www.wikidata.id-id.nina.az
Kuto Besak terletak di bagian tenggara dari Sungai Musi Bentuk benteng adalah persegi panjang Ukurannya adalah 288 75 meter 183 75 meter Selekoh dibangun di tiap sudut benteng Selekoh berbentuk trapesium dibangun di sudut utara timur dan selatan Sedangkan di sudut barat selekoh berbentuk segi lima Pintu gerbang Benteng Kuto Besak ada tiga Pintu dibangun di bagian timur laut barat laut dan tenggara Dibangun beberapa celah untuk mengintai di dinding benteng Celah ini semakin mengecil ke arah dalam Dermaga dibangun di bagian depan benteng Dermaga ini digunakan untuk jalan sultan menuju Sungai Musi Di bagian ujung dermaga terdapat sebuah gerbang beratap limasan Alun alun juga dibuat di bagian depan benteng Meriam meriam diletakkan secara sejajar pada gerbang utama Di bagian kanan gerbang ada dua bangunan berbentuk persegi panjang Kedua banguan terbuat dari kayu dengan atap sirap tanpa dinding Salah satu bangunan merupakan tempat duduk sultan 1 Usulan untuk membuat Benteng Kuto Besak telah disampaikan pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badarudin I Pembangunan benteng baru diadakan pada tahun 1780 dalam masa pemerintahan Sultan Muhammad Bahauddin Dinding tembok dibangun setebal 1 99 meter dengan tinggi 9 99 meter Benteng Kuto diresmikan sebagai tempat kediaman sultan beserta keluarganya pada tanggal 21 Februari 1792 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan Benteng Kuto Besak sebagai salah satu cagar budaya Indonesia pada tanggal 3 Maret 2004 Nomor surat keputusannya adalah KM 09 PW 007 MKP 2004 Benteng Kuto Besak didaftarkan dengan nomor registrasi CB 678 2 Benteng Kuto BesakPrajurit KNIL dan anak anak di depan gerbang benteng Palembang pada masa Hindia Belanda Daftar isi 1 Fungsi 2 Sejarah 3 Objek Wisata 4 ReferensiFungsi suntingBenteng Kuto Besak awalnya merupakan bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724 1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Muhammad Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776 1803 Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara Menandai perannya sebagai sultan ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru Keraton ini berdiri di tanah yang luas berbentuk persegi panjang menghadap ke Sungai Musi panjangnya 274 32 meter dan lebar 182 88 meter Dikelilingi tembok besar tingginya mencapai 9 14 meter tebal 2 13 meter dengan empat kubu bastion di setiap sudutnya dengan sejumlah meriam yang terbuat dari besi dan kuningan Keraton memiliki pelataran yang luas balai agung gerbang besar Di dalamnya terdapat pula keputren paseban ruang tempat menerima tamu tempat kediaman sultan dan permaisuri Di tengah keraton terdapat kolam dengan perahu taman dan pohon buah buahan Di antara keraton Kuto Besak dan keraton Lamo terdapat jalan menuju mesjid utama kerajaan 3 Sejarah suntingBenteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih 17 tahun Keraton ini ditempati secara resmi pada hari Senin pada tanggal 21 Februari 1797 Berbeda dengan letak keraton lama yang berlokasi di daerah pedalaman keraton baru berdiri di posisi yang sangat terbuka strategis dan sekaligus sangat indah Posisinya menghadap ke Sungai Musi Pada masa itu Kota Palembang masih dikelilingi oleh anak anak sungai yang membelah wilayah kota menjadi pulau pulau Kuto Besak pun seolah berdiri di atas pulau karena dibatasi oleh Sungai Sekanak di bagian barat Sungai Tengkuruk di bagian timur dan Sungai Kapuran di bagian utara Benteng Kuto Besak saat ini ditempati oleh Komando Daerah Militer Kodam Sriwijaya Objek Wisata suntingPembangunan dan penataan kawasan di sekitar Plaza Benteng Kuto Besak diproyeksikan akan menjadi tempat hiburan terbuka yang menjual pesona Musi dan bangunan bangunan bersejarah Jika dilihat dari daerah Seberang Ulu atau Jembatan Ampera pemandangan yang tampak adalah pelataran luas dengan latar belakang deretan pohon palem di halaman Benteng Kuto Besak dan menara air di Kantor Wali Kota Palembang Di kala malam hari suasana akan terasa lebih dramatis Cahaya dari deretan lampu lampu taman menciptakan refleksi warna kuning pada permukaan sungai Pemkot Palembang memiliki sejumlah rencana pengembangan untuk mendukung Plaza Benteng Kuto Besak sebagai objek wisata Referensi sunting Adrisijanti Inajati ed Benteng Dulu Kini dan Esok PDF Yogyakarta Kepel Press hlm 51 52 ISBN 978 602 1228 65 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Benteng Kuto Besak Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya cagarbudayi kemdikbud go id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 08 22 Diakses tanggal 2021 06 27 Kuto Besak dari Keraton menjadi Benteng 1812 1822 PDF 2013 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan pranala nonaktif permanen Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Benteng Kuto Besak amp oldid 24361994