Bola U 17 yang didedikasikan atas peranannya dalam mencari bibit bibit unggul sepak bola nasional Karier sebagai pelatih SuntingIndonesia vs Uruguay 1974 Sunting Pada tahun 1974 PSSI menunjuk Djamiat Dalhar mantan bintang timnas dan Persija Jakarta era 50 dan 60an Untuk menggantikan tempat Suwardi Arland PSSI pun juga dipusingkan dengan ketidakhadiran kapten dan bintang utama timnas saat itu Iswadi Idris yang tidak diberi izin klubnya Sydney Western Suburb Australia untuk pulang memperkuat timnas Indonesia melawan Uruguay Tanggal 19 april 1974 hari pertandingan tiba timnas Uruguay yang datang dengan kekuatan terbaik masuk kelapangan diiringi sorak sorai sekitar 80 000 penonton yang memenuhi Senayan Uruguay memulai pertandingan dengan santai seakan ingin menjajaki dulu kekuatan Indonesia entah meremehkan tetapi aksi overlapping Anwar Ujang PSMS Medan Sutan Harhara Persija Jakarta dan bahkan Nobon PSMS Medan dari belakang mengejutkan pertahanan Los Celeste Aksi Jacob Sihasale Persebaya yang bagai penyeimbang serangan di tengah makin membuat Uruguay kesulitan apalagi Abdul Kadir Persebaya dan Waskito Persebaya menyayat dengan tajam dari sayap serta aksi Risdianto Persija Jakarta yang lincah makin membuat pertahanan kukuh defender 2 Uruguay terpancing bermain sedikit beringas Seperti tersentak oleh kemampuan pemain pemain indonesia uruguay pun mulai bermain kesetanan berulang kali jugador jugador los celeste mengobrak abrik pertahanan pasukan garuda tetapi aksi aksi brilian defender defender indonesia meredam serangan los celeste serta aksi aksi heroik Ronny Pasla Persija Jakarta di bawah mistar indonesia membuat delanteros delanteros uruguay frustasi dan mati kutu akhirnya setelah 90 menit pertandingan dan melalui pertandingan yang seru dan menegangkan skor di Senayan 2 1 untuk indonesia Ribuan penonton sorak sorai gembira PSSI pun tersenyum karena bagai mendapat kado istimewa untuk ultahnya yang ke 44 sementara pelatih dan pemain Uruguay cukup geram dan malu hati dengan kekalahan ini Rasa malu kubu uruguay terbukti saat pimpinan rombongan dan manajer tim uruguay serta pelatih kepala tim uruguay Roberto Porta meminta pertandingan ulang meskipun itu tidak ada dijadwal rupanya uruguay geram dengan kekalahan tersebut dan ingin membikin pembalasan akhirnya PSSI menyetujui keinginan kubu uruguay ini tepatnya 2 hari kemudian 21 April 1974 Uruguay kembali menantang indonesia di senayan dan kali ini los celeste bermain forced dan total untuk menaklukkan Indonesia di hadapan 100 000 suporter setianya Bahkan bermain sedikit keras menjurus kasar yang tentu saja cukup dilayani pemain Indonesia yang terbiasa dengan tipikal permainan PSMS Medan tersebut di kompetisi lokal Kebetulan barisan belakang Indonesia saat itu diperkuat punggawa punggawa Ayam Kinantan PSMS Medan yang jagonya main keras seperti Nobon Yuswardi dan Anwar Ujang Namun dengan perjuangan berat akhirnya Uruguay mampu melakukan revans atas Indonesia 3 2 1 Referensi Sunting Indonesia 2 1 Uruguay facebook com Parameter accesdate yang tidak diketahui mengabaikan tanggal akses yang disarankan bantuan Lihat pula Sunting Indonesia Tim pra Olimpiade menuju ke Rangoon Indonesia Pesan Djamiat di Rangoon Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Djamiat Dalhar amp oldid 24251277